794-Article Text-3327-2-10-20200630

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Humanitatis

Journal on Language and Literature Vol. 6 No. 2 June 2020


KESALAHAN PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA MEDIA
LUAR RUANG DI KOTA TANGERANG SELATAN

Bram Denafri1, Washadi2


[email protected], [email protected] 2

Universitas Pamulang

ABSTRACT
This research is urgent to do considering the use of Indonesian outdoor media which is
increasingly complex and uncontrolled. This issue has led to the development of a wide
variety of written media in outdoor media whose rules deviate significantly from the
Indonesian Spelling General Guidelines. The inconsistency between the rules and the use of
various languages will lead to the skepticism of Indonesian people to use Indonesian properly
and correctly. Also, the development of the Indonesian language that is not based on good
linguistic knowledge will lead to the erosion of the Indonesian language and irregular
language growth. Therefore, this research is important to do to see patterns of Indonesian
language mistakes in outdoor media. With the hope that the Indonesian Spelling Guidelines
are applied in a basic and solid manner in the use of Indonesian outdoor media. This type of
research is a descriptive study with a qualitative approach. This research tries to understand
and explain the phenomena of misuse of the Indonesian language in outdoor media in South
Tangerang City. This research produces descriptive data in the form of sentences in outdoor
media in South Tangerang City. Sources of data in this study were obtained from written
sources. Sources of written data were obtained from billboards, billboards, banners,
billboards, and neon boxes.
Keywords: Indonesian, language error, outdoor media

A. PENDAHULUAN
Tujuan penelitian ini sejalan dengan salah satu misi Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa, yaitu meningkatkan mutu kebahasaan dan pemakaiannya.
Peningkatan mutu kebahasaan dapat dilakukan pelibatan publik dan pemanfaatan
media baru. Salah satu media publik yang harus ditingkatkan mutu kebahasaan dan
pemakaiannya adalah media luar ruang. Media luar ruang merupakan salah satu jenis
komunikasi massa yang ditujukan untuk masyarakat umum. Media luar ruang
biasanya dimanfaatkan oleh pemerintah, lembaga, pebisnis, organisasi dan
perorangan. Media ini dimanfaatkan dengan tujuan untuk menyampaikan pesan,
informasi dan bersifat mengajak para pembacanya.
Penyampaian pesan dan informasi media luar ruang disampaikan menggunakan
bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia media luar ruang saat ini semakin

187
Humanitatis
Journal on Language and Literature Vol. 6 No. 2 June 2020
kompleks dan tidak terkendali. Persoalan ini mengakibatkan degradasi mutu
pemakaian bahasa media luar ruang. Hal ini dibuktikan dengan munculnya
perkembangan ragam bahasa tulis media luar ruang yang kaidah-kaidahnya banyak
menyimpang dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Degradasi mutu pemakaian bahasa Indonesia media luar ruang ini disebabkan
oleh berbagai faktor. Pertama, disebabkan karena rendahnya pengetahuan pemilik
atau pembuat varian komunikasi media luar ruang mengenai Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia. Kedua, dipengaruhi oleh pengaruh dominasi bahasa asing (bahasa
Inggris) dan bahasa daerah sehingga memengaruhi masyarakat Indonesia berbahasa
Indonesia secara baik dan benar berpedoman pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia.
Persoalan ini jika dibiarkan begitu saja tanpa ada pembinaan akan menimbulkan
kesangsian masyarakat Indonesia untuk memakai bahasa Indonesia sesuai dengan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Selain itu, pengembangan bahasa
Indonesia yang tidak didasarkan pada pengetahuan ilmu bahasa (linguistik) yang
baik akan menimbulkan pengikisan bahasa Indonesia dan pertumbuhan bahasa yang
tidak teratur (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2011). Oleh karena itu,
penelitian ini penting dilakukan untuk meningkatkan kembali mutu kebahasaan dan
pemakaiaan bahasa Indonesia media luar ruang. Selain itu, penelitian ini mendesak
dilakukan untuk melihat pola kesalahan kaidah pemakaian bahasa Indonesia media
luar ruang. Dengan harapan agar Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia bisa diterapkan
secara mantap pada media luar ruang.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk melihat sejauh mana
penerapan dan sosialisasi Undang-Undang Republik Indonesia nomor 24 tahun
2009, pasal 36 ayat 3 dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia pada media luar
ruang. Selain itu, hasil penelitian ini diharapakan dapat dijadikan sebagai dasar bagi
Badan dan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk membuat sebuah pedoman
atau regulasi pemakaian bahasa Indonesia media luar ruang.
Nida dan Taber (1982: 12) menyatakan bahwa, “Translatingconsist of
reproducing in the receptor language natural equivalent of the sourcelanguage

188
Humanitatis
Journal on Language and Literature Vol. 6 No. 2 June 2020
message, first in terms of message and secondly in term of style”. Dari pernyataan
Nida dan Taber, terdapat dua hal di dalam proses penerjemahan. Yang pertama
adalah menghasilkan pesan yang sepadan dengan bahasa sumber, dan yang kedua
adalah menghasilkan kesepadanan yang alamiah dalam hal gaya. Namun,
penerjemahan dalam hal gaya adalah sesuatu yang rumit. Nababan (2008:59)
menyatakan bahwa kompleksitas stilistik merupakan salah satu faktor penyebab
sulitnya penerjemahan dilakukan. Dalam proses penerjemahan, penerjemah sering
kali menjumpai persoalan. Teknik penerjemahan diperlukan untuk memecahkan
berbagai persoalan tersebut. Teknik penerjemahan adalah cara yang digunakan untuk
mengalihkan pesan dari BSu ke BSa, diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa
maupun kalimat. Menurut Molina dan Albir (2002), teknik penerjemahan memiliki
lima karakteristik yaitu 1) memengaruhi hasil terjemahan, 2) diklasifikasikan dengan
perbandingan pada teks Bsu, 3) berada pada tataran mikro, 4) tidak saling berkaitan
tetapi berdasarkan kontekstertentu, dan 5) bersifat fungsional. Penggunaan teknik-
teknik penerjemahan akan membantu penerjemah dalam menentukan bentuk dan
struktur kata, frasa, klausa, serta kalimat terjemahannya. Selain, itu penerjemah juga
akan terbantu dalam menentukan padanan yang paling tepat didalam bahasa sasaran.
Dengan demikian, kesepadanan terjemahan dapat diterapkandalam berbagai satuan
lingual. Selain itu, penggunaan teknik penerjemahan tidak hanya akan menghasilkan
terjemahan yang akurat tetapi juga berterima dan mudah dibaca oleh pembaca teks
sasaran.
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka dapat disimpulkan bahwa
perlunya penerjemahan yang sesuai atau sepadan selama kata, frasa, dan kalimat
pada pada bahasa sumber masih bisa diterjemahkan dan adanya isitlah yang
sesuai pada bahasa Indonesia. Dengan hasil penerjemahan yang berkualitas tidak
hanya akurat tetapi juga dapat dipahami dan alamiah akan memudahkan pembaca
bahasa sasaran dalam memahami teks yang dieterjemahkan. Adapun tujuan
penelitian ini adalah untuk menjabarkan penggunaan ideologi penerjemahan ole h
mahasiswa dalam teks terjemahan mahasiswa serta mendeskripsikan penggunaan

189
Humanitatis
Journal on Language and Literature Vol. 6 No. 2 June 2020
teknik penerjemahan oleh mahasiswa dalam teks terjemahan mahasiswa STIBA
Bumigora.

B. TINJAUAN PUSTAKA
Pada subbab tinjauan pustaka ini diuraikan sejumlah kajian terdahulu yang
memiliki relevansi dengan penelitian ini. Kajian itu baik berupa buku maupun hasil-
hasil penelitian yang berkaitan dengan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada
media luar ruang. Sejauh penelusuran studi pustaka yang telah dilakukan, ditemukan
beberapa penelitian sebelumnya terkait kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada
media luar ruang.
Hasanudin (2017) mengkaji kesalahan berbahasa Indonesia pada penulisan
media luar ruang di Kabupaten Bojonegoro. Beliau mengkaji 3 pokok permasalahan
dalam penelitian ini. Pertama, menjelaskan bentuk kesalahan berbahasa Indonesia
pada penulisan media luar ruang di Kabupaten Bojonegoro. Kedua, mejelaskan
kesalahan penggunaan unsur asing. Ketiga, mengetahui kesesuaian hasil penelitian
dengan materi ajar bahasa Indonesia pada Sekolah Menengah Pertama. Berdasarkan
hasil penelitianya, dia menemukan 3 fakta. Pertama, unsur kebahasaan yang sering
terjadi kesalahan berbahasa dalam media luar ruang yaitu kesalahan pada aspek
pemakaian tanda baca, khususnya tanda titik (.), penulisan kata depan di, penggunaan
kata pukul dan jam, dan singkatan. Kedua, jenis kesalahan pemakaian istilah asing
didominasi dengan penggunaan bahasa Inggris dan bahasa Jawa. Kedua bahasa
tersebut digunakan bersamaan pada setiap kata atau frasa bahasa Indonesia. Ketiga,
hasil penelitian ini sesuai jika digunakan sebagai materi ajar matapelajaran bahasa
Indonesia di jenjang Sekolah Menengah Pertama, khususnya pada materi tentang
ejaan dan istilah asing (unsur serapan).
Penelitian ini belum secara menyeluruh atau tuntas membahas kesalahan
berbahasa Indonesia di Kabupaten Bojonegoro. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 10 media luar ruang. Sepuluh
sampel ini dirasa belum cukup dalam penelitian ini, karena judul penelitiannya yang
begitu luas mencakup seluruh Kabupaten Bojonegoro. Afifah dan Nikmah (2017)

190
Humanitatis
Journal on Language and Literature Vol. 6 No. 2 June 2020
meneliti tentang Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Penulisan Media Luar Ruang
Di Wilayah Kota Medan. Hasil penelitiannya menemukan bahwa penulisan media
luar ruang di wilayah Kota Medan masih ditemukan banyak kesalahan, baik dari segi
penulisan kesalahan ejaan, tanda baca, dan pilihan kata (diksi). Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teoritis dan metodologis.
Pendekatan teoritis dalam penelitian ini menggunakan analisis pendekatan kesalahan
bahasa Indonesia, sedangkan pendekatan metodologis yang digunakan adalah
pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode observasi langsung (observasi), catatan teknis, dan dokumentasi. Analisis
data menggunakan teknik pemilahan dan ganti teknik. Presentasi menggunakan
metode informal analisis data. Hasil yang diperoleh masih banyak kesalahan menulis
di media luar ruang di Kota Medan yang tidak sesuai dengan aturan Indonesia.
Bentuk-bentuk kesalahan penulisan di media luar ruang di Kota Medan meliputi
kesalahan penulisan tanda baca, kesalahan penulisan singkatan, kesalahan
penggunaan huruf kapital, kesalahan pemilihan kata, dan kesalahan penulisan ejaan.
Susanti dan Dewi Agustini (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis
Kesalahan Berbahasa pada Penulisan Iklan Luar Ruang di Kota Surakarta. Temuan
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa Indonesia pada
penulisan media iklan luar ruang di Kota Surakarta masih banyak dijumpai yang
belum/tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bentuk-
bentuk kesalahan penulisan pada media iklan luar ruang di Kota Surakarta meliputi
kesalahan penulisan tanda baca, kesalahan penulisan singkatan,kesalahan penggunaan
huruf kapital, kesalahan pemilihan diksi, dan kesalahan penulisan ejaan.
Utari (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Kesalahan Berbahasa
Pada Penulisan Media Luar Ruang Di Kota Jakarta Timur. Permasalahan utama
yang diatasi dalam penelitian ini adalah mengenai banyaknya terpaan gelombang
globalisasi pada bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dengan semakin tergesernya bahasa
Indonesia oleh bahasa asing dengan banyaknya penggunaan bahasa asing di ruang-
ruang publik. Selain itu, mutu penggunaan bahasa Indonesia di berbagai ranahpun

191
Humanitatis
Journal on Language and Literature Vol. 6 No. 2 June 2020
sangat rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya kesalahan-kesalah tulis baik berupa
diksi, ejaan, maupun kata yang digunakan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguraikan kesalahan
berbahasa pada penulisan media luar ruang di wilayah kota Jakarta Timur. Metode
yang digunakan adalah metode simak, rekam, dan catat dengan menggunakan
pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dengan menggunakan studi pustaka,
observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan memilah, mendeskripsikan,
dan menguraikan hasil temuan lapangan serta memberi solusi atas permasalahan
dalam pemakaian bahasa Indonesia. Desain penelitian yang dilakukan yaitu tahap
awal berupa pencarian studi pustaka dan pengamatan media luar di wilayah Jakarta
Timur. Selanjutnya melakukan pengumpulan data dengan merekam data yang
diperoleh. Setelah itu data di analisis dan dilakukan evaluasi.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah 18 kesalahan berbahasa pada penulisan
media luar ruang publik di wilayah Jakarta Timur. Kesalahan-kesalahan tersebut
terdiri dari 11 kesalahan berbahasa Indonesia dan 7 kesalahan penggunaan unsur
asing. Unsur kesalahan berbahasa dalam media luar ruang di antaranya yaitu
kesalahan pada aspek penulisan singkatan dan akronim, kesalahan penggunaan huruf
kapital, kesalahan penulisan tanda baca, pemilihan kata yang tepat, dan kesalahan
penulisan nama diri dan gelar. Adapun kesalahan penggunaan unsur asing yaitu
kesalahan penulisan unsur serapan asing dari bahasa Inggris, bahasa Arab, dan bahasa
Belanda.
Damayanti (2019) dalam penelitiannya yang berjudul Kesalahan Penggunaan
Bahasa Pada Iklan Komersial Media Luar Ruang Di Kabupaten Kediri. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis kesalahan berbahasa dari segi ejaan dan struktur frasa
pada penggunaan bahasa iklan media luar ruang di Kabupaten Kediri. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif. Wujud data dalam penelitian ini berupa
kata-kata, kalimat, dan wacana yang berupa papan nama, baliho, dan spanduk yang
terdapat di wilayah Kabupaten Kediri. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Dalam hal ini peneliti memilih
iklan komersial media luar ruang di tiga wilayah Kabupaten Kediri, yaitu Kecamatan

192
Humanitatis
Journal on Language and Literature Vol. 6 No. 2 June 2020
Ngasem, Gurah, dan Pare. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik dokumentasi, catat dan simak. Sementara itu, analisis data
yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari tiga komponen, yaitu pengumpulan
data, pengolahan data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih ada kesalahan bahasa pada
penggunaan iklan komersial media luar ruang di Kabupaten Kediri. Kesalahan
tersebut berupa kesalahan ejaan dan ketidaktepatan dalam struktur frasa. Kesalahan
ejaan terdiri dari kesalahan pada tanda baca, unsur serapan (kata baku/tidak baku),
dan penulisan kata. Untuk penggunaan struktur frasa dalam penelitian ini dijumpai
adanya papan nama yang menggunakan kosakata bahasa Inggris dengan struktur frasa
bahasa Inggris, penggunaan kosakata bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, tetapi
menggunakan struktur frasa bahasa Inggris, dan yang terakhir penggunaan kosakata
bahasa Inggris dan Indonesia, tetapi menggunakan frasa bahasa Indonesia.
Berdasarkan tinjauan kepustakaan di atas, maka penelitian ini berbeda dengan
penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini yang dikaji adalah degradasi mutu
pemakaian bahasa Indonesia media luar ruang di Kota Tangerang Selatan. Penelitian
ini saling berhubungan dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini muncul
setelah adanya penelitian-penelitian terdahulu beserta temuannya. Landasan teori
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kesalahan berbahasa yang
dikemukakan oleh Ghufron (2015). Kesalahan berbahasa dibagi menjadi 4 kategori,
yaitu kesalahan fonologi, kesalahan morfologi, kesalahan sintaksis, dan kesalahan
leksikon. Kesalahan fonologi biasanya ditemukan dalam bentuk kesalahan pelafalan
dan penulisan. Kesalahan ini terdiri dari kesalahan penulisan atau pemakaian (1) kata
dasar, (2) huruf kapital, (3) prefiks yang seharusnya preposisi, (4) preposisi yang
seharusnya prefiks, (5) klitika, (6) singkatan, dan (7) tanda baca. Kesalahan
morfologi adalah kesalahan yang terjadi pada tataran morfologi (proses pembentukan
kata). Kesalahan ini terdiri dari kesalahan penggunaan afiks, kesalahan reduplikasi
dan kesalahan komposisi (kata majemuk). Kesalahan sintaksis biasanya ditemukan
pada penggunaan frasa, klausa dan kalimat. Kesalahan leksikon adalah kesalahan
yang berhubungan dengan pemilihan diksi (kosakata). Kesalahan ini biasanya

193
Humanitatis
Journal on Language and Literature Vol. 6 No. 2 June 2020
ditemukan dalam bentuk (1) ketidakcermatan pemilihan makna kata, (2)
ketidakcermatan pemilihan bentuk kata, (3) ketidakcermatan pemilihan ragam
bahasa, dan (4) ketidakcermatan pemilihan kata tugas.

C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini
berusaha memahami dan menjelaskan fenomena kesalahan pemakaian bahasa
Indonesia media luar ruang di Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menghasilkan
data deskriptif berupa kalimat pada media luar ruang di Kota Tangerang Selatan.
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber tulis. Sumber data tulis
diperoleh dari papan iklan (billboard), Baliho, Spanduk, Umbul-Umbul dan Neon
Box.
Pengumpulan data dikumpulkan dengan menggunakan teknik foto (potret).
Maksudnya adalah peneliti memperhatikan dengan seksama semua pemakaian bahasa
Indonesia media luar ruang di Kota Tangerang Selatan. Apabila ada terdapat
kesalahan pemakaian bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia maka peneliti akan memotret objek tersebut.
Tahapan analisis data dalam penelitian ini adalah mengelompokkan kesalahan
pemakaian bahasa Indonesia berdasarkan pemakaian huruf, pemakaian kata,
pemakaian tanda baca dan pemakaian unsur serapan dengan mengikuti Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan
teknik ganti. Teknik ganti diterapkan dengan menggantikan bentuk pemakaian bahasa
Indonesia yang salah dengan bentuk pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Penyajian hasil penelitian dilakukan secara informal dan formal. Penyajian hasil
analisis data secara informal dengan menggunakan kata-kata yang biasa dan apabila
dibaca dapat langsung dipahami. Penyajian analisis data secara formal dengan
menggunakan tanda , lambang-lambang dan istilah yang lazim digunakan dalam ilmu
linguistik (Sudaryanto, 1993:145).

194
Humanitatis
Journal on Language and Literature Vol. 6 No. 2 June 2020
D. TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Kesalahan Fonologi
4.1.1. Kesalahan Penulisan Kata Dasar

Data 1: Telor
Pada data 1, terdapat kesalahan penulisan kata dasar telor. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2008) telor merupakan bentuk tidak baku dari kata
telur. Seharusnya kata tersebut ditulis dengan kata telur bukan telor.

Data 2: Kampoeng Aer


Data 2 mengandung kesalahan bahasa karena tidak sesuai dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia. frasa kampoeng aer tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang sekarang. Kata kampoeng mengikuti ejaan lama bahasa
Indonesia, yaitu fonem [u] ditulis [oe]. Sedangkan pada kata aer mengandung

195
Humanitatis
Journal on Language and Literature Vol. 6 No. 2 June 2020
kesalahan karena menggunakan fonem [e], seharusnya ditulis menggunakan
fonem [i]. Sehingga kedua kata tersebut, kampoeng dan air ditulis kampung air.

Data 3. Praktek
Pada data 3, terdapat kesalahan penulisan kata dasar praktek. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2008) praktek merupakan bentuk tidak baku dari kata praktik.
Seharusnya kata tersebut ditulis dengan kata praktik bukan praktek.

Data 4. Bubur Kacang Ijo, Ketan Item, Rasa Coklat


Data 4 mengandung kesalahan bahasa karena tidak sesuai dengan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia. Kata ijo, item dan coklat tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia. Penulisan kata ijo dipengaruhi oleh bahasa daerah. Seharusnya
kata ijo ditulis hijau. Selanjutnya, kata item juga dipengaruhi oleh bahasa daerah.
Seharusnya kata item ditulis hitam. Sedangkan kata coklat merupakan bentuk tidak

196
Humanitatis
Journal on Language and Literature Vol. 6 No. 2 June 2020
baku dari kata cokelat. Jadi, ketiga kata tersebut yang benarnya adalah bubur
kacang hijau, ketan hitam dan rasa Cokelat.

Data 5. Putera Lombok

Data 5 mengandung kesalahan bahasa karena tidak sesuai dengan Pedoman


Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Frasa putera lombok tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang sekarang. Kata putera merupakan bentuk tidak baku dari
kata putra. Sehingga frasa putera Lombok ditulis putra Lombok.

Data 5. Juwal Materiyal

197
Humanitatis
Journal on Language and Literature Vol. 6 No. 2 June 2020
Data 5 mengandung kesalahan bahasa karena tidak sesuai dengan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia. Frasa verba juwal materiyal tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang sekarang. Kesalahan penulisan pada kata juwal adalah
penggunaan fonem semivokal [w]. Seharusnya fonem tersebut dihilangkan,
sehingga penulisan yang benar adalah jual. Sedangkan, kesalahan penulisan pada
kata materiyal adalah penggunaan fonem [y]. Seharusnya fonem tersebut
dihilangkan, sehingga penulisan yang benar adalah material. Jadi, frasa verba
juwal material harus ditulis menjadi jual material.

Data 6. Rapih
Pada data 6, terdapat kesalahan penulisan kata dasar rapih. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2008) rapih merupakan bentuk tidak baku dari kata rapi.
Seharusnya kata tersebut ditulis dengan kata rapi bukan rapih.
b. Kesalahan Penulisan Preposisi

Data 7. Di Jual Rumah Data 8. Gadai Disini

198
Humanitatis
Journal on Language and Literature Vol. 6 No. 2 June 2020

Data 7 mengandung kesalahan bahasa karena tidak sesuai dengan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia. Pada data 8 terdapat kesalahan pada kata di jual.
Seharusnya, penulisan preposisi penanda pasif ditulis menyambung dengan kata
yang dilekatinya. Sehingga, penulisan yang benar adalah dijual. Sedangkan, pada
data 8 terdapat kesalahan pada kata disini. Seharusnya, penggunaan preposisi di-
yang menerangkan keterangan tempat seharusnya ditulis dipisah. Sehingga,
penulisan yang benar adalah di sini.
2. Kesalahan Morfologi

Data 9: 100 JUTA AN

Data 9 mengandung kesalahan bahasa karena tidak sesuai dengan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia. Pada data 9 terdapat kesalahan pada kata 100 juta an.
Kesalahan tersebut adalah kesalahan morfologis, yaitu penggunaan sufiks –an.
Pada data 9 penggunaan sufiksnya dipisah sehingga dianggap sebagai kesalahan
berbahasa. Seharusnya, penulisan sufiks –an ditulis menyambung dengan kata
dasar juta. Sehingga, penulisan yang benar adalah jutaan. Kata ini bermakna
berjuta-juta.

199
Humanitatis
Journal on Language and Literature Vol. 6 No. 2 June 2020

Data 10: Foto Copy


Data 10 mengandung kesalahan bahasa karena tidak sesuai dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Pada data 9 terdapat kesalahan pada kata foto
copy . Kesalahan tersebut adalah kesalahan morfologis, yaitu penulisan kata
majemuk (komposisi). Jika dicari kata foto copy dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, maka kata tersebut tidak ditemukan. Hal ini dipengaruhi oleh terdapat
campur kode dalam kata tersebut yaitu mencampurkan bahasa Indonesia foto
dengan bahasa Inggris copy. Seharusnya, kata majemuk tersebut ditulis fotokopi.

E. SIMPULAN
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kesalahan berbahasa Indonesia
media luar ruang di Kota Tangerang Selatan banyak ditemukan dalam bentuk
kesalahan fonologi dan morfologi. Peneliti tidak menemukan kesalahan berbahasa
Indonesia media luar ruang di Kota Tangerang Selatan pada tataran kesalahan
leksikon. Kondisi ini menggambarkan masih banyak terdapat kesalahan berbahasa
Indonesia media luar ruang di Kota Tangerang Selatan. Oleh sebab itu, perlu
kebijakan pemerintah khususnya Badan Bahasa untuk melakukan penyuluhan atau
penertiban penggunaan bahasa Indonesia kepada masyarakat khususnya, di Kota
Tangerang Selatan. Dengan harapan, tidak ditemukan keberagaman atau kesalahan
berbahasa Indonesia media luar ruang.

200
Humanitatis
Journal on Language and Literature Vol. 6 No. 2 June 2020
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, N., & Hasibuan, N. S. (2018). Analisis kesalahan berbahasa pada penulisan
media luar ruang di wilayah Kota Medan. Linguistik: Jurnal Bahasa dan
Sastra, 2(1), 14-37
Damayanti, E. (2019). Kesalahan Penggunaan Bahasa pada Iklan Komersial Media
Luar Ruang di Kabupaten Kediri. Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia, 4(2), 85-102.
Ghufron, S. (2015). Kesalahan berbahasa: teori dan aplikasi. Penerbit Ombak.

Hasanudin, C. (2017). Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Penulisan Media Luar


Ruang Di Kabupatenbojonegoro. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
UPI, 17(1), 120-129.

Indonesia, T. P. P. B. (2016). Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Jakarta:


Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Indonesia, T. P. K. B. B. (2008). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Susanti, R. (2014). Analisis kesalahan berbahasa pada penulisan media luar ruang di
kota klaten. Jurnal Sainstech, 1(1), 25-34.

Utari, T. (2018). Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Penulisan Media Luar Ruang Di
Kota Jakarta Timur. In Prosiding Kolokium Doktor dan Seminar Hasil
Penelitian Hibah (Vol. 1, No. 1, pp. 497-513).

201
Humanitatis
Journal on Language and Literature Vol. 6 No. 2 June 2020

202

You might also like