Kesalahan Siswa Dalam Menerjemahkan Materi Bacaan Bahasa Arab Ke Dalam Bahasa Indonesia Muzia Ranselengo, Mukhtar I Miolo
Kesalahan Siswa Dalam Menerjemahkan Materi Bacaan Bahasa Arab Ke Dalam Bahasa Indonesia Muzia Ranselengo, Mukhtar I Miolo
Kesalahan Siswa Dalam Menerjemahkan Materi Bacaan Bahasa Arab Ke Dalam Bahasa Indonesia Muzia Ranselengo, Mukhtar I Miolo
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/al-kilmah
Vol. 1 No. 2 September 2020
Abstract
The purpose of this study is to determine the errors experienced by students in translating
Arabic reading material into Indonesian and want to know the factors that cause errors. This
type of research is qualitative research and to find out what percentage of students' mistakes,
this research uses a quantitative approach. while data collection techniques are through tests
and interviews. The data source of this research is MA Al-khairaat Bintauna students in class
XI of Religion totaling 21 students. The results showed that the level of student error in
translating Arabic reading material in the first and second sentences was 48%, while in the
third sentence was 19%, the fourth sentence was 29% and the fifth sentence was 33%. With a
very high error translation category of 28.6%, students experienced translation errors with a
very high category, errors with a moderate category at 4.8%, with a low category of 14.3% and
student errors in translating with a very low category of 19.0%. The form of student error in
the first sentence is seen from the aspect of omission by 14%, and wrong formations by 4%.
In the second sentence, from the aspect of adding 9% and incorrect formation 33%. In the
third sentence, from the aspect of removal by 100%, addition of 19%, and 9% wrong
formation. And in the fourth sentence, from the aspect of disappearance of 71%, 71% wrong
formation. And in the fifth sentence, from the aspect of disappearance of 80%, 4% wrong
formation, and 4% wrong stacking.
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui kesalahan yang dialami siswa dalam
menerjemahkan materi bacaan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dan ingin mengetahui
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yakni melalui tes dan wawancara.
Sumber data dari penelitian ini adalah siswa MA Al-Khairaat Bintauna kelas XI Agama
berjumlah 21 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesalahan siswa dalam
menerjemahkan materi bacaan bahasa Arab pada kalimat pertama dan kedua sebesar 48%,
sedangkan pada kalimat ketiga sebesar 19%, kalimat keempat sebesar 29% dan kalimat kelima
sebesar 33%. Dengan kategori kesalahan terjemahan sangat tinggi sebesar 28.6 %, siswa
mengalami kesalahan menerjemahkan dengan kategori sangat tinggi, kesalahan dengan kategori
sedang sebesar 4.8 %, dengan kategori rendah sebesar 14.3 % dan kesalahan siswa dalam
menerjemahkan dengan kategori sangat rendah sebesar 19.0 %. Adapun bentuk kesalahan
siswa pada kalimat pertama yakni dilihat dari aspek penghilangan sebesar 14 %, dan salah
formasi 4 %. Pada kalimat kedua, dari aspek penambahan 9 % dan salah formasi 33 %. Pada
kalimat ketiga, dari aspek penghilangan sebesar 100 %, penambahan 19 %, dan salah formasi 9
%. Dan pada kalimat keempat, dari aspek penghilangan sebesar 71 %, salah formasi 71 %.
Serta pada kalimat kelima, dari aspek penghilangan sebesar 80 %, salah formasi 4 %, dan salah
susun 4 %.
A. Pendahuluan
Menerjemahkan teks bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia bisa dikatakan sulit sekaligus
mudah. Menerjemahkan bahasa Arab akan terasa sulit bagi orang-orang yang belum terbiasa
dengan kegiatan ini. Sebaliknya, menerjemahkan bahasa Arab akan terasa mudah bagi orang-
orang yang sudah terbiasa. Jadi, orang yang terbiasa melakukan sesuatu maka ia akan merasakan
sesuatu itu biasa-biasa saja, tidak sulit dan tidak juga aneh.1 Kegiatan penerjemahan ini juga
sesungguhnya bukanlah sesuatu hal yang baru dalam peradaban manusia. Kegiatan penerjemahan
dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia juga semakin marak seiring dengan meningkatnya
semangat keberagamaan umat islam di Indonesia. 2
Dalam bahasa Indonesia terjemahan merupakan salah satu ragam pemakaian bahasa
Indonesia yang relatif berkembang. Hal ini bisa dimaklumi mengingat maraknya kegiatan
penerjemahan buku-buku, termasuk dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Kenyataan ini
tentu saja tidak terlepas dari peran penerjemah yang notabene adalah seorang bilingual yang
memiliki kemampuan transfer. Masalahnya, sering kali sebuah teks terjemahan tidak terlepas dari
pengaruh atau interferensi struktur bahasa sumber.3
Penerjemahan adalah suatu kegiatan mengalih bahasakan makna teks sumber ke dalam teks
sasaran. Menurut Newmark penerjemahan yaitu menerjemahkan makna suatu teks ke dalam
bahasa lain sesuai dengan yang dimaksud pengarah.4 Menurut Nida dan Taber bahwa
menerjemahkan merupakan kegiatan menghasilkan kembali di dalam bahasa penerima barang
yang secara sedekat-dekatnya dan sewajarnya sepadan dengan pesan dalam bahasa Sumber,
pertama mengungkapkan makna dan yang kedua mengungkapkan gaya. 5
Suatu pembelajaran bahasa memiliki empat aspek yang menunjang tercapainya kemahiran
bahasa tersebut, yaitu membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Masing-masing aspek
berhubungan satu sama lain. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keempat aspek tersebut
terangkum sedemikian rupa di dalam kelas sehingga memungkinkan tercapainya penggunaan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sedangkan dalam pebelajaran bahasa asing, pada kasus
ini adalah bahasa Arab, pembelajaran memerlukan waktu untuk dapat beradaptasi dengan bahasa
baru yang dipelajarinya dan untuk menguasai keempat aspek tersebut secara maksimal.
Ketika membaca sebuah teks, sesungguhnya sedang melakukan penerjemahan. Berkaitan
dengan hal ini misalnya, Gadamer mengungkapkan bahwa reading is alreay translation and translation
is translation for the second time.6 Pembaca sudah merupakan penerjemahan dan penerjemahan
adalah penerjemahan untuk kedua kalinya; dari pernyataan ini terungkap bahwa membaca juga
sebenarnya merupakan kegiatan menerjemahkan. Sebap ketika membaca, baik dalam bahasa yang
sama maupun dalam bahasa asing, seseorang berusaha menebak apa yang dimaksud dalam
bacaan tersebut. Ketika menebak-nebak maksud sebuah kalimat itulah sesungguhnya sedang
terjadi proses penerjemahan. Hal ini berarti bahwa orang yang sedang membaca, siapapun ia,
Berbahasa Arab (Studi Edukatif Materi Insyā‟di Ma „had Al-Jāmi „ah UIN Walisongo Semarang),” Linguista: Jurnal
Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya 1, no. 2 (2017): 71–78.
4 Rochayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah (PT. Grasindo, 2000), h. 5.
5 Siti Shalihah, “Menerjemahkan Bahasa Arab: Antara Ilmu Dan Seni,” At-Ta’dib 12, no. 1 (2017): 157–171.
6 William Grabe, Reading in a Second Language: Moving from Theory to Practice (Ernst Klett Sprachen, 2009) h.
168.
61
Muzia Ranselengo, Mukhtar I. Miolo
Kesalahan Siswa dalam Menerjemahkan …
pada dasarnya sedang memainkan peran sebagai penerjemah, baik dalam tataran intralingual,7
maupun intersemiotik.8
Tidak jarang kesalahan dalam penerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia
berputar pada persoalan linguistik, di samping juga banyak hal yang berbeda antara budaya Arab
dengan budaya Indonesia, terutama dalam ungkapan harian.9 Di antara faktor linguistik adalah
adanya perbedaan mengenai sistem tata bunyi, tata bahasa, (nahwu dan sharaf), perbendaharaan
kata (mufradat), uslub (gaya bahasa)10 dan tulisan baik imlaiyah maupun rasm usmani.11 Sedangkan
diantara faktor non linguistik adalah sosial-historis.12 Membaca juga dapat dipandang sebagai
sebuah proses dari atas-bawah, yaitu pembaca menggunakan informasi, ide atau keyakinan yang
sudah ia miliki sebelumnya untuk memahami teks. Pembaca mengawali proses pemahamannya
dengan membuat dugaan-dugaan tentang apa makna dari teks dan kemudian dia menggunakan
pengetahuannya tentang kosa kata, sintaksis, wacana dan pengetahuan dunianya untuk
memahami teks.13
Materi pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah salah satunya adalah menerjemahkan
beberapa struktur kalimat pendek dan panjang. Seperti dalam percakapan dan tema-tema pilihan
yang sesuai dengan kurikulum. Hal ini pula diajarkan pada siswa kelas XI Agama Madrasah
Aliyah Bintauna dengan materi bacaan bahasa Arab yang relatif sederhana. Namun, informasi
yang diperoleh dari guru mata pelajaran bahasa Arab mengatakan bahwa tugas menerjemah
bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia masih mengalami kendala dalam struktur kalimat dan
pemilihan kata pada idiom tertentu. Kesukaran suatu teks bisa dikaitkan dengan tingkat
kemampuan penerjemah, timbul dua hal yang saling berhubungan. Teksnya dianggap mudah
karena tingkat kemampuan penerjemahnya sudah baik sekali, atau tingkat teksnya di anggap
sukar karena tingkat kemampuan si penerjemah masih sangat rendah. Akan tetapi, karena si
penerjemah adalah pelaku utama dalam proses penerjemahan, tingkat kemampuannya menjadi
faktor penentu berhasil tidaknya penerjemahan itu dilakukan. Apabila dia sudah memiliki
kompotensi penerjemahan yang baik, masalah- masalah yang timbul dalam praktek
menerjemahkan bisa diatasinya dengan mudah. Sebaliknya, penerjemah pemula yang kompotensi
penerjemahannya masih sangat terbatas akan berbagai macam kesulitan. Latar belakang inilah
yang memicu penulis untuk mengkaji Analisis Kesalahan Siswa dalam Menerjemahkan Materi
Bacaan Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia pada siswa MA Al-Khairaat Bintaua Kelas XI
Agama.
B. Metode Penelitian
Penelitian tentang analisis kesalahan dalam menerjemahkan ini termasuk studi kasus yang
ada dalam penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara
7 Hastang, “Efektifitas Kamus Bahasa Arab Berbasis Aplikasi Android Dalam Menerjemahkan Qira‟ah,”
62
AL-KILMAH: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Humaniora
Volume 1. No 2. September 2020 : 91-100
melakukan tinjauan ke lapangan atau lokasi penelitian. Sedangkan pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan kuantitatif. Untuk mengetahui siswa mengalami kesalahan dalam
menerjemahkan materi bacaan atau tidak, maka penulis melakukan penelitian ini dengan
menggunakan dua teknik pengumpulan data, yakni tes dan wawancara. Karena siswa kelas XI
Agama berjumlah 21 orang, maka penulis dalam pengambilan sampel berdasarkan pendapat
Suhartini Arikunto yang menyatakan bahwa “untuk sekedar ancar-ancar maka apabila subjeknya
kurang dari 100, lebih baik semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”.14
Atas pemahaman tersebut, penulis tidak menggunakan sampel penelitian akan tetapi penulis akan
melakukan penelitian populasi.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Data yang diperoleh selama penelitian berupa hasil pemberian tes tertulis yang meliputi
tanggapan siswa dalam menerjemahkan materi bacaan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia
dan faktor-faktor penyebab kesalahan siswa dalam menerjemahkan materi bacaan bahasa Arab.
Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk menunjukkan kemungkinan adanya
kesalahan dialami siswa yang dapat dilihat pada perolehan hasil tes dan wawancara.
1. Tingkat kesalahan siswa dalam menerjemahkan materi bacaan bahasa Arab ke dalam
bahasa Indonesia
Tabel 1.
Tingkat kesalahan menerjemahkan
SOAL
ْ َ ْ ُ َ ّ َ ْ ُ َ ْ َ َْ َ َ ْ َ ُْ َ
و ِفي, يذهب الع ِم ِإلى اْلستشفى ِفي الصباح,َع ِ ّمي َي ْع َمل ِفي أ َح ِد اْل ْستش َف َياث ِبجاكرجا
َ َ َّ َ
َ َ ْ َ ْ َّ ْ ُْ َ َ َْ ْ ّ َ ْ ُ َ ْ َْ
الرأس أو اْل ِع َدة أو ِفي: اض اْلخ َت ِل َفت ك َّل َي ْىم ُي َع ِالج الع ِم ْلامر.اْل َس ِاء َيذ َهب ِإلى ِع َي َاد ِج ِه
َّ ُه َى َي ْف َحص ْاْلَرْيض و َيصف َل ُه,الق ْلب
.الد َواء َ
ِ ِ
TERJEMAHAN
Paman saya bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta. Paman pergi/berangkat ke
rumah sakit pada waktu pagi, di sore hari dia pergi ke kliniknya. Setiap hari paman
mengobati penyakit yang berbeda-beda seperti sakit kepala, lambung atau hati (liver).
Dia memeriksa pasien dan mengobatinya.
Subjek Jabawan siswa
Pamanku Bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta. Telah pergi paman
kerumah sakit pada pagi hari. Dan di sore hari ia pergi ke tempat
Abd. Rahman praktek/kliniknya. Setiap hari paman mengobati berbagai macam penyakit
seperti sakit kepala, lambung dan liver. Saya memeriksa pasien dan
memberikannya obat kepada pasien
Paman saya bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta. Dia pergi ke rumah
sakit di pagi hari. Dan disiang hari dia pergi les kliniknya. Setiap hari dia
Wiranto mengobati berbagai macam penyakit seperti sakit kepala, magh, lambung
serta liver. Dia memeriksa pasien dan memberikannya obat
Dia bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta. Dia pergi ke rumah sakit
setiap hari. Dan di siang hari dia pergi ke kliniknya. Setiap hari dia
Ilham mengobati berbagai macam penyakit seperti sakit kepala, magh, lambung
dan liver. Dia memeriksa pasien dan memberikannya obat.
Zulva Paman saya bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta.
14 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi), vol. 1 (Jakartaa: Rineka
63
Muzia Ranselengo, Mukhtar I. Miolo
Kesalahan Siswa dalam Menerjemahkan …
Paman saya bekerja di salah satu universitas di Jakarta. Paman saya pergi ke
rumah sakit di pagi hari. Dan di siang hari dia pergi ke kliniknya. Setiap hari
Suraina dia mengobati berbagai macam penyakit, seperti sakit kepala, magh,
lambung dan liver. Dia memeriksa pasien dan memberikannya obat.
Paman saya bekerja di salah satu universitas di Jakarta. Paman pergi ke
rumah sakit di pagi hari. Dan di siang hari dia pergi ke kliniknya. Setiap hari
Sari dia mengobati bermacam-macam penyakit seperti sakit kepala, magh,
lambung dan liver. Dia memeriksa pasien dan memberikannya obat.
Paman saya bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta. Dia pergi belanja
Zakyudin ke pasar di pagi hari. Dan di siang hari dia pergi ke kliniknya.
Paman saya bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta. Dia pergi belanja
Ningsi
ke pasar di pagi hari. Dan di siang hari dia pergi ke kliniknya.
Paman saya bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta. Dia pergi belanja
Dewi ke pasar di pagi hari. Dan di siang hari dia pergi ke kliniknya.
Paman saya bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta. Paman pergi ke
rumah sakit di pagi hari. Dan di siang hari dia pergi ke kliniknya. Setiap hari
Dodi dia mengobati berbagai macam penyakit seperti sakit kepala, magh, dan
lambung. Dia memeriksa dan pasien memberikannya obat.
Paman saya bekerja di salah satu universitas di Jakarta. Paman pergi ke
rumah sakit di pagi hari. Dan di siang hari saya pergi ke kliniknya. Setiap
Asriani hari dia mengobati berbagai macam penyakit seperti sakit kepala, magh
dan liver. Ia memeriksa pasien dan memberikannya obat.
Paman saya bekerja di salah satu universitas di Jakarta. Paman pergi ke
rumah sakit di pagi hari. Dan di siang hari dia pergi ke kliniknya. Setiap
Mutmainah hari dia mengobati berbagai macam penyakit seperti sakit kepala, magh
dan liver. Ia memeriksa pasien dan memberikannya obat.
Paman saya bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta. Dan di siang hari
Fidia dia pergi ke kliniknya.
Almuajir -
Paman saya bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta. Paman pergi ke
rumah sakit di pagi hari. Dan di siang hari dia pergi ke kliniknya. Setiap hari
Putri dia mengobati berbagai macam penyakit seperti magh dan kembung. Dia
memeriksa pasien dan memberikannya obat.
Paman saya bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta. Paman pergi ke
rumah sakit di pagi hari. Dan di siang hari dia pergi ke kliniknya. Setiap hari
Rahayu dia mengobati berbagai macam penyakit seperti sakit kepala, magh dan
lambung. Dia memeriksa pasien dan memberikannya obat.
Paman saya bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta. Dia pergi ke rumah
sakit di pagi hari. Dan di siang hari dia pergi ke kliniknya. Setiap hari dia
Wahyu mengobati berbagai macam penyakit seperti sakit kepala, magh dan
kembung serta liver.
Paman saya bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta. Paman pergi ke
rumah sakit di pagi hari. Dan di siang hari dia pergi ke kliniknya. Setiap
Nazla hari dia mengobati berbagai macam penyakit seperti sakit kepala magh dan
lambung. Dia memeriksa pasien dan memberikannya obat.
Paman saya bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta. Paman pergi ke
rumah sakit di pagi hari. Dan di siang hari dia pergi ke kliniknya. Setiap hari
Ufairah dia mengobati berbagai macam penyakit seperti sakit kepala, magh dan
lambung, liver. Dia memeriksa pasien dan memberikannya obat.
Paman saya bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta. Paman saya pergi
bekerja di rumah sakit pada pagi hari. Dan di siang hari dia pergi ke
Rahma kliniknya. Setiap hari dia mengobati berbagai macam penyakit seperti sakit
kepala, magh dan lambung. Dia memeriksa pasien dan memberikannya
64
AL-KILMAH: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Humaniora
Volume 1. No 2. September 2020 : 91-100
obat.
Paman saya bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta. Dia pergi ke rumah
sakit di pagi hari. Dan di siang hari dia pergi ke kliniknya. Setiap hari dia
Nika mengobati berbagai macam penyakit seperti sakit kepala sakit lambung dan
magh. Dia memeriksa pasien dan memberikannya obat.
Catatan:
Penghilangan : huruf bergaris bawah
Penambahan : huruf miring
Salah formasi : huruf tebal
Salah susun : huruf tebal bergaris bawah
Dari hasil jawaban siswa atas instrumen yang diberikan diperoleh bahwa dari 21
siswa yang mampu menerjemahkan dengan baik pada kalimat pertama dan kedua sebesar
52%, dan pada kalimat ketiga sebesar 81%, keempat sebesar 71% dan kelima sebesar
67%. Adapun siswa yang mengalami kesalahan dalam menerjemahkan pada kalimat
pertama dan kedua sebesar 48%, dan pada kalimat ketiga sebesar 19%, kalimat keempat
sebesar 29% dan kalimat kelima sebesar 33%. Dengan kategori sebagai berikut:
Tabel 2
Prekuensi dan Presentasi Hasil Terjemahan Siswa
Rentang
Frekuensi Presentase Kategori
skor
(f) (%)
Nilai
100 – 80 6 28.6 % Sangat tinggi
79 – 60 - - Tinggi
59 – 40 1 4.8 % Sedang
39 – 20 3 14.3 % Rendah
Sangat
19 – 0 4 19.0 % rendah
2. Bentuk – bentuk kesalahan siswa dalam menerjemahkan materi bacaan bahasa Arab ke
dalam bahasa Indonesia.
Tabel 3
Bentuk-bentuk Kesalahan Menerjemahkan
65
Muzia Ranselengo, Mukhtar I. Miolo
Kesalahan Siswa dalam Menerjemahkan …
Salah Susun 0 0%
Penghilangan 21 100 %
َ ْ َْ
َو ِفي اْل َس ِاء َيذ َهب ِإلى ِع َي َاد ِج ِه Penambahan 4 19 %
Salah Formasi 2 9%
Salah Susun 0 0%
َْ ّ َ ْ ُ
َ ْلا ْم َر
اض ك َّل َي ْىم ُي َع ِالج الع ِم Penghilangan 15 71 %
َ َ ْ َ ْ َّ ْ ُْ
الرأس أو اْل ِع َدة أو ِفي: اْلخ َت ِل َفت
Penambahan 0 0%
َْ Salah Formasi 15 71 %
القلب Salah Susun 0 0%
َ َْ
ُه َى َي ْف َحص اْل ِرْيض و َي ِصف ل ُه
Penghilangan 17 80 %
Penambahan 0 0%
َّ
.الد َواء Salah Formasi 1 4%
Salah Susun 1 4 %
3. Faktor yang mempengaruhi kesalahan siswa dalam menerjemahkan
a. Tingkat kesukaan siswa pada mata pelajaran
Pada umumnya, untuk bisa atau mampu kita harus menyukai apa yang sedang kita
kerjakan, begitu juga dalam menerjemahkan. Untuk mencapai kemampuan menerjemah
yang maksimal hal yang bisa mendorong adalah rasa suka terhadap kegiatan menerjemah
tersebut. Penulis melihat tingkat kesukaan siswa MA Al-Khairaat Bintauna kelas XI
Agama terhadap pelajaran tersebut cukup tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
wawancara dibawah ini:
Tabel 3
Tingkat Kesukaran
No Pertanyaan Persentas
Apakah anda menyenangi/menyukai pelajaran Jumlah e
bahasa Arab?
a. Ya,Suka. 21 100 %
1
b. sedikit suka - -
c. tidak suka - -
Jumlah Total 21 100 %
Sajian data tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat kesukaan siswa kelas XI Agama
terhadap pelajaran bahasa Arab sangat tinggi. Dengan kata lain, seluruh siswa menyukai
pelajaran bahasa Arab.
b. Latar belakang pendidikan siswa.
Hampir seluruh latar belakang siswa kelas XI Agama adalah madrasah tsanawiyah dan
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ini yang menjadi faktor mengapa siswa tersebut
lemah dalam menerjemahkan, karena di dalamnya mayoritas berasal dari MTs dan SMP
66
AL-KILMAH: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Humaniora
Volume 1. No 2. September 2020 : 91-100
yang pengetahuan tentang bahasa Arab dan pengetahuan umumnya seimbang bahkan
lebih condong pada pengetahuan umumnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4
Faktor Latar Belakang Pendidikan
No Pertanyaan
Sebelum anda masuk di sekolah MA Al-Khairaat Jumlah Persentase
ini,apa latar belakang sekolah anda?
a. SMP 6 28.6%
2
b. MTs 15 71.4%
c. Dll - -
Jumlah Total 21 100%
Dapat disimpulkan bahwa kebanyakan latar belakang siswa berasal dari sekolah umum,
yaitu sekolah menengah pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTS). Hal ini
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam
menerjemahkan.
c. Respon siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Adapun respon siswa terhadap tugas-tugas yang diberikan guru, dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 5
Respon Siswa dalam Mengerjakan Tugas
No Pertanyaan
Apakah anda selalu mengerjakan sendiri tugas Jumlah Persentase
yang diberikan guru?
a. Ya 1 4.8 %
3
b. Kadang-kadang 12 57.1%
c. tidak sendiri/ kelompok 8 38.1%
Jumlah Total 21 100%
Dari tabel tersebut, sebesar 38.1% siswa belum mampu mengerjakan sendiri tugas-tugas
yang diberikan guru. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak mampu megerjakan
tugas atau rendahnya kemampuan siswa cukup tinggi.
d. Pendapat siswa terhadap penjelasan guru
Tabel 6
Pendapat siswa terhadap penjelasan guru
No Pertanyaan
Bagaimana pendapat anda tentang penjelasan Jumlah Persentase
guru saat mengajar bahasa Arab?
a. Baik 19 90.5 %
4
b. Cukup baik 2 9.5%
c. tidak baik - -
67
Muzia Ranselengo, Mukhtar I. Miolo
Kesalahan Siswa dalam Menerjemahkan …
Dapat disimpulkan bahwa penjelasan guru terhadap materi pelajaran bahasa Arab cukup
baik. Sehingga kesalahan siswa dalam menerjemahkan materi bacaan bahasa Arab dapat
dikatakan/disimpulkan yakni disebabkan oleh diri siswa itu sendiri.
e. Pemahaman siswa terhadap penjelasan guru.
Timbul pertanyaan, apakah rendahnya pemahaman siswa disebabkan penjelasan guru
yang kurang baik atau disebabkan faktor kompetensi siswa itu sendiri. Dapat dilihat
dalam tabel berikut ini dan penjelasan siswa dapat dilihat pada lampiran:
Tabel 7
Pemahaman Siswa terhadap Penejelasan Guru
No Pertanyaan
Apakah anda memahami materi yang Persentase
Jumlah
disampaikan atau memahami penjelasan guru ?
jelaskan.
5 a. Ya 5 23.8 %
b. kadang-kadang/ cukup memahami 16 76.2%
c. tidak - -
Dapat disimpulkan bahwa kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang dijelaskan
cukup tinggi. Hal ini terjadi bukan karena penjelasan guru tidak baik akan tetapi
kurangnya mufradat siswa. Penjelasan adanya kurangnya mufradat siswa tersebut dapat
dilihat pada lampiran-lampiran jawaban siswa yang telah dilampirkan penulis.
f. Tingkat kesulitan siswa dalam menerjemahkan
Hampir 100 % siswa kelas XI Agama mengatakan bahwa dalam menerjemahkan materi
bacaan bahasa Arab mengalami kesulitan. Dari 21 siswa, 16 siswa mengatakan sulit. Hal
ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 8
Tingkat Kesulitan Siswa Menerjemahkan
No Pertanyaan
Apakah anda mengalami kesulitan dalam Jumlah Persentase
menerjemahkan materi bacaan bahasa Arab?
a. Ya 16 76.2 %
6
b. sedikit 5 23.8 %
c. tidak - -
Jumlah Total 21 100 %
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa kelas XI Agama mengalami
kesulitan dalam menerjemahkan materi bacaan sebesar 76.2 %. Penulis dapat
berpandangan bahwa, siswa masih belum dapat menerjemahkan materi bacaan bahasa
Arab dengan baik.
68
AL-KILMAH: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Humaniora
Volume 1. No 2. September 2020 : 91-100
DAFTAR PUSTAKA
Al-Farisi, Zaka. Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=306497.
Burdah, Ibnu. “New Trends in Islamic Political Parties in the Arab Spring Countries.” Al-Jami’ah:
Journal of Islamic Studies 52, no. 2 (2014): 459–485.
Faizah, Rohmatul, and Wahyu Hanafi. “Interferensi Sintaksis Bahasa Indonesia Dalam
Kemahiran Berbahasa Arab (Studi Edukatif Materi Insyā‟di Ma „had Al-Jāmi „ah UIN
Walisongo Semarang).” Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya 1, no. 2
(2017): 71–78.
Ghazali, Syukur. “Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Dengan Pendekatan Komunikatif-
Interaktif.” Bandung: PT. Refika Aditama (2010).
Grabe, William. Reading in a Second Language: Moving from Theory to Practice. Ernst Klett Sprachen,
2009.
Hastang. “Efektifitas Kamus Bahasa Arab Berbasis Aplikasi Android Dalam Menerjemahkan
Qira‟ah.” Didaktika: Jurnal Kependidikan 11, no. 1 (2019): 112–120.
Huda, Nurul. Tocker Bahasa Arab. Yogyakarta: Bening, 2012.
Hula, Ibnu Rawandhy N. Qawaid Al-Imla’ Wa Al-Khat : Kaidah-Kaidah Menulis Huruf Dan Kata
Arab Dan Seni Kaligrafi. IAIN Sultan Amai Gorontalo, 2016.
Machali, Rochayah. Pedoman Bagi Penerjemah. PT. Grasindo, 2000.
Noor, Damhuri Dj. “Gaya Bahasa Al-Iltifat Al-Mu‟jami Dalam Al-Qur‟an.” Arabiyatuna: Jurnal
Bahasa Arab 4, no. 1 (2020): 131–154.
Paramita, Nurhapsari Pradnya. “Implementasi Pendekatan Sosiolinguistik Dalam Pembelajaran
Bahasa Arab.” Journal Al-Manar 6, no. 2 (2017).
Shalihah, Siti. “Menerjemahkan Bahasa Arab: Antara Ilmu Dan Seni.” At-Ta’dib 12, no. 1 (2017):
157–171.
Siregar, Muhamad Nasrun, and Fitriani Fitriani. “Problematika Terjemah Menurut Al-Jahiz.”
Indonesian Journal of Arabic Studies 1, no. 2 (2019): 16–31.
Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Vol. 1. Jakartaa:
Rineka Cipta, 2010.
69