Academia.eduAcademia.edu

INDUSTRI DAN ORGANISASI

Nama : Angga Adi Saputra NPM : 6020210092 Psikologi Industri dan Organisasi INDUSTRI DAN ORGANISASI PENGERTIAN INDUSTRI Berdasarkan etimologi, kata “industri” berasal dari bahasa Inggris “Industry” yang juga berasal dari bahasa Prancis Kuno ‘Industrie” yang berarti “aktivitas” yang kemudian berasal dari Bahasa Latin “Industria” yang berarti “kerajinan, aktivitas”. Untuk menambah pemahaman tentang kata industri, berikut penjelasan industri menurut para ahli. Dr. Antonius Puwarnto (2021) mendefiniskan industri sebagai kegiatan untuk memproses bahan mentah menjadi suatu barang. Ia juga mengatakan bahwa industri bisa diartikan sebagai kegiatan yang mengubah hasil penelitian menjadi produk dan layanan atau jasa dalam sektor baru. Berdasarkan akar kata dan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa industri adalah kegiatan mengelolah barang mentah menjadi setengah jadi atau barang jadi sehingga bisa menghasilkan nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. MACAM-MACAM INDUSTRI Industri memiliki berbagai macam jenis. Berdasarkan besar kecil modal Industri padat modal : industri yang dibangun dengan modal besar Industri padat karya : industri yang dititik beratkan pdada besar tenaga kerja Berdasarkan klasifikasinya Industri kimia dasar : contohnya, obat-obatan, semen, kertas, dan lainnya Industri mesin dan logam dasar : contohnya, pesawat terbang, motor, dan lainnya Industri kecil : contohnya, industri roti, kompor, minyak goreng, dan lainnya Aneka industri : contohnya industri pakaian, makanan, minuman, dan lainnya. Berdasarkan produk yang dihasilkan Industri primer : industri ini meliputi pertanian, kehutanan, perikanan, dan pertambangan. Industri sekunder : industri ini sering disebut industri manufaktur atau industri pengolahan. Industri tersier : industri ini sering disebut industri jasa. INDUSTRI 4.0 Industri terus mengalami perubahan setiap zaman, perubahan terhadap industri ini dinamakan revolusi industri. Istilah “Revolusi Industri” pertama kali diperkenalkan oleh Friedrich Engles dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Singkatnya revolusi industri adalah suatu perubahan yang berlangsung cepat dalam pelaksanaan proses produksi dimana yang semula pekerjaan proses produksi ini dikerjakan oleh manusia digantikan oleh mesin. Sedangkan barang yang diproduksi mempunuyai nilai tambah yang komersial. Terhitung sudah ada empat kali fase revolusi industri, setiap fase memiliki perbedaan sendiri. Fase pertama (1.0) bertempuh pada penemuan mesin yang menitikberatkan pada mekanisme produksi. Fase kedua (2.0) sudah beranjak pada etape produksi massal yang terintegrasi dengan quality control dan standarisasi. Fase ketiga (3.0) memasuki tahap keseragaman secara massal yang bertumpu pada integrasi komputerisasi. Fase keempat (4.0) telah menghadirkan digitalisasi dan otomatisasi perpaduan internet dengan manufaktur Saat ini dunia pada umumnya, dan Indonesia pada khususnya, sedang memasuki era industri baru yang ditandai dengan era digitilasisasi di berbagai sektor kehidupan. Para pakar menyebut ini sebagai era revolusi industri 4.0. Perubahan dinamika laju pergerakan yang semula tersentralisasi bahwa manusia sebagai subyek elan vital dalam tumbuh dan berkembangnya denyut nadi perekonomian telah mengalami pergeseran secara perlahan tapi pasti tergantikan oleh otomatisasi mekanis dan digitalisasi teknologi dalam menggerakan roda perekonomian. Meminjam hasil penelitian dari McKinsey pada 2016 bahwa dampak dari digital tecnology menuju revolusi industri 4.0 dalam lima (5) tahun kedepan akan ada 52,6 juta jenis pekerjaan akan mengalami pergeseran atau hilang dari muka bumi. Hasil penelitian ini memberikan pesan bahwa setiap diri yang masih ingin mempunyai eksistensi diri dalam kompetisi global harus mempersiapkanmental dan skill yang mempunyai keunggulan persaingan (competitive advantage) dari lainnya. Industri 4.0 ini jelas memiliki plus dan minus. KEADAAN INDUSTRI INDONESIA SAAT PANDEMI Pandemi Covid-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada 2 Maret 2020, ketika 2 orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga Negara Jepang. Pada 9 April, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi dengan Jawa Timur, DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan sebagai provinsi paling terpapar. Pemerintahpun akhirnya melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta mengkampanyekan Stay at home. Sektor UMKM pun terdampak parah. Berdasarkan data dari kementerian koperasi yang memaparkan bahwa 1.785 koperasi dan 163.713 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdampak pandemi virus corona (Antara, Mei 2020). Sektor UMKM yang paling terdampak yakni makanan dan minuman. Kementerian Koperasi dan UMKM mengatakan bahwa koperasi yang bergerak pada bidang jasa dan produksi juga paling terdampak pada pandemi COVID-19. Para pengusaha UMKM merasakan turunnya penjualan, kekurangan modal, dan terhambatnya distribusi. Sedikitnya 39,9 persen UMKM memutuskan mengurangi stok barang selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat covid-19. Sementara itu 16,1 persen UMKM memiih mengurangi karyawan akibat toko fisik ditutup. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rahmi Rosita dalam jurnal “Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap UMKM di Indonesia”, menunjukkan ada beberapa jenis industri yang palin terdampak dari pandemi Covid-19, yaitu industri automotif, industri baja, peralatan listrik, industri tekstil, kerajinan dan alat berat, serta industri pariwisata. Sedangkan industri yang mampu bertahan di masa pandemi Covid-19 adalah : UMKM yang mampu mengadaptasikan bisnisnya dengan produk-produk inovasi Industri ritel yang mampu bertahan , hal ini dikarenakan sebagian memanfaatkan penjualan melalui marketing digital Industri lain yang mampu bertahan dimasa pandemi covid 19 adalah industri yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar, antara lain listik, air bersih, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, otomotif dan perbankan. Industri yang mengalami perkembangan selama masa pandemic covid-19 adalah pangan, farmasi, teknologi Informasi dan komunikasi. Hal ini jelas menjadi ujian besar bagi para pelaku industri di Indonesia, mereka harus benar-benar melakukan inovasi agar dapat mempertahankan industri usaha mereka. PENGERTIAN ORGANISASI Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata “organisasi’ ?. Mungkin sebagian akan berpikir bahwa organisasi adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang. Pemikiran tersebut tidak sepenuhnya salah, tidak sepenuhnya benar juga. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas pengertian dari organisasi. Organisasi sendiri merupakan kata yang berasal dari Bahasa Yunani organon, yang memiliki arti “alat”. Awalnya kata ini merujuk pada tubuh manusia atau makhluk hiudp lainnya, bukan mengacu pada kata benda. Dalam pengertian modernnya, organisasi dipergunakan untuk menggambarkan penyusunan dan pengelolaan berbagai aktivitas manusia (baik dengan industri/lembaga maupun tidak). Untuk lebih memperkuat pemahaman kita tentang organisasi, mari kita lihat pendapat para ahli. Menurut Soetopo (dalam kutipan buku Teori Organisasi dan Administrasi: 2019), istilah organisasi banyak mengacu kepda kumpulan orang, material, prosedur, ide, atau fakta , sedangkan demikian sehingga tersusun dan terbentuk kombinasi antar bagian-bagian tersebut sebagai suatu keseluruhan yang bermakna. Mills dan Mills (dalam kutipan buku Teori Organisasi dan Administrasi: 2019) juga memberikan pendapatnya tentang organisasi. Organisasi adalah koletivitas khusus manusia yang aktivitas-aktivitasnya terrkoordinasi dan terkontrol dalam dan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Bila kita melihat dua pendapat dari para ahli, maka kita dapat menyimpulkan bahwa organisasi adalah sekumpulan manusia yang memiliki aktivitas guna mencapai tujuan bersama. Gerloff (dalam kutipan buku Teori Organisasi dan Administrasi: 2019) memberikan pendapatnya tentang karakteristik dari organisasi. Menurutnya, karakteristik dari organisasi bisa disingkat menjadi 3-P, yaitu : Purpose, People, dan Plan. Bila kehilangan satu dari tiga karakteristik ini, maka bisa dipastikan itu bukan organisasi. Rencana (plan) dibuat untuk menggerakkan unsur manusia (people) sehingga bisa mencapai tujuan (purpose) yang telah direncanakan bersama. Perkembangan Teori Organisasi Perkembangan atau evolusi teori organisasi dapat dibagi menjadi tiga periode, yaitu periode klasik, modern, dan post-modern. Perspektif Klasik Teori-teori organisasi klasik adalah teori-teori yang berkembang pada abad ke-18, periode ini biasa dikenal dengan revolusi industri. Menurut Hatch (2019), pada periode ini ada dua kelompok besar pemikir organisasi. Pertama, pemikir beraliran sosiologis yang mencoba mendeskripsikan dan menganalisis perubahan struktur organisasi dan peran-perannya. Kedua, pemikir aliran administrasi dan manajemen yang lebih mengedepakan pada masalah praktis para pengeola organisasi dalam menjalankan tugasnya. Perspektif Modern Perspektif modern adalah kelanjutan dari perspektif klasik. Inspirasi mereka adalah keteraturan dan cara kerja alam, khususnya aspek biologis. Para pemikir era modern mengamati keteraturan lain yang dianggap lebih dinamis, yaitu keteraturan makhluk hidup atau dunia hayati. Perspektif Post-Modern Pemikiran-pemikiran post-modern adalah cenderung mengembalkan asumsi-asumsi dasar dari pemikiran-pemikiran sebelumnya. Ada beberapa asumsi untuk memahami perspektif post-modern. Kemajuan atau pertumbuhan adalah sesuatu yang tanpa batas Kebenaran adalah universal Kebutuhan dan Hasrat manusia pada dasarnya adalah sama dan bisa diobjektivasi. Hierarki dan ketidakseimbangan kekuasaan (power) dalam organisasi adalah alamiah. ORGANISASI DI MASA PANDEMI Setelah merebaknya virus Covid-19 di tahun 2020, semua kegiatan dan aktivitas organisasi terus mengalami perubahan. Kegiatan organisasi yang biasanya dilakukan secara tatap muka terpaksa dilakukan secara daring. Kegiatan organisasi yang biasanya dilakukan dengan mengumpulkan orang banyak di satu tempat terpaksa tidak bisa dilakukan. Semua hal harus dilakukan secara daring, hal ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. Ini jelas memberikan perubahan yang amat sangat drastis, pengelolah organisasi harus memutar otak agar kegiatan organisasinya tetap berjalan. Sebagai contoh organisasi Pendidikan, pihak yang terlibat dalam organisasi Pendidikan harus menjalankan semua kegiatannya secara daring, siswa belajar melalui aplikasi belajar online, guru pun harus mengajar melalui aplikasi belajar online. Semua ini tidaklah mudah, tapi ini bisa menjadi momentum bagi para pengelolah organisasi untuk membuat inovasi dalam berorganisasi, sehingga tidak melulu menjalankan organisasi dengan cara tradisonal. PERBEDAAN INDUSTRI DAN ORGANISASI Setelah melihat dan memahami penjelasan tentang industri dan organisasi, kita dapat melihat bahwa ada perbedaan antara industri dan organisasi. Perbedaan industri dan organisasi adalah industri lebih kepada badan usaha atau instansi yang memiliki tujuan tertentu, di dalam industri terdapat organisasi, yaitu sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh industri. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Psikologi industri dan organisasi adalah irisan antara ilmu psikologi dan industri serta organisasi. Sederhananya, PIO merupakan penerapan dari nilai-nilai ataupun prinsip-prinsip psikologis, serta teori-teori juga penelitian terkait psikologi ke dalam lingkungan kerja. Tujuan dari PIO adalah untuk meningkatkan martabak dan kinerja manusia, dan organisasi tempat mereka bekerja, dengan memajukan ilmu pengetahuan dan perilaku manusia. Materi PIO meliputi seluruh faktor yang dikiranya dapat mempengaruhi perilaku manusia di lingkungan kerja, hal ini termasuk pengaruh dari lingkungan kerja, lingkungan sosial, dan banyak faktor lain yang tak terbatas pada lingkungan fisik tempat kerja tersebut. Lingkup kerja PIO dibagi menjadi dua, yaitu dari sisi industri dan sisi organisasi. Dari sisi industri PIO fokus pada rekrukmen karyawan, pelatihan, dan lainnya. Dari sisi organisasi, PIO berfokus pada proses sosialisasi karyawan, motivasi karyawan, kesehatan mental karyawan, dan lainnya. DAFTAR PUSTAKA Tama, Ishardita Pambudi dan Dewi Hardiningtyas. 2017. Psikologi Industri Dalam Perspektif Sistem Industri. Jakarta : Gramedia Kusdi. 2019. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta : Penerbit Salemba Jex, Steve M., Britt, Thomas W. 2014. Organizational Psychology: A Scientist Practitioner Approach. Hoboken, NJ: Wiley Conte, J.M. , Landy, F.J. 2019. Work in the 21st Century: An Introduction to Industrial and Organizational Psychology. Hoboken, NJ: Wiley