Is I 3827697681946

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil dan Pembahasan Kerja Praktek


Dalam pembutan part harus mempertimbangkan dulu mesin yang akan
digunakan untuk perencanaan proses produksi yang akan dilakukan.
Dimaksudkan untuk mengefisiensi waktu pengerjaan dan kemampuan mesin
dalam mengerjakan suatu part.
Mesin CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat membuat
benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang diarahkan
secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC dapat
diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang sesuai.
Tingkat ketelitian mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu
millimeter, karena penggunaan ballscrew pada setiap poros transportiernya.
Ballscrew bekerja seperti lager yang tidak memiliki kelonggaran/spelling namun
dapat bergerak dengan lancar.
Mesin Deckel Maho DMC 210 U yaitu salah satu mesin milling yang
dimiliki oleh PT.Dirgantara Indonesia yang menggunakan sistem control
otomatis yang berbasis komputer dalam pengoperasiannya yang biasa disebut
dengan Computerized Numerically Control (CNC). Mesin ini merupakan
tekhnologi berkecepatan tinggi (High Speed Machining). Mesin yang
berkecepatan tinggi ini melakukan pemotongan material dengen kecepatan
tinggi, sehingga akan di peroleh penghematan waktu permesinan dan juga
mampu menghasilkan produk yang halus permukaannya serta ukuran yang lebih
presisi sesuai dengan program yang dimaksukkan kedalam perangkat komputer
mesin tersebut.
Fungsi dari mesin ini yaitu untuk pembuatan komponen komponen pesawat
yang berukuran medium seperti dalam pembuatan komponen part Hinge Rib 4
untuk pesawat Air Bus A380.
Part Hinge Rib 4 L5745744320101 adalah salah satu dari bagian pesawat
terbang Air Bus A380 yaitu salah satu komponen sayap pesawat. Adapun

21

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Spesifikasi dari mesin Milling Deckel Maho DMC 210 U dapat dilihat pada
gambar 4.1.

Spesifikasi Mesin Deckel Maho DMC 210 U


Tipe : DMC 210 U
No :1173 000037 3
Rpm : 30.000 max. 1/min
Berat Mesin : 37.000 kg

Gambar 4.1 Mesin Deckel DMC 210 U


(Sumber: Data Pribadi, Oktober 2015)

3.2. Tahap Persiapan


Berikut tahap persiapan dalam proses pembuatan part Hinge Rib 4
L5745744320101 pesawar Air Bus A380. Sebelum mengerjakan proses ini yang
harus diperhatikan antara lain:
1. Process Sheet
2. NCOD
3. Alat bantu
4. Raw Material
5. Fixture
6. Cutting tools
Sebelum melakukan pekerjaan ini harus dilakukan pengecekan apabila salah
satu dari proses yang diatas tidak ada maka pengerjaan komponen ini tidak bisa
dilakukan.

22

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3.1. Process Sheet
Pengertian dari Process sheet adalah lembaran-lembaran kerja yang
didalamnya berisi tentang tahapan-tahapan pengerjaan suatu produk secara
berurutan dengan spesifikasi yang telah ditentukan atau bisa juga disebut suatu
dokumen tertentu yang menyertai suatu raw material dari awal datang sampai
jadi. Process sheet atau lembar kerja merupakan dokumen yang berisikan
informasi tentang pengerjaan suatu part number yang dibuat oleh time planner
yang selanjutnya diproses oleh operator mesin. Spesifikasi dari Process sheet
adalah jenis material, waktu pengerjaan, revision records, spesifikasi part &
traceability serta operasi & inspeksi.
Process Sheet ini diperuntukkan sebagai panduan proses, baik ketika
tahap pengerjaan awal, proses machining, maupun sampai finishing yang harus
selalu ada menyertai suatu material dari awal pengerjaan sampai akhir. Dari
setiap pengerjaan yang telah dilakukan oleh operator selalu ada inspeksi, tujuan
dari dilakukakannya inspeksi adalah untuk mengetahui apakah pekerjaan yang
telah diselesaikan oleh operator sesuai dengan perintah yang ada di process
sheet, sehingga mutu produk yang dihasilkan dapat terjaga.
Informasi yang terdapat pada process sheet antara lain :
a. Lembar pertama berisikan part number, part name.
b. Lembar kedua berisikan work shop aids list.
c. Lembar ketiga part spesification and traceability.
d. Lembar ke empat berisikan operation and inspection

3.3.2. Numerical Control Operator Document (NCOD)


Numerical Control Operators Document NCOD merupakan buku saku
operator dimana merupakan suatu bentuk dokumen agar operator dapat
melakukan set-up mesin dengan baik yang sesuai dengan prosedur.
NC Program merupakan program yang dibuat oleh seorang programmer
mengenai langkah-langkah cara pengerjaan part yang akan dibuat. Isi dari
NCOD yaitu:
1. Lembar pertama berisikan nama programmer, nomor part, nomor fixture,
revision record.

23

http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Lembar kedua berisikan mesin code data record.
3. Lembar ketiga berisikan set up sketch.
4. Lembar keempat berisikan tentang machining operation.
5. Lembar selanjutnya berisikan cutter list.

3.3.3. Mempersiapkan Alat Bantu


Dalam pengerjaan suatu benda yang menggunakan mesin, pasti akan ada
yang namannya alat bantu. Tujuan utama dibuatnya alat bantu ini adalah agar
proses pembuatan suatu benda lebih mudah. Alat bantu saling berkoordinasi
antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak dapat dipisahkan.
Dalam mesin CNC terdapat beberapa alat bantu yang digunakan, diantaranya:
1. Baut
2. Kunci L
3. Break Shaft
4. Crane
5. Hand Gun
6. Landasan (block parallel)
Sebelum melakukan pembuatan komponen Hinge Rib 4 L5745744320101
dibutuhkan beberapa alat bantu yang akan digunakan.

Gambar 4.2 Persiapan alat Bantu


(Sumber: Data Pribadi, Oktober 2015)

24

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3.4. Raw Material
Pengertian secara umum mengenai bahan baku merupakan bahan mentah
yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan tersebut dapat
diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain.
Spesifikasi material yang digunakan sebagai berikut :
1. Tebal : 102 mm
2. Lebar : 1020 mm
3. Panjang : 1165 mm
4. Bahan : Alumunium
5. Bentuk : Blok
6. Kode : 7050T7651 ABM3-1029

Gambar 4.3 Raw Material


(Sumber: Data Pribadi, Oktober 2015)

3.3.5. Fixture
Fixture merupakan salah satu komponen dari mesin CNC yang berfungsi
sebagai pencekam material, sehingga material yang pada saat diproses berada
kokoh ditempatnya tidak bergerak. Selain sebagai pencekam, fixture pun
memiliki fungsi sebagai peredam getaran yang dihasilkan oleh mesin. Fixture
harus dipasang tetap ke meja mesin sebagai tempat benda kerja diletakkan.

25

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.4 Fixture
(Sumber: Data Pribadi, Oktober 2015)

3.3.6. Cutting Tools


Cutting tools yang digunakan untuk pengerjaan Hinge Rib 4 adalah :
a. Routing Cutter diameter 80 R4
b. Routing Cutter diameter 32 R4
c. Slot Drill Short diameter 16 R0
d. Slot Drill Shirt diameter 25 R4
e. Slot Drill Shirt diameter 20 R4
f. Center Drill diameter 2,5
g. Twist Drill diameter 12,5
h. Twist Drill diameter 17,5
i. Reamer machine diameter 18 H7
j. Slot Drill Long diameter 25 R0
k. Slot Drill Short diameter 16 R0
l. Slot Drill Short diameter 20 R0,5

3.3. Tahap Proses Pengerjaan Part


Tahap proses pengerjaan part Hinge Rib 4 dengan nomor part
L5745744320101 harus sesuai dengan NCOD dan Process Sheet, yaitu dimulai
dengan pembuatan lubang Hole Down yang dikerjakan di mesin Cincinnati,
kemudian proses roughing dan finishing dilakukan dengan mesin Deckel Maho.

26

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.4.1. Pemasangan Fixture
Fixture yang digunakan untuk membuat komponen harus sesuai dengan
kode yang ada di NCOD. Fixture yang digunakan untuk mengerjakan komponen
ini adalah universal fixture, setelah memilih fixture, pasanglah fixture tersebut
pada meja mesin dengan mengikuti arah panah yang ada pada NCOD, lalu buat
fixture pada meja mesin tersebut. Pencekaman fixture pada table mesin harus
benar benar rigid kerataannya agar dalam proses pemesinan tidak terjadi
pergeseran yang dapat menyebabkan ketidak presisian pada komponen pada
akhir pengerjaan.

3.4.2. Proses Pemasangan Raw Material


Dalam proses pemasangan material yang harus diperhatikan untuk
menseting material terhadap fixture hal ini dikarnakan material yang dipasang
harus sesuai dengan NCOD dan letak benda kerja dan fixture harus tepat
sehingga sesuai dengan program yang dimasukkan.
Material yang akan diproses serta fixture harus bersih dari chip atau geram
supaya pada proses facing tidak terganggu, sebelum itu harus dibuat lubang hole
down agar kepala baut dapat masuk. Titik pelubangan baut harus sesuai dengan
bentuk akhir benda kerja sehingga benda kerja tidak akan bergeser selama
proses pemesinan berlangsung.

Gambar 4.5 pemasangan material


(Sumber: Data Pribadi, Oktober 2015)

27

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.4.3. Setting Datum
Dalam proses permesinan sebelum itu dilakukan setting datum yaitu
mengatur suatu titik pada permukaan benda kerja yang digunakan sebagai titik
referensi atau acuan bagi mesin untuk melaksanakan pengerjaan sesuai dengan
program yang telah dibuat. Dalam mensetting pengerjaan komponen ini harus
dari titik nol pada axis z digunakan block gauge yang berbentuk tabung, dan
untuk mensetting dari titik nol pada axis x dan y menggunakan perhitungan yang
sudah ada pada program. Setting datum dilakukan setelah benda kerja sudah
terpasang pada fixture.

3.4.4. Operasi Mesin


Langkah-langkah operasi mesin dalam pembuatan part Hinge Rib 4
L5745744320101 tahapan prosesnya sebagai berikut :
1. Proses pembuatan hole down
Hold down adalah lubang pada material yang digunakan untuk tempat baut
pengencang agar material tidak bergeser pada saat pengerjaan. Proses
pembuatan hold down dikerjakan di mesin Cincinnati.
Berikut ini adalah proses pembuatan hold down :
Media 1
Load billet on machine table used alumunium plate for base and clamp with
side clamping and 3 locations stopper pin
1. Set datum from centre billet.
2. Centre drill all hold down holes (See sketch).
3. Drill all down holes 13 mm.
4. Counterbore 25 mm X 37 mm depth on all holes.
Media 2
Reverse billet on base plate and clamp using side clamps
1. Counterbore 25 mm X 42 mm depth on all hole.
Media 3
Load billet to fixture clamp using bolts all places
1. Skim billet to 96 mm thickness.

28

http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Mill rough top of wall pocket continue to the top contour wall included
top of wall paths keep excess 2 mm, on the connector area pass the path
1 mm from the edge og component see sketch.
3. Mill rough all pockets keep excess 3 mm on each side and bottom, on
the pockets with large thru pocket/circle, leave the island of material
(The island which bolted).
4. Mill finish top of wall pockets on the outsidewall, keep top of wall paths
see sketch.
5. Mill finish all pockets and steps on the bottom leave excess 3 mm from
wall, use water line methode, on the pockets with large thru
pocket/circle, leave the island of material (The island wich bolted).
6. Mill finish all thru pockets with depth 0.3 mm from the lowest surface, on
pockets with island mill slot as sketch.
7. Mill finish side wall pocket start from the top, depth of cut aprox 4 mm
leave excess from the floor 0.1 mm see sketch.
8. Facing all the rest of material area keep 1 mm from the highes top of
wall
9. Mill slots as the separators between the rest of material, keep the depth 2
mm below from the center of billet thickness
10. Mill rough then finish hole 45 mm ( drawing point 67 )
11. Center drill on tooling hole 16.0 mm (1x). Bolt stop hole 120 (1x).
And tooling holes 12 h7 (2x)
12. Drill pilot bolt stop hole 12.0 mm (1x)
13. Drill pilot tooling hole 16.0 (1x) 14. Drill then ream tooling holes 12
h7 (2x) (blind holes)

2. Proses Roughing
Proses Roughing part Hinge Rib 4 dikerjakan dimesin Deckel Maho DMC
210 U
Proses Media 4
Reverse and load w/p on the fixture use 2 tooling holes as akignment and
bolted

29

http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Mill rough top of wall pocket keep excess 2 mm.
2. Mill rough all pockets keep excess 3 mm on each side and bottom, on the
pockets with large thru pocket/circle, leave the island of material (The
island which bolted), see sketch.
3. Mill finish top of wall pockets, then continue to the outside top wall.
4. Mill finish all pockets and steps on the bottom leave excess 3 mm from
wall. use water line methode. on the pocket with large. Thru
pocket/circle. Leave the island of material ( the island which bolted )
keep thickness 0.5 mm and 0.3 mm. See sketch.
5. Mill finish side wall pocket start from the top, depth of cut aprox. 4 mm
leave excess from the floor 0.1 mm see sketch.
6. Mill rough outside periphery keep excess from the wall 3 mm and 1 mm
from top wall of lower flank, see sketch.
7. Mill finish depth 4 mm periphery keep excess 1 mm from top wall of
lower flank, see sketch.
8. Mill periphery between two connectors keep excess 0.1 mm the depth 1
mm from edge of wall.
9. Mill each connector area, use snap off method ( keep thickness to the
wall 0.1 mm and axcess 0.3 mm from the edge of wall ).
10. Mill the opposite of slots until the material getting loose.
Setelah semua proses dari proses pembuatan hold down dalam tahap media 1
dan media 2 lanjut proses roughing di mesin Deckel Maho hasil benda
jadinya yaitu seperti ini :

Gambar 4.6 Benda Jadi


(Sumber: Data Pribadi, Oktober 2015)

30

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai