Landasan Teori Alat Press
Landasan Teori Alat Press
Landasan Teori Alat Press
LANDASAN TEORI
dan pemotongan (cutting) yang berbeda-beda pada setiap tahap proses. Penentuan
jenis sub-proses ditentukan berdasarkan keperluan bentuk yang diisyaratkan oleh
gambar kerja (drawing) pada tiap jenis produk yang menentukan bentuk secara
umum dari produk yang bersangkutan. Secara umum tahap proses yang dilewati
produk-produk 5A Line Press Machine dari raw material hingga menjadi sebuah
produk sheet metal berupa panel mobil digambarkan dalam flow proses sebagai
berikut:
RawMaterial
FinishPart
2.1.1
Drawing
Proses drawing adalah proses awal dari keseluruhan rangkaian proses yang
ada di jalur 5A Line Press Machine. Pada proses ini, raw material yang masih
berupa lembaran diproses untuk mendapatkan bentuk produk secara umum.
Keseluruhan dari proses ini adalah proses pembengkokan (bending) tanpa disertai
proses pemotongan (cutting), sehingga pada proses ini tidak dihasilkan sampah
scrap hasil proses.
2.1.2
Trimming
Setelah sheet metal mendapatkan bentuk umum produk, sisi-sisi dari sheet
metal tersebut dipotong untuk mendapatkan bentuk sisi yang sesuai dengan
tuntutan gambar produk. Pada proses ini tidak lagi ditemukan adanya proses
pembengkokan (bending), keseluruhan proses adalah proses pemotongan
(cutting). Pada proses ini terjadi pemotongan skala besar (rough cutting) pada
produk. Bagian sisi dan bagian dalam produk yang harus dibentuk dengan proses
pemotongan sesuai bentuk drawing dilakukan pada tahap ini. Scrap yang
dihasilkan memiliki ukuran yang besar dan memiliki intensitas terbanyak diantara
tahap proses lain di jalur 5A Line Press Machine.
2.1.3
Bending
Setelah produk melewati proses trimming, untuk kelengkapan profil
produk sheet metal, dilakukanlah proses bending. Proses bending ini dilakukan
untuk menghasilkan bentuk permukaan produk yang lebih detail. Sesuai dengan
nama prosesnya, pada jalur 5A Line Press Machine pun proses bending
merupakan proses pembengkokan material tanpa adanya proses pemotongan
(cutting). Karena tidak ditemukannya proses pemotongan (cutting), pada tahap
proses ini tidak ditemukan scrap. Namun pada beberapa jenis produk, ditemukan
2.1.4
Piercing
Dalam sebuah produk sheet metal tentunya bentukan dari produk tidak
hanya berupa bentukan karena hasil proses pembengkokan saja, tapi bentukbentuk berupa lubang juga diperlukan untuk mencapai nilai fungsi suatu produk
sheet metal. Untuk mendapatkan bentukan-bentukan lubang pada produk sheet
metal, proses piercing menjadi salah satu tahap proses di jalur 5A Line Press
Machine yang dilewati produk.
Pada proses piercing perlakuan utama proses adalah proses pemotongan
(cutting), tanpa adanya fungsi proses pembengkokan (bending). Pemotongan yang
terjadi adalah pemotongan detail profil produk untuk menghasilkan lubang-lubang
yang detail, yang secara fungsional keberadaannya dibutuhkan pada saat proses
- Tanggal
- Revisi ke
- Halaman
- Line
- Takt time
- Cycle time
- Productive Time
- Total Production
- Press Time
- Material Change
- Punch Change Time : adalah waktu yang digunakan untuk mengganti punch
pada die sehingga menghasilkan produk variant nya.
- Inspection Part
melakukan
- Cycle Time
- Stroke
kapasitas produksi yang dapat diusahakan, maka akan semakin banyak pula
produk yang mampu dihasilkan setiap jam , setiap hari, setiap bulan, bahkan
setiap tahunnya. Peningkatan kapasitas produksi berhubungan dengan tingkat
investasi dan investasi berhubungan dengan tingkat tabungan masyarakat,
sedangkan tingkat tabungan masyarakat berhubungan dengan tingkat pendapatan
dan konsumsinya. Jadi, apabila kapasitas produksi ingin ditingkatkan maka
tabungan haruslah ditingkatkan agar investasi dapat pula meningkat.
Kapasitas merupakan kemampuan pembatas dari unit produksi untuk
dapat berproduksi dalam waktu tertentu. Yang dimaksud dengan unit produksi
adalah tenaga kerja, mesin, unit stasiun kerja, proses produksi, perencanaan
produksi, dan organisasi produksi. Manfaat dari perhitungan kapasitas produksi
ini diantaranya adalah :
Kapasitas adalah daya tampung, daya serap serta suatu tingkat keluaran,
dalam arti kuantitas keluaran dalam suatu periode tertentu. Dapat diartikan pula
sebagai
jumlah
output
maksimum
yang
dihasilkan
oleh
kualitas
merupakan
suatu
metode
pemantauan
dengan
Oleh sebab itu, simulasi banyak digunakan untuk berbagai tujuan dan
maksud dalam menghadapi permasalahan yang ada.
Simulasi dapat digunakan untuk berbagai tujuan, diantaranya adalah
sebagai berikut :
Model simulasi dibagi atas model simulasi statis dan dinamis. Pada model
statis, waktu tidak memegang peranan penting, menyatakan sistem hanya pada
waktu tertentu saja. Sedangkan dalam model dinamis, waktu merupakan
pemegang peranan utama, menyatakan kinerja sistem sebagai fungsi dari waktu.
Keuntungan dari simulasi diantaranya adalah :
GSPH =
TotalGoodStroke+ RepairStroke
x 60
PressTime+ DT + DCT + MCT + PCT + IP+ DC
Keterangan :
-
GSPH
Stroke
Total Good
DT
DCT
MCT
PCT
IP
Inspection
Part/Waktu
yang
digunakan
DC
untuk
Press Time =
CTx(GoodStroke+ RepairStroke)
60
Keterangan :
-
Press Time
CT
2.4.4 Efisiensi
Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi
besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.
Pengertian
efisiensi
menurut
Mulyamah
(1987;3)
yaitu:
InputTarget
x 100 %
InputAktual
Apabila :
Efisiensi =
CTx(GoodStroke+ RepairStroke)
x 100 %
TotalProductionTime
Keterangan :
dengan mengamati pekerja, mencatat waktu dari setiap apa yang dikerjakan, dan
menentukan nilai perkerjaan tersebut. Waktu observasi (observed time) adalah
waktu yang diperoleh dengan mengukur waktu kerja suatu pekerjaan tanpa
memperhatikan kemampuan pekerja dan kelonggaran (allowance). Kemampuan
pekerja ditentukan dengan membandingkan pekerja tersebut dengan pekerja yang
memenuhi syarat dan bekerja dengan prestasi standart. Dasar penilaian pekerja
mempertimbangkan
berbagai
faktor
diatas
waktunorma l
1 allowance
waktuobesrvasi
banyaknyasiklusobservasi
maka
untuk
proses.
Diagram
SIPOC
(Supplier-Input-Process-Output-Customer)
- Improve
Merupakan fase peningkatan proses dengan menghilangkan faktor-faktor
penyebab cacat. Mengoptimasikan proses dengan menggunakan analisis-analisis
seperti Design of Experiments (DOE) atau Failure Modes and Effects Analysis
(FMEA), untuk mengetahui dan mengendalikan kondisi optimum proses.
- Control
Merupakan fase mengontrol kinerja proses, serta memastikan bahwa cacat
tidak kembali muncul. Melakukan pengendalian terhadap proses secara terus
menerus untuk meningkatkan kapabillitas proses menuju target Six Sigma.
Histogram
2.5.2.3
Pareto Diagram
2.5.2.4
Manusia (Man)
2.5.2.5
Stratifikasi
2.5.2.6
Grafik adalah suatu bentuk penyajian data yang terdiri dari garisgaris yang menghubungkan dua besaran tertentu. Peta kendali adalah suatu
bentuk grafik dengan batasan-batasan yang berguna dalam menetapkan
pengambilan keputusan secara statistik.
2.5.2.7