Strategi Dan Teknik Negoisasi Bisnis Distributif
Strategi Dan Teknik Negoisasi Bisnis Distributif
Strategi Dan Teknik Negoisasi Bisnis Distributif
DISUSUN OLEH :
BENEDICTUS ROSARIO ARDELIANTO
B.131.17.0426
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
PEMBAHASAN
Dalam bernegosiasi kedua belah pihak harus menetapkan titik awal, titik
target, dan titik resistensinya sebelum memulai negosiasi. Titik awal sering kali
ada pernyataan pembuka yang dibuat oleh masing-masing pihak. Titik target
disebut juga aspirasi negosiator, titik dimana negosiator ingin menutup negosiasi-
tujuan optimalnya. Titik resistansi, titik dimana seseorang tidak akan melanjutkan
dan cenderung menghentikan negosiasi, tidak diketahui oleh kedua belah pihak
dan harus dirahasiakan (Raiffa, 1982). Titik awal dan titik resistansi negosiator
biasanya tersusun dalam ururtan terbalik, dimana titik resistensi menjadi harga
tinggi bagi pembeli dan harga rendah bagi penjual.
Selain tawaran pembuka, titik target, dan titik resistansi, terdapat faktor
keempat dalam negosiasi: hasil alternatif yang dapat diperoleh dengan
menyelesaikan kesepakatan dengan oeang lain. Dalam beberapa negosiasi, pihak-
pihak yang terlibat hanya memiliki dua pilihan mendasar: (1) mencapai
kesepakatan dengan pihak lain atau (2) tidak mencapai kesepakatan sama sekali.
Namun, dalam negosiasi lain, salah satu atau kedua belah pihak memiliki
kemungkinan kesepakatan alternatif dengan pihak lain.
Alternatif sangat penting karena memberikan kekuatan untuk
meninggalkan negosiasi bagi para negosiator ketika kesepakatan yang sedang
dilakukan tidak terlalu bagus. Untuk negosiasi dimana mereka memiliki banyak
alternatif menarik, mereka dapat menentukan tujuan mereka lebih tinggi dan lebih
sedikit membuat konsesi. Untuk negosiasi dimana mereka tidak memiliki
alternatif sama sekali, seperti ketika bernegosiasi dengan pemasok tunggal, posisi
tawar-menawar mereka tidak terlalu kuat. Penawar distributif yang baik
mengidentifikasi alternatif realistisnya sebelum memulai diskusi dengan pihak
lain, sehingga mereka dapat mempertimbangkan harus seberapa tegas ia dalam
negosiasi tersebut (Fisher dan Ertel. 1995).
Titik Kesepakatan
Bargaining Mix
Strategi-strategi Fundamental
Informasi adalah nyawa negosiasi. Semakin abnayk anda tahu tentang titik
targetm titik resistansi, motif, kepercayaan diri pihak lain, semakin besar peluang
anda mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan. Titik resistansi, target, dan
informasi rahasia mengenai posisi strategis lemah atau kerentangan emosi anda
sebaiknya disembunyikan. Atau, anda menginginkan pihak lain memiliki
informasitertentu, beberapa diantaranya bersifat faktual dan benar, beberapa lagi
dibuat agar pihak lain mempercayai hal-hal yang menguntungkan anda. Setiap
pihak ingin mendapatkan informasi dan menyembunyikan informasi lain.
Akibatnya, komunikasi ini dapat menjadi kompleks. Informasi sering kali
disampaikan dalam kode yang berkembang dalam negosiasi. Pertanyaan dijawab
dengan pertanyaan lainatau pernyataan yang tidak lengkap untuk mempengaruhi
persepsi pihak lain.meski demikian, mereka harus menetapkan beberapa poin
secara efektif dan meyakinkan.
2) Memenuhi titik resistansi pihak lain
Hal yang sangat penting bagi perencanaan strategi dan taktik tawar-
menawar distributif adalah mencari tahu titik resistansi pihak lain dan hubungan
titik resistansi tersebut dengan titik resistansi anda. Titik resistansi ditetapkan
dengan nilai yang diharapkan dari hasil tertentu, yang pda gilirannya merupakan
produk dari nilai dan harga suatu hasil. Titik resistansi juga dipengaruhi oleh
biaya yang dibebankan individu untuk penundaan atau kesulitan dalam negosiasi
atau dalam menghentikan negosiasi. Namun, titik resistansi tidak boleh diubah
tanpa pertimbangan yang matang. Titik resistansi memainkan peranan penting
dalam menentukan batas negosiator dan kecuali jika terdapat alasan objektif untuk
mengubahnya, titik resistansi tidak boleh diubah.
Tugas-tugas Taktis
1) Menaksir titik target, titik resistansi, dan biaya penghentian negosiasi pihak
lain
Aktivitas Perahasiaan
Ada tiga cara untuk memanipulasi biaya penundaan dalam negosiasi, yaitu :
1. Tindakan distributif
3. Manipulasi jadwal
Proses penjadwalan negosiasi sering kali membuat satu pihak berada pada
keadaan yang tidak menguntungkan, dan jadwal negosiasi dapat digunakan untuk
meningkatkan tekanan waktu pada negosiator. para pembisnis yang berangkat ke
luar negri untuk melakukan negosiasi dengan pelanggan atau pemasok sering kali
menemukan bahwa merasa kelelahan akibat perjalanan panjang.
Penawaran Pembuka
Ketika negosiasi dimulai, negosiator dihadapkan dengan masalah yang
membingungkan. Bagaimana cara membuka penawaran? Apakah tawaran tersebut
akan dianggap terlalu rendah atau dianggap terlalu tinggi oleh negosiator di pihak
lain dan kemudian ditolak? tawaran yang dianggap rendah oleh pihak lain
mungkn dapat saja lebih tinggi, untuk memberikan ruang manuver atau untuk
mencapai kesepakatan yang lebih tinggi. Haruskah tawaran pembuka agak lebih
dekat dengan titik resistansi, yang menunjukkan sikap yang lebih kooperatif?
Pertanyaan-pertanyaan membingungkan ini akan segera terjawab ketika
negosiator mengetahui lebih lanjut mengenai batasan dan strategi pihak
lain.Walaupun pengetahuan tentang pihak lain dapat membantu negosiator untuk
menentukan tawaran pembuka, pengetahuan tersebut tidak memberi tahu mereka
apa saja yang harus dilakukan.
Sikap Pembuka
Konsesi Awal
Peran Konsensi
Penawaran Akhir
Komitmen
Menetapkan Komitmen
Dengan pernyataan yang kuat dan penuh semangat, beberapa diantaranya
hanya gertakan, yang dibuat selama negosiasi. Bagaimana seorang negosiator
menetapkan bahwa sebuah pernyataan adalah untuk dipahami sebagai komitmen?
pernyataan komitmen memiliki tiga properti : keputusan tingkat tinggi, spesifikasi
tingkat tinggi dan pernyataan konsekuensi yang jelas (Walton dan
McKewsie,1965). Myron Liebschutz menulis dalam The Wall Street Journal,
menawarkan tips sukses berikut ketika pelamar kerja harus melakukan negosiasi
gaji dengan seorang majikan yang prospektif:
Pernyataan publik
Potensi pernyataan komitmen meningkat ketika semakin banyak orang
yang mengetahuinya. Pernyataan organisasi olahraga tentang keluar disebuah
musimakan menimbulkan pengaruh yang berbeda jika dibuat selama siaran olah
raga di televisi dari pada hanya jika dibuat pada meja penawaran. Beberapa pihak
dalam negosiasi telah membuat konferensi pers atau memasang iklan dalam surat
kabar atau publikasi lainnya yang menyatakan apa yang mereka ingin dan apa
yang akan dan tidak akan terjadi jika mereka tidak mendapatkannya. Dalam
situasi ini, semakin banyak orang yang mengetahuinya, semakin kecil
kemungkinan komitmen akan berubah.
Satu cara untuk mencegah pihak lain membuat posisi berkomitmen adalah
dengan menolaknya pada waktu yang diperlukan. Dalam perjanjian real estat saat
pilihan hampit habis, penjual mungkin menggunakan waktu dengan berpergian
atau meminta pemeriksaan perilaku dan batas-batas yang berkelanjutan, sehingga
menolak waktu dari pembeli potensial untuk membuat sebuah tawaran pada saat
batas waktu tiba dan pada akhirnya membiarkan pembeli lain yang bersedia
membayar lebih untuk terlibat dalam negosiasi.
2. Menutup Kesepakatan
3. Menyediakan Alternatif
4. Mengasumsikan Penutupan
5. Memisahkan perbedaan
6. Meledaknya Penawaran
7. Pemanis
TAKTIK HARDBALL
Kita sering berdiskusi beberapa hal tentang taktik hardball yang biasanya
didiskripsikan dan kelemahan-kelemahannya.
Polisi baik/Polisi Jahat
Taktik ini memiliki banyak kelemahan, relatif transparan, terutama
dalam penggunaan berulang. Taktik ini dapat diatasi dengan menyatakan
secara terbuka apa yang dilakukan oleh negosiator. Taktik polisi
baik/polisi jahat lebih sulit untuk diterapkan dari pada untuk dibaca, taktik
ini biasanya memisahkan pihak yang ditargetkan dan sering membutuhkan
negosiator untuk mengeluarkan lebih banyak energi dalam membuat taktik
bekerja dengan lancar dari pada dalam menyelesaikan target negosiasi.
Lowball/Highball
Negosiator yang menggunakan tatik ini mulai dengan penawaran
pembuka yang rendah atau tinggi secara konyol, mereka tahu bahwa
mereka tidak akan mencapainya. Risiko dalam menggunakan taktik ini
adalah bahwa pihak lain akan berpikir bahwa bernegosiasi akan
membuang-buang waktu dan akan menghentikan prosesnya. Cara terbaik
menangani taktik ini adalah dengan tidak membuat usulan balasan,tetapi
meminta tawaran pembuka yang lebih logis dari pihak lain.
Bogey
Secara fundamental taktik ini bersifat menipu ,dan taktik tersebut
dapat menjadi taktik yang sulit untuk ditetapkan. Biasanya pihak lain akan
bernegosiasi secara bersungguh-sungguh dan akan menanggapi anda
dengan serius saat anda mencoba membuat kasus pada isu yang ingin anda
terapkan taktik bogey.
Pengecut
Kelemahan dari taktik ini adalah bahwa taktik membuat negosiasi
menjadi permainan serius dimana satu atau dua belah pihak merasa
kesulitan untuk membedakan kenyataan dari posisi negosiasi yang
disikapi. Taktik ini sangat sulit untuk dipertahankan oleh negosiator.
Dalam hal bahwa komitmen dapat diturunkan,dinyatakan ulang,atau
diabaikan, bagaimanapun juga, hal tersebut dapat kehilangan kekuatannya.
Perilaku Agresif
Taktik perilaku agresif meliputi berbagai cara untuk bersikap
agresif,untuk menekan posisi anda atau menyerang posisi orang lain.
Taktik agresif ini meliputi tekanan tanpa ampunan untuk konsesi
lanjutan,meminta tawaran terbaik diawal negosiasi. Ketika berhadapan
dengan taktik perilaku agresif pihak lain ,tanggapan yang baik adalah
dengan menghentikan negosiasi untuk membahas proses negosiasi itu
sendiri. Negosiator dapat menjelaskan bahwa mereka akan mencapai
keputusan berdasarkan kebutuhan dan minat,bukan tindakan agresif.
Pekerjaan Salju
Taktik pekerjaan salju terjadi ketika negosiator melebih-lebihkan
informasi kepada pihak lain bahwa ia bermasalah dalam menentukan fakta
mana yang benar atau penting dan mana yang disertakan semata-mata
untuk distraksi.
Negosiator yang mencoba membalas taktik ini dapat memilih salah
satu dari beberapa respons alternatif. Pertama mereka tidak boleh takut
untuk bertanya sampai mendapatkan jawaban yang dimengerti. Kedua,
jika pada kenyataanya masalah yang sedang didiskusikan sangat tinggi
secara teknis, maka negosiator dapat menyarankan para ahli teknis untuk
bersama-sama membahas isu teknis. Terakhir negosiator harus
mendengarkan pihak lain dengan seksama dan mengidentifikasi informasi
yang konsisten dan yang tidak konsisten.
DAFTAR PUSTAKA
https://hanarik.blogspot.com
https://prezi.com/auby4fimdnrt/strategi-dan-taktik-negosiasi-distributif/
http://pejuanghi.blogspot.com/2011/02/konsep-konsep-dasar-negosiasi-
negosiasi.html
http://liaputrins.blogspot.com/2016/11/negosiasi-bisnis-strategi-dan-
taktik.html