PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN E Revisi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ARGUMENTASI GEOMETRI DAN


SOSIOMATHEMATICAL NORM SISWA

OLEH :

Fauziah Sendra Ningsih

2209097003

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR. HAMKA

JAKARTA

2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi dewasa ini mempengaruhi banyak bidang kehidupan manusia. Pengaruh


globalisasi tidak dapat kita hindari, termasuk kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi
serta komunikasi. Dengan perkembangan tersebut membutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Salah satu yang dianggap mampu menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas adalah pendidikan. Pendidikan memiliki dampak yang sangat penting dalam
perkembangan, terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya
peningkatan mutu pendidikan adalah bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia,
keterampilan dan kepribadiannya kemampuan, serta tanggung jawabnya sebagai warga negara
(Sihombing 2021). Oleh karena itu, setiap individu diwajibkan untuk memiliki dan
mengembangkan berbagai kemampuan baru yang disebut kemampuan abad 21 agar dapat
bersaing dengan individu lainnya.
Sistem pendidikan pada saat ini telah mengembangkan dan mempraktikan kerangka kerja
yang menekankan pada pengembangan pengetahuan, keterampilan, serta sikap abad ke-21. Hal
tersebut dilakukan sebagai bentuk persiapan bagi siswa dalam menghadapi perubahan dan
pertumbuhan Masyarakat pada era ini (Ika Noviyanti et al. 2019). Pembelajaran di sekolah tidak
hanya focus pada penyampaian pengetahuan mengenai materi matematika saja. Guru juga
melatih siswa untuk dapat memiliki berbagai kemampuan berpikir seperti kemampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif serta bekerjasama (Agoestanto et al. 2019).

Dalam menghadapi tantangan ini, peran guru menjadi sangat penting. Guru memiliki
tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inspiratif, mendukung,
menyenangkan, sehingga siswa merasa terdorong untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.
Pembelajaran yang menarik dan interaktif dapat membantu meningkatkan motivasi siswa,
sehingga mereka lebih antusias untuk belajar dan memahami materi pelajaran, terutama dalam
matematika. Guru dapat menggunakan berbagi model dan strategi pembelajaran yang bervariasi
serta pendekatan yang kreatif.
Salah satu model pembelajaran yang dapatt digunakan dalam era teknologi saat ini. (Aurora
and Effendi 2019) menyatakan bahwa e-learning adalah pendekatan inovatif untuk
mendistribusikan desain pembelajaran yang berpusat pada siswa, interaktif dan dapat diakses
oleh siap pun, kapan pun, menggunakan berbagai mavam teknologi digital. (Maudiarti 2018)
juga menyatakan bagwa pembelajran dengan E-learning sangat cocok untuk era digital saat ini.
Dalam era dimana teknologi informasi dan komunikasi menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan sehari-hari, e-learning memberikan solusi efektif bagi tantangan pembelajaran di era
digital. Model e-learning memungkinkan pembelajaran berlangsung secara online,
memanfaatkan sumber daya dari berbagai teknologi digital dan memberikan akses pembelajaran
untuk semua orang, tanpa Batasan geografis atau jadwal tertentu.
Penerapan e-learning dalam pembelajaran telah menjadi hal yang semakin relevan dan
penting di era digital ini. Menurut Surjono dalam (Sara et al. 2020), ada beberapa komponen
yang perlu diperhatikan dalam penerapan e-learning. Komponen-komponen tersebut mencakup
(1) persiapan konten yang sesuai dengan capaian pembelajaran; (2) penggunaan metode
pembelajaran, dengan menyediakan contoh dan praktik untuk memudahkan dalam belajar; (3)
penyajian teks dan gambar dengan tampilan menarik serta mudah dibaca; (4) pembelajaran dapat
dilakukan secara langsung dengan instruktur ataupun belajar secara individu; (5) menyediakan
sumber yang terhubung dengan konten; (6) membangun wawasan bersama tentang penggunaan
e-learning, sehingga para siswa merasa termotivasi dan bersemangat dalam proses pembelajaran.
Ini berarti penerapan e-learning yang tepat akan membuka peluang bagi anak-anak untuk
mengeksplorasi pengetahuan dengan cara lebih interaktif dan menarik, menghadirkan suasana
belajara yang lebih menyenangkan dan memrikan fleksibilitas dalam mengatur belajar mereka.
Penerapan e-learning berbasis Moodle merupakan sebuah metode pembelajaran yang
menggunakan perangkat teknologi informasi, seperti computer/laptop atau handphone yang
terhubung dengan jaringan internet. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nuriyanti dalam (Sari
and Zulmaulida 2021), Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment (MOODLE)
adalah program aplikasi yang dapat mengubah media pembelajaran menjadi bentuk website.
Produk e-learning berbasis moodle memungkinkan siswa untuk memasuki “ruang kelas digital”
dan mengakses materi pembelajaran. Adapu manfaat moodle adalah memudahkan dalam
membuat materi pembelajaran, serta membuat kuis online yang interaktif bagi siswa. Moodle
juga merupakan sebuah aplikasi Learning Management System (LMS) yang gratis dan dapat
digunakan serta dimodifikasi oleh pengguna berdasarkan keinginannya khusunya proses belajar
mengajar (Bariyah and Imania 2018). Dengan demikian e-learning berbasis moodle
memudahkan guru agar dapat membuat materi pembelajaran, kuis serta proses pembelajaran
dalam sebuah website yang dapat diakses dengan mudah oleh siswa, sehingga siswa dapat belajar
kapan pun dan dimana pun dengan praktis dan fleksibel.
Model e-learning berbasis moodle diharapkan menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan
siswa, terutama dalam hal pemahaman konsep matematis yang kurang dan kurangnya motivasi
belajar. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa agar mereka dapat lebih aktif dan antusias dalam proses pembelajaran. Dalam
rangka mengatasi permasalah tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran E-Learning Berbasis Moodle Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Matematis Siswa.”
B. Masalah Penelitian
1. Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada beberapa hal berikut ini:
a. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
e-learning berbasis moodle.
b. Kemampuan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep dan
motivasi belajar matematika.
c. Penelitian dilakukan pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cikarang Utara Kabupaten
Bekasi.
2. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup pada penelitian ini, antara lain:
a. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini yaitu e-learning berbasis moodle untuk meningkatkan
pemahaman konsep dan motivasi belajar matematis.
b. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini yaitu siswa kelas X SMA Negeri 1 Cikarang Utara.
c. Lingkungan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cikarang Utara yaitu pada kelas X.
d. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Cikarang Utara
semester genap tahun ajaran 2022/2023.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pokok permasalahan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan model pembelajaran E-Learning
berbasis Moodle dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep dan motivasi belajar matematis siswa SMA ?
b. Apakah kemampuan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa yang
memperoleh model pembelajaran LMS Moodle lebih tinggi daripada siswa yang
memperoleh pembelajaran konvensional ?
C. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan model pembelajaran E-Learning
berbasis Moodle dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep dan motivasi belajar matematis siswa secara praktis dapat
dimanfaatkan oleh guru dan atau peneliti selanjutnya pada saat pengembangan model
pembelajaran E-Learning berbasis Moodle dalam pembelajaran matematika untuk materi
dan jenjang pendidikan yang lainnya.
2. Jika hasil penelitian menujukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis
siswa serta motivasi belajar siswa yang memperoleh model pembelajaran E-Learning
berbasis Moodle lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran
konvensional maka secara teoritis model pembelajaran E-Learning berbasis Moodle
dapat lebih mengoptimalkan pencapaian kemampuan pemahaman konsep dan motivasi
belajar matematis siswa. Secara praktis guru dapat mencoba mengembangkan model
pembelajaran E-Learning berbasis Moodle dalam Upaya mengoptimalkan pencapaian
kemampuan pemahaman konsep dan motivasi belajar matematis siswa.

Anda mungkin juga menyukai