Jawaban Tugas 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Jawaban Tugas 2

1. Kemampuam membaca pada MMP ditekankan pada kemampuam “melek huruf”, pada
membaca tingkat lanjut diarahkan pada kemampuan “melek wacana”, sedangkan pada
kemampuam menulis ditekankan pada “kemampuan yang bersifat mekanik” Jelaskan
perbedaan makna ketiga kemampuam tersebut! 

a. Kemampuan melek huruf adalah kemampuan membaca dan menulis, serta


kemampuan untuk mengidentifikasi, mengerti, membuat sebuah teks, dimana setiap
tingkatan setiap orang berbeda-beda dalam hal ini.
b. Kemampuan melek wacana adalah kemampuan mengenali, memahami, membaca
suatu bacaan, symbol, atau makna lain namun tidak bias menuliskan.
c. Kemampuan yang bersifat mekanik adalah dimana ketika ada keinginan untuk
melakukan suatu hal yang terbesit di pikiran, lalu segera menyelesaikannya sesuai
dengan kemampuan.

2. Coba Anda jelaskan perbedaan pengejaan pada metode eja dan metode bunyi pada
membaca permulaan! 

a. Metode Eja
Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini memulai
pengajaranya dengan memperkenalkan huruf-huruf secara alfabetis. Huruf-huruf
tersebut dihafal dan dilafalkan anak sesuai dengan bunyinya menurut abjad.  Sebagai
contoh A/a,B/b,C/c,D/d,E/e,F/f dan seterusnya dilafalkan sebagai [a],[be],[ce],[de],
[e],[ef] dan seterusnya. Kegiatan ini diikuti engan latian menulis lambang, tulisan,
seerti a, b, c, d, e, f dan seterusnya atau dengan huruf rangkai a, b, c, d, dan
seterusnya.
Setelah melalui tahapan ini, para siswa diajak untuk bekenalan dengan suku kata
dengan cara merangkai beberapa huruf yang sudah di kenalnya.
Misal:
b, a, d, u menjadi  b, a      → ba (dieja /be-a/ → [ba] )
                            d, u      → du ( dieja /de-u/ → [du] )
                           ba-du  → dilafalkan /badu/

b, u, k, u, menjadi  b, u      → bu (dieja /be-a/ → [bu] )


                            k, u      → ku ( dieja /ka-u/ → [ku] )
                            bu-ku  → dilafalkan /buku/

Proses ini sama dengan menulis permulaan., setelah anak-anak bisa menuliskan
huruf-huruf lepas, kemudian dilanjutkan dengan belajar menulis rangkaian huruf yang
berupa suku kata. Sebagai contoh, ambilah kata ‘badu’ tadi. Selanjutnya, anak diminta
menulis seperti: ba-du → badu.
Proses pembelajaran selanjutnya adalah pengenalan kalimat-kalimat sederhan.
Contoh-contoh perangkaian huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, kata
menjadi kalimat diupayakan mengikuti prinsip pendekata spiral, komunikatif dan
pengalaman bahasa. Artinya, pemilihan bahan ajar untuk pembelajaran MMP
hendaknya dimulai dari hal-hal yang konkrit menuju hal-hal yang abstrak, dari hal-hal
yang mudah, akrab, familiar, dengan kehiduipan murid menuju hal-hal yang sulit dan
mungkin meruipakan sesuatu yang baru bagi murid.
Kelemahan yang mendasar dari penggunaan metode eja ini meskipun murid
mengenal dan hafal abjad dengan baik, namun murid tetap mengalami kesulitan dalam
mengenal rangkaian huruf yang berupa suku kata atau kata.

b. Metode Bunyi
Proses pembelajaran membaca permulaan dengan metode bunyi hampir sama dengan
metode eja, erbedaanya terletak pada sistem pelafalan abjad atau huruf (baca : berapa
huruf konsonan).
Sebagai contoh :
Huruf   /b/ dilafalkan [eb]
                        /d/ dilafalkan [ed]
                        /e/ dilafalkan [e]
                        /g/ dilafalkan [eg]
                        /p/ dilafalkan [ep]
Dengan demikian kata “nani” dieja :
                        /en-a/ → [na]
                        /en-i/ → [ni]

Proses pembelajaran membaca permulaan ini melalui proses pelatihan dan proses
pertuian. Penguatan-pengguatan yang diberikan dalam melaksanakan proses
pembelajaran membaca permulaan memalui metode ini, mampu membangkitkan
motivasi untuk terus belajar dan berlatih.
Metode ini sebenarnya merupakan bagian dari metode eja. Prinsip dasar  dan
proses pembelajarannya tidak jauh berbeda dengan metode eja. Perbedaannya terletak
hanya peda cara atau sistem pembacaan atau pelafalan abjad(huruf-hurufnya).

3. Mengapa kemajuan siswa dalam MMP perlu penilaian proses dan hasil? Jelaskan
perbedaan kedua penilaian tersebut! 

Penilaian proses yaitu penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung
dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran yang di maksud, guru akan
memperhatikan aktivitas, respon, kegiatan, minat, sikap, dan upaya-upaya siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan cara pelaksanaannya, alat penilaian teknik
tes dapat dilakukan secara tertulis, lisan, dan perbuatan, yang dimaksud dengan tes
memiliki arti serangkaian pertanyaan yang harus dijawab, ditanggapi, atau tugas yang
harus dilaksanakan peserta tes. Dalam pembelajaran MMP, teknik tes dapat dilakukan
untuk mengetahui dan menilai sejauh mana kemampuan dan penguasaan siswa dalam hal
kemelekan huruf (kemampuan membaca tingkat dasar) dan kemampuan menulis secara
teknis.
Penilaian hasil yaitu penilaian yang di maksudkan untuk menentukan pencapaian atau
hasil belajar siswa. Alat penilaian yang digunakan bisa berupa tes maupun non tes.
Untuk menilai pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran MMP di kelas rendah
di maksudkan untuk menilai kemampuan siswa dalam hal kemelekhurufan  yang
dicapainya. Kemampuan yang dimaksud meliputi pengenalan atas satuan – satuan
lambang bahasa yang berupa huruf, suku kata, kata, dan kalimat sederhana

4. Apa yang membedakan antara pembelajaran bahasa dengan fokus menulis dan
pembelajaran membaca dengan fukus membaca! 

Pembelajaran bahasa focus menulis akan lebih mudah mengingat materi yang ditulis,
serta menambah kreatifitas dan mengetahui tulisan yang benar.

Pembelajaran bahasa focus membaca akan terbiasa dengan mudah mencari hal-hal
penting isi artikel dan juga mengetahui ejaan yang benar.

Anda mungkin juga menyukai