Tugas Tutorial 1 Pembelajaran Kelas Rangkap

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 1

MATA KULIAH PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (PDGK4302)


NAMA : ARIF ‘AINI
NIM : 855872404
NO. ABSEN : 03
SOAL :
1. Saat anda merancang kelas PKR jelaskan hal yang perlu diperhatikan agar PKR
menjadi efektif!
2. Bagaiamanakah gambaran PKR yang Ideal?
3. Ceritakanlah kelas rangkap yang telah anda lakukan di Kelas!
4. Dari jawaban anda nomor 2 jawablah pertanyaan berikut:
a. Apa alasan anda melakukan kelas rankap?
b. Jelaskan termasuk jenis kela rangkap yang manakah yang anda pakai?
c. Analisis kelemahan dan kelebihan kelas rangkap yang anda lakukan!

Jawaban :
Jawaban Soal No.1
Pengelolaan PKR yang efektif Sebagaimana menurut Karweit ditandai oleh 3
hal. Yang pertama adalah pemanfaatan sebagian terbesar dari waktu yang tersedia
untuk kegiatan belajar siswa Sehingga siswa selalu berada ada dalam tugas
belajarnya. Kemudian yang kedua adalah penampilan kualitas pembelajaran yang
memadai Hal ini tentang bagaimana cara guru selalu dapat meningkatkan kualitas
pembelajarannya. Dan yang ketiga adalah keterlibatan yang luas dari seluruh siswa
dalam kegiatan belajar. dari sini ini guru harus mampu mendorong dan meningkatkan
keterlibatan seluruh siswa dalam pembelajaran.

Jawaban Soal No.2


Gambaran PKR yang ideal ( yang di diharapkan ).
1. Unsur-unsur penting dalam PKR adalah :
a. Kelas tampak hidup, murid tampak ceria. Di awal guru bertanya, dengan
tujuan agar murid termotivasi dan secara mental siap menerima pelajaran
hari itu.
b. Proses belajar berlangsung serempak, apalagi murid yang berbeda tingkat
kelas ada dalam satu ruang. Gangguan yang muncultidak terlalu serius,
sebab ketika guru menerangkan murid dari kelas lain berada disudut ruang
yang lain.
c. Guru mampu memanfaatkan ruang kelas yang ada dengan menciptakan
sudut sumber belajar. Sudut sumber belajar dapat memberi peluang bagi
murid, tanpa pengawasan guru murid dapat mempraktikan konsep belajar
menemukan sendiri dan pemecahan masalah.· Murid aktif,
d. konsep CBSA yang sebenarnya nampak. Murid tidak hanya aktif secara
individual tetapi juga kelompok dan berpasangan. Murid yang lebih dahulu
dimanfaatkan untuk membantu temannya ( tutor sebaya ) atau membantu
kelas dibawahnya (tutorkakak ).
e. Adanya asas kooperatif-kompetitif, murid bersemangat mengerjakan tugas,
apalagi ketika guru menyanyakan siapa yang sudahselesai lebih dulu akan
mendapat nilai tambahan, gambar yang terbaik akan dipajang atau siapa
yang selesai duluan boleh membaca buku-buku bacaan, dan sebagainya.
f. Belajar dengan pendekatan PKR yang benar, sangat menyenangkan.
Belajar sambil bermain, main sambil belajar dapat diperagakan khususnya
bila kita sedang mengajar kelas rendah. Hal itu nampak saat anak
mengambil gulungan kertas dan membaca apayang menjadi tugas mereka
masing-masing.
g. Ada perhatian khusus bagi murid yang lambat dan yang cepat. Pada yang
lambat guru membantu murid yang mengalami kesulitan, bahkan guru
menjelaskan lagi bagian-bagian yang tidak dipahami. Bagi murid yang
cepat guru memberikan tugas ekstra.
h. Sumber belajar murid bukan saja berasal dari Depdikbud atau Dinas, guru
PKR dapat melengkapi sumber belajar yang berasaldari lingkungan sekolah
dan lingkungan sekitar. Sudut ruangan menjadi lengkap dengan sumber
belajar.
i. Prinsip perangkapan kelas tidak hanya dalam bentuk mengajar dua tingkat
kelas atau lebih dalam satu ruang kelas atau lebih dan dalam waktu yang
bersamaan. Tetapi perangkapan kelas juga berarrti dalam bentuk
mengajarkan dua bidang studi atau lebih dalam satuwacana atau topik.
Inilah yang disebut pengajaran terpadu (integrated).
j. Guru dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dilingkungan murid.
Misalnya ketika guru menjelaskan tentang bagaimana menangkap ikan,
murid-murid menjawab dengan menyebut beberapa alat menangkap ikan
yang biasa digunakan di lingkungan sekitar,kemudian murid diminta
menggambar alat tersebut.

Jawaban Soal No.3


Saya adalah guru kelas 5 di UPT SDN 143 Gresik. dalam denah sekolah UPT
SDN 143 Gresik kelas 5 berada diantara ruang guru dan kelas 6. Ada satu waktu guru
kelas 6 tidak masuk karena Suatu urusan dan telah meminta izin kepada kepala
sekolah sehari sebelumnya bahwa pada hari itu dia tidak Bisa mengajar, maka kepala
sekolah Sekolah telah memberi tugas kepada saya Agar Pada hari itu merangkap
Mengajar kelas 5 dan kelas 6. Karena jumlah siswa kelas 6 Lebih banyak dari kelas 5
maka saya mengambil keputusan untuk menggunakan Model 222 Di mana saya
mengajar di 2 kelas yang berbeda Yang berada di 2 ruangan yang berbeda pula
Namun kelas memiliki pintu yang terhubung di antara 2 kelas tersebut, Sehingga
siswa kelas 5 Saya minta untuk memutar bangkunya agar bisa memperhatikan saya
yang posisinya berada diantara dua kelas tersebut.
Saya memulai kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, kedua
kelas saya pandu dalam 1 instruksi yang sama. saya Berikan pengantar dan
pengarahan umum dari pintu yang menghubungkan antara dua kelas tersebut.
Pada kegiatan inti ini lebih kurang 60 menit saya terapkan aneka metode yang
sesuai untuk masing-masing kelas. Saat itu kelas 5 melaksanakan pelajaran Bahasa
Indonesia dan kelas 6 melaksanakan pelajaran IPA. Saya jelaskan kepada 2 kelas
tersebut bahwa ketika saya fokus di kelas 5 agar kelas 6 nya tidak ramai dan gaduh
Begitu juga sebaliknya.
Saya Memulai dari kelas 5 dengan tetap berposisi di pintu 2 kelas tersebut. Saya
awali dengan Menjelaskan tujuan pembelajaran dan memulai apersepsi kemudian
saya memulai materi tentang pantun. Saya Tuliskan beberapa buah pantun di papan
tulis kemudian siswa kelas 5 Saya minta untuk mencatat Lalu saya berpindah ke kelas
6 untuk memulai pelajaran IPA dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menanyakan pertanyaan-pertanyaan awal yang berkaitan dengan Energi Saya minta
Kepada siswa kelas 6 untuk membentuk kelompok masing-masing kelompok 5 anak
Lalu saya ya kembali kepada kelas 5 untuk membacakan dua pantun yang sudah
saya tulis sebelumnya. Saya minta siswa kelas 5 untuk membentuk berkelompok.
Saya kembali ke kelas 6 Mendiskusikan berbagai jenis energi yang ada ada di alam
dan lingkungan tempat tinggal manusia. Lalu saya kembali ke kelas 5 Untuk
memimpin diskusi menganalisis jenis-jenis pantun yang telah saya Tuliskan di papan.
Saya berusaha jangan sampai pada saat saya sedang menghadapi kelas yang
satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga murid ribut. Saya Atur kepindahan
guru dari ruang ke ruang secara seimbang, artinya jangan sampai menggunakan
waktu di satu ruang. Ada banyak saat dimana saya harus berdiri di pintu penghubung.
Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu
penghubung menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai
materi dan kegiatan belajar yang baru berlaku. Saya Berikan komentar dan penguatan
sesuai dengan keperluan. Setelah itu saya berikan tindak lanjut berupa tugas untuk
masing-masing kelas,

Jawaban Soal No.4a


saya melaksanakan pembelajaran kelas rangkap sebagaimana instruksi dari
kepala sekolah karena guru kelas 6 berhalangan hadir pada waktu itu Dan bapak
kepala sekolah meminta saya agar selain Mengajar kelas 5 saya juga merangkap
memberikan pelajaran kelas 6. Karena sudah menjadi di tugas dan kebiasaan bahwa
apabila terdapat guru yang berhalangan masuk maka guru lain yang terdekat untuk
memperhatikan kelas lain gurunya berhalangan masuk.

Jawaban Soal No.4b


Saya menggunakan pembelajaran kelas rangkap dengan model 222 Di mana
saya ngejar 2 kelas yang berbeda dalam 2 Ruangan yang berbeda pula. Kebetulan
diantara dua kelas terhadap pintu penghubung sehingga saya bisa mengajar dari sisi
dimana saya tetap bisa terlihat oleh kedua kelas sehingga untuk kegiatan
pendahuluan mulai Berdoa, Memberi salam, menyapa siswa, menyanyikan lagu
nasional, tetap bisa saya Pandu dari posisi tersebut. Lalu pada saat materi inti saya
bergeser ke kelas masing-masing.

Jawaban Soal No.4c


Kelebihan :
1. Masing-masing kelas lebih fokus dengan pelajaran yang sedang dihadapinya atau
aktivitas yang dilakukan karena terbebas dari aktivitas kelas lain
2. Guru lebih fokus dalam merancang pembelajaran agar siswa tetap mempunyai
aktivitas saat guru harus berpindah ke ruangan yang lain
3. lebih mudah melakukan kegiatan awal dan penutup karena dapat dilakukan secara
bersama-sama untuk kedua kelas apabila kedua ruangan terdapat pintu
penghubung
Kelemahan :
1. Guru harus mengelola dua kelas sekaligus dalam waktu yang bersamaan
2. Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis dan kontrol guru terhadap kelas
tidak dapat berlangsung secara terus menerus
3. Terlalu banyak memakan waktu Karena Guru harus berpindah-pindah ruangan
khususnya pada saat materi inti

Anda mungkin juga menyukai