Angelia Nur Widiastuti 20230841281 PGSD001 UTS Teknologi
Angelia Nur Widiastuti 20230841281 PGSD001 UTS Teknologi
Angelia Nur Widiastuti 20230841281 PGSD001 UTS Teknologi
NIM : 20230841281
1. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah sebaiknya sesuai dengan kodrat alam dan kodrat
zaman, dimana kodrat zaman mengharuskan pembelajaran yang dirancang guru dapat
mengintegrasikan teknologi dan mengikuti perkembangan zaman. Menurut pengalaman
mengajar Anda di PPL I, analisislah dampak pemanfaatan teknologi terhadap sekolah
dan pembelajaran di kelas! (Skor: 25)
Jawaban :
Teknologi memungkinkan akses ke berbagai sumber informasi yang tersedia secara cepat dan
luas. Guru dan peserta didik dapat mengakses materi pembelajaran, jurnal ilmiah dan sumber
belajar dari berbagai macam negara. Peningkatan kualitas pembelajaran dengan integrasi
teknologi memungkinkan penggunaan multimedia, simulasi, dan konten interaktif dalam
pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dan memperkaya
pengalaman belajar mereka. Pengembangan keterampilan digital, peserta didik belajar
menggunakan perangkat lunak, aplikasi dan platform digital. Ini membantu peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan teknologi yang relevan untuk masa depan.
Dengan demikian, pemanfaatan teknologi dalam Pendidikan membuka peluang baru dan
memperkaya pengalaman belajar bagi peserta didik serta dapat mempersiapkan peserta didik
untuk menghadapi tuntutan zaman yang semakin maju
Jawaban :
Salah satu perubahan besar adalah semakin masifnya penerapan pembelajaran jarak jauh dan
online. Jika sebelumnya model pembelajaran didominasi tatap muka di kelas, kini platform
video conference dan kelas virtual sudah jamak digunakan untuk menggantikan interaksi
langsung. Ini menuntut menjadi guru yang lebih kreatif dan inovatif dalam mendesain konten
digital agar tetap efektif dalam memfasilitasi pembelajaran meski tanpa bertatap muka.
Perubahan lain adalah literasi digital dan teknologi menjadi kemampuan esensial bagi pendidik
maupun peserta didik. Mulai dari melek teknologi, terampil menggunakan gadget dan
aplikasinya, hingga mampu menelusuri dan validitas konten daring. Kemampuan ini penting
agar dapat memanfaatkan teknologi digital dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, bukan
sekedar menggunakanya sebagai hiburan.
Oleh karena itu, sebagai calon guru saya berusaha terus meningkatkan penguasaan teknologi
digital dan desain pembelajaran online yang kreatif serta inovatif. Misalnya dengan mengikuti
secara aktif pelatihan pemanfaatan teknologi untuk Pendidikan. Saya juga membekali diri saya
dengan keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, kreatif hingga kolaborasi lintas disiplin
ilmu. Dengan begitu saya dapat mengantisipasi dinamika perkembangan teknologi digital di
masa depan dan berkontribusi positif dalam dunia Pendidikan.
a) Untuk dapat menganalisis karakter peserta didik di abad ke-21, saya akan menerapkan
beberapa pendekatan. Pertama, saya akan banyak mencari dan membaca terkait dengan tren
perilaku generasi saat ini dan masa depan yang diprediksi akan lahir di abad 21, seperti Gen
Z, Gen Alpha, dan seterusnya. Saya akan mempelajari pola interaksi, minat dan kebiasaan
mereka sehari-hari untuk memahami bagaimana karakter generasi digital native ini.
Misalnya, kecenderungan menghabiskan banyak waktu di dunia maya dan media sosial
tentu akan berbeda perilakunya dengan generasi sebelumnya. Untuk yang kedua, saya juga
akan menganalisis data dan tren terkait dengan perkembangan teknologi dalam membentuk
perilaku dan kebutuhan peserta didik abad-21. Kecanggihan teknologi tentu akan
berpengaruh besar terhadap bagaimana cara belajar dan berinteraksi para pelajar dengan
duni di sekitarnya.
Agar dapat menciptakan lingkungan belajar yang adaptif dengan kebutuhan peserta didik
di abad-21, saya akan terus mengembangkan kemampuan teknologi dan literasi digital. Hal
ini sangat krusial agar saya dapat menguasai berbagai platform digital yang relevan untuk
mendukung aktivitas pembelajaran dan komunikasi dengan peserta didik. Saya juga terus
berupaya untuk mempelajari tren perkembangan teknologi terbaru dalam dunia pendidikan.
Kedua, saya akan merancang pengalaman belajar yang memanfaatkan teknologi terkini
agar lebih menarik dan interaktif bagi generasi digital. Metode pembelajaran tidak lagi
terpaku ke cara tradisional, namun dikemas lebih dinamis dan mengajak keterlibatan aktif
peserta didik, misalnya dengan simulasi virtual atau project-based learning
3. Pada saat ini, dinamisasi inovasi pada ranah pendidikan terus bergulir mencapai
pembaharuan yang begitu sangat signifikan, berevolusi melalui penyesuaian
komprehensif terhadap perubahan yang terjadi secara berkelanjutan. Namun sejalan
dengan hal tersebut, terdapat kesenjangan antara tuntutan dan kenyataan yang banyak
dihadapi oleh seorang guru. Diantara kesenjangan ini memunculkan adanya masalah
bagi guru dalam merencanakan desain atau model pembelajaran yang mampu
mendukung optimalisasi penggunaan media dan teknologi agar terlaksana secara efektif
dalam pembelajaran. Idealisasi rekonstruksi rancangan perencanaan pembelajaran
tersebut direalisasikan melalui instrumen model ASSURE secara selektif. Jelaskan
langkah-langkah implementasi model ASSURE dalam merancang pembelajaran IPA
berbasis teknologi di sekolah? (Skor: 25)
Jawaban :
Implementasi metode ASSURE dalam pembelajaran IPA berbasis teknologi, langkah-langkah
implementasi pembelajaran menggunakan model ASSURE dijelaskan sebagai berikut:
a. Analyze learners ( analisis karakteristik peserta didik )
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk pembelajaran menggunakan model
ASSURE adalah mengidentifikasi karakteristik peserta didik yang akan melakukan
aktivitas pembelajaran. Pemahaman yang baik tentang karakteristik peserta didik
bisa membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran. Analisis terhadap karakteristik
peserta didik meliputi beberapa hal penting seperti karakteristik umum, minat, dan
gaya belajar.
Implemetasi dalam pembelajaran IPA :
Melakukan analisis peserta didik dilakukan menggunakan asesmen diagnostic untuk
mengetahui tingkat kemampuan awal, gaya belajar, dan minat. Sehingga dalam proses
pembelajaran IPA dapat dikelompokan sesuai dengan kemampuan awal,karakteristik,
dan kebutuihan peserta didik
b. State objectives (menetapkan tujuan pembelajaran)
Langkah selanjutnya dari desain pembelajaran menetapkan tujuan pembelajaran yang
bersifat spesifik berupa rumusan pernyataan yang mendeskripsikan tentang kompetensi
yang didapatkan siswa setelah menempuh proses pembelajaran.
Implemetasi dalam pembelajaran IPA :
Membuat rumusan tujuan pembelajaran,
Peserta didik dapat menjelaskan macam-macam wujud benda dengan tepat.
Peserta didik dapat menentukan wujud benda melalui kegiatan eksperimen atau
percobaan dengan benar.
c. Select metods, media, and material (memilih strategi, teknologi, metode pembelajaran,
dan materi)
Memilih materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, dilanjutkan dengan memilih
metoda yang sesuai untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan langkah terakhir
adalah memilih dan atau mendesain media yang mendukung terlaksananya kegiatan
pembelajaran.
Implemetasi dalam pembelajaran IPA :
Model dan strategi : Problem Based Learning (PBL)
Pendekatan pembelajaran :Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan
data/informasi, mengasosiasi, dan mengkomonikasikan)
Metode : Diskusi kelompok, presentasi, dan tanya jawab
Media : Power point, game eduplay,quiziz, laptop, lcd, speaker,
dan benda padat cair dan gas yang ada di lingkungan sekitar.
Bahan Ajar : Buku paket IPA, youtube
d. Utilize materials (memanfaatkan strategi dan sumber belajar)
Melakukan pemanfataan sumber belajar, seperti teknologi, bahan ajar, dan sumber
belajar, menyiapkan lingkungan, menyiapkan siswa dan memberikan pengalaman
belajar.
Implemetasi dalam pembelajaran IPA :
Guru menyiapkan sumber belajar dan mengkondisikan kelas dalam keadaan bersih dan
nyaman untuk belajar. Selanjutnya guru melakukan review sumber belajar dan
menyiapkan peserta didik agar kondusif dan siap mengikuti pembelajaran. Guru
memberikan pengalaman belajar yang bermakna dengan mengaitkan wujud benda
menggunakan benda-benda yang ada dilingkungan disekitar.
e. Require learners participation (partisipasi pembelajar)
Proses pembelajaran membutuhkan keterlibatan peserta didik secara aktif dengan materi
yang sedang dipelajari. Partisipasi pembelajar akan terlihat dari adanya umpan balik
dari peserta didik.
Implemetasi dalam pembelajaran IPA :
Guru melibatkan peserta didik dalam mencari informasi, diskusi, tanya jawab dan
presentasi.
f. Evaluated and revise (evaluasi dan revisi)
langkah terakhir dalam desain metode ASSURE adalah evaluasi. Tahap evaluasi
digunakan untuk menilai efektifitas dan praktikalitas rencana pembelajaran. Proses
evaluasi terhadap seluruh komponen pembelajaran penting dilakukan supaya
memperoleh gambaran yang lengkap tentang kualitas pembelajaran.
Implemetasi dalam pembelajaran IPA :
Guru bersama peserta didik melakukan evaluasi dan revisi proses pembelajaran
menggunakan jurnal refleksi pembelajaran yang dilakukan di akhir pembelajran yang
bisa diakses menggunakan google form. Hal yang di evaluasi dan direvisi yaitu proses
pembelajaran yaitu proses dan strategi pembelajaran. Sehingga dapat memperbaiki
proses pembelajaran selanjutnya.
Iskandar, R & Farida, F (2020). Implementasi Model ASSURE untuk Mengembangkan Desain Pembelajaran di
Sekolah: Jurnal Basicedu, 4(4), 1052-1065.