Bahasa Indonesia For Foreigners (BIPA) Text Books Challenges To Prepare Students' Readiness in The Working World
Bahasa Indonesia For Foreigners (BIPA) Text Books Challenges To Prepare Students' Readiness in The Working World
Bahasa Indonesia For Foreigners (BIPA) Text Books Challenges To Prepare Students' Readiness in The Working World
net/publication/340952243
CITATIONS READS
0 731
3 authors, including:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Robertus Pujo Leksono on 27 April 2020.
doi:
Makalah diterima redaksi: 20, 02, 2020
Makalah disetujui untuk dipublikasikan: 17, 03, 2020
*PPJB-SIP: Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan sastra Indonesia serta Pengajarannya
Liana Kosasih: lianakosasih; Centre for Language Studies, National University of Singapore
1
Pendahuluan
Perubahan dan perkembangan peradaban manusia yang semakin maju dan tinggi perlu
disertai dengan perubahan sistem pendidikan yang mampu membekali generasi masa kini untuk
menjadi generasi yang tangguh dan siap menghadapi perubahan dan perkembangan peradaban
manusia di masa yang datang. Demikian halnya dalam menghadapi “Revolusi Industri 4.0” yang
sangat erat kaitannya dengan sistem otomatisasi di bidang industri.
Kebutuhan literasi menguasai teknologi data, memahami dan mengolah data, telah
mengubah pola kerja dunia usaha yang harus menjadi perhatian para pendidik dan peserta didik.
Oleh karena itu sistem pendidikan diharapkan mampu membekali peserta didik memasuki era
Revolusi 4.0 ini dengan keterampilan berpikir kritis, memiliki kreativitas dan kemampuan yang
inovatif, memiliki kemampuan dan keterampilan berkomunikasi serta mampu bekerjasama dan
berkolaborasi.
Perubahan juga harus dilakukan dalam pengajaran bahasa. Dalam kasus pengajaran bahasa
Indonesia bagi penutur asing (BIPA) misalnya, salah satu tantangan yang perlu dijawab adalah
bagaimana menyiapkan dan memberikan pengajaran bahasa Indonesia yang mampu membekali
para pembelajar asing tersebut mampu berbahasa Indonesia sesuai dengan tuntutan dunia kerja di
era yang menuntut mereka mampu berinteraksi secara digital dengan cepat dan tepat. Kemajuan
teknologi robotik dan komputerisasi serta kecerdasan buatan telah menggeser sebagian dari
ketergantungan pada kemampuan manusia dalam berkomunikasi menggunakan bahasa, sebagai
contohnya adalah penggunaan robot atau program komputerisasi untuk menerjemahkan bahasa
satu ke dalam bahasa lainnya. Di dunia kerja sekarang ini ketergantungan pada penerjemah ‘orang’
telah bergeser pada penerjemah ‘robot’ atau ‘mesin’.Apakah materi dalam buku teks masih menarik
bagi pembelajar bahasa dan apakah materi dalam buku teks memberi kontribusi bagi pembelajaran
bahasa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah materi yang digunakan pada
pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA) memiliki keterkaitan dan dapat memberi
kontribusi pada bidang pekerjaan yang dicita-citakan oleh mahasiswa asing yang mengambil mata
kuliah bahasa Indonesia. Selain itu penelitian ini dapat memberi masukan dalam penyusunan dan
penyampaian materi ajar BIPA yang relevan dengan dunia usaha dan dunia kerja bagi mahasiswa
BIPA.
Penyusunan sebuah buku ajar bahasa menurut Richard (2015) perlu mempertimbangkan
segi baik dan buruknya, maknanya jika sebuah buku ajar yang digunakan dalam suatu pengajaran
memiliki konsekuensi negatif, maka perlu segera direvisi kembali, bisa dengan mempertimbangkan
masukan dari buku penunjang atau memberikan arahan yang lebih jelas. Menurut Cunningsworth
(1995) ada empat kriteria dalam mengevaluasi sebuah buku yang digunakan sebagai materi ajar :
(1) Sesuai dengan kebutuhan pemelajar dan sesuai dengan tujuan dan objektif pengajaran
(2) Merefleksikan penggunaan materi ajar yang digunakan saat ini dan pada masa akan datang bagi
pemelajar. Bahan ajar harus memberi masukan ilmu yang sesuai dengan kebutuhan pemelajar.
(3) harus memenuhi kebutuhan proses pembelajaran tanpa metode yang rumit. (4) Ada penjelasan
penggunaannya baik untuk pengajar maupun pemelajar. Penelitian lainnya yang berkaitan dengan
Teks Buku BIPA oleh Rivanti dan Yurensi (2017) menyatakan bahwa dalam menyusun buku teks
BIPA diperlukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui materi dan pendekatan apa yang akan
digunakan buku teks.
Data untuk penelitian ini diambil dari kelas Bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA)
tingkat dasar di Universitas Naresuan Thailand. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 28-29
Mei 2019, pada akhir program belajar. Sebanyak 24 mahasiswa yang mengambil modul Bahasa
Indonesia – Level 1, Summer Program 2019 bersedia menjadi responden angket. Program belajar
bahasa Indonesia yang mereka ikuti ini selama 50 jam, berlangsung dari 9 April 2019 sampai 8 Juni
2019. Komposisi mahasiswa yang mengikuti program ini adalah mahasiswa semester pendek tahun
ke 2,3 dan 4 dari fakultas Humaniora, dan fakultas Ilmu Kimia. Buku pelajaran bahasa Indonesia
yang digunakan pada program ini adalah Sahabatku Indonesia A1 untuk penutur Thailand. Buku ini
diterbitkan oleh PPSDK dengan kurikulum standard level A1. Buku ini ditujukan khusus pemelajar
BIPA di Thailand.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan. Tahap
penelitian (1) adalah angket yang disebarkan kepada responden dengan pertanyaan meliputi cita-
cita para responden, kebutuhan bahasa Indonesia, keterampilan berbahasa Indonesia, materi dalam
buku bahasa Indonesia, topik pelajaran yang dinilai berkaitan dengan dunia kerja. Tahap (2) adalah
tabulasi data angket dengan membuat presentasi tertinggi dan terendah. Pada tahap (3) data yang
ditemukan kemudian dianalisis dan dideskripsikan melalui pemaparan untuk menilai keterkaitan
materi ajar dengan pekerjaan yang dicita-citakan atau akan dihadapi pemelajar Thailand di masa
depan.
Sebuah hal yang menarik adalah temuan berikutnya bahwa meskipun tidak ada penjelasan
lebih lanjut apakah pekerjaan yang mereka cita-citakan tersebut berkaitan dengan penggunaan
Bahasa Indonesia, sebanyak 25% dari responden menyatakan sangat setuju bahwa untuk
menunjang pekerjaannya di masa depan, kebutuhan menguasai Bahasa Indonesia adalah sangat
penting. Sebanyak 33% responden menyatakan setuju, artinya sekitar 58% responden menilai
penguasaan bahasa Indonesia penting dan mereka butuhkan dalam pekerjaan yang mereka cita-
citakan, bahkan tidak ada satupun responden yang menolak kebutuhan ini.
Pernyataan 1:
Untuk menunjang pekerjaan yang Anda cita-citakan,
kebutuhan penguasaan Bahasa Indonesia sangat penting
Sangat setuju 25%
Setuju 33%
Lumayan 33%
Kurang setuju 8%
Tidak setuju 0%
Pernyataan 2:
Tidak semua keterampilan berbahasa Indonesia
(mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis) akan
dibutuhkan dalam pekerjaan saya
Sangat setuju 21%
Setuju 50%
Lumayan 8%
Kurang setuju 17%
Tidak setuju 4%
Berkaitan dengan materi ajar yang digunakan, yaitu buku teks “Sahabatku Indonesia, data
yang diperoleh menunjukkan bahwa materi tersebut sangat sesuai dengan kebutuhan pada
responden dalam mempelajari bahasa Indonesia. Buku teks tersebut disusun khusus secara
dwibahasa dengan bahasa Indonesia dan Thailand.
Pernyataan 3:
Materi dalam buku teks sangat membantu saya belajar
Bahasa Indonesia
Sangat setuju 54%
Setuju 46%
Lumayan 0%
Kurang setuju 0%
Tidak setuju 0%
Selain mempelajari ekspresi bahasa Indonesia yang digunakan dalam situasi formal
maupun informal, memahami bahasa Indonesia yang digunakan dalam berbagai konteks dan
situasi, materi dalam buku teks juga membantu responden belajar tentang orang Indonesia dan
budayanya,
Pernyataan 4:
Materi dalam buku teks sangat membantu saya belajar
tentang orang Indonesia dan budayanya
Sangat setuju 38%
Setuju 54%
Lumayan 4%
Kurang setuju 4%
Tidak setuju 0%
Pernyataan 5:
Materi dalam buku teks sangat membantu saya belajar
ekspresi Bahasa Indonesia dalam situasi formal dan informal
Sangat setuju 29%
Setuju 58%
Lumayan 8%
Kurang setuju 4%
Tidak setuju 0%
Pernyataan 6:
Materi dalam buku teks sangat membantu saya memahami
penggunaan Bahasa Indonesia dalam berbagai konteks dan
situasi
Sangat setuju 25%
Setuju 63%
Lumayan 8%
Kurang setuju 4%
Tidak setuju 0%
Dari sepuluh topik yang terdapat dalam buku teks, topik tentang pekerjaan dan
menunjukkan arah atau lokasi adalah topik yang paling dinilai perlu dan berhubungan dengn
pekerjaan yang dicita-citakan oleh responden. Topik tentang pengenalan diri sendiri, keluarga dan
transportasi menjadi topik pilihan berikutnya. Temuan ini perlu dapat ditindaklanjuti dengan
pengelompokan dan penyusunan topik dalam kegiatan belajar dan mengajar.
Pernyataan 7:
Topik dalam buku teks yang berhubungan dengan pekerjaan
yang saya cita-citakan
Unit 5 Pekerjaan 16%
Unit 7 Arah dan Lokasi 16 %
Unit 1 Perkenalan Diri 13%
Unit 3 Keluarga Saya 10%
Unit 2 Perkenalan 10%
Unit 8 Sarana dan Transportasi 10%
Unit 6 Makanan dan Minuman 7%
Unit 9 Kegiatan Sehari-hari 7%
Unit 10 Kegiatan Akhir Minggu 7%
Unit 4 Sarana Umum dan Lingkungan 4%
Rumah
Setelah menyelesaikan materi dalam buku teks, sebanyak 12% responden tidak ingin
melanjutkan pelajaran bahasa Indonesia dan merasa materi dalam buku teks sudah cukup
membekali, sementara sebanyak 88% responden mengungkapkan keinginannya untuk
melanjutkan belajar bahasa Indonesia sampai ke tingkat mahir.
Pernyataan 8:
Setelah menyelesaikan materi bahasa Indonesia dalam buku
teks
Saya ingin melanjutkan pelajaran sampai 88%
tingkat mahir karena ada tuntutan dari
pekerjaan untuk berketerampilan
berbahasa Indonesia di tingkat mahir
Saya tidak ingin melanjutkan belajar bahasa 12 %
Indonesia karena materi dalam buku teks
sudah cukup membekali.
Tingginya minat belajar bahasa Indonesia sampai ke tingkat mahir didukung oleh keinginan
mereka untuk tahu lebih banyak tentang Indonesia. Sebanyak 53% ingin mendapat informasi
tentang kesempatan usaha di Indonesia atau dengan orang Indonesia. Sebanyak 47% responden
ingin mendapat informasi tentang tinggal dan bekerja di Indonesia.
Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah bahasa
Indonesia memiliki motivasi kuat mempelajari bahasa Indonesia karena keterampilan bahasa
Indonesia akan dibutuhkan dalam pekerjaan yang mereka cita-citakan. Tidak semua aspek
keterampilan berbahasa Indonesia digunakan dalam bidang kerjanya, namun hal ini tidak
mengurangi semangat mereka untuk mempelajari bahasa Indonesia sampai ke tingkat mahir.
Materi dalam buku teks Sahabat Indonesia membantu mahasiswa belajar bahasa Indonesia
dan mengenal budaya Indonesia. Topik-topik dalam buku teks menunjang persiapan yang
dilakukan oleh mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja. Keterbatasan penelitian pada data dari
satu kelas berjumlah 24 orang dapat dilanjutkan dengan penelitian berikut dengan pengambilan
data yang lebih banyak dari kelas lain di Universitas Naresuan atau lembaga lain yang
menggunakan buku teks Sahabat Indonesia (Thai) level 1. Dalam upaya mempersiapkan materi ajar
BIPA yang dapat digunakan dunia usaha dan dunia kerja, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
titik awal untuk mengevaluasi topik-topik yang telah diajarkan di tingkat dasar, dan sekaligus
memberi masukan bagi penyusunan materi ajar di tingkat berikutnya.
Daftar Rujukan
Cunningworth, A. (1995). Choosing Your Coursebook. Oxford Heinemann
https://www.researchgate.net/publication/265455920_The_Role_of_Textbooks_in_a_Language_Pr
ogram?enrichId=rgreqc64a7fbb365f56d5a9433bff8255d6e9
Lyons, P. (2003). A practical experience of institutional textbook writing: Product/process
implications for materials development. In B. Tomlinson (Ed.), Developing materials for
language teaching (pp. 490-504). London: Contunuum.
Nunan, D. (1988). Principles for designing language teaching materials. Guidelines,10, 1-24.
Rivanti, Ari Nursenja dan Chintia Devi Yurensi. 2017. Penyusunan Buku Teks BIPA Berbasis
Pendekatan Komunikatif Integratif untuk Semua Pelajar BIPA (Penelitian dan
Pengembangan Materi Pengajaran BIPA). KIPBIPA X/2017. Malang. Jawa Timur
Tomlinson, B. (2012). Materials development for language learning and teaching, Language
Teaching, 45 (2), 143-179.
Tomlinson, B. (2003). Developing materials for language teaching. London: Continuum.