Bi - Modul 5
Bi - Modul 5
Bi - Modul 5
PWL lahir secara tidak langsung reaksi atas kelemahan-kelemahan pendekatan struktural yang
memperlakukan keterampilan berbahasa dan komponen bahasa secara terpisah- pisah.
Contoh dalam pendekatan structural misalnya :
Guru mengajarkan tata bahasa dan keterampilan berbahasa secara terpisah-pisah. Ia menyajikan
potongan-potongan bentuk bahasa kemudian dianalisisnya.Ketika mengajarkan frasa,ia menampilkan
potongan-potongan kelompok kata kemudian menganalisnya atas unsur diterangkan dan
menerangkan ,atas inti dan artibutnya ,dan sebagainya.
LANDASAN TEORITIS
KOMPONEN Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang dilakukan oleh guru
untuk siswanya (Suratinah&Prakoso).Membaca ini biasanya dilakukan
WHOLE oleh guru kelas rendah .Guru membacakan teks yang sedang dibacanya.
Guru membacakan sebuah buku dengan bersuara dan anak-anak
menyimak. Buku yang dibaca disesuaikan dengan minat dan usia
LAUNGUAGE perkembangan anak.
Manfaat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Membantu siswa meningkatkan kemampuan menyimak
2. Memperkaya kosakata
3. Berlatih berkonsentrasi
4. Membantu siswa menemukan permodelan membaca nyaring yang
tepat
5. Menikmati dan mengapresiasi sebuah cerita
B. Menulis jurnal (Journal Writing)
C. Membaca Diam (Sustained Silent
Reading)
Jurnal adalah laporan sehari-hari yang
Anak-anak membaca mandiri dalam hati
sifatnya pribadi.Melalui jurnal siswa dapat
selama waktu tertentu secara terus menerus
mengungkapkan perasaanya tentang suatu hal
tanpa interupsi .Anak-anak tidak boleh
,menceritakan kejadian di
melakukan kegiatan apapun selain
sekitarnya ,melaporkan kegiatan yang sudah
membaca.
dikerjakannya dalam bentuk tulisan. Bagi SD
kelas rendah,menulis jurnal dapat dalam
bentuk yang amat sederhana dan pendek .
Guru tidak perlu menuntut yang terlalu
banyak kepada anak didiknya. Pada tahap D. Membaca bersama(Shared Reading)
ini ,yang penting anak sudah berani menulis
atas dasar pikiran dan imajinasinya. Dalam membaca bersama ,guru dan siswa
melakukan aktivitas membaca
bersama.Guru harus dapat menjadi model
membaca yang baik.Setiap siswa harus
memperhatikan buku yang dibacanya
E. Membaca terbimbing(Guided Reading)
Dalam membaca terbimbing,siswa membaca untuk memahami teks,kemudian mendiskusikannya dengan siswa yang lainnya .Guru
sebagai pengamat dan fasilitator
4. Teknik Mengajar
1. Tujuan pembelajaran
Banyak teknik mengajar yang dipilih guru untuk
Tujuan pembelajaran Bahasa 3. Peran siswa dan guru mengembangkan PWL , antara lain tanya
Indonesia adalah menguasai Dalam PWL siswa terlibat secara aktif dalam jawab,diskusi ,demontrasi,penugasan.
keterampilan berbahasa secara pembelajaran yang bermakna .Guru harus Teknik-teknik itu dapat mengembangkan empat
utuh,tidak terpisah-pisah membuat perencanaan yang dapat mengaktifkan keterampilan berbahasa secara simultan.
siswa .Guru lebih berperan sebagai fasilitator
2. Materi pengajaran pembelajaran .
Siswa bekerja dan belajar sesuai dengan tingkat 5. Teknik penilaian
Materi diambil dari lingkungan
kemampuannya . Siswa berbagi tanggung jawab Untuk memperoleh gambaran
yang dekat dengan anak.Dengan
dalam pembelajaran kemampuan siswa yang
demikian ,ada sesuatu yang
sifatnya menyeluruh,penilaian
dapat dicontoh oleh siswa dalam
dilaksanakan selama proses
menguasai sesuatu.
belajar berlangsung
KB 2
Pendekatan komunikatif dalam
pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia
LATAR BELAKANG
Pendekatan komunikatif mendapat dukungan dari dua kelompok ahli linguistik , yakni :
• bahasa sebagai alat komunikasi yang tidak dapat dipisahkan dari aspek sosial-
budaya”.Bahasa haruslah dipandang dari sudut fungsi dan aspek sosial .
2. Materi pengajaran
1. Tujuan pengajaran
Materi yang diajarkan pada kurikulum 1975
Tujuan yang ingin dicapai dalam menekankan pada sistem gramatikal disusun
pengajaran berpendekatan komunikatif berdasarkan analisis kontras. Penyusunan materi
selalu didasarkan pada
adalah terbina dan terkembangnnya
kesederhanaan ,keteraturan,frekuensi
kemampuan komunikatif atau kemunculan,dan tingkat kesukaran struktur
kompetensi komunikatif tersebut. Oleh karena itu,materi disusun dan
siswa.Kompetensi ini dibangun oleh ditata dari yang paling sederhana ke yang
pemahaman dan penguasaan aspek kompleks ,dan yang teratur ke yang tidak
gramatika/tata bahasa,semantitik,dan teratur,dan sebagainnya .
Dalam pendekatan komunikatif,pemilihan materi
pragmatik bahasa.
didasarkan pada hasil analisis kebutuhan (need
analysis) siswa.
3. Peran Siswa dan Guru
Dalam pengajaran bahasa 4. Teknik mengajar
komunikatif, peran siswa adalah Dalam pengajaran bahasa dan sastra
sebagai ‘’ negosiator’’ antara Indonesia yang menekankan pada
kompetensi komunikatif,berbagai
dirinya sendiri,proses belajar dan
teknik dapat digunakan secara
objek yang dipelajari. Siswa lah bersama-sama .
yang harus aktif berinisiatif untuk Teknik –teknik itu antara lain Tanya
melakukan kegiatan komunikatif. jawab,diskusi,latihan,simulasi ,produ
Guru berperan sebagai ‘’ ksi dan demontrasi.
Fasilitator’’ dan sebagai pengarah
dalam proses belajar mengajar.
5. Teknik penilaian
Sesuai dengan orientasi pengajaran yang digunakan untuk
mengukur keberhasilan siswa dititik beratkan pada tes kompetensi
komuniktif (TKK).TKK adalah tes yang
menitik beratkan pada kemampuan berkomunikasi pada situasi
tertentu.
Presentation Modul
03 “Pendekatan Kontekstual
dalam Pembelajara Bahasa dan
Sastra Indonesia”
LATAR BELAKANG
5. Permodelan (Modelling)
Sebuah pembelajaran haruslah menyediakan apa yang dapat ditiru", ada model yang dapat ditiru. Model dapat berasal dari
siswa yang sudah tahu, guru, atau dari orang-orang di luar sekolah. Guru bahasa dan sastra Indonesia harus dapat memberi
contoh melafalkan bunyi tertentu dapat memberi
6. Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru saja dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita
lakukan pada masa sebelumnya Menurut Suyanto (2002:11) melalui refleksi mengendapkan apa yang baru dipelajarinya
sebagai struktur pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya.
Thankyou.