Seminar Proposal Bab 1-3
Seminar Proposal Bab 1-3
Seminar Proposal Bab 1-3
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEHNIK
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah jenjang pendidikan menengah vokasional pada
pendidikan formal di Indonesia yang ditempuh setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama atau
sederajat dalam waktu 3 tahun. Sekolah menengah kejuruan merupakan sekolah pembinaan life skill
yang diharapkan setelah lulus siswa dapat langsung bekerja sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki maupun mandiri dengan berwirausaha. Keberadaan SMK sangat penting bagi masyarakat,
hal ini di karenakan bagi mereka yang setelah lulus tidak mau melanjutkan ke perguruan tinggi
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peserta didik melalui kegiatan
pendidikan harus terus ditingkatkan. Seiring dengan tuntutan zaman yang pada akhirnya berujung
pada tuntutan dunia kerja bahkan untuk menuju pasar global, sehingga perhatian terhadap aspek
pengetahuan dan keterampilan siswa adalah yang paling utama dan pertama. Hal ini karena
dianggap berkaitan langsung dengan program pembangunan ekonomi dan diperkuat dengan
pembaruan dalam bidang pendidikan telah dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya untuk
kualitas lulusan sekolah umum maupun sekolah kejuruan. Pembaruan sistem pendidikan dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan, relevansi pendidikan dan perubahan kurikulum mutlak
pengaruh IPTEK dan persaingan global. Terlebih lagi pada sekolah kejuruan yang mempunyai
kualitas dalam persaingan dilapangan. Perubahan kurikulum dalam sistem pendidikan memberikan
Indonesia telah mengalami beberapa kali pergantian kurikulum sampai sekarang sudah berubah
kurikulum 2013 atau yang biasa disebut K-13.
SMK Negeri 1 Beringin merupakan sekolah dengan K-13. K-13 adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Prinsip utama
standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan dan
program pendidikan. Selain memiliki prinsip utama, kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian,
yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku.
Salah satu standar kompetensi yang diberikan oleh SMK Negeri 1 Beringin Program Studi
Tata Busana Bidang Keahlian Busana Butik kelas X semester I tahun pembelajaran 2020/2021
adalah membuat pola busana. Kompetensi ini adalah kompetensi wajib lulus untuk seluruh siswa
dan materi ini wajib dikuasai oleh semua siswa. Kompetensi ini membahas semua materi yang
terkait dengan proses pembuatan pola, mulai dari pengertian pola dasar, tujuan membuat pola,
macam-macam teknik membuat pola dasar, serta membuat pola dasar sistem konstruksi yang dibuat
Salah satu cara untuk mempermudah siswa dalam memahami materi ajar yang disampaikan oleh
guru pada materi membuat pola busana sistem konstruksi mata pelajaran membuat pola busana
hanya menggunakan alat bantu pembelajaran whiteboard dan modul belajar sekarang akan
dikembangkan menggunakan alat bantu pembelajaran berupa media pembelajaran yang lebih
menarik. Salah satu media pembelajaran yang dikembangkan adalah media pembelajaran
interaktif s ebagai media yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan
fasilitas yang dimiliki oleh SMK Negeri 1 Beringin yang dikelasnya telah memiliki LCD
Proyektor.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan, masalah dalam penelitian ini dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1. Kemampuan guru pengampu mata pelajaran membuat pola busana bayi dan pola dasar
masih terbatas dalam menyampaikan materi ajar membuat pola dasar teknik konstruksi karena guru
2. Penggunaan alat bantu pembelajaran whiteboard dan modul belajar tersebut di mana guru
yang lebih aktif dibandingakan dengan siswanya karena guru asik berceramah sedangkan siswa
hanya mendengarkan.
3. Kemampuan guru pengampu mata pelajaran membuat pola busana bayi dan pola dasar
masih terbatas dalam pembuatan media pembelajaran interaktif yang sebenarnya sudah didukung
4. Siswa merasa kesulitan menerima materi pembuatan pola dasar teknik konstruksi yang
disampaikan oleh guru pada mata pelajaran membuat pola busana bayi dan pola dasar dikarenakan
metode pembelajaran yang digunakan guru selama ini menggunakan metode ceramah dengan
5. Media pembelajaran interaktif yang merupakan media berbasis teknologi informasi dan
komunikasi yang dapat menampilkan tulisan, gambar, serta animasi, sebagai media pembelajaran
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, tidak semua
masalah dapat dibahas, dikarenakan keterbatasan kemampuan dan waktu yang digunakan untuk
memperdalam analisis data. Oleh karena itu penelitian pengembangan media pembelajaran
interaktif dibatasi dengan penggunaan program aplikasi macromedia flash untuk pembuatan
pola dasar teknik konstruksi pada mata pelajaran membuat pola busana pada materi pembuatan
Berkaitan dengan batasan masalah yang telah diuraikan, masalah dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut :
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah agar suatu penelitian dapat lebih
terarah dan ada batasan - batasannya tentang objek yang diteliti. Adapun tujuan penelitian ini adalah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi antara lain : Manfaat teoritis :
1. Melalui penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif ini dapat menjadi acuan
dalam proses pembelajaran di dalam kelas maupun dapat digunakan untuk belajar mandiri di rumah
Manfaat praktis :
SMK N 1 Beringin akan sangat membantu guru pengampu mata pelajaran dalam proses
penyampaian materi maupun efisiensi waktu yang telah di sediakan sesuai dengan silabus.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini semakin banyak ahli yang meyakini bahwa
dengan pemanfaatan teknologi yang optimal dalam media pembelajaran akan lebih membuat siswa
lebih tertarik, lebih mudah untuk memahami dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Pada bagian ini akan diuraiakan tentang teori yang akan digunakan sebagai landasan untuk
menguraikan deskripsi teoritis penelitian. Deskripsi teori yang akan diuraikan diharapkan dapat
1. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi
proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan
sikap dan kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
siswa agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, namun mempunyai arti
yang berbeda. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru
saja. Guru berceramah sedangkan siswa hanya sebagai pendengar sehingga interaksi antara guru
Pembelajaran yang baik harus ada interaksi antara guru dengan siswa. Untuk memperoleh
pembelajaran yang baik sehingga terjadi interaksi berupa tanya jawab antara guru maupun siswa
membutuhkan suatu alat bantu pembelajaran berupa media pembelajaran yang dapat meningkatkan
minat dan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dan dapat mempermudah guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran maupun saat ingin mengilustrasikan cara kerja maupun
Menurut Udin Saripuddin (1997 : 78) model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
1) Model menggambarkan tingkat terluas dari praktek pendidikan dan berisikan orientasi
filosofi pembelajaran.
keterampilan, dan aktivitas siswa untuk memberikan tekanan pada salah satu bagian
(2009)
pada guru dan lebih mengutamakan strategi pembelajaran efektif guna memperluas
tujuan penting pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman,
Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning mengacu pada model pengajaran, siswa
bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar (Nur dan Wikandari,
2000:25).
sekumpulan strategi mengajar yang digunakan guru agar siswa saling membantu dalam mempelajari
sesuatu.
2. Media Pembelajaran
Menurut Azhar Arsyad (2002:3) kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara
harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Association Of Education and Communication
Technology (AECT) dalam Azhar Arsyad (2002:3) memberikan batasan tentang arti media yaitu
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Media bisa diartikan sebuah alat yang mempuyai fungsi sebagai perantara untuk menyampaikan
pesan atau informasi. Latuheru (1988:9) mengemukakan pengertian media mengarah pada sesuatu
yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima
pesan.
Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi
(pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Apabila media itu membawa pesan-
pesan atau informasi yang bertujuan instruksional maka media itu disebut media pembelajaran.
Media pembelajaran juga meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pembelajaran, yang diantaranya terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video
recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer.
Santoso S. Hamidjojo dalam Latuheru (1988:14) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah
media yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pembelajaran biasanya sudah
untuk mempertinggi mutu KBM. Berdasarkan pada pendapat tersebut, disimpulkan bahwa
media pembelajaran merupakan sarana atau alat, bahan maupun teknik yang digunakan oleh
kepada siswa sehingga proses komunikasi berlangsung interaktif, tepat guna dan berdaya guna
yang di sesuaikan dengan perencanaan pembelajaran sehingga siswa mampu menyerap
adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak
akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Media pembelajaran adalah media
yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana
pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan
penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi
Menurut Daryanto (2010 : 51) media interaktif yaitu suatu media yang dilengkapi dengan
alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang
menyajikan materi video rekaman dengan pengendalian komputer kepada siswa yang tidak hanya
mendengar dan melihat video dan suara tetapi juga memberikan respon yang aktif, dan respon itu
b. Pengajar akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan
pembelajaran.
c. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar atau video
dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran.
d. Menambah motivasi pembelajaran selama proses belajar mengajar hingga didapatkan
e. Mampu menvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya sekedar
sebagai berikut :
c. Jika yang digunakan untuk presentasi di kelas adalah PC, maka para pendidik harus
d. Para pendidik harus memiliki cukup kemampuan untuk mengoperasikan program ini, agar
Aplikasi yang sering digunakan untuk membuat media pembelajaran Interaktif diantaranya
sebagai berikut :
a. Macromedia Flash
Macromedia flash, merupakan aplikasi yang dirancang untuk membuat animasi. Awalnya
aplikasi ini memang diarahkan untuk membuat animasi atau aplikasi berbasis internet (online).
Tetapi pada perkembangannya banyak digunakan untuk membuat animasi atau aplikasi yang bukan
berbasis internet (offline). Macromedia flash juga dapat digunakan untuk mengembangkan game
atau bahan ajar seperti kuis atau simulasi. Melalui perkembangan tersebut, maka digunakan aplikasi
macromedia flash sebagai aplikasi pembuat media pembelajaran dengan alasan, lebih dipahaminya
aplikasi macromedia flash dibandingkan dengan aplikasi multimedia yang lain dan juga karena
aplikasi macromedia flash memiliki fitur interaktif yang baik untuk digunakan sebagai media
pembelajaran sehingga dapat menjadi media pembelajaran yang menarik dan dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa dengan alasan tersebut, dipilihlah aplikasi macromedia flash untuk
Program ini juga dirancang untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan
oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang
mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik. Beberapa hal yang menjadikan
media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan
teks, wana, dan gambar, yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.
Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontrolan
operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang
warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut
dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh
tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai
timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse.
Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi
antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya menggunakan cara manual.
Media pembelajaran dengan aplikasi macromedia flash ini pun memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kekurangan dan kelebihan yang diketahui penulis sejauh ini adalah sebagai berikut :
Kelebihannya :
1) Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi baik animasi
2) Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan
4) Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang
disajikan.
6) Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD, Disket atau
Kekurangannya :
2) Jika yang digunakan untuk presentasi di kelas adalah PC, maka para pendidik harus
3) Jika layar monitor yang digunakan terlalu kecil (14-15 Inchi), maka kemungkinan
besar siswa yang duduk jauh dari monitor kesulitan melihat sajian bahan ajar yang
ditayangkan di PC tersebut.
4) Para pendidik harus memiliki cukup kemampuan untuk mengoperasikan program
jahit menjahit adalah suatu potongan kain atau kertas yang dipakai
sebagai contoh untuk membuat baju, pada saat kain di gunting. Potongan
kain atau kertas tersebut mengikuti ukuran bentuk badan dan model
tertentu.
Menurut Djati Pratiwi (2001 : 3) Pola dasar adalah kutipan
bentuk badan manusia yang asli atau pola yang belum diubah. Pola dasar
ini terdiri dari pola badan bagian atas, dari bahu sampai pinggang, biasa
disebut dengan pola dasar badan muka dan belakang. Pola badan bagian
bawah, dari pinggang sampai lutut atau sampai mata kaki, biasa disebut
pola dasar rok muka dan belakang. Pola lengan, dari lengan bagian atas
atau bahu terendah sampai siku atau pergelangan, biasa disebut pola
dasar lengan. Adapun pola badan atas yang menjadi satu dengan pola
badan bawah biasa disebut dengan pola dasar gaun atau bebe.
yang sering muncul dalam pembuatan busana adalah letak atau jatuhnya
tampak tidak serasi. Tidak tepatnya pakaian tersebut pada tubuh sangat
a) Pola dasar yang dibuat dengan konstruksi padat atau kubus. Pola
form atau pas pop. Cara membuat pola dengan teknik ini disebut
b) Pola dasar yang dibuat dengan konstruksi bidang atau flat patter.
antara lain badan, lengan, kerah, rok dan celana. Pola dasar
dapat dibuat sesuai badan, namun tak lepas dari kelebihan dan
dada seseorang
2) Berdasarkan Bagiannya
a) Pola dasar badan atas, yaitu pola badan mulai dari bahu atau leher
b) Pola dasar badan bawah, yaitu pola badan mulai dari pinggang ke
c) Pola lengan, yaitu pola bagian lengan mulai dari lengan atas atau
digambarkan mulai dari atas kebawah, ada yang memulai dari tengah
4) Berdasarkan Jenis
macam.
b) Pola dasar pria adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran
c) Pola dasar anak adalah pola dasar berdasarkan ukuran badan anak.
C. Kerangka Berpikir
yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari
guru berceramah menyampaikan materi ajar akan tetapi siswa menjadi aktif
pembelajaran yang cukup sulit untuk dipahami siswa berdasarkan hasil dari
wawancara oleh karena itu siswa membutuhkan alat bantu pembelajaran yang
kegiatan belajar.
ukur siswa dikatakan paham menurut Abin Syamsudin (2004: 167) yaitu siswa
yang diberikan dengan baik dan benar maka siswa dikatakan paham.
merupakan masalah jika konsep dasar diterima siswa secara salah maka sangat
dengan memanfaatkan teknologi yang selama ini sudah ada yaitu media
A. Jenis Penelitian
2. Perencanaan ( Planning )
rumusan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian, dan desain atau
langkah-langkah penelitian.
3. Pengembangan draft produk ( develop preliminary form of product )
Pada uji coba lapangan awal ini dilakukan uji coba terbatas dengan subjek
Pada proses uji coba lapangan di lakukan uji coba kelompok kecil dengan
subjek 12 siswa.
kelompok kecil.
Pada uji pelaksanaan lapangan ini dilakukan uji coba kelompok besar
suatu inovasi dalam memberikan materi ajar, sehingga siswa tidak bosan dan
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Beringin dari bulan Mei 2012.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah ahli media dan ahli materi sebagaii
validator, guru pengampu (uji terbatas) dan siswa kelas X SMK N 1 Beringin
Bidang Keahlian Busana Butik Program Studi Tata Busana Tahun Ajaran
2021/2022.
1. Analisis kebutuhan
lampiran.
2. Perencanaan
pembuatan media.
3. Pengembangan Produk
adalah nilai hasil belajar siswa yang standar kelulusannya masih rendah sesuai
untuk memperoleh data gambar yang diambil saat dilaksanakannya proses uji
coba produk. Angket digunakan untuk memperoleh data penilaian dari ahli