Afrizal-Materi Pendidikan Jasmani
Afrizal-Materi Pendidikan Jasmani
Afrizal-Materi Pendidikan Jasmani
MAKALAH PERBAIKAN
DASAR-DASAR PENDIDIKAN DALAM HADIS
Tentang
MATERI PENDIDIKAN JASMANI DALAM HADIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Perkuliahan Pada Mata Kuliah
Dasar-Dasar Pendidikan Dalam Hadis
Oleh:
Oleh:
Afrizal
Nim: 88315311
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA
A; Dasar Pemikiran
yaitu
dimensi
jasmani,
akal,
iman,
akhlak,
serta
sosial
ini,
penulis
awali
dengan
mengkaji
teori
yang
pendidikan
disesuaikan
dengan
tahap
pertumbuhan
dan
merupakan
proses
yang
terencana
untuk
Artinya:Ingatlah sesungguhnya dalam jasad manusia ada segumpal darah,
jika ia baik maka seluruh anggota tubuh lainnya pun akan menjadi baik dan
jika ia rusak, maka rusak pula seluruh anggota tubuh lainnya. Ingat ia itu
adalah hati.
13 Abdul Mujib, Kepribadian Dalam Psikologi Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006),
h. 60-61.
14 Baharuddin, Paradigma Psikologi Islami: Studi Tentang Elemen Psikologi dari Alquran,
(Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 230.
15 Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007),
h. 682.
16 Ahmad Warsun Munawir, Kamus Arab-Indonesia Almunawir, (Jakarta: Pustaka Progresif,
2007), h. 858.
17 Abuddin Nata, Pendidikan Dalam Prespektif Hadis, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 288.
Artinya: "Satu mukmin dengan mukmin lainnya ibarat satu bangunan yang
saling menguatkan satu sama lainnya". (HR Bukhari no: 481. Muslim no:
2585).
Dengan demikian, term jasmani yang terdapat dalam hadis-hadis di
atas, terfokus pada bentuk jasmani manusia, yaitu ciptaan Allah SWT
berbentuk manusia dalam dimensi jasmaniah. Dalam Islam jasmani bukan
berarti tanpa berkomplemen dengan ruh. Hubungan jasmani dan ruh
memiliki hubungan yang timbal balik.
3; Uegensi Pendidikan Jasmani dalam Hadis
Pendidikan jasmani mempunyai andil yang sangat besar dalam
kehidupan sehari-hari, karena dengan memahami dan melaksanakan contohcontoh dari pendidikan jasmani yang telah diterapkan Rasulullah SAW akan
memberikan dampak yang baik bagi tubuh dan memberikan tenaga kuat
dalam beraktifitas, karena untuk beramal dan beribadah dengan baik
dibutuhkan adanya fisik dan mental yang sehat dan kuat sehingga pekerjaan
ataupun aktifitas manusia akan terhambat dan juga terganggu serta hasilnya
pun tidak bisa maksimal dan juga optimal. Urgensi pendidikan jasmani
dapat dilihat dalam hadis berikut ini:
Artinya : Orang mukmin yang kuat lebih disukai oleh Allah Swt dari pada
orang mukmin yang lemah. Namun begitu, kedua-duanya sama-sama
mempunyai kelebihan. Jagalah agar kamu dalam keadaan (situasi) yang
bermanfaat bagi dirimu dan mohonlah selalu pertolongan kepada Allah
Taala, dan jangan bosan. Jika engkau mendapat cobaan, jangan berkata:
seandainya (tadi) aku perbuat begini dan begitu (tentu tidak akan
begini jadinya). Tetapi ucapkanlah Allah Maha Kuasa berbuat
21 Jhon Huocks, (terj), Teori Olah Tubuh dan Efektifitasnya, (Jakarta:Media Pustaka, 1990), cet.
II, h. 55.
22 Asnelly Ilyas, Mendambakan Anak Saleh Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak dalam Islam,
(Bandung: Al-Bayan, 1995), h. 79.
23 Hasan Asari, Hadis-Hadis Pendidikan; Sebuah Penelusuran Akar-Akar Ilmu Pendidikan
Islam, (Bandung: Citapustaka Mediaperintis, 2008), h. 206-207.
10
:
24
Artinya: Dari Humraan -bekas budak Utsman bin Affan-, suatu ketika
Utsman memintanya untuk membawakan air wudhu (dengan
wadahpent.), kemudian ia tuangkan air dari wadah tersebut ke kedua
tangannya. Maka ia membasuh kedua tangannya sebanyak tiga kali, lalu
ia memasukkan tangan kanannya ke dalam air wudhu kemudian
berkumur-kumur, lalu beristinsyaq dan beristintsar. Lalu beliau
membasuh wajahnya sebanyak tiga kali, (kemudian) membasuh kedua
tangannya sampai siku sebanyak tiga kali kemudian menyapu kepalanya
(sekali sajapent.) kemudian membasuh kedua kakinya sebanyak tiga kali,
kemudian beliau mengatakan, Aku melihat Nabi shallallahu alaihi was
sallam berwudhu dengan wudhu yang semisal ini dan beliau
shallallahu alaihi was sallam mengatakan, Barangsiapa yang
berwudhu dengan wudhu semisal ini kemudian sholat 2 rokaat (dengan
24 Muhammad Ibn Isa Abu At-Tirmdzi al-Silmi, Al-Jami al- Shahih Sunan Al-Tirmidzi Jilid I,
(Beirut: Dr Ihy al-Tirots Al-Arabi, t.t.), h. 110.
10
11
11
12
12
13
13
14
Artinya: Bahwasanya Nabi saw. Jika shalat merenggangkan antara
kedua tangannya sehingga kelihatan putih ketiaknya.(HR. Bukhari)
15
16
f;
17
c;
d;
e;
f;
g;
h;
3; Puasa
36 Jamal Muhammad Elzaky, Fhusul fi Thibb al-Rasul., (penj) Dedi Slamet Riyadi, (Kairo:
Syuruq, 2010), h, 173-213.
17
18
)) :
( (( )
Artinya: "Agama Islam di bangun di atas lima perkara (mengucapkan
dua kalimat) syahadat (yaitu mempersaksikan) bahwa tidak ada Ilah
yang berhak untuk di sembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad
adalah utusan Allah, mengerjakan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa
Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitulharam". (HR Bukhari dan
Muslim).
Ayat dan hadis di atas, secara jelas memerintahkan orang-orang
yang beriman untuk berpuasa, puasa yang diperintahkan Allah SWT
mendatangkan banyak manfaat bagi pelakunya. Menurut Hembing
Wijaya Kusuma dalam bukunya Puasa itu Sehat, kegunaan puasa
terhadap kesehatan meliputi berbagai aspek, yaitu aspek
perlindungan, pencegahan, dan pengobatan diantaranya:37
a; Memberikan istirahat kepada alat pencernaan, sebagaian besar ahliahli kesehatan sepakat mengatakan, bahwa? Alat pencernaan (perut)
merupakan sumber dari berbagai macam penyakit. Perut merupakan
terminal dalam tubuh, tempat berlabuh dan berhenti segala
makanan dan minuman. Ikan, daging, nasi, sayuran dan segala
macam yang tertumpuk di sana dan tersimpan dalam beberapa waktu.
Maka justru itulah perut perlu dibersihkan setidaknya sekali dalam
setahun dengan cara menjalankan puasa.
b; Membebaskan tubuh dari racun, kotoran dan ampas, pada tubuh
manusia terdapat sampah berbahaya, seperti fases (tinja), urine, CO
dan keringat. Oleh karena itu tubuh akan terancam bahaya bila
mengalami sembelit yang disebabkan menumpuknya sisa-sisa sari
makanan (tinja) di usus, yang pada akhirnya menyebabkan tinja
tersebut terserap oleh tubuh. Dengan berpuasa berarti mengatasi
37 Hembing Wijayakusuma, Puasa itu Sehat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997), Cet. ke1, h. 2.
18
19
20
*
Artinya : Bersegeralah kamu menunaikan ibadah haji, yakni
menunaikan kewajiban, maka sesungguhnya kamu tidak mengetahui
sesuatu yang akan datang (yang akan terjadi). (HR. Ahmad).
Lebih dari itu, bagi orang yang sudah mampu tapi enggan berangkat
menunaikan ibadah haji, maka baginya mati Yahudi atau Nasrani, sabda
nabi.
*
Artinya : Barang siapa yang telah memiliki bekal dan kendaraan
(sudah mampu), dan ia belum haji ke Baitullah maka tidak ada yang
menghalangi baginya mati Yahudi atau Nasrani. (HR. Tirmidzi).
Hadis di atas, dapat dipahami makna ekstra ordinory yang
terkandung di dalamnya yaitu memberikan isyarat pada manusia
khususnya umat Islam adanya peluang bisnis dalam pelaksanaan haji
yang perlu dilakukan oleh umat Islam, baik yang berkaitan dengan
transportasi, kesehatan dan obat-obatan, pelatihan dan pembinaan
jemaah haji, pengelolaan tabungan ibadah haji, serta alat atau bahan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk keperluan ibadah haji maupun yang
lainnya. Namun perlu digaris bawahi bisnis yang dilakukan tentunya
sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.
b; Olahraga
Materi pendidikan jasmani dalam hadis dalam bentuk olahraga
terdiri dari dari jalan kaki, lari, berenang, memanah, berkuda, gulat dan lainlain. Pendidikan jasmani sangat penting bagi manusia, apalagi kalau dilihat
dari unsur tujuan dan manfaatnya, dari segi pendidikan anak usia dini atau
balita pendidikan jasmani memberikan efek positif terhadap anak, seperti
penyembuhan terhadap penyakit dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa
pentingnya pendidikan jasamani dalam mewujudkan generasi yang kuat
jasmaninya.
1; Memanah
20
21
38
( .
(
juga
memerlukan
konsentrasi
dan
latihan
yang
21
22
...
41
....
.(
40 Adnan Hasan Shalih Baharits, Mendidik Anak Laki-laki, (Jakarta : Gema Insani, 2007), h. 232.
41 Adnan Hasan Shalih Baharits, Mendidik Anak Laki-laki ...., h. 232.
22
23
yang
ditentukan
oleh
Rasulullah
Saw
sebagai
finis
berlari
cepat
tampa
membahayakan
keselamatan
penunggangnya.
Secara substantif kemampuan berkuda dalam hadis di atas, dapat
ditafsirkan 1) sebagai kemampun menjalin kerjasama, pengendalian diri
42 Muhammad Samsul Ulum dan Triyo Supriyatno, loc. cit., h. 41-42.
43 Muhammad Thalib, loc. cit., h. 224.
23
24
.
Artinya : Telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar Ahmad bin
Husain al-Qadli telah mengabarkan kepaada kami Abu Jafar
Muhammad bin Ali bin Dahim as-Syaibani saya Ahmad bin Ubaid bin
Ishak bin Mubarrak al-Athar, mengabarkan kepada kami Ayahku,
meriwayatkan kepada kami Qais dari Lais dari Mujahid dari Ibn Umar
berkata: bersabda Rasulullah Saw: ajarilah anak-anak kalian berenang,
memanah, menenun bagi anak perempuan. (HR Imam al-Baihaqi).44
Secara umum hadis di atas, menceritakan tentang bentuk dari
kontinuitas tradisi bangsa Arab (Arab pra-Islam) yang dinilai tidak
bertentangan dengan agama bahkan menjadi alat pemicu dakwah. Materi
pendidikan jasmani yang bersifat ketangkasan telah menjadi tradisi
bangsa Arab adapun jenis materi pendidikan jasmani pada waktu itu
didominasi dengan kegiatan memanah, berkuda, dan bermain pedang.
Pada waktu itu orang-orang tangguh diperlukan dalam berperang
melawan musuhnya, maka harus memiliki keahlian dan ketangkasan
serta fisik yang kuat, olahraga yang bisa dicapai yaitu dengan berkuda
dan bermain pedang, berenang, demikian juga dengan memanah. Barang
44 Abu Bakar bin Husain al-Baihaqi, Syubal Iman al-Baihaqi, Bab fi Huquqi wal Auladina wa
Ahlina wa Hiya Qiyam, (Beirut: Dar al-Kutub Ilmiyah, 1989), juz VI, Cet. I, hadis 8664.
24
25
25
26
engkau
mengajakku
Rasulullah.
sesuatu
apa
pun
untuk
mengingkari
melainkan
27
Artinya: Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah, dan makanlah dengan
tangan kananmu dan makanlah apa-apa yang dekat dengan dirimu.
(HR. Bukhari).
.
( .
(
48
48 http://bukhariumar59.blogspot.com/2010/11/normal-0-false-false-false_5392.html
27
28
simbolik.
Itu
berarti
harus
dipahami
secara
28
29
dan
alat
yang
dipergunakan
dapat
disesuaikan
dengan
perkembangan zaman.
Perhatian Rasulullah SAW. yang lebih serius lagi terhadap
masalah kebersihan gigi dan mulut ini dapat dilihat dalam hadis riwayat
Muslim dari Abi Hurairah:
)
:
.
(
29
30
30
31
Ini
alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari
alam semesta seluruhnya. Seperti halnya, setiap anggota komunitas
sosial mempunyai kewajiban untuk menghargai kehidupan bersama
(kohesivitas sosial), demikian pula setiap anggota komunitas ekologis
harus menghargai dan menghormati setiap kehidupan dan spesies
dalam komunitas ekologis itu, serta mempunyai kewajiban moral
untuk menjaga kohesivitas dan integritas komunitas ekologis, alam
tempat hidup manusia ini. Sama halnya dengan setiap anggota
keluarga mempunyai kewajiban untuk menjaga keberadaan,
kesejahteraan, dan kebersihan keluarga, setiap anggota komunitas
ekologis juga mempunyai kewajiban untuk menghargai dan menjaga
alam ini sebagai sebuah rumah tangga.
2; Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility For Nature),
Kenyataan ini saja melahirkan sebuah prinsip moral bahwa manusia
52 Departemen Agama, Tafsir Al-quran tematik; Pelestarian Lingkungan Hidup, (Jakarta: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-quran, 2009), h. 244.
31
32
33
bersumberkan pada sesuatu yang capatible, salah satu sumber itu adalah hadis
rasulullah saw.
Namun harus disadari bahwa penelusuran hadis melalui tulisan ini,
belum mampu menghasilkan konsep pendidikan jasmani yang sempurna
sebagai sebuah sintesis terhadap hadis-hadis yang bermuatan pendidikan
jasmani. Perlu kiranya untuk ditindak lanjuti dalam penelitian, sehingga
pemenuhan waktu, pengumpulan data, analisis perbandingan dapat terpenuhi.
Semoga tulisan ini mampu memberikan inspirasi untuk penulusuran lebih
mendalam tentang pendidikan jasmani dalam hadis.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar bin Husain al-Baihaqi, Syubal Iman al-Baihaqi, Bab fi Huquqi wal
Auladina wa Ahlina wa Hiya Qiyam, (Beirut: Dar al-Kutub Ilmiyah,
1989), juz VI, Cet. I.
Abuddin Nata, Pendidikan Dalam Prespektif Hadis, (Jakarta: UIN Jakarta Press,
2005).
-----------, Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat, (Jakarta: Rajawali Press,
2012).
Abdul Mujib dan Yusuf Mudjakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana,
2006).
-----------, Kepribadian Dalam Psikologi Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2006).
Abdur Rahman An Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam,
(Bandung: CV Dipenogoro, 1992).
Achmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwr versi Indonesia-arab,
(Surabaya : Pustaka Progressif, 2007), cet I.
Adnan Hasan Shalih Baharits, Mendidik Anak Laki-laki, (Jakarta : Gema Insani,
2007).
Ahmad Fathoni El-Kaysi, Berobat dengan Wudlu; Mencegah dan Mengobati
Berbagai Penyakit dengan Wudlu, (Yogyakarta: Cakrawala, 2010).
Ahmad Syauqi al-Fanjari, Nilai Kesehatan Dalam Syari`at Islam, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1996), Cet. I.
33
34
35
36
36