Yusriah Nim. 824530491

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA MELALUI

MEDIA GAMBAR PADA MATERI JENIS-JENIS ALAT


TRANSPORTASIDI KELAS IV SD NEGERI 116896 TANJUNG
SELAMAT KECAMATAN KUALUH SELATAN
LABUHANBATU UTARA
T.P 2014/2015

Yusriah, NIM : 824530491


Email :

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak penggunaan media gambar
dalam meningkatkan hasil belajar siswa, terutama pada materi pokok jenis-jenis alat
transportasi. Rumusan penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan media gambar
dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi jenis-jenis alat transportasi di kelas IV
SD Negeri 116896 Tanjung Selamat dan bagaimana menggunakan media gambar untuk
meningkatkan hasil belajar IPS pada materi pokok jenis-jenis alat transportasi . Penelitian
tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus. Kegiatan pada setiap siklus meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian tindakan ini adalah tes tertulis bentuk essay berjumlah paling banyak 5 soal.
Perbaikan pembelajaran pada materi jenis-jenis alat transportasi ditunjukkan dengan
persentase ketuntasan kelas pada Siklus I mencapai 61,90% dan Siklus II mencapai
95,23%. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS pada siswa pada
materi jenis-jenis alat transportasi dapat ditingkatkan dengan menerapkan media gambar
di kelas IV SD Nengeri 116896 Tanjung Selamat tahun pelajaran 2014/2015.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Media Gambar, Jenis-Jenis Alat Transportasi.

1
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran utama non
eksak di sekolah dasar. Pembelajaran mata pelajaran ini biasa diajarkan secara
konfensional hampir disetiap sekolah dasar, dengan metode klasik, seperti
ceramah dan diskusi kelompok, yang pada umumnya kurang memanfaatkan
media belajar dalam prosesnya, sehingga menciptakan kejenuhan dalam
lingkungan belajar. Pada prosesnya pembelajaran seperti ini kurang membentuk
sikap antusias pada diri siswa. Siswa cenderung bosan dan kurang memahami
dengan hanya mendegarkan dan mendengarkan. Hal tersebut kurangnya
pemahaman siswa terhadap suatu materi ajar.
Seperti halnya yang dihadapi penulis di lapangan pada pelaksanaan
ulangan pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN 116896 Tanjung Selamat
Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara dirasakan masih
rendah karena kurangnya kemampuan guru dalam memilih strategi pembelajaran
serta kurangnya perhatian dan interaksi siswa pada mata pelajaran IPS dan
dibarengi pemilihan model pembelajaran yang kurang sesuai. Setelah diadakan
evaluasi ternyata hasil yang diperoleh siswa masih banyak di bawah nilai
ketuntasan minimum. Terbukti dari 21 siswa yang ada dikelas VI, 9 siswa
dikategorikan tuntas sedangkan 12 siswa lainnya tidak tuntas. Dengan demikian
yang mencapai ketuntasan belajar hanya 42,85%. Oleh karena itu pembelajaran
bagi mata pelajaran IPS kepada siswa perlu dilakukan perbaikan. Permasalahan
yang dirasakan dalam pembelajaran ini ditemui berdasarkan hasil refleksi diri
ketika proses pembelajaran dan evaluasi selesai dilaksanakan, yaitu kurang
memanfaatkan media belajar dalam proses pembelajaran.
Untuk menciptakan suasana belajar yang disukai siswa guru perlu
melakukan suatu inofasi agar mencapai hasil yang optimal. Salah satunya ialah
dengan memanfaatkan media gambar yang menarik dan mempermudah proses
pembelajaran. Dengan demikian siswa diharapkan dapat lebih antusias dalam
mengikuti proses pembelajaran serta dapat lebih memahami materi ajar yang
disampaikan. Menurut M. Sastra Praja (1981), “Hasil belajar adalah prestasi yang

2
telah dicapai dilakukan dan dikerjakan.” Untuk mengetahui hasil belajar perlu
diadakan evaluasi. Menurut S. Hamid Hasan dan Asnawa Zainul (1991.10)
evaluasi merupakan salah satu komponen proses belajar mengajar yang sangat
menentukan keberhasilan proses belajar itu sendiri. Evaluasi yang diberikan
kepada siswa dalam pembelajaran dapat digunakan sebagai informasi dalam
memberikan penilaiaan terhadap kegiatan yang dilakukan siswa. Mengingat
kekurangan peneliti saat proses pembelajaran pada waktu-waktu yang lalu. Perlu
dilaksanakan rencana perbaikan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan
penguasaan konsep siswa dengan menggunakan media gambar.
Melalui ini peneliti membuat pelaksanaan perbaikan pembelajaran di
SDN. 116896 Tanjung Selamat Kecamatan Kualuh Selatan dengan mata pelajaran
IPS sebanyak 2 siklus. Tulisan ini adalah Laporan Penelitian Tindakan Kelas yang
dilakukan penulis dengan judul. Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Melalui
Media Gambar Pada Materi Jenis-Jenis Alat Transportasi di Kelas IV SD Negeri
116896 Tanjung Selamat Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu
Utara TP. 2014/2015.

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penulis yang kemukakan di atas juga merujuk
pada refleksi yang dilakukan, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai
berikut :
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
2. Kurangnya kemampuan guru dalam memilih strategi pembelajaran
pada mata pelajaran IPS.
3. Kurangnya perhatian dan interaksi siswa pada mata peljaran IPS.
4. Rendahnya aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS, karena
pemilihan model pembelajaran yang kurang sesuai.

3
2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dapat ditentukan beberapa faktor
penyebab siswa kurang memahami materi IPS yang telah diajarkan adalah sebagai
berikut :
1. Ada siswa yang ribut di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung.
2. Selama proses belajar mengajar berlangsung, guru tidak pernah
memakai media.
3. Guru tidak menggunakan media belajar yang mampu merangsang
minat siswa.
4. Bahasa guru kurang dimengerti siswa karena terlalu cepat dalam
mengulas materi.
5. Pembelajaran berfokus pada guru, sehingga siswa kurang aktif.

3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah


Sebagai upaya untuk memecahkan masalah yang dihadapi, guru harus
mengamati proses belajar mengajar dan melakukan perbaikan pembelajaran
dengan melakukan refleksi ulang untuk terlaksananya proses pembelajaran yang
lebih baik. Untuk itu peneliti berasumsi bahwa proses pembelajaran harus
menggunakan media gambar sebab media gambar adalah media yang baik bagi
siswa untuk lebih memahami dan mengingat sejumlah informasi baru. Dengan
penyajian media gambar yang baik maka siswa dapat mengingat suatu materi
dengan lebih lama. Apalagi untuk pelajaran IPS akan lebih mudah siswa
memahami jika menggunakan media gambar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisis dan alternatif dan prioritas pemecahan masalah
tersebut di atas penulis dapat merumuskan masalah, apakah dengan mengunakan
media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi jenis-jenis alat
transportasi di kelas IV SD Negeri 116896 Tanjung Selamat Kecamatan Kualuh
Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara TP. 2014/2015?

4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Dari beberapa masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar,
maka perlu diadakan penelitian perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran IPS.
Adapun tujuan perbaikan pembelajaran adalah :
1. Mengetahui hasil belajar IPS siswa materi jenis-jenis alat transportasi
di kelas IV SD Negeri 116896 Tanjung Selamat.
2. Meningkatkan hasil belajar IPS siswa melalui media gambar pada
materi jenis-jenis alat transportasi di kelas IV SD Negeri 116896
Tanjung Selamat.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Manfaat perbaikan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi Guru, mempunyai manfaat yaitu :
a. Meningkatkan kompetensi guru
dalam mengembangkan metode pembelajaran.
b. Meningkatkan kemampuan guru
menggunakan metode bervariasi dalam pembelajaran.
c. Meningkatkan kinerja guru sehingga
guru selalu aktif dalam pengembangan pembelajaran.
d. Memotivasi guru untuk
melaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai usaha perbaikan
pembelajaran.
e. Untuk dapat mengembangkan
kemampuan secara profesional.
f. Membuat guru lebih percaya diri
sehingga menemukan kekuatan dan kelemahan dan kemudian
mengembangkan alternatif untuk mengatasi kelemahannya.
g. Mendapat kesempatan untuk
berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
2. Bagi Siswa :

5
a. Meningkatkan hasil belajar siswa
b. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
c. Memberikan informasi tentang pengembangan minat dan motivasi
belajar dikelas.
d. Siswa dapat berperan sebagai peneliti hasil belajarnya sendiri.
3. Bagi Sekolah :
a. Sebagai bahan masukkan dan informasi upaya meningkatkan mutu
pendidikan disekolah bersangkutan.
b. Sekolah mempunyai kesempatan yang besar untuk merubah sistematis
pengelolaan pendidikan secara kearah yang lebih baik.
c. Sebagai masukan bagi sekolah dalam mengambil kebijakan, terutama
penggunaan metode pembelajaran
4. Bagi peneliti :
Sebagai bahan referensi bagi peneliti agar mengadakan penelitian yang
lebih akurat upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam
penguasaan materi jenis-jenis alat transportasi pada pelajaran IPS dikelas
IV SD.

6
II. Kajian Pustaka
A. Pengertian Hasil Belajar
Perubahan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu merupakan
hasil belajar, yang terpenting sebenarnya dalam belajar adalah proses belajarnya
karena didalam proses itulah murid bisa belajar banyak hal. Dibawah ini ada
beberapa pengertian hasil belajar menurut para ahli. Hasil belajar menurut Anni
(2004 : 4) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah
mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar menurut Sudjana (1990 : 22) adalah
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajaranya.
Sudjana (sanjaya : 2011) mengemukakan bahwa pengertian Hasil belajar adalah
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Menurut Soedijarto (Abidin : 2012) bahwa Hasil
Belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh murid dalam mengikuti
program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar yang
dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dalam diri siswa itu
sendiri dan faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari
dalam diri siswa terutama kemampuan kemampuan yang dimilikinya. Faktor
kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai.
Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain, seperti
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan,
sosial ekonomi, faktor fisik dan lain-lain (Abidin : 2012).
Hasil belajar menurut Anni (2004 : 4) merupakan perubahan perilaku
yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Sedangkan
menurut Sudjana (1990 : 22) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah sebuah perubahan perilaku dan ketrampilan peserta didik
setelah peserta didik memperoleh pengalaman dari aktivitas belajar dan proses
pembelajaran di sekolah maupun luar sekolah.

7
Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni : informasi
verbal, kecakapan intelektul, strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara
Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan
seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu : kognitif, afektif
dan psikomotorik (Sudjana, 1990 : 22). Menurut Slameto (2003 : 54-72), faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar adalah :
1. Faktor-faktor Internal
a. Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh).
b. Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,
kesiapan).
c. Kelelahan
2. Faktor-faktor Eksternal
a. Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua,
latar belakang kebudayaan).
b. Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode
belajar, tugas rumah).
c. Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman
bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

B. Pengertian Media Gambar


Menurut (I Made Tegeh, 2008 : 30) media grafis atau graphic material
adalah suatu media visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-
gambar, tulisan, atau symbol visual yang lain dengan maksud untuk
menikthisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide, data kejadian.
Batasan tersebut member gambaran bahwa media grafis merupakan media dua
dimensi yang dapat dinikmati dengan menggunakan indra pengelihatan. Dari
pengertian media grafis diatas kita dapat mengambil kesim[pulan bahwa memang
benar media gambara merupakan bagian yang utuh dari media grafis tersebut

8
karena pada dasarnya media gambara merupakan kumpulan dari beberapa titik
dan garis yang memvisualisasikan gambara sebuah benda atau seorang tokoh yang
dapat memperjelas kita dalam memahami benda atau tokoh tersebut.
Menurut (I Made Tegeh, 2008 : 32) yang dimaksud media gambar dilihat
dari pandangan media grafis adalah gambar-gambar hasil lukisan tangan, hasil
cetakan, dan hasil karya seni fotografi. Penyajian obyek dalam bentuk gambar
dapat disajikan melalui bentuk nyata maupun kreasi khayalan belaka sesuia
dengan bentuk yang pernah dilihat oleh orang yang menggambarnya. Kemampuan
gambar dapat berbicara banyak dari seribu kata hal ini mempunyai makna bahwa
gambar merupakan suatu ilustrasi yang memberikan pengertian dan penjelasan
yang amat banyak dan lengkap dibandingkan kita hanya membaca dan
memeberikan suatu kejelasan pada sebuah masalah karena sifatnya yang lebih
konkrit (nyata). Dalam pembelajaran di sekolah dasar media gambar sangat baik
di gunakan dan di terapkan dalam proses belajar mengajar sebagai media
pembelajaran karena media gambar ini cenderung sangat menarik hati siswa
sehingga akan muncul motivasi untuk lebih ingin menegtahui tentang gamabar
yang dijelaskan dan gurupun dapat menyampaikan materi dengan optimal melalui
media gamabar tersebut. Semua media pembelajaran mempunyai kelebihan dan
kelemahan, berikut adalah kelebihan dan kelemahan media gambar menurut
Basuki dan Farida (2001 : 42), yaitu :
1. Kelebihan Media Gambar
a. Sifatnya konkrit, gambar lebih realitis menunjukkan masalah
dibandingkan dengan media verbal semata.
b. Gambar dapat menngatasi batasan ruang dan waktu. Peristiwa-peristiwa
yang terjadi dimasa lampau bisa kita lihat seperti apa adanya. Gambar
amat berguna dalam hal ini.
c. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
d. Gambar dapat memperjelas suatu masalah.
e. Siswa mudah memahaminya.
f. Bisa menampilkan gambar, grafik atau diagram.

9
g. Bisa dipergunakan di dalam kelas, dirumah maupun dalam perjalanan
dalam kendaraan.
h. Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang.
i. Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik.
2. Kelemahan Media Gambar
a. Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.
b. Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.
c. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
d. Gambar sulit dicari karena sejarah mempelajari masa lalu, dan kejadian
masa lalu sulit untuk diabadikan.
e. Tidak semua kejadian masa lalu dapat dibuat gambarnya.

C. Pengertian Alat Transportasi


1. Pengertian Transportasi
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke
tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh
manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan
kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk di sana jarang yang mempunyai
kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum
sebagai transportasi mereka.
Menurut Kamaludin (1987) dalam Romli (2008), Transportasi berasal
dari kata latin tranpotare, dimana tran berarti seberang atau sebelah dan portare
berarti mengangkut atau membawa. Jadi tansportasi berarti mengangkut
ataumembawa (sesuatu) kesebelah lain atau dari satu tempat ke tempat lainnya.
Menurut Tamin (1997), Transportasi adalah suatu sistem yang terdiri dari
prasarana/sarana dan sistem pelayanan yang memungkinkan adanya pergerakan
keseluruh wilayah sehingga terakomodasi mobilitas penduduk, dimungkinkan
adanya pergerakan barang, dan dimungkinkannya akses kesemua wilayah.
Sedangkan fungsi trasportasi menurut Morlok (1984), adalah untuk menggerakan

10
atau memindahkan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan sistem tertentu untuk tujuan tertentu. Transportasi manusia atau
barang biasanya bukanlah merupakan tujuan akhir, oleh karena itu permintaan
akan jasa transportasi dapat disebut sebagai permintaan turunan (derived demand)
yang timbul akibat adanya permintaan akan komoditi atau jasa lainnya. Dengan
demikian permintaan akan transportasi baru akan ada apabila terdapat faktor-
faktor pendorongnya. Permintaan jasa transportasi tidak berdiri sendiri, melainkan
tersembunyi dibalik kepentingan yang lain. (Morlok, 1984).

2. Jenis-Jenis Transportasi
Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, Transportasi Darat, laut, dan udara
adalah sebagai berikut :
1. Transportasi Darat
Transportasi darat adalah segala bentuk transportasi menggunakan jalan
untuk mengangkut penumpang atau barang. Bentuk awal dari transportasi darat
adalah menggunakan kuda, keledai atau bahkan manusia untuk membawa barang
melewati jalan setapak. Seiring dengan berkembangkan perdagangan, jalan
diratakan atau dilebarkan untuk mengakomodir aktivitas. Roda kemudian
ditemukan. Contoh transportasi darat adalah sebagai berikut :
a. Sepeda.
b. Becak.
c. Delman.
d. Sepeda Motor.
e. Mobil.
f. Kereta Api.
2. Transportasi Air
Transportasi air adalah segala bentuk transportasi yang menggunakan
air untuk mengangkut penumpang atau barang. Contoh transportasi air adalah
sebagai berikut :
a. Rakit.
b. Kapal Laut.

11
c. Kapal selam.
3. Transportasi udara
Transportasi udara adalah merupakan alat angkutan mutakhir dan
tercepat. Transportasi ini menggunakan pesawat udara sebagai alat angkutan
sedangkan udara atau angkasa sebagai jalur atau jalannya. Dimana pesawat udara
Yang dimaksud dilengkapi dengan navigasi dan alat telekomunikasi yang canggih.
Contoh transportasi udara adalah sebagai berikut :
a. Pesawat udara.
b. Helikopter .
c. Roket.

12
III. Pelaksanaan Penelitian Pebaikan Pembelajaran
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
1. Subjek Penelitian
Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang
berjumlah 21 orang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 13 orang perempuan
dengan latar belakang kehidupan yang berbeda. Mata pelajaran yang
menjadi sarana penelitian adalah IPS dengan materi atau topik adalah
jenis-jenis alat transportasi.
2. Tempat Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan SD Negeri 116896 Tanjung
Selamat Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara. SD
Negeri 116896 Tanjung Selamat adalah tempat dimana penulis bekerja
pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang
waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi
penulis.
3. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan
mulai tanggal 20 April 2015 sampai dengan 6 Mei 2015 pada mata
pelajaran IPS. Jadwal pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran
dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Mata
No Kelas Pra Siklus Siklus I Siklus II Tempat
Pelajaran
1 IPS IV Senin 20 Selasa 28 Rabu 6 SDN. 116896
April 2015 April 2015 Mei 2015 Tanjung

13
Selamat

4. Pihak yang membantu Penelitian


Dalam perbaikan pembelajaran ini penulis banyak dibantu oleh
berbagai pihak, diantaranya :
a. Supervisor 1 (Bapak Koprawi Nasution, S.H, M.Pd) selaku dosen
pembimbing yang membimbing peneliti dalam penulisan laporan
PKP ini.
b. Supervisor 2 (Bapak Parlindungan, S.Pd) yang membimbing
peneliti dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
c. Kepala SD Negeri 116896 Tanjung Selamat Padang Sipirok (Bapak
Erwansyah, A.Ma) yang memberi izin dan kesempatan penulis
untuk melakukan pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
d. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri 116896 Tanjung Selamat yang
menjadi Subjek Penelitian dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Peneliti menggunakan model Spiral Kemmis dan Metaggart (dalam
Kasbuloh 1998:114) secara berulang-ulang. Semakin lama diharapkan semakin
meningkat perubahannya atau pencapaian hasilnya. Dalam Perencanaan Kemmis
menggunakan sistem Spiral yang dimulai dengan rencana, tindakan pengamatan,
refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang
pemecahan permasalahan.

14
Gambar 3.1
Desain Penelitian Tidakan Kelas

Reflect Plan

Act & Observe

Reflect

revised
Plan
Act & Observe

C. Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan,
memfokuskan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional untuk
menampilkan bahan- bahan yang dapat digunakan untuk menyusun jawaban
terhadap tujuan ptk. Analisis data (Jadmiko, 2003 : 19) dilakukan melalui tiga
tahap yaitu : reduksi data, paparan data dan penyimpulan data.

15
a. Reduksi data adalah proses penyerdehanaan yang dilakukan melalui
seleksi, pemfokusan dan pengorganisasian dan mental menjadi informasi
yang bermakna.
b. Paparan data adalah proses penampilan data secara sederhana dalam tabel
frekuensi ataupun grafik.
c. Penyimpulan data adalah proses pengambilan intisari dari data yang sudah
terorganisasikan dalam bentuk pernyataan kalimat atau formula yang
singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang sangat luas.
Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dengan soal yang berbentuk isian
terdiri dari 10 soal yang apabila dijawab benar nilainya 10 (Sudijono, 2009 : 318)
dengan rumus :
Nilai (N) = Skor Perolehan X 100
Skor total
Kriteria nilai ketuntasan belajar
N ≥ 62 Tuntas sesuai KKM
N < 62 Belum tuntas

Untuk mengetahui persen siswa yang sudah tuntas belajar secara klasikal
digunakan rumus :
P
PKK =  X 100%
N

PKK = Persen Keberhasilan Klasikal


P = Banyak Siswa Ketuntasan ≥ 62
N = Banyak Siswa
Tuntas secara klasikal jika siswa tuntas secara individu ≥ 85%.
Untuk mengetahui berhasil tidaknya tindakan yang dilakukan dalam penelitian
maka ditentukan pula hasil observasi untuk guru yaitu sebagai berikut.
P = Jumlah Skor Yang Diamati X 100%
Jumlah Skor Maksimal Keseluruhan Aspek
Kriteria Skor :
0 – 49 = Kurang

16
50 – 69 = Cukup
70 – 85 = Baik
86 – 100 = Sangat Baik

IV. Hasil dan Pembahasan


A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Pengamatan yang penulis lakukan secara intensif bersama dengan
supervisor 2 terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 116896 Tanjung
Selamat pada saat pelaksanaan Pra Siklus didapat hasil hasil belajar yang kurang
optimal dan siswa cenderung pasif. Penyebab-penyebab ketidakberhasilan
tersebut pada umumnya disebabkan guru masih dominan menggunakan metode
caramah saja. Berdasarkan data di bawah, hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa pembelajaran IPS khususnya jenis-jenis alat transportasi perlu diadakannya
perbaikan dengan melaksanakan Siklus I supaya hasil belajar anak meningkat.
Beberapa permasalahan yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran Pra Siklus
adalah :
1. Tidak adanya media pembelajaran
2. Metode yang digunakan tidak bervariasi
3. keaktifan anak dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang
Hasil belajar anak sangat rendah. Adapun hasil pengamatan yang dilakukan
penulis dapat dilihat dari data berikut :

17
Tabel 4.1
Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Pra Siklus

Hasil Belajar Ketuntasan


No Nama Siswa YA TIDAK KKM
Pra Siklus
1 Bagus Kusuma 75 √
2 Pingkan Sasmita 75 √
3 Anisa Ramadhani 80 √
4 Rendy 55 √
5 Ika Julianti 55 √
6 Wilda Apriani 55 √
7 Rinal Fauzi 60 √
8 Iwan Wahyudi 55 √
9 M. Nanda 50 √
10 Awaluddin 75 √
11 Helpa Yanti 60 √
12 Riski 45 √
13 Astri Pertiwi 75 √ 62
14 Siswanto 55 √
15 Suriyandi 55 √
16 Rahmawati 45 √
17 Dwi Indah Lestari 80 √
18 Keysa 90 √
19 Frastiawati 50 √
20 Laura 75 √
21 Liza 70 √
Jumlah 1335
Rata-rata 63.57
Siswa Tuntas (Persen) 42,85%
Siswa Tidak Tuntas (Persen) 57,14%

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Siklus I
Siklus I dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Hasil Perencanaan

18
Perencanaan terhadap identifikasi masalah ternyata siswa dapat lebih giat
dalam mengikuti proses pembelajaran, terlebih ketika guru mempersiapkan
bahan ajar yang berupa media gambar, siswa terlihat lebih giat dan ingin
segera tahu materi yang diajarkan oleh guru sehingga semua siswa dapat
fokus mendengarkan penjelasan materi pelajaran yang disampaikan oleh
guru.
b. Tindakan
Pembelajaran diawali dengan apersepsi, siswa menyebutkan jenis-jenis
alat transportasi dengan contoh media gambar yang telah dipersiapkan
guru sebelumnya. Guru menerangkan materi tentang jenis-jenis alat
transportasi, setelah itu guru memberi pertanyaan kepada seluruh siswa
pada saat menjawab pertanyaan tidak boleh saling membantu. Guru
memberi evaluasi kepada seluruh siswa kemudian guru membahas hasil
dari evaluasi anak. Siswa mencoba menarik kesimpulan dari materi yang
dibahas dengan bimbingan guru.
c. Pengamatan
Aktifitas siswa dengan melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran
menjadi lebih bersemangat karena mereka ingin tahu dan penasaran
dengan materi menggunakan media gambar yang dikemas sedemikian
rupa. Kemudian guru memberikan pertanyaan pada siswa dan skor
penilaian agar dapat lebih menambah semangat belajar siswa.
d. Refleksi
Berdasarkan deskripsi di atas, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
pembelajaran IPS khususnya materi jenis-jenis alat transportasi perlu
diadakan perbaikan melalui pelaksanaan perbaikan Siklus II supaya hasil
belajar dan peran aktif siswa meningkat. Adapun hasil pengamatan yang
dilakukan penulis dapat dilihat dari data berikut :
Tabel 4.2
Data Hasil Belajar Siklus I Siswa Kelas VI SD Negeri 116896
Tanjung Selamat

No Nama Siswa Ketuntasan KKM

19
Hasil Belajar YA TIDAK
Siklus I
1 Bagus Kusuma 95 √
2 Pingkan Sasmita 89 √
3 Anisa Ramadhani 79 √
4 Rendy 55 √
5 Ika Julianti 85 √
6 Wilda Apriani 60 √
7 Rinal Fauzi 60 √
8 Iwan Wahyudi 60 √
9 M. Nanda 60 √
10 Awaluddin 50 √
11 Helpa Yanti 60 √
12 Riski 55 √
13 Astri Pertiwi 75 √ 62
14 Siswanto 79 √
15 Suriyandi 78 √
16 Rahmawati 75 √
17 Dwi Indah Lestari 95 √
18 Keysa 90 √
19 Frastiawati 80 √
20 Laura 80 √
21 Liza 85 √
Jumlah 1545
Rata-rata 73.57
Siswa Tuntas (Persen) 61,90%
Siswa Tidak Tuntas (Persen) 38,09%

Beberapa permasalahan yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran Siklus I adalah


sebagai berikut :
1. Guru belum begitu memahami cara menggunakan media gambar
2. Penerapan media yang kurang maksimal
3. Keaktifan anak dalam kegiatan belajar masih kurang
4. Hasil belajar anak masih rendah

2. Siklus II
Siklus II dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perencanaan

20
Berdasarkan hasil kegiatan pada Siklus I perlu diadakan
penyusunan rencana perbaikan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Rencana yang dilakukan pada kegiatan perbaikan adalah memperbaiki
langkah-langkah penerapan media gambar dengan dikemas secara
semenarik mungkin agar siswa lebih antusias di dalam memahami
pelajaran yang akan diterangkan oleh guru.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran IPS pada Siklus II berjalan
lancar sesuai dengan rencan perbaikan yang telah disusun. Pada kegiatan
awal anak dikondisikan kedalam situasi belajar yang kondusif, dilanjutkan
berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing dan persepsi guru
menyampaikan secara lisan dan menuliskan di papan tulis materi yang
akan dipelajari setelah itu menjelaskan kemampuan-kemampuan yang
diharapkan dapat dicapai siswa setelah pertemuan pembelajaran berakhir
dan kegiatan langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan siswa selama
pembelajaran berlangsung. Guru menerapkan media gambar dengan
menempelkan di papan tulis gambar jenis-jenis alat transportasi dengan
lebih menarik menggunakan gambar yang berwarna-warni. Guru
melakukan kegiatan apersepsi sebagai motivasi untuk membangkitkan
gairah belajar siswa. Kemudian guru menyajikan materi tentang jenis-jenis
alat transportasi setelah itu guru memberi tugas kepada masing-masing
siswa untuk dikerjakan. Kegiatan akhir guru memberi evaluasi kepada
seluruh siswa dan tidak boleh saling membantu, dilanjutkan membimbing
siswa untuk menarik kesimpulan dari apaa yang telah dibahas dalam
pertemuan ini.
3. Pengamatan
Hasil pengamatan yang dilakukan pada pelaksanaan perbaikan
pembelajaran IPS materi pokok jenis-jenis alat transportasi pada Siklus II
menagalami peningkatan hal ini terbukti dapat dilihat dari data asil belajar
berikut :

21
Tabel 4.3
Data Hasil Belajar Siklus II Siswa Kelas VI SD Negeri 116896
Tanjung Selamat

Hasil Belajar Ketuntasan


No Nama Siswa YA TIDAK KKM
Siklus II
1 Bagus Kusuma 95 √
2 Pingkan Sasmita 100 √
3 Anisa Ramadhani 100 √
4 Rendy 60 √
5 Ika Julianti 90 √
6 Wilda Apriani 90 √
7 Rinal Fauzi 80 √
8 Iwan Wahyudi 85 √
9 M. Nanda 85 √
10 Awaluddin 100 √
11 Helpa Yanti 90 √
12 Riski 75 √
13 Astri Pertiwi 90 √ 62
14 Siswanto 90 √
15 Suriyandi 80 √
16 Rahmawati 85 √
17 Dwi Indah Lestari 100 √
18 Keysa 100 √
19 Frastiawati 90 √
20 Laura 95 √
21 Liza 100 √
Jumlah 1880
Rata-rata 89,52
Siswa Tuntas (Persen) 95,23%
Siswa Tidak Tuntas (Persen) 4,76%

4. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, menunjukkan terjadi
peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa setelah dilaksanakan
perbaikan pembelajaran pada Siklus II, sebagaian besar siswa dapat
menguasai materi pembelajaran, berarti pemahaman siswa terhadap materi
yang disampaikan guru dengan menerapkan media gambar sudah berjalan
secara maksimal.

22
V. Simpulan dan Saran Tindak Lanjut
1. Simpulan
Dari hasil perbaikan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Bahwa hasil belajar siswa sebelum menggunakan media gambar pada mata
pelajaran IPS materi jenis-jenis alat transportasi sangat randah ini terbukti
dari 21 siswa yang ada dikelas VI, 9 siswa dikategorikan tuntas sedangkan
12 siswa lainnya tidak tuntas. Dengan demikian yang mencapai ketuntasan
belajar hanya 42,85%.
2. Bahwa setelah pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan media
gambar materi jenis-jenis alat transportasi dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, ini dapat dilihat dari hasil evaluasi yaitu pada Pra Siklus
memperoleh nilai ketuntasan 42,85% Siklus I memperoleh nilai ketuntasan
61,90% dan pada Siklus II memperoleh nilai ketuntasan sebesar 92,23%.

2. Saran Tindak Lanjut


Dengan menggunakan media gambar telah terbukti dapat meningkatkan
hasil belajar dan pemahaman siswa terhadap pelajaran IPS khususnya materi
jenis-jenis alat transportasi, maka peneliti sarankan hal-hal sebagai berikut :

23
1. Menggunakan metode yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
kemampuan siswa yang belajar.
2. Penyampaian materi jenis-jenis alat transportasi akan lebih baik jika
menggunakan media gambar, sebab penggunaan media gambar tersebut
akan memotivasi siswa mengikuti pelajaran, sehingga hasil dan aktivitas
belajarnya maksimal. Hal ini telah terbukti di kelas IV SD Negeri 116896
Tanjung Selamat pada mata pelajaran IPS.
3. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru dan siswa maka
diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam
pembelajaran IPS, sekolah tidak menutup kemungkinan pelajaran-
pelajaran yang lain bisa menggunakan media gambar sehingga nilai siswa
akan tinggi.
Daftar Pustaka

Djamarah, SB (1994) Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya Nasional.

Gagne (1977a,1977b), Belajar dan Pembelajaran, Diklat Kuliah Medan FKIP


UMSU.

McTaggart, R. (1991). Action Research: A Short Modern History. Geelong :


Deakin University Press.

Slameto (2003 : 54-72), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya,


Jakarta: Rineka Cipta.

Suciati, dkk (2005), Belajar dan Pembelajaran , Jakarta. Universitas Terbuka

Sumantri, Mulyani.; Syaodih, Nana. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta


: Universitas Terbuka.

Tegeh, I Made. 2008, Media Pembelajaran, Malang : Program Pasca Sarjana


UNM.

Tim FKIP (2011). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas


Terbuka.

Wardani I.G.A.K, Prof. Dr (2013) Pemantapan Kemampuan Profesional


(Panduan). Buku Materi Pokok, Jakarta. Universitas Terbuka.

24
Winataputra, Udin. S (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :
Universitas Terbuka.

25

Anda mungkin juga menyukai