Modul 1 Perencanaan Proses 2015
Modul 1 Perencanaan Proses 2015
Modul 1 Perencanaan Proses 2015
1. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum Modul 1 Perencanaan Proses ini ialah sebagai lahan praktikan untuk :
1. Memahami konsep urutan aliran komponen perakitan suatu produk dan menyusunnya ke
dalam bentuk Assembly Chart (AC).
2. Memahami dan menyusun struktur dari suatu produk berupa Bill of Material (BOM).
3. Memahami konsep ketergantungan operasi kerja dan menyusunnya ke dalam bentuk
Precedence Diagram (PD).
4. Memahami konsep urutan operasi kerja dan menyusun Operation Process Chart (OPC)
dari suatu produk.
5. Memahami proses produksi pembuatan part dari suatu produk dan menyusun Lembar
Rencana Proses (LRP) dari part tersebut.
2. Teori Singkat
2.1
Menurut ANSI Standar Z94.10 (1972), process planning adalah, [a] procedure for determining the
operations or actions necessary to transform material from one state to another.
Sedangkan menurut Bedworth, process planning adalah the preparation of a set of instructions that
describe how to fabricate a part or build an assembly which will satisfy engineering design
specification.
Dalam praktikum ini perencanaan proses dilakukan berdasarkan urutan pengerjaan, mesin dan
tools yang digunakan, material yang dibutuhkan, toleransi, parameter pemesinan, dan lain-lain.
Adapun prosedur perencanaan proses yang pada akhirnya disusun ke dalam bentuk Lembar
Rencana Proses- meliputi beberapa tugas, yaitu pemilihan proses, pemilihan alat potong, pemilihan
parameter pemesinan, pemilihan mesin, urutan operasi, serta penentuan gerak pahat. Pada
umumnya, pemilihan operasi sangat bergantung pada bentuk part yang akan dihasilkan serta
kemampuan mesin yang digunakan.
2.2
Page | 2
Description
Quantity
Unit of
Measure
Decision
B100
Base assembly
Each
Make
S200
14 Black shade
Each
Make
A300
Socket assembly
Each
Buy
Page | 3
B100
1010
1020
LEVEL 0
S200
1030
1040
A300
1050
LEVEL 1
1060
2010
1070
2020
LEVEL 2
2030
LEVEL 3
Quantity for
Unit of
Each Assembly
Measure
Base assembly
Each
Make
Finished shaft
Each
Make
26
Inches
Buy
1020
Each
Make
1030
Hub
Each
Make
1040
-20 Screws
Each
Buy
S200
14 Black shade
Each
Make
A300
Socket assembly
Each
Make
1050
Steel holder
Each
Make
1060
One-way socket
Each
Buy
1070
Wiring assembly
Each
Make
2020
12
Feet
Make
2030
Each
Buy
Description
Number
B100
1010
2010
Decision
Page | 4
L E M B A R R E N CA N A P R O S E S
Nomor
No. Part
Halaman ke- :
File Gambar:
Nama Part :
Material
:
Panjang
Dibuat oleh :
Tanggal
LSPITB
Ukuran
mm
Lebar/Diameter :
mm
Tinggi
Tools
Setup
No. Proses
Uraian Operasi
Stasiun Kerja
No.
Alat
No.
Setup
Bantu
Sketsa
mm
Waktu
Waktu
Waktu
Setup (s)
Proses (s)
Total (s)
Berikut ini adalah beberapa format penulisan operasi permesinan pada LRP :
Turning
Contoh
Milling
Contoh
Drilling
Contoh
Punching
Contoh
Blanking
Contoh
Embossing
Contoh
Note : format penulisan operasi permesinan dapat berubah tergantung operasi yang
dilakukan, mis : untuk chamfering pada mesin bubut diperlukan parameter tambahan yaitu
besar sudut.
Page | 5
Page | 6
Page | 7
nx
Lambang ini dicantumkan dengan garis yang mencakup seluruh proses yang dilakukan
pengulangan.
Pengulangan untuk seluruh proses pada suatu material sebelum material tersebut diassembly dengan material lainnya
Simbol :
Lambang ini dicantumkan pada akhir keseluruhan proses apabila terdapat pengulangan
keseluruhan.
Perhatikan OPC di bawah ini. Pada setiap proses assembly, cantumkan alat bantu atau mesin
yang digunakan serta komponen - komponen pendukung yang digunakan dalam proses
tersebut.
Page | 8
Nomor peta
Sekarang
Usulan
Dipetakan oleh
Tanggal Dipetakan :
XX - YYY
ZZZ
XX - YYY
ZZZ
Nama Operasi
Waktu (detik)
% Scrap Terbuang
O-i
% Scrap Terbuang
Nama Mesin
Nama Operasi
Waktu (detik)
Nama Mesin
Nama Operasi
Waktu (detik)
O-i
% Scrap Terbuang
Nama Operasi
Waktu (detik)
O-i
O-i
% Scrap Terbuang
Nama Mesin
Nama Mesin
Nama Operasi
Waktu (detik)
O-i
% Scrap Terbuang
3x
Waktu (detik)
Nama Mesin
O-I
I-j
Nama Operasi
Waktu (detik)
Waktu (detik)
O-I
I-j
O-i
Nama Mesin
Nama Operasi
Waktu (detik)
O-i
2x
% Scrap Terbuang
Nama Mesin
RINGKASAN
Kegiatan
Jumlah
Operasi
20
Inspeksi
Total
26
O-I
I-j
Waktu
XX
: nomor komponen
YYY
: nama komponen
ZZZ
: indeks operasi
: indeks inspeksi
Page | 9
Simbol lingkaran yang tertera nomor di dalamnya untuk mengidentifikasi suatu proses
operasi.
Tanda panah yang menunjukkan ketergantungan dari urutan tiap proses operasi,
aturannya ialah operasi yang berada pada pangkal panah berarti mendahului operasi
kerja yang terdapat pada ujung pangkal panah.
Pada gambar 3 tertera contoh Precedence Diagram yang menunjukkan bahwa aktivitas 1
mendahului aktivitas 2, artinya aktivitas 1 harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum
aktivitas 2 dimulai; aktivitas 2 mendahului aktivitas 3 dan 4, aktivitas 5 dikerjakan setelah
aktivitas 3 selesai, sedangkan aktivitas 7 hanya bisa dimulai setelah aktivitas 4, 5, dan 6
selesai dikerjakan.
Contoh aktivitas ialah penggabungan dua buah part. Misalnya, node 2 berisi
penggabungan part 1 dan 2. Untuk node 3 bisa berisi hasil penggabungan di node 2
dengan part 3. Untuk node 4 berisi hasil penggabungan node 2 dengan part 4.
4
8
1
10
9
Page | 10
xx
ZZZ
YYY
xx
YYY
xx
SiAj
ZZZ
ZZZ
YYY
YYY
SiAj
SiAj
xx
ZZZ
SiAj
xx
ZZZ
YYY
xx
ZZZ
YYY
SiAj
xx
ZZZ
YYY
SiAj
SiAj
xx
ZZZ
YYY
xx
YYY
xx
YYY
xx
ZZZ
SiAj
ZZZ
SiAj
dimana :
xx
YYY
ZZZ
SiAj
adalah subassembly
Untuk penulisan pada lingkaran-lingkaran SiAj, nilai i bertambah dari kanan ke kiri dan nilai
j bertambah dari atas ke bawah.
Page | 11
Page | 12
Riset Pasar
Perancangan
Produk
Perancangan
Proses
Pengendalian
Persediaan
Perencanaan
Produksi
Perancangan
Metode Kerja,
Waktu Standar dan
Perbaikan
Produktivitas
Penyimpanan
Pengiriman
Proses
Pembuatan
Penerimaan
Pengendalian
Kualitas
Pengendalian
Produksi
Pengendalian
Proses
Pemasok
Konsumen
Pengendalian
Peralatan
Page | 13
7. Struktur Laporan
Cover
Lembar Pengesahan
Lembar Asistensi
BAB 1: Pendahuluan
Bab 2: Pengolahan Data
Bab 3: Analisis
Bab 4: Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
8. Format Laporan
Kertas A4
Print bolak-balik
Page | 14
9. Referensi
Apple, James M. Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung: Penerbit ITB, 1990.
Bedworth. Computer-Integrated Design and Manufacturing. New York: Mc. Graw Hill, 1991.
Chang Tien-Chien, et al. Computer-Aided Manufacturing.2nd Edition. New York: Prentice Hall, 2000.
Elsayed, Elsayed A. Dan Thomas O. Boucher.Analysis and Control of Production System. New York:
Prentice Hall, 1985.
Fogarty, Donald W., John H. Blackstone, dan Thomas R. Hoffmann. Production & Inventory
Management.2nd Edition. Cincinnati: South-Western Publishing Co., 1991.
Groover, Mikell P. Fundamentals of Modern Manufacturing. New York: John Wiley & Sons, 2000.
Ostwald dan Munoz. Manufacturing Processes and Systems.9th Edition. New York: John Wiley &
Sons, 1997.
Sule, D.R. Manufacturing Facilities: Location, Planning and Design. Boston: PWS Kent, 1991.
Sutalaksana, Iftikar Z., Ruhana Anggawisastra, dan Jann H. Tjakraatmadja. Teknik Tata Cara Kerja.
Bandung : ITB.
TUGAS BACA
Buku Fundamentals of Modern Manufacturing, 2nd edition karangan Mikell P. Groover, Bab
21: Theory of Metal Machining dan Bab 22 : Machining Operations and Machine Tools .
Page | 15
TEMPLATE LAPORAN
COVER MODUL
LAPORAN
TI-3003 PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM
TERINTEGRASI II
MODUL 1
PERENCANAAN PROSES
Kelompok XX:
1.
2.
3.
4.
5.
Anggota 1
Anggota 2
Anggota 3
Anggota 4
Anggota 5
(NIM 1)
(NIM 2)
(NIM 3)
(NIM 4)
(NIM 5)
Page | 16
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
Asisten Laboratorium Sistem Produksi ( LSP ITB ) yang bertandatangan di bawah ini mengesahkan Laporan
Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II Modul 1 : Perencanaan Proses Kelompok XX
yang
beranggotakan :
1. Anggota 1
(NIM 1)
2. Anggota 2
(NIM 2)
3. Anggota 3
(NIM 3)
4. Anggota 4
(NIM 4)
5. Anggota 5
(NIM 5)
: xxx
Tanggal : xxx
Waktu : xx.xx WIB.
Bandung, xx/xx/2015
Nama Asisten
(NIM Asisten)
Page | 17
LEMBAR ASISTENSI
LEMBAR ASISTENSI
Asistensi modul ke
Asistensi ke
Tanggal
Kelompok XX
1.
2.
3.
4.
5.
Anggota 1 (NIM 1)
Anggota 2 (NIM 2)
Anggota 3 (NIM 3)
Anggota 4 (NIM 4)
Anggota 5 (NIM 5)
Asisten :
Catatan :
Bandung,_____________________
Page | 18