Laporan Praktikum 3
Laporan Praktikum 3
Laporan Praktikum 3
Oleh:
Dinar Ardhi Wicaksono
A1H012072
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motor bakar bekerja karena adanya energi panas yang diperoleh dari
pembakaran bahan bakar. Energi panas tersebut diperoleh dari seiklus kerja
dari motor bakar tersebut. Bahan bakar yang dimaksud adalah zat yang
digunakan untuk pembakaran di ruang pembakaran. Pembakaran adalah reaksi
antara bahan bakar dengan udara (O2) yang terjadi pada suhu yang merupakan
titik bakar bahan bakar. Motor bensin merupakan salah satu jenis motor bakar
dengan sistem pembakaran dalam. Pembakaran dalam yang dimaksud adalah
proses pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin itu sendiri, sehingga
dari hasil pembakaran langsung bisa diubah menjadi tenaga mekanik. Motor
bensin yang banyak digunakan dalam kehidupan kita berupa motor bensin 4
stroke dan 2 stroke, dimana keduanya kebanyakan menggunakan sistem
karburasi sebagai sistem pembakarannya.
B. Tujuan
1. Praktikan dapat memahami tentang sistem pembakaran motor bensin sistem
karburasi dan motor diesel
2. Praktikan dapat mengetahui bagian-bagian utama sistem pembkaran motor
bensin, sistem karburasi besaerta fungsi dan mekanis kerjanya.
3. Praktikan dapat menghitung kapasitas mesin serta rasio dari motor bensin
dan diesel.
Bahan bakar cairan terdiri atas bensin, minyak tanah, solar. Keuntungan dari
pemakaian bahan bakar cair adalah konsentrasi lebih besar dan ruangan yang
dibutuhkan relatif kecil. Hal ini penting untuk motor-motor yang bergerak.
Sifat-sifat bahan bakar yang penting adalah:
a.
b.
c.
Kotoran-kotoran
yang
dikandung
yaitu:
belerang
yang
menyebabkan karat, getah hasil dari cracking biasanya kurang stabil dan lebih
mudah membentuk getah dan air sebagai hasil kondensasi udara (Daywin
dkk, 1991).
Motor bensin menghasilkan energi gerak dari proses pembakaran campuran
udara dan bahan bakar di dalam suatu ruang bakar. Proses pembakaran campuran
udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar akan menghasilkan panas dan
tekanan. Motor bensin yang digunakan pada umumnya adalah motor bakar torak
(motor jenis piston), dimana energi hasil pembakaran yang berupa panas dan
tekanan tinggi diubah menjadi energi gerak dengan cara menekan/mendorong
torak. Gerakan bolak-balik dari torak diteruskan melalui batang penggerak ke
poros engkol untuk diubah menjadi energi gerak putar (Beni Setya
Nugraha,2007).
Bensin merupakan cairan yang sangat mudah terbakar, bening dan tidak
berwarna dengan baunya yang khas, sangat mudah menguap dan mengandung
campuran hydrocarbon yang esensial. Secara umum bensin mempunyai berat jenis
(specific grafity) 0,27 0,77, nilai kalor yang rendah (10.400 11.000 kcal/kg),
nilai oktan 85 100, titik pengapian mendekati 500 0C dan titik nyala api 250C
atau lebih (Beni Setya Nugraha,2007).
Mesin diesel merupakan mesin penyalaan kompresi dimana udara
dikompresi sampai pada temperatur tertentu dalam kondisi adiabatic kemudian
bahan bakar dikabutkan beberapa derajat sebelum TMA, karena bahan bakar yang
dikabutkan mempunyai titik nyala sendiri yang rendah, maka bahan bakar akan
terbakar dengan sendirinya dan akan mendorong piston pada langkah ekspansi.
Mesin diesel bekerja berdasarkan pada siklus diesel, yang mempunyai
perbandingan kompresi 14 : 1 sampai 24 : 1 sehingga udara terkompresi dapat
mencapai suhu kurang lebih 450C (tergantung dari perbandingan kompresi dan
merk mesin diesel). Berbeda dengan siklus otto (kompresi 1:9) yang bekerja
berdasarkan volume constant penambahan panas pada mesin diesel bekerja pada
tekanan constant. Secara ideal effisiensi maksimum pada motor bakar dapat
dicapai dengan menggabungkan prinsip kedua siklus tersebut, dimana motor
bakar bekerja dengan pembakaran kompresi tetapi beroprasi dengan siklus otto.
Motor pembakaran kompresi akan bekerja semakin effeisien pada konstan dari
siklus otto akan memberikan effisien yang lebih tinggi lagi pada kompresi tersebut
(Woodyard,D.F. 2004).
III. METODOLOGI
A. Hasil
1. Motor bensin 4 langkah.
TMB 1 D = 6,35 cm
T = 4,5 cm
TMB 2 D = 64,15 mm
V =
47,15
V = 153446,359 mm3
T = 47,5 mm
TMA 200 178 = 22 cm3
V = 484620,2308 mm3
T = 85,45 mm
TMB 2 D = 85,6 mm
T = 80,25 mm
B. Pembahasan
Motor 4 tak adalah motor bakar yang menggunakan bahan bakar bensin
yang membutuhkan empat kali kerja untuk menghasilkan setiap langkahnya
dengan menggunakan katup. Langkah pertama adalah langkah isap pada waktu
piston bergerak menjauhi ruang bakar. Katup masukan terbuka, campuran
bahan bakar udara masuk ruang bakar.
Proses :
1.
2.
3.
Melalui klep masuk gas dari karburator terhisap masuk kedalam silinder
Pada saat piston hampir mencapai TMA/ sekitar 8 deraja sebelum TMA
busi meloncatkan bunga api listrik tegangan tinggi dan terjadi
pembakaran, sehingga motor menghasilkan tenaga.
2. Ruang bakar
Ruang bakar merupakan ruangan pada mesin yang berfungsi
sebagai tempat terjadinya proses kerja pada motor bakar dimana terjadi
proses hisap, kompresi, tenaga dan buang.
pembakaran. Pada katup ini memiliki suhu yang lebih tinggi sehingga
pada umumnya katup ini memiliki sistem pendingin berupa sodium.
Gambar 9. Katup.
4. Busi
Busi merupakan komponen yang berfungsi untuk mengkonsletkan
aliran listrik dari accu yang telah ditingkatkan tegangannya oleh koil
sehingga menghasilkan bunga api. Bungan api yang muncul tadi akan
dipercikkan sesaat setelah proses kompresi. Sehingga bahan bakar yang
tercampur oleh udara tadi terbakar dan menghasilkan tenaga kinetic yang
nantinya menggerakkan motor tersebut.
A. Kesimpulan
saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA