97978289

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS WEB

DENGAN PEMANFAATAN VIDEO CONFERENCE MATA PELAJARAN


PRODUKTIF TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN DI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN

AGUSTINUS AGUNG PERMADI


[email protected]
Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
Alamat: Jalan Bonto Langkasa, Banta-Bantaeng, Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90222

ABSTRAK

AGUSTINUS AGUNG PERMADI, 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Web dengan
Pemanfaatan Video Conference Mata Pelajaran Produktif Teknik Komputer dan Jaringan di Sekolah Menengah
Kejuruan. (Dibimbing oleh Husain Syam dan Abdul Muis Mappalotteng)
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui kondisi pembelajaran yang sedang berjalan di SMK saat
ini. (2) mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis web dengan pemanfaatan video conference pada
mata pelajaran produktif teknik komputer dan jaringan di SMK. (3) mengembangkan media pembelajaran yang
valid, praktis dan efektif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian R & D (Research and Development)
dengan model pengembangan ADDIE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran di SMK
khususnya pada mata pelajaran produktif teknik komputer dan jaringan (TKJ) telah menggunakan media
pembelajaran yang menarik dan interaktif. Ketertarikan siswa terhadap media pembelajaran interaktif berbasis
web mata pelajaran produktif tkj membuat prestasi belajar siswa meningkat. Hal ini dapat dilihat dari nilai ujian
mata pelajaran produktif yang telah memenuhi syarat kriteria ketuntasan minimal. Tahapan pengembangan
media pembelajaran interaktif berbasis web mengadopsi model pengembangan ADDIE yang dimodifikasi
menjadi empat tahapan yaitu analisis, desain, pengembangan dan implementasi. Pengujian media pembelajaran
interaktif berbasis web dengan pemanfaatan video conference mata pelajaran produktif teknik komputer dan
jaringan di SMK yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Kevalidan dinyatakan
setelah dilakukan validasi instrumen dan validasi produk oleh dua ahli media. Media pembelajaran interaktif
berbasis web dikatakan praktis karena penilaian guru terhadap media pembelajaran berada pada kategori sangat
praktis dan penilaian siswa terhadap media pembelajaran berada pada kategori praktis. Media pembelajaran
berbasis web dikatakan efektif karena telah memenuhi kriteria penilaian aktivitas guru terhadap media
pembelajaran yaitu berada pada kategori sangat efektif. Disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif
berbasis web dengan pemanfaatan video conference mata pelajaran produktif teknik komputer dan jaringan di
SMK yang dikembangkan telah memenuhi kategori kevalidan, kepraktisan dan keefektifan sehingga layak untuk
digunakan dan dikembangkan bukan hanya di SMK Negeri Limboro, melainkan oleh seluruh SMK yang ada di
Kabupaten Polewali Mandar.

Kata kunci: Pengembangan, Media Pembelajaran, Moodle, Video Conference

PENDAHULUAN keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,


A. Latar Belakang Masalah bangsa dan negara.
Teknologi informasi dan komunikasi telah Pendidikan merupakan sarana dan wahana
berkembang seiring dengan globalisasi, sehingga yang strategis di dalam pengembangan sumber daya
interaksi dan penyampaian informasi akan manusia. Pendidikan harus mendapat perhatian
berlangsung dengan cepat. Persaingan yang terjadi yang lebih baik dari pemerintah maupun dari
pada era globalisasi ini menumbuhkan kompetisi pengelola pendidikan itu sendiri. Berbagai upaya
antar bangsa, sehingga menuntut adanya dilakukan oleh pengelola pendidikan untuk
pengembangan kualitas sumber daya manusia. mengelola dan mengembangkan pendidikan di
Pendidikan merupakan salah satu hal penting yang negara ini dalam rangka meningkatkan prestasi
mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu belajar siswa dengan mengoptimalkan seluruh
bangsa. Menurut Undang-Undang No 20 tahun 2003 sumber daya yang tersedia.
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 Peningkatan kualitas pendidikan dapat
dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan dilakukan dengan memperbaiki kualitas
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran dan dapat ditempuh dengan cara
proses pembelajaran agar siswa secara aktif meningkatkan pengetahuan guru tentang cara
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki merancang metode-metode pembelajaran sehingga
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, lebih efektif dan memiliki daya tarik (Hidayanto,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta 2009). Untuk meningkatkan minat siswa, guru
dituntut untuk menjadikan pelajaran lebih inovatif langsung kepada guru melalui media pembelajaran
yang dapat mendorong siswa untuk belajar lebih tersebut.
optimal, baik belajar mandiri maupun dalam Uraian di atas melatarbelakangi penulis untuk
pembelajaran di kelas dengan metode yang inovatif, melakukan penelitan tentang Pengembangan Media
alat peraga maupun media belajar lainnya. Pembelajaran Interaktif Berbasis Web dengan
Menurut Association for Education and Pemanfaatan Video Conference Mata Pelajaran
Communication Technology (AECT) media adalah Produktif Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di
segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses SMK.
penyaluran informasi (Basyiruddin, 2002).
Komunikasi memegang peranan penting dalam B. Rumusan Masalah
pembelajaran. Agar komunikasi guru dan siswa 1. Bagaimana kondisi pembelajaran yang
dapat berlangsung baik dan informasi yang sedang berjalan di SMK saat ini?
disampaikan guru dapat diterima siswa, guru perlu 2. Bagaimana proses pengembangan media
menggunakan media pembelajaran. Kegiatan belajar pembelajaran interaktif berbasis web
mengajar melalui media dapat terjadi bila ada dengan pemanfaatan video conference mata
komunikasi antara guru (sumber) dengan siswa pelajaran produktif Teknik Komputer dan
(penerima). Oleh sebab itu fungsi utama dari media Jaringan di SMK?
pengajaran sebagai alat bantu mengajar, yakni 3. Apakah media pembelajaran yang
menunjang penggunaan metode mengajar yang dikembangkan valid, praktis dan
diperlukan guru (Sudjana, 2009). Dengan demikian, efektif?
media pembelajaran yang digunakan harus efektif
dan selektif sesuai dengan pokok bahasan yang C. Tujuan Penelitian
diajarkan. 1. Mengetahui kondisi pembelajaran yang
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di sedang berjalan di SMK saat ini.
bulan februari, dimana menurut salah seorang guru 2. Mengembangkan media pembelajaran
di Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan SMK interaktif berbasis web dengan
Negeri Limboro, permasalahan yang terjadi di SMK pemanfaatan video conference pada mata
Negeri Limboro Kabupaten Polewali Mandar pelajaran produktif Teknik Komputer dan
khususnya Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan Jaringan di SMK.
(TKJ) adalah pada proses pembelajaran dimana 3. Mengembangkan media pembelajaran yang
pada umumnya proses pembelajaran masih valid, praktis dan efektif.
menggunakan pembelajaran konvensional yakni
D. Manfaat Penelitian
pembelajaran yang penyampaian materinya
1. Manfaat Teoritis
diuraikan oleh guru dengan media pembelajaran
a. Mengembangkan konsep dengan
yang standar, yakni power point (tampilan media
menggunakan media pembelajaran
yang sangat sederhana dan materi yang terbatas)
yang interaktif berbasis web.
atau tanpa media pembelajaran kemudian
b. Pengembangan konsep pembelajaran
memberikan soal (penugasan) kepada siswa dengan
dengan menggunakan aplikasi
materi yang terbatas. Selain itu, sering terjadinya
pembelajaran yang interaktif berbasis
kekosongan mata pelajaran yang diakibatkan
web dapat meningkatkan aktivitas
kondisi guru yang tidak berada di kelas membuat
belajar siswa sehingga berdampak
siswa sering berkeliaran di luar kelas sehingga
pada peningkatan kualitas hasil belajar
proses belajar mengajar tidak terjadi. Kondisi ini
siswa SMK.
mengakibatkan siswa ribut dan mengganggu kelas
2. Manfaat Praktis
yang lain. Pembelajaran berbasis web merupakan
a. Bagi Guru
suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan
1) Membantu guru dalam melaksanakan
media situs (website) yang bisa diakses melalui
pembelajaran secara interaktif, inovatif
jaringan internet. Pembelajaran berbasis web
dan kreatif dengan sumber belajar
merupakan salah satu jenis penerapan dari
yang luas.
pembelajaran elektronik (e-learning). Konsep
2) Guru dapat melakukan proses belajar
pembelajaran web adalah suatu pengalaman belajar
mengajar dimana saja dan kapan saja.
dengan memanfaatkan jaringan internet untuk
3) Guru dapat termotivasi untuk
berkomunikasi dan menyampaikan informasi
mengembangkan media pembelajaran
pembelajaran (Rusman, 2013). Berdasarkan konsep
yang interaktif, inovatif dan kreatif.
pembelajaran dengan metode interaktif akan
b. Bagi Siswa
meningkatkan komunikasi antara guru dengan
1) Siswa dapat belajar dengan media
siswa. Berbekal media pembelajaran yang interaktif,
yang interaktif, kreatif dan sumber
diharapkan setiap siswa dapat melakukan proses
belajar yang beragam dan menarik
pembelajaran tanpa adanya batasan waktu, dan
untuk dibaca.
ketika siswa kurang memahami, dapat berinteraksi
2) Siswa dapat belajar mandiri ketika
guru tidak berada di dalam kelas.
a. Bagi Sekolah agar memiliki kebiasaan bekerja untuk dapat
1) Tersedianya sumber belajar alternatif memasuki dan berkembang pada dunia kerja
yang dapat digunakan dalam kegiatan (industri), sehingga dapat dipergunakan untuk
pembelajaran secara interaktif. memperbaiki kehidupannya. Berdasarkan pendapat
2) Mendukung pengembangan teknologi di atas dapat diketahui bahwa pendidikan kejuruan
di lingkungan sekolah. berhubungan dengan mempersiapkan seseorang
untuk bekerja dan dengan memperbaiki pelatihan
E. Spesifikasi Produk potensi tenaga kerja. Hal ini meliputi berbagai
Adapun spesifikasi produk hasil penelitian dan bentuk pendidikan, pelatihan, atau pelatihan lebih
pengembangan media pembelajaran interaktif lanjut yang dibentuk untuk mempersiapkan
adalah sebagai berikut: seseorang untuk memasuki atau melanjutkan
1. Software media pembelajaran interaktif mata pekerjaan dalam suatu jabatan yang sah (Depdiknas,
pelajaran produktif teknik komputer dan 2003).
jaringan yang dapat diakses pada halaman Berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan
website. bahwa pendidikan kejuruan adalah bagian dari
2. Software video conference yaitu BigBlueButton sistem pendidikan nasional yang bertujuan
yang digunakan sebagai server web conference mempersiapkan tenaga yang memiliki keterampilan
yang terintegrasi dengan aplikasi moodle. dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan
3. Panduan penggunaan media pembelajaran persyaratan lapangan kerja dan mampu
interaktif berbasis web untuk guru dan siswa. mengembangkan potensi dirinya dalam mengadopsi
dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
DESKRIPSI TEORI Tahapan proses pendidikan kejuruan perlu
A. Konsep Pendidikan Kejuruan ditanamkan pada siswa pentingnya penguasaan
Pendidikan kejuruan merupakan suatu bentuk pengetahuan dan teknologi, keterampilan bekerja,
dari sistem pendidikan yang ada di Indonesia. sikap mandiri, efektif dan efisien dan pentingnya
Beberapa pendapat tentang pengertian pendidikan keinginan sukses dalam karirnya sepanjang hayat.
kejuruan dari beberapa ahli antara lain, menurut Sikap kesungguhan dalam mengikuti pendidikan
Kaufman dalam Sukardi (2009): kejuruan maka para lulusan kelak dapat menjadi
“Vocational education is intended to help manusia yang bermartabat dan mandiri.
prepare student for work, both inside and Prosser dalam Wardiman (1998) mengatakan
outside the home, many educators and bahwa ada 16 teori dasar yang melandasi pendidikan
policymakers believe it has a broader missin: to kejuruan. 16 teori dasar yang dikemukakan, penulis
provide a concrete, understandable context for mengambil beberapa teori yang menjadi pendukung
learning and applying academic skills and dalam pengembangan media pembelajaran, yaitu:
concepts”. 1. Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat
Pendidikan kejuruan dipergunakan untuk diberikan dimana tugas-tugas latihan dilakukan
menyiapkan siswa agar siap kerja baik di dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti
lingkungannya sendiri maupun di lingkungan yang ditetapkan di tempat kerja.
masyarakat. Terkait dengan misi utama para guru 2. Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat
dan pemangku kebijakan adalah membentuk fondasi memampukan setiap individu memodali
yang kuat bagi para siswa pada proses belajar minatnya, pengetahuannya dan keterampilannya
mengajar, penguasaan dan penerapan keterampilan pada tingkat yang paling tinggi.
akademis, dan penerapan konsep-konsep yang 3. Pendidikan kejuruan akan efektif jika
diperlukan. Pendapat yang sama juga dikemukakan pengalaman latihan untuk membentuk
oleh Walter dalam Sukardi (2009), bahwa kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang
penyelenggaraan pendidikan kejuruan harus benar diulang-ulang sehingga sesuai seperti
difokuskan dan diarahkan pada program-program yang diperlukan dalam pekerjaan nantinya.
pendidikan yang mengarah pada kesiapan individu 4. Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya
dalam rangka mempersiapkan dirinya sebagai telah mempunyai pengalaman yang sukses
pekerja, baik dibayar maupun tidak dibayar. dalam penerapan keterampilan dan pengetahuan
Menurut Arwizet (2014) pendidikan kejuruan pada operasi dan proses kerja yang akan
adalah pendidikan untuk suatu pekerjaan atau dilakukan.
beberapa jenis pekerjaan yang disukai individu 5. Pendidikan kejuruan akan efisien jika metode
untuk kebutuhan sosialnya. Menurut Undang- pengajaran yang digunakan dan hubungan
undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. pribadi dengan siswa mempertimbangkan sifat-
20 tahun 2003 pasal 15 bahwa pendidikan kejuruan sifat siswa tersebut.
adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan Teori prosser inilah yang menuntut agar metode
siswa terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. pembelajaran yang dilakukan di pendidikan
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang kejuruan inovatif, kreatif dan menarik sehingga
menghubungkan, menjodohkan, melatih manusia
tercipta pembelajaran yang interaktif, komunikatif namun dalam penerapannya harus
dan menyenangkan. mempertimbangkan komponen sistem yang lain.
Kajian ini dipaparkan dua model penelitian dan
B. Pengembangan pengembangan sistem pembelajaran yaitu model 4D
1. Konsep Pengembangan dan model ADDIE. Model 4D merupakan singkatan
Konsep pengembangan merupakan sebuah dari Define, Design, Development and
keharusan yang harus diaplikasikan dalam Dissemination yang dikembangkan oleh
kehidupan. Kata konsep artinya ide, rancangan atau Thiagarajan. Sedangkan model ADDIE merupakan
pengertian yang diabstrakan dari peristiwa kongkrit, singkatan dari Analysis, Design, Development or
sedangkan pengembangan artinya proses, cara, Production, Implementation or Delivery and
perbuatan mengembangkan (Kamus Besar Bahasa Evaluations yang dikembangkan oleh Dick and
Indonesia, 2008). Dengan demikian konsep Carry. Meskipun nama dan istilah yang digunakan
pengembangan adalah rancangan mengembangkan berbeda namun model 4D dan ADDIE memiliki inti
sesuatu yang sudah ada dalam rangka meningkatkan kegiatan yang sama. Beberapa kesamaan kegiatan
kualitas lebih maju. dalam dua model tersebut misalnya: define memiliki
Pengertian pengembangan menurut Undang - kesetaraan kegiatan dengan analisis. Dua tahap
Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 kegiatan berikutnya yaitu design dan development
adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi dimiliki oleh kedua model tersebut. Perbedaan
yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu terletak setelah kegiatan development yaitu model
pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk 4D mengakhiri kegiatan melalui kegiatan
meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu dissemination sedangkan model ADDIE, setelah
pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau development masih dilanjutkan dengan kegiatan
menghasilkan teknologi baru. Pengembangan secara implementasi dan evaluasi. Model 4D tidak
umum berarti pola pertumbuhan, perubahan secara mencantumkan implementasi dan evaluasi karena
perlahan (evolution) dan perubahan secara bertahap. menurut pertimbangan rasional mereka, proses
Menurut Seels (1994) “development is the development selalu menyertakan kegiatan
process of translating the design specifications into pembuatan produk (implementasi), evaluasi dan
physical form. Design and development are related revisi.
processes and both have goals and outcomes for the
product to be developed”. Spesifikasi desain yang C. Media Pembelajaran
dimaksud adalah suatu produk yang dirancang baik 1. Defenisi Media Pembelajaran
dalam tingkat makro seperti program dan kurikulum Kata media merupakan bentuk jamak dari kata
maupun dalam tingkat mikro seperti modul, silabus, medium. Medium dapat didefinisikan sebagai
dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari
menurut Tessmer (1997) “the word development pengirim menuju penerima. Media merupakan salah
has a broader definition when it is used within the satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa
research context than it has when used within the pesan dari komunikator menuju komunikan.
context of creating instructional products. The focus Berdasarkan defenisi tersebut, dapat dikatakan
is no longer only on production, or even on both bahwa proses pembelajaran merupakan proses
planning and production. it also includes komunikasi (Daryanto, 2013).
comprehensive evaluation”. Pengembangan Heinich dalam Rusman (2013) mengemukakan
bertujuan untuk menghasilkan produk berdasarkan bahwa media pembelajaran merupakan batasan
temuan - temuan uji lapangan. medium sebagai perantara yang mengantar
informasi antara sumber dan penerima”. Televisi,
2. Model Pengembangan film, foto, rekaman audio, gambar yang
Tahap penelitian dan pengembangan sistem diproyeksikan, bahan-bahan cetaka, dan sejenisnya
pembelajaran dapat dianalisis dari serangkaian tugas adalah media komunikasi. Apabila media itu
guru dalam menjalankan tugas pokoknya yaitu membawa pesan-pesan atau informasi yang
mulai dari merancang, melaksanakan sampai dengan bertujuan instruksional atau mengandung maksud-
mengevaluasi pembelajaran. Sistem pembelajaran maksud pembelajaran maka media itu disebut media
yang dikembangkan bermakna luas, karena sistem pembelajaran.
terdiri dari komponen input, proses dan output. Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditarik
Komponen input pembelajaran terdiri dari kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah
karakteristik siswa, karakteristik guru, dan sarana bahan atau alat bantu dalam bentuk perangkat lunak
prasarana dan perangkat pendukung pembelajaran. yang dapat digunakan pada proses pembelajaran
Komponen proses menitikberatkan pada strategi, sebagai penyalur pesan antara guru dengan siswa
model, dan metode pembelajaran. Komponen output sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai. Media
berupa hasil dan dampak pembelajaran. Model pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa
penelitian dan pengembangan sistem pembelajaran syarat. Penggunaan media mempunyai tujuan
dapat memilih salah satu dari komponen sistem memberikan motivasi kepada siswa. Selain itu
media juga harus merangsang siswa mengingat apa DESAIN PENELITIAN
yang sudah dipelajari selain memberikan A. Jenis Penelitian
rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan Penelitian ini merupakan penelitian
mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, pengembangan (research and development) yaitu
umpan balik, dan juga mendorong siswa untuk metode penelitian yang digunakan untuk
melakukan praktek-praktek dengan benar. menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan. Orientasi dari penelitian dan
2. Media Pembelajaran Interaktif pengembangan ini adalah produk perangkat lunak
Interaktif merupakan salah satu karakteristik (software) pembelajaran berupa media web. Media
dari E-Learning. Menurut Rusman (2013) interaktif web yang dimaksud adalah media interaktif berbasis
adalah tersedianya jalur komunikasi yang lebih komputer yang dapat diakses oleh guru dan siswa
banyak, baik secara langsung (synchronous), seperti melalui jaringan internet.
chatting atau messenger atau tidak langsung
(asynchronous), seperti forum, mailing list atau B. Waktu dan Tempat Penelitian
buku tamu. Defenisi interaktif ini terkait dengan Tempat penelitian yaitu SMK Negeri Limboro
komunikasi dua arah atau lebih dari komponen- Kabupaten Polewali Mandar dengan subjek
komponen komunikasi. penelitiannya adalah siswa kelas X kompetensi
Menurut Daryanto (2013) media interaktif keahlian Teknik Komputer dan Jaringan dan objek
adalah suatu media yang dilengkapi dengan alat penelitian adalah media pembelajaran berupa web
pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, interaktif mata pelajaran Produktif TKJ kelas X.
sehingga pengguna dapat memilih apa yang Waktu pelaksanaan penelitian pada semester genap
dikehendaki untuk proses selanjutnya. Media 2015/2016.
interaktif biasanya mengacu pada produk dan
layanan digital pada sistem berbasis komputer yang C. Model Pengembangan
merespon tindakan pengguna dengan menyajikan Model pengembangan yang digunakan pada
konten seperti teks, gambar bergerak, animasi, penelitian ini adalah model pengembangan ADDIE.
video, audio, dan video game. Contoh media Alasan pemilihan Model pengembangan ADDIE
interaktif adalah pembelajaran interaktif, aplikasi adalah karena model desain pembelajarannya
game, dan lain-lain. melibatkan tahapan-tahapan dasar sistem
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat pembelajaran yang efektif dan efisien serta
disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif prosesnya bersifat interaktif, dimana hasil evaluasi
merupakan salah satu alat bantu untuk menciptakan setiap fase dapat membawa pengembangan
pembelajaran yang lebih variatif, dimana dengan pembelajaran ke fase sebelumnya. Hasil akhir dari
memanfaatkan teknologi sekarang akan sangat lebih suatu fase merupakan produk awal bagi fase
mudah seorang guru untuk menyampaikan berikutnya. Tahapan dalam model ADDIE yaitu
informasinya atau materi ajar kepada siswa. analisis (analysis), desain (design), pengembangan
(development), dan implementasi (implementation).
D. Kerangka Pikir
Berdasarkan permasalahan yang telah D. Prosedur Pengembangan
dikemukakan pada bab sebelumnya, maka penulis
membuat kerangka berpikir pada penelitian yang
dilakukan sebagai berikut :
E. Instrumen Pengumpulan Data yaitu tahapan analisis, tahapan desain,
Instrument yang digunakan untuk pengembangan, implementasi, dan evaluasi.
pengembangan media pembelajaran interaktif ini
adalah sebagai berikut: 1. Tahapan analisis (Analysis)
1. Wawancara Peneliti menganalisis kebutuhan dengan
2. Observasi melakukan observasi di SMK Negeri Limboro
3. Angket Kabupaten Polewali Mandar. Kegiatan observasi
dibagi menjadi dua tahapan yaitu tahapan pertama
F. Teknik Analisis Data mengamati proses pembelajaran yang dilakukan
Data yang diperoleh melalui instrumen oleh guru produktif kelas X untuk mengungkap
penilaian dianalisis menggunakan statistik kondisi pembelajaran yang berlangsung serta hasil
deskriptif. Statistik deskriptif menggambarkan kemampuan siswa selama semester 1 dan tahapan
(mendeskripsikan) atau menyimpulkan data baik kedua peneliti mengamati ketersediaan fasilitas yang
secara numerik (misal menghitung rata-rata) atau mendukung proses pembelajaran.
secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik) untuk Tahapan observasi pertama yang dilakukan oleh
mendapat gambaran sekilas mengenai data tersebut peneliti adalah mengamati kondisi yang terjadi pada
sehingga lebih mudah dibaca. Analisis data pada saat proses pembelajaran berlangsung dimana guru
penelitian ini digunakan untuk mengetahui menjelaskan dengan menggunakan media presentasi
kelayakan dan efektifitas media web. berupa powerpoint. Selain itu, kondisi pembelajaran
Kelayakan media web dapat diketahui yang dilakukan oleh guru adalah menggunakan
berdasarkan analisis data yang diperoleh dari buku pelajaran untuk menjelaskan materi kepada
penilaian kelompok reviewer yang terdiri dari dosen siswa, kemudian siswa mencatat dipapan tulis. Hal
ahli, guru dan siswa. Data yang berupa masukan, ini membuat proses belajar mengajar tidak efisien
koreksi saran dan kritik terhadap produk yang dikarenakan waktu yang digunakan terbuang hanya
dihasilkan, kemudian diseleksi relevansinya oleh untuk mencatat. Faktor lain yang menjadi perhatian
peneliti dengan berkonsultasi kepada dosen peneliti adalah ketika terjadinya kekosongan proses
pembimbing. Saran yang dianggap relevan belajar mengajar. Hal ini mengakibatkan siswa
selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk merevisi berkeliaran diluar kelas sehingga kelas yang lain
produk. terganggu. Selain kondisi pembelajaran yang
1. Analisis Validitas Media berlangsung, peneliti juga mengumpulkan data yang
2. Analisis Kepraktisan Media berkaitan hasil yang dicapai siswa kelas X selama
3. Analisis Keefektifan Media satu semester.
Tahapan observasi kedua yang dilakukan oleh
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN peneliti adalah dengan mengamati ketersediaan
Kondisi pembelajaran yang bersifat fasilitas yang mendukung proses pembelajaran.
konvensional dan tanpa media pembelajaran atau Ketersediaan 3 laboratorium yang dilengkapi
menggunakan media pembelajaran yang kurang dengan komputer dimana 2 laboratorium masing-
menarik membuat siswa menjadi malas untuk masing memliki 20 unit PC dan 1 laboratorium
belajar, sehingga prestasi yang dicapai tidak memiliki 12 PC. Sekolah juga telah menyediakan
maksimal. Hasil yang dicapai setelah fasilitas berupa jaringan internet atau wifi yang
mengembangkan media pembelajaran interaktif dapat digunakan oleh siswa maupun guru.
berbasis web dengan pemanfaatan video conference Berdasarkan observasi tersebut, maka
mata pelajaran produktif teknik komputer dan dikembangkan media pembelajaran yang dapat
jaringan adalah ketertarikan siswa dalam proses menunjang kegiatan belajar baik dikelas maupun
pembelajaran, dikarenakan adanya media diluar kelas, sehingga siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran yang menarik dan interaktif, serta belajar mengajar yang lebih menyenangkan serta
dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. dapat mencapai tujuan pembelajaran. Media yang
Kebutuhan akan materi pembelajaran dengan mudah dikembangkan adalah media yang dapat membuat
diakses oleh siswa lewat media pembelajaran yang siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses
dikembangkan, sehingga proses pembelajaran dapat pembelajaran dan memiliki sisi interaktif dengan
berlangsung sesuai dengan target pencapaian memanfaatkan fasilitas jaringan internet.
kurikulum yang ada di SMK Negeri Limboro.
Pengembangan media pembelajaran interaktif 2. Tahap Perancangan (Design)
berbasis web menggunakan software Content Tahapan perancangan dilakukan dengan
Management System (CMS) yaitu moodle. Software mengumpulkan informasi yang dapat menunjang
moodle yang digunakan yaitu moodle 3.0 yang pengembangan media pembelajaran interaktif
dilengkapi dengan fasilitas atau fitur video berbasis web dengan memanfaatkan fitur video
conference (BigBlueButton BN). Tahapan conference. Informasi tersebut antara lain:
pengembangan media pembelajaran interaktif a. Perancangan desain produk
berbasis web dilakukan melalui beberapa tahapan b. Menyusun materi, soal dan kunci jawaban
c. Perangkat keras dan perangkat lunak Berdasarkan data pada tabel validasi ahli media,
diperoleh bahwa nilai rata-rata total skor media
3. Tahap Pengembangan (Development) sebesar 3,37 yang berarti bahwa secara umum media
a. Pembuatan Media pembelajaran interaktif berbasis web termasuk
Hal yang pertama kali dilakukan pada tahapan dalam kategori valid dan layak untuk diuji cobakan
pengembangan adalah membuat media dalam proses pembelajaran.
pembelajaran interaktif berbasis web dengan konsep
yang sudah dibuat pada storyboard. Selanjutnya 4. Tahap Implementasi (Implementation)
melakukan instalasi beberapa software pendukung Tahapan implementasi yang dilakukan oleh
salah satunya adalah XAMPP. XAMPP digunakan peneliti adalah melakukan uji coba penggunaan
sebagai server lokal untuk menjalankan media media pembelajaran interaktif berbasis web kepada
pembelajaran interaktif berbasis web. Setelah proses guru produktif TKJ kelas X dan siswa kelas X.
instalasi XAMPP selesai, selanjutnya membuat Setelah melakukan uji coba penggunaan media
database moodle pada server lokal (XAMPP). pembelajaran interaktif berbasis web, kemudian
Aplikasi yang akan digunakan sebagai media guru dan siswa mengisi angket untuk memberikan
pembelajaran interaktif berbasis web adalah Moodle penilaian terhadap media pembelajaran interaktif
3.0. Aplikasi moodle dapat diperoleh dan diunduh berbasis web yang digunakan dalam proses
pada situs resmi moodle. Ketika moodle sudah pembelajaran mata pelajaran produktif teknik
terinstal, maka pengguna sudah dapat komputer dan jaringan. Selain dari pada kegiatan uji
mengcostumize baik profil, tema, user, maupun coba penggunaan media, dilakukan pula tahapan
membuat kursus atau materi. pengamatan aktivitas guru untuk mengamati kondisi
pembelajaran dengan menggunakan media
b. Validasi Media pembelajaran interaktif berbasis web.
Validasi suatu media merupakan persyaratan a. Kepraktisan
yang mutlak bagi rancangan pengembangan Kepraktisan dilakukan terkait kegiatan evaluasi
sebelum memasuki tahapan ujicoba produk. formatif yang dilaksanakan di tahapan
Validasi yang dilakukan terkait kegiatan evaluasi pengembangan. Aspek yang menjadi penilaian
formatif. Adapun kategori kevalidan pada penelitian kepraktisan media dalam instrumen penilaian guru
ini dilihat dari validasi yang dilakukan oleh ahli adalah aspek pembelajaran, aspek penggunaan
media yang berasal dari Universitas Negeri bahasa, dan aspek media. Aspek yang digunakan
Makassar yaitu Prof. Dr. H. Hamsu Abd. Gani, dalam instrumen penilaian siswa yaitu tampilan isi
M.Pd dan Dr. Hendra Jaya, M.T., dengan cara materi, aspek penggunaan kata dan bahasa, dan
validasi butir soal dan validasi produk media aspek penggunaan media. Hasil penilaian dapat
pembelajaran. Adapun yang menjadi aspek dan dilihat pada Tabel 4.2 untuk respon guru dan Tabel
kriteria penilaian media, yaitu aspek kemenarikan, 4.3 untuk respon siswa.
aspek penggunaan kata dan bahasa, aspek tampilan Tabel 4.2 Penilaian Respon Guru
di layar, aspek perintah, dan aspek desain tampilan.
Validasi dilakukan dengan cara membubuhkan
tanda checklist (√) pada angket validasi media serta
validasi produk media yang dibuat. Adapun hasil
penilaian validator dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Validasi Ahli Media

Berdasarkan data pada tabel penilaian respon


guru, diperoleh bahwa nilai rata-rata total skor
media pembelajaran interaktif sebesar 3,67 yang
berarti bahwa secara umum media pembelajaran
berbasis web termasuk dalam kategori sangat
praktis.
Tabel 4.3 Penilaian Respon Siswa KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
yang telah diuraikan, maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa:
1. Kondisi pembelajaran di SMK Negeri Limboro
masih bersifat konvensional, yaitu proses
pembelajaran yang materinya diuraikan oleh guru
dengan menggunakan media pembelajaran yang
kurang menarik atau tanpa media pembelajaran
kemudian memberikan penugasan kepada siswa
dengan materi dan buku yang terbatas, sehingga
banyak siswa yang tidak mencapai ketuntasan pada
kompetensi yang diajarkan. Melihat kondisi
tersebut, maka dikembangkan media pembelajaran
yang interaktif dengan pemanfaatan video
conference berbasis web mata pelajaran produktif
Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan yang
Berdasarkan data pada tabel penilaian respon digunakan di SMK Negeri Limboro.
siswa, diperoleh bahwa nilai rata-rata total skor
media pembelajaran interaktif sebesar 3,51 yang 2. Proses pengembangan media pembelajaran
berarti bahwa secara umum media pembelajaran interaktif dengan pemanfaatan video conference
berbasis web termasuk dalam kategori sangat berbasis web pada mata pelajaran produktif jurusan
praktis. teknik komputer dan jaringan di SMK mengadopsi
jenis penelitian pengembangan (research and
b. Keefektifan development) dengan model pengembangan ADDIE.
Keefektifan dilakukan terkait kegiatan evaluasi Pengembangan media model ADDIE kemudian di
formatif. Evaluasi yang dilakukan di tahapan modifikasi sehingga tahapan dalam
pengembangan adalah untuk mengukur tingkat mengembangkan media pembelajaran interaktif
kelayakan dan keefektifan suatu media dengan berbasis web menjadi 4 tahapan yaitu : analisis,
menggunakan lembar penilaian aktivitas guru. desain, pengembangan, dan implementasi.
Adapun aspek penilaian aktivitas guru dapat dilihat
pada Tabel 4.4. 3. Produk media pembelajaran interaktif berbasis
Tabel 4.4 Penilaian Aktivitas Guru web yang dihasilkan valid, praktis dan efektif
berdasarkan validasi yang dilakukan oleh ahli
media, guru dan siswa. Kevalidan diperoleh
berdasarkan validasi instrumen dan validasi produk
yang dilakukan oleh dua ahli media yang sangat
profesional. Kepraktisan diperoleh berdasarkan hasil
penilaian guru dan siswa terhadap media
pembelajaran, dimana rata-rata penilaian guru
terhadap media berada pada kategori sangat praktis
dan rata-rata penilaian siswa terhadap media berada
pada kategori sangat praktis. Keefektifan diperoleh
berdasarkan hasil observasi aktivitas guru terhadap
penggunaan media pembelajaran, dimana rata-rata
penilaian aktivitas guru terhadap penggunaan media
berada pada kategori sangat efektif

B. SARAN
Sebagai bahan masukan yang positif agar media
Berdasarkan tabel penilaian aktivitas guru, pengembangan dimanfaatkan sesuai harapan, maka
diperoleh bahwa nilai rata-rata total skor media perlu memperhatikan saran-saran sebagai berikut:
pembelajaran interaktif sebesar 3,67 yang berarti 1. Tersedianya kelengkapan buku dan modul
bahwa secara umum media pembelajaran berbasis disekolah sebagai bahan bacaan siswa.
web termasuk dalam kategori sangat efektif dan
layak untuk diterapkan dalam proses pembelajaran 2. Pemanfaatan aplikasi media pembelajaran
di SMK Negeri Limboro. interaktif berbasis web bukan hanya di SMK Negeri
Limboro, melainkan oleh seluruh sekolah kejuruan
yang ada di Kabupaten Polewali Mandar.
3. Pihak sekolah dapat menambahkan bandwith Daryanto. 2013. Media Pembelajaran Peranannya
jaringan agar penggunaan video conference lebih sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan
optimal. Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus
Agus Haryawan. 2015. Pengembangan Media Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
Pembelajaran Interaktif Sebagai Pendukung Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kuliah Jaringan Komputer Di
Politama(Online), Vol. XIV, No. 1, Depdiknas. 2003. Undang-Undang No 20 Tahun
(http://ejournal.politama.ac.id/index.php/polit 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
eknosains/article/view/139/ 163, Diakses 20 Jakarta.
Maret 2016).
Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan
Andi Darussalam. 2015. Pengembangan Media Pendidikan. Jakarta: Dikmenum.Depdiknas.
Pembelajaran Berbasis Web Interaktif (Blog)
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Djojonegoro, Wardiman. 1998. Pengembangan
Mata Pelajaran Pemasaran Online Sub Sumber Daya Manusia Melalui Sekolah
Kompetensi Dasar Merancang Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta: PT.
Website(Online), Vol. 3, No. 2, Jayakarta Agung Offset.
(http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jptn/
article/view/12055/15656, Diakses 20 Maret Gafur, Abdul. 2012. Desain Pembelajaran.
2016).
Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Aprinal Adila, Yustini & Guspian, Reza. 2009.
Video Streaming dengan VideoLan Gunardi, I Made dan Lirva32. 2007. Joomla Website
Project(Online), Vol. 1, No. 2, Magic : dengan joomla bikin website
(http://download.portalgaruda.org/ semudah memasak mie instan. Jakarta:
article.php?article=58441&val=4379), Jasakom
Diakses 7 September 2016).
Haswadi H. 2015. Pengembangan Media
Arda. Saehana, Sahrul. & Darsikin. 2015. Pembelajaran Interaktif Perakitan Komputer
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android Pada SMK Negeri 1
Interaktif Berbasis Komputer Untuk Siswa Sulawesi Selatan. Tesis. Tidak diterbitkan.
SMP Kelas VIII(Online), Vol. 3, No. 1, Makassar: Program Pascasarjana UNM.
(http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Mit
raSains/article/viewFile /4156/3092, Diakses Hidayanto, Dwi N. 2009. Pengembangan
20 Maret 2016). Profesionalitas Guru Bahan Pelatihan
Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi (PLPG). Samarinda : FKIP Universitas
Pendidikan. Bumi Aksara : Yogyakarta. Mulawarman.

Ariona, Rian. 2013. Belajar HTML dan CSS: Master Dukom. 2011. Menjadi Master Website
Turorial fundamental dalam mempelajari dalam Hitungan Menit. Bekasi: Dunia
HTML & CSS(Online), Komputer.
(http://www.ariona.net/ebook-belajar-html-
dan-css/, Diakses 2 Maret 2016). Mulyatiningsih, Endang. 2013. Metode Penelitian
Terapan Bidang Pendidikan. Bandung:
Arwizet K. 2014. Pendidikan Kejuruan Dan Alfabeta.
Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Kualitas
Human Capital. Prosiding Konvensi Pandev, Harsha & Pande, P. Video conferencing:
Nasional Asosiasi Pendidikan Teknologi dan An Efficient E-Learning Tool for Distance
Kejuruan (APTEKINDO) ke 7 (139-149). Education. International Journal of
Bandung: FPTK Universitas Pendidikan Innovation and Scientific Research(Online),
Indonesia. vol. 10, No. 2 (http://www.ijisr.issr-
journals.org/abstract.php?article=IJISR-14-
Azwar, Saifuddin. 2013. Reliabilitas dan Validitas. 185-01, Diakses 7 September 2016).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pemerintah Republik Indonesia. 2002. Undang-
Basyiruddin Usman dkk. 2002. Media Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers. 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu Tessmer, M. & Richey, R. 1997. The role of context
Pengetahuan Dan Teknologi. Jakarta. in learning and instructional design.
Educational Technology Research and
Pemerintah Republik Indonesia. 2013. Peraturan Development.
Pemerintah Republik Indonesia No. 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Th. Sukardi. 2009. Implementasi Bimbingan
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Kejuruan Di Jurusan Mesin Smkn 2
tentang Standar Nasional Pendidikan. Wonosari. Jurnal Penelitian dan Evaluasi
Jakarta. Pendidikan(Online),
(http://download.portalgaruda.org/article.php
Purnomo, Wahyu. & Damayanti, Endah. 2013. ?article=102630&val=448, Diakses 10
Pemrograman Web 1. Jakarta: Kementrian Februari 2016).
Pendidikan & Kebudayaan.
Wiryokusumo, Iskandar. 2011. Hakikat
Rohit. & Sharma, Himanshu. 2013. Performance Pengembangan(Online),
Measurement and Analysis of Video https://dedihendriana.wordpress.com/categor
Conferencing. International Journal of y/7-lain-lain/1-artikel/ pengembangan-
Computer Applications (online), Vol. 69, No. kurikulum/, Diakses 10 Februari 2016).
16
(research.ijcaonline.org/volume69/number16
/ pxc3888129.pdf, Diakses 7 September
2016).

Rusman. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis


Komputer. Bandung: Alfabeta.

Sari, Elisa Valenta. Ekonomi Melambat,


Pengangguran Indonesia
Bertambah(Online),
(http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/201
50505150 630-78-51318/ekonomi-melambat-
pengangguran-indonesia-bertambah/,
Diakses 20 Maret 2016).

Seels, B.B. & Richey, R.C. (1994). Instructional


technology: the definition and domains of the
field. Washington: Association for
Eductaional Communications and
Technology.

Setiawan, Ebta. 2012. Kamus Besar Bahasa


Indonesia(Online), (http://kbbi.web.id/,
Diakses 20 Maret 2016).

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2009. Penilaian


Hasil Proses Belajar Mengajar(Online).
(https://makalahmu.wordpress.com/2011/08/
24/media-pembelajaran/, Diakses 10 Februari
2016).

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Taufiqqurahman. 2015. Kurikulum Rekonstruksi


Sosial Berbasis Kearifan Budaya Sasak.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi
Pendidikan UM (154-163). Malang:
Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai