Makalah KIP
Makalah KIP
Makalah KIP
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Masalah
pendidikan
merupakan
faktor
yang
sangat
penting
dalam
1 Salihun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema Remaja (Jakarta: Kalam
Mulia, 2002), h. 17
1.2.
Rumusan Masalah
Tujuan
1.3.1. Mengetahui Definisi dari Pendidikan
1.3.2. Mengetahui Definisi dari Prinsip Pendidikan
1.3.3. Mengetahui
Prinsip
Pendidikan
dimana
manusia
sebagai
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pendidikan
Pendidikan dalam wacana keislaman lebih populer dengan
istilah al-talm ( ), al-tarbiyah ( ), al-tadb ( ).,
riyadhah, irsyad,
dan
memelihara,
merawat,
mengatur,
dan
menjaga
Syed
pemeliharaan
Quthub
jasmani
menafsirkan
anak
dan
istilah
tersebut
menumbuhkan
sebagai
kematangan
2 Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. 2, Jakarta:
Kencana, 2008, hlm. 10
3 Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia,
2009, hlm. 84
4 Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Op. Cit, hlm. 12
3| Kajian Islam Profesi Universitas Muhammadiyah Cirebon
(2)
mengembangkan
kesempurnaan.
(3)
seluruh
mengarahkan
seluruh
potensi
menuju
fitrah
menuju
:
Artinya: Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang
Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan ayatayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab
(Alquran) dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang
belum kamu ketahui. (QS. Al-Baqarah: 151).9
5 Ibid.
6 Ramayulis dan Samsul Nizar, Loc. Cit
7 Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Op. Cit, hlm. 18
8 Ramayulis dan Samsul Nizar, Op. Cit, hlm. 85
9 Syaamil Al-Quran Terjemah Per-Kata, Lajnah Pentashih Mushaf Al-Quran
Departemen Agama Republik Indonesia, Bandung: Haekal Media Centre, 2009,
hlm. 23
4| Kajian Islam Profesi Universitas Muhammadiyah Cirebon
Prinsip Pendidikan
Menurut W. J. S. Purwadarminta yang dikutip oleh Ramayulis,
prinsip berarti asas (kebenaran yang jadi pokok dasar orang berpikir,
bertindak dan sebagainya).12 Dagobert D. Runes dalam Ramayulis
mengartikannya
sebagai
kebenaran
yang
besifat
universal
ataupun
ideologi
negara
yang
dianut.
Adapun
dasar
kata-kata
sahabat
(madzhab
shahabi),
kemaslahatan
merupakan
inovatif
mengembangkan
manusia
potensi
makhluk
Allah
yang
membutuhkan
dirinya
progresif,
sarana
secara
untuk
dinamis
dan
sebagai
subjek
pendidikan
dan peserta
didik
dan
yang
peserta
dimiliki
didik
oleh
merupakan
dua
jenis
manusia-manusia
yang
Kata tauhid berasal dari bahasa Arab, masdar dari wahhada yang berarti
mengesakan.18 Kata wahhada sendiri bentukan dari kata wahada atau wahuda
dengan arti (infarada). Dengan demikian, kata tauhid bermakna mengesakan atau
menyatukan. Kata tauhid telah menjadi kata yang baku dalam bahasa Indonesia
yang berarti keesaan Allah; mentauhidkan berarti mangakui keesaan Allah atau
mengesakannya. Tauhid ialah mengesakan Allah SWT dalam beribadah
kepadaNya. Dan itulah agama semua para rasul yang diutus oleh Allah kepada
seluruh hambaNya.19 Kata tauhid, yang dikehendaki di sini, tidak lain dari Tauhid
Allah, yang berarti mengesakan Allah, atau dengan kata lain menyatakan bahwa
Allah (Tuhan) itu esa, satu, atau tunggal.
Pada dasarnya, inti pokok ajaran Al-Quran adalah tauhid. Nabi Muhammad
Shalallahu alaihi wasallam diutus Allah kepada umat manusia juga untuk
mengajarkan ketauhidan tersebut. Karena itu, ajaran tauhid yang terdapat dalam
al-Quran dipertegas dan diperjelas oleh Rasul sebagaimana tercermin dalam
hadis-hadisnya.
Manusia harus memiliki jiwa tauhid sehingga ia menjadi manusia yang
beriman dengan sebenarnya iman. Salah satu usaha untuk menanamkan dan
menguatkan jiwa tauhid adalah melalui pendidikan. Namun, pendidikan itu pun
harus memiliki prinsip tauhid. Pendidikan dengan tauhid sebagai prinsip utama
akan memberi nila tambah bagi manusia dan menumbuhkan kepercayaan pada
dirinya serta mempunyai pegangan hidup yang benar. Bagi orag yang tidak
menjadikan tauhid sebagai dasar pendidikan maka ia seakan kehilangan tempat
berpijak. Keimanan akan menjadikan si pemiliknya mampu untuk mengendalikan
hawa nafsu, dan menempatkan pada ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul, tempat
memulangkan segala persoalan yang diperselisihkan.20
Pendidikan bermula dari prinsip Tauhid. Hal inilah yang menjadi dasar pijakan
dalam pandangan terhadap pendidikan. Prinsip Tauhid mencakup konsep filosofis
maupun metodologis yang terstruktur dan koheren terhadap pemahaman kita
18 Cyril Classe,The consice Encyclopaedia of Islam (London: Stacey International and yril Glasse, 1989), h.
400
19 Al-Maghribi bin as-Said al-Maghribi, Tertemah: Begini Seharusnya Mendidik Anak: Panduan mendidik
anak sejak masa kandungan hingga dewasa, (Jakarta: Daru Haq, 2004), h.136
terhadap dunia dan seluruh aspek kehidupan. Tauhid mengajarkan kita untuk
menghimpun pandangan yang holistik, terpadu, dan komprehensif terhadap
pendidikan.
Pendidikan modern (baik Islam maupun Barat) secara umum berdasarkan
pandangan pendidikan yang tidak koheren dan parsial, sehingga siswa dan guru
jarang sekali punya pandangan yang sama tentang proses pendidikan secara
menyeluruh. Kebanyakan siswa meninggalkan sekolah sekitar umur 13-17 tahun
tanpa mempunyai tujuan hidup yang jelas, bahkan yang mereka pikirkan hanya
mendapatkan kerja.
Lebih dari itu, prinsip Tauhid menuntut para pendidik mempunyai pandangan
yang menyeluruh dan tujuan sejati terhadap pendidikan dan kehidupan itu sendiri.
Oleh karena itu, konsep Tauhid harus menjadi landasan tentang bagaimana kita
mendidik anak, termasuk (1) apa yang diajarkan (isi), (2) bagaimana kita
mengorganisir dan apa yang harus diajarkan, (3) bagaimana kita mengajarkannya.
Akhirnya, Tauhid haruslah membentuk fondasi pemikiran, metodologi, dan
praktik pendidikan kita.21
Dalam Islam Implikasi Tauhid dalam pembentukan kepribadian berusaha
mengubah dan merombak kepribadian seseorang diawali dengan mengubah dan
merombak kecenderungan dan pikiran seseorang, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah merubah akidahnya. Oleh karena itu, ayat-ayat al-Quran yang
diturunkan di Makkah, pada seruan pertama Islam, pada dasarnya bertujuan untuk
mengukuhkan akidah tauhid.22 Penanaman akidah tauhid kepada seorang individu
sangat menentukan terwujudnya kepribadian muslim tersebut. Pertama, tauhid
merupakan
fondasi
bangunan-bangunan
kehidupan
manusia,
termasuk
Islam
terhadap
pengetahuan
manusia.
Islam
terhadap
akhlak.
Akhlak
merupakan
dan
dipelajari,
memiliki
ciri-ciri
istimewa
yang
Pandangan Islam yang bersifat filosofi terhadap alam jagat, manusia, masyarakat,
pengetahuan, dan akhlak, secara jelas tercermin dalam prinsip-prinsip pendidikan Islam.
Dalam
pembelajaran,
pendidik
merupakan
fasilitator.
Ia
harus
mampu
Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran)
(QS. Al-Ankabut : 45)
Di sini, Allah memberikan penjelasan bahwa Al-Quran yang harus dibaca. Ia
merupakan ayat yang diturunkan Allah (ayat tanziliyah, quraniyah) Selain itu, Allah
memerintahkan agar manusia membaca ayat Allah yang berwujud fenomenafenomena alam (ayat kauniyah, sunatullah), anatara lain, :
Katakanlah, perhatikanlah apa yang ada dilangit dan dibumi(QS. Yunus : 101)
Dari ayat-ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah memerintahkan agar
manusia membaca Al-Quran (ayat-ayat quraniyah) dan fenomena alam (ayat
13 | K a j i a n I s l a m P r o f e s i U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h C i r e b o n
kauniyah) tanpa memberikan tekanan terhadap slah satu jenis ayat yang dimaksud. Hal
itu berarti bahwa pendidikan Islam harus dilaksanakan secara terpadu (integral)
2. Prinsip Seimbang
Pendidikan Islam selalu memperhatikan keseimbangan di antara berbagai
aspek yang meliputi keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara ilmu dan amal,
urusan hubungan dengan Allah dan sesama manusia, hak dan kewajiban.
Keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat dalam ajaran Islam harus menjadi
perhatian. Rasul diutus Allah untuk mengajar dan mendidik manusia agar mereka
dapat meraih kebahagiaan kedua alam itu. implikasinya pendidikan harus senantiasa
diarahkan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. hal ini senada dengan
Firman Allah:
dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi (QS. Al-Qashas : 77)
Dalam dunia pendidikan, khususunya dalam pembelajaran, pendidik harus
memperhatikan keseimbangan dengan menggunakan pendekatan yang relevan. Selain
mentrasfer ilmu pengetahuan, pendidik perlu mengkondisikan secara bijak dan
profesional agar peserta didik dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di dalam
maupun di luar kelas.
3. Prinsip Bagian dari Proses Rububiyah
Al-Quran menggambarkan bahwa Allah adalah Al-Khaliq, dan Rabb Al-Amin
(pemelihara semesta alam). Dalam proses penciptaan alam semesta termasuk manusia.
Allah menampakan proses yang memperlihatkan konsistensi dan keteraturan. Hal
demikian kemudian dikenal sebagai aturan-aturan yang diterpakan Allah atau disebut
Sunnatullah.
Sebagaiman Al-Kailani yang dikutip oleh Bukhari Umar dalam bukunya
menjelaskan, bahwa peranan manusia dalam pendidikan secara teologis dimungkinkan
karena posisinya sebagai makhluk, ciptaan Allah, yang paling sempurna dan dijadikan
sebagai khalifatullah fi al-ardh. Sebagai khalifah, manusia juga mengemban fungsi
rubbubiyah Allah terhadap alam semesta termasuk diri manusia sendiri. Dengan
14 | K a j i a n I s l a m P r o f e s i U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h C i r e b o n
pertimbangan tersebut dapat dikatakan bahwa karakter hakiki pendidikan Isam pada
intinya terletak pada fungsi rubbubiyah Allah secara praktis dikuasakan atau
diwakilkan kepada manusia. Dengakn kata lain, pendidikan Islam tidak lain adalah
keseluruhan proses dan fungsi rubbubiyah Allah terhadap manusia, sejak dari proses
penciptaan sampai dewasa dan sempurna.
4. Prinsip Membentuk Manusia yang Seutuhnya
Manusia yang menjadi objek pendidikan Islam ialah manusia yang telah
tergambar dan terangkum dalam Al- Quran dan hadist. Potret manusia dalam
pendidikan sekuler diserhakan pada orang-orang tertentu dalam msyarakat atau pada
seorang individu karena kekuasaanya, yang berarti diserahkan kepada angan-angan
seseorang atau sekelompok orang semata.
Pendidikan Islam dalam hal ini merupakan usaha untuk mengubah
kesempurnaan potensi yang dimiliki oleh peserta didik menjadi kesempurnaan aktual,
melalui setiap tahapan hidupnya. Dengan demikian fungsi pendidikan Islam adalah
menjaga keutuhan unsur-unsur individual peserta didik dan mengoptimalkan
potensinya dalam garis keridhaan Allah. Prinsip ini harus direalisasikan oleh pendidik
dalam proses pembelajaran. Pendidik harus mengembangkan baik kecerdasan
intelektual, emosional maupun spiritual secara simultan.
5. Prinsip Selalu Berkaitan dengan Agama
Pendidikan Islam sejak awal merupakan salah satu usaha untuk menumbuhkan
dan memantapkan kecenderungan tauhid yang telah menjadi fitrah manusia. Agama
menjadi petunjuk dan penuntun ke arah itu. Oleh karena itu, pendidikan Islam selalu
menyelenggrakan pendidikan agama. Namun, agama di sini lebih kepada fungsinya
sebagai sumber moral nilai. Sesuai dengan ajaran Islam pula, pendidikan Islam bukan
hanya mengajarkan ilmu-ilmu sebagai materi, atau keterampilan sebagai kegiatan
jasmani semata, melainkan selalu mengaitkan semuanya itu dengan kerangka praktik
(amaliyyah) yang bermuatan nilai dan moral. Jadi, pengajaran agama dalam Islam
tidak selalu dalam pengertian (ilmu agama) formal, tetapi dalam pengertian esensinya
yang bisa saja berada dalam ilmu-ilmu lain yang sering dikategorikan secara tidak
proporsional sebagai ilmu sekuler.
6. Prinsip Terbuka
15 | K a j i a n I s l a m P r o f e s i U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h C i r e b o n
Dalam Islam diakui adanya perbedaam manusia. Akan tetapi, perbedaan hakiki
ditentukan oleh amal perbuatan manusia (QS, Al-Mulk : 2), atau ketakwaan (QS, AlHujrat : 13). oleh karena itu, pendidikan Islam pada dasarnya bersifat terbuka,
demokratis, dan universal. menurut Jalaludin yang dikutip oleh Bukhari Umar
menjelaskan bahwa keterbukaan pendidikan Islam ditandai dengan kelenturan untuk
mengadopsi unsur-unsur positif dar luar, sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
masyarakatnya, dengan tetap menjaga dasar-dasarnya yang original (shalih), yang
bersumber pada Al-Quran dan Hadist.
7. Menjaga Perbedaan Individual
Perbedaan individual antara seorang manusia dengan orang lain dikemukakan
oleh Al-Quran dan hadist. Sebagai contoh:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
(QS. Ar-Rum : 22)
Perbedaan-perbedaan yang dimiliki manusia melahirkan perbedaan tingkah
laku karena setiap orang akan berbuat sesuai dengan keadaanya masing-masing.
Menurut Asy-Syaibani yang dikutip oleh Prof. Dr. H. Ramayulis menjelaskan bahwa
pendidikan Islam sepanjangs sejarahnya telah memlihara perbedaan individual yang
dimilki oleh peserta didik.
8. Prinsip Pendidikan Berlangsung Sepanjang Hayat
Islam tidak mengenal batas akhir dalam menempuh pendidikan. Hal tersebut
mengingat tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan Islam adalah terbentuknya
akhlak alkarinah. Pembentukan itu membutuhkan waktu yang panjang, yaitu
sepanjang hayat manusia. Pendidikan Islam yang bersumber dari wahyu dan
diterapkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. telah sejak lama mengenal
konsep pendidikan seumur hidup. Konsep ini pula yang diterapakan dalam sistem
pendidikan Islam, konsep pendidikan tanpa batas usia.
16 | K a j i a n I s l a m P r o f e s i U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h C i r e b o n
17 | K a j i a n I s l a m P r o f e s i U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h C i r e b o n
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Pendidikan dalam wacana keislaman lebih populer dengan istilah
al-talm ( ), al-tarbiyah ( ), al-tadb (). Dalam alQuran terdapat lafadz-lafadz tarbiyah, talim, tazkiyah (pendidikan, pengajaran
dan penyucia jiwa) yang menjadi paradigma pendidikan Islam; uswah
(keteladanan) yang menjadi metode utama pembentukan pribadi muslim.
2. Prinsip pendidikan dapat sebagai kebenaran yang universal sifatnya dan menajadi
dasar dalam merumuskan perangkat pendidikan. Prinsip pendidikan diambil dari
dasar pendidikan, baik berupa agama atau ideologi negara yang dianut. Prinsip
pendidikan Islam juga ditegakan di atas dasar yang sama dan berpangkal dari
pandangan Islam secara filosofis terhadap jagad raya, manusia, masyarakat, ilmu
pengetahuan dan akhlak.
3. Diantara komponen yang selalu terkait dan saling membutuhkan
satu sama lain adalah pendidik yang fungsi utamanya sebagai
subjek
pendidikan
dan
peserta
didik
objeknya.
Keduanya
18 | K a j i a n I s l a m P r o f e s i U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h C i r e b o n
19 | K a j i a n I s l a m P r o f e s i U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h C i r e b o n
20 | K a j i a n I s l a m P r o f e s i U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h C i r e b o n