Is I 3827697681946
Is I 3827697681946
Is I 3827697681946
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Spesifikasi dari mesin Milling Deckel Maho DMC 210 U dapat dilihat pada
gambar 4.1.
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3.1. Process Sheet
Pengertian dari Process sheet adalah lembaran-lembaran kerja yang
didalamnya berisi tentang tahapan-tahapan pengerjaan suatu produk secara
berurutan dengan spesifikasi yang telah ditentukan atau bisa juga disebut suatu
dokumen tertentu yang menyertai suatu raw material dari awal datang sampai
jadi. Process sheet atau lembar kerja merupakan dokumen yang berisikan
informasi tentang pengerjaan suatu part number yang dibuat oleh time planner
yang selanjutnya diproses oleh operator mesin. Spesifikasi dari Process sheet
adalah jenis material, waktu pengerjaan, revision records, spesifikasi part &
traceability serta operasi & inspeksi.
Process Sheet ini diperuntukkan sebagai panduan proses, baik ketika
tahap pengerjaan awal, proses machining, maupun sampai finishing yang harus
selalu ada menyertai suatu material dari awal pengerjaan sampai akhir. Dari
setiap pengerjaan yang telah dilakukan oleh operator selalu ada inspeksi, tujuan
dari dilakukakannya inspeksi adalah untuk mengetahui apakah pekerjaan yang
telah diselesaikan oleh operator sesuai dengan perintah yang ada di process
sheet, sehingga mutu produk yang dihasilkan dapat terjaga.
Informasi yang terdapat pada process sheet antara lain :
a. Lembar pertama berisikan part number, part name.
b. Lembar kedua berisikan work shop aids list.
c. Lembar ketiga part spesification and traceability.
d. Lembar ke empat berisikan operation and inspection
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Lembar kedua berisikan mesin code data record.
3. Lembar ketiga berisikan set up sketch.
4. Lembar keempat berisikan tentang machining operation.
5. Lembar selanjutnya berisikan cutter list.
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3.4. Raw Material
Pengertian secara umum mengenai bahan baku merupakan bahan mentah
yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan tersebut dapat
diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain.
Spesifikasi material yang digunakan sebagai berikut :
1. Tebal : 102 mm
2. Lebar : 1020 mm
3. Panjang : 1165 mm
4. Bahan : Alumunium
5. Bentuk : Blok
6. Kode : 7050T7651 ABM3-1029
3.3.5. Fixture
Fixture merupakan salah satu komponen dari mesin CNC yang berfungsi
sebagai pencekam material, sehingga material yang pada saat diproses berada
kokoh ditempatnya tidak bergerak. Selain sebagai pencekam, fixture pun
memiliki fungsi sebagai peredam getaran yang dihasilkan oleh mesin. Fixture
harus dipasang tetap ke meja mesin sebagai tempat benda kerja diletakkan.
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.4 Fixture
(Sumber: Data Pribadi, Oktober 2015)
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.4.1. Pemasangan Fixture
Fixture yang digunakan untuk membuat komponen harus sesuai dengan
kode yang ada di NCOD. Fixture yang digunakan untuk mengerjakan komponen
ini adalah universal fixture, setelah memilih fixture, pasanglah fixture tersebut
pada meja mesin dengan mengikuti arah panah yang ada pada NCOD, lalu buat
fixture pada meja mesin tersebut. Pencekaman fixture pada table mesin harus
benar benar rigid kerataannya agar dalam proses pemesinan tidak terjadi
pergeseran yang dapat menyebabkan ketidak presisian pada komponen pada
akhir pengerjaan.
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.4.3. Setting Datum
Dalam proses permesinan sebelum itu dilakukan setting datum yaitu
mengatur suatu titik pada permukaan benda kerja yang digunakan sebagai titik
referensi atau acuan bagi mesin untuk melaksanakan pengerjaan sesuai dengan
program yang telah dibuat. Dalam mensetting pengerjaan komponen ini harus
dari titik nol pada axis z digunakan block gauge yang berbentuk tabung, dan
untuk mensetting dari titik nol pada axis x dan y menggunakan perhitungan yang
sudah ada pada program. Setting datum dilakukan setelah benda kerja sudah
terpasang pada fixture.
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Mill rough top of wall pocket continue to the top contour wall included
top of wall paths keep excess 2 mm, on the connector area pass the path
1 mm from the edge og component see sketch.
3. Mill rough all pockets keep excess 3 mm on each side and bottom, on
the pockets with large thru pocket/circle, leave the island of material
(The island which bolted).
4. Mill finish top of wall pockets on the outsidewall, keep top of wall paths
see sketch.
5. Mill finish all pockets and steps on the bottom leave excess 3 mm from
wall, use water line methode, on the pockets with large thru
pocket/circle, leave the island of material (The island wich bolted).
6. Mill finish all thru pockets with depth 0.3 mm from the lowest surface, on
pockets with island mill slot as sketch.
7. Mill finish side wall pocket start from the top, depth of cut aprox 4 mm
leave excess from the floor 0.1 mm see sketch.
8. Facing all the rest of material area keep 1 mm from the highes top of
wall
9. Mill slots as the separators between the rest of material, keep the depth 2
mm below from the center of billet thickness
10. Mill rough then finish hole 45 mm ( drawing point 67 )
11. Center drill on tooling hole 16.0 mm (1x). Bolt stop hole 120 (1x).
And tooling holes 12 h7 (2x)
12. Drill pilot bolt stop hole 12.0 mm (1x)
13. Drill pilot tooling hole 16.0 (1x) 14. Drill then ream tooling holes 12
h7 (2x) (blind holes)
2. Proses Roughing
Proses Roughing part Hinge Rib 4 dikerjakan dimesin Deckel Maho DMC
210 U
Proses Media 4
Reverse and load w/p on the fixture use 2 tooling holes as akignment and
bolted
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Mill rough top of wall pocket keep excess 2 mm.
2. Mill rough all pockets keep excess 3 mm on each side and bottom, on the
pockets with large thru pocket/circle, leave the island of material (The
island which bolted), see sketch.
3. Mill finish top of wall pockets, then continue to the outside top wall.
4. Mill finish all pockets and steps on the bottom leave excess 3 mm from
wall. use water line methode. on the pocket with large. Thru
pocket/circle. Leave the island of material ( the island which bolted )
keep thickness 0.5 mm and 0.3 mm. See sketch.
5. Mill finish side wall pocket start from the top, depth of cut aprox. 4 mm
leave excess from the floor 0.1 mm see sketch.
6. Mill rough outside periphery keep excess from the wall 3 mm and 1 mm
from top wall of lower flank, see sketch.
7. Mill finish depth 4 mm periphery keep excess 1 mm from top wall of
lower flank, see sketch.
8. Mill periphery between two connectors keep excess 0.1 mm the depth 1
mm from edge of wall.
9. Mill each connector area, use snap off method ( keep thickness to the
wall 0.1 mm and axcess 0.3 mm from the edge of wall ).
10. Mill the opposite of slots until the material getting loose.
Setelah semua proses dari proses pembuatan hold down dalam tahap media 1
dan media 2 lanjut proses roughing di mesin Deckel Maho hasil benda
jadinya yaitu seperti ini :
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/