Cara Kerja Katup Motor Diesel
Cara Kerja Katup Motor Diesel
Cara Kerja Katup Motor Diesel
Proses pertama, adalah proses isap. Piston bergerak dari TMA menuju ke TMB,
dan proses isap dimulai saat katup isap/masuk mulai terbuka. Kevacuman di dalam
silinder menyebabkan terjadinya proses isap. Pada motor Diesel yang masuk kedalam
silinder hanya udara. Proses kedua, adalah proses kompresi. Proses ini dimulai saat katup
mulai tertutup dan piston bergerak dari TMB ke TMA. Piston mengkompresikan udara,
hingga temperatur dan tekanan udara naik. Temperatur udara naik hingga mencapai titik
nyala bahan bakar (solar). Proses kompresi salah tugasnya, adalah menyediakan salah
satu syarat untuk terjadinya proses pembakkaran, yaitu panas untuk menyalakan.
Proses ketiga, adalah proses usaha. Pada akhir langkah kompresi bahan bakar
diinjeksikan atau dikabutkan ke dalam silinder. Dengan demikian kini di dalam silinder
terdapat tiga unsur proses pembakaran, yaitu oksigen (dari udara), CH (dari bahan bakar),
dan panas (yang mencapai titik nyala bahan bakar). Berkumpulnya ketiga unsur tersebut
menyebabkan terjadinya proses pembakaran di dalam silinder, dan terjadi kenaikan
temperatur dan tekanan. Tekanan hasil pemabakaran dikalikan dengan luas piston akan
terjadi gaya (force) yang mendorong piston melakukan proses usaha dari TMA menuju
TMB.
Proses keempat, adalah proses buang. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
agar Motor Diesel dapat mengahasilkan tenaga/daya secara terus-menerus, maka akan
terjadi proses pengulangan siklus yang terus menerus juga. Untuk bisa mengulang siklus
berikutnya, maka segala sesuatu yang ada di dalam silinder yang merupakan sisa dari
siklus sebelumnya harus dikeluarkan dari dalam silinder, atau dibuang. Oleh karena itu,
piston bergerak dari TMB ke TMA untuk mengeluarkan hasil pembakaran yang telah di
pergunakan untuk menghasilkan daya. Materi ini sering disebut dengan gas buang, yang
masih mengandung panas/kalor dan tekanan yang cukup tinggi. Untuk itu agar tidak
menjadi materi pencemar udara, gas buang dikelola menggunakan exhaust system.
Sehingga exhaust system bertugas untuk memproses gas buang layak untuk dibuang
keudara luar. Proses pembuangan ini dimulai saat katup buang mulai terbuka dan akan
berakhir saat katup buang mulai tertutup.
Prinsip kerja motor diesel dapat dipahami dengan mempelajari urutan langkah
kerja dalam menghasilkan satu usaha untuk memutar poros engkol. Urutan langkah
kerjanya sebagai berikut :
1. Langkah Hisap.
Piston (torak) bergerak dari TMA ke TMB, katup masuk membuka dan katup buang
tertutup. Udara murni terhisap masuk ke dalam selinder diakibatkan oleh dua hal. Pertama,
karena kevakuman ruang selinder akibat semakin memperbesar volume karena gerakan torak
dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB), dan kedua, karena katup masuk (hisap)
yang terbuka.
Gambar 5 (diagram kerja katup motor diesel 4 tak), tanda panah putih melambangkan
derajad pembukaan katup hisap. Katup hisap ternyata mulai membuka beberapa derajat
sebelum torak (piston) mencapai TMA (dalam contoh : 100 sebelum TMA) dan menutup
kembali beberapa derajad setelah TMB (dalam contoh : 490 setelah TMB).
2. Langkah Kompresi.
Poros engkol berputar, kedua katup tertutup rapat, piston (torak) bergerak dari TMB
ke TMA. Udara murni yang terhisap ke dalam selinder saat langkah hisap, dikompresi hingga
tekanan dan suhunya naik mencapai 35 atm dengan temperatur 500-8000C (pada
perbandingan kompresi 20 : 1).
Gambar 5 menunjukkan katup hisap baru menutup kembali setelah beberapa derajad
setelah TMB (dalam contoh : 490 setelah TMB). Dengan kata lain, langkah kompresi efektif
baru terjadi setelah katup masuk (hisap) benar-benar tertutup.
3. Langkah Usaha (pembakaran).
Poros engkol terus berputar, beberapa derajad sebelum torak mencapai TMA, injector
(penyemprot bahan bakar) menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar (di atas torak /
piston). Bahan bakar yang diinjeksikan dengan tekanan tinggi (150-300 atm) akan
membentuk partikel-partikel kecil (kabut) yang akan menguap dan terbakar dengan cepat
karena adanya temperatur ruang bakar yang tinggi (500-8000C). Pembakaran maksimal tidak
terjadi langsung saat bahan bakar diinjeksikan, tetapi mengalami keterlambatan pembakaran
(ignition delay). Dengan demikian meskipun saat injeksi terjadi sebelum TMA tetapi tekanan
maksimum pembakaran tetap terjadi setelah TMA akibat adanya keterlambatan pembakaran
(ignition delay). Proses pembakaran ini akan menghasilkan tekanan balik kepada piston
(torak) sehingga piston akan terodorong ke bawah beberapa saat setelah mencapai TMA
sehingga bergerak dari TMA ke TMB.
Gaya akibat tekanan pembakaran yang mendorong piston ke bawah diteruskan oleh
batang piston (torak) untuk memutar poros engkol. Poros engkol inilah yang berfungsi
sebagai pengubah gerak naik turun torak menjadi gerak putar yang menghasilkan tenaga
putar pada motor diesel.
4. Langkah Pembuangan
Katup buang terbuka dan piston bergerak dari TMB ke TMA. Karena adanya gaya
kelembamam yang dimiliki oleh roda gaya (fly wheel) yang seporos dengan poros engkol,
maka saat langkah usaha berakhir, poros engkol tetap berputar. Hal tersebut menyebabkan
torak bergerak dari TMB ke TMA. Karena katup buang terbuka, maka gas sisa pembakaran
terdorong keluar oleh gerakan torak dari TMB ke TMA. Setelah langkah ini berakhir,
langkah kerja motor diesel 4 langkah (4 tak) akan kembali lagi ke langkah hisap. Proses yang
berulang-ulang tersebut diatas disebut dengan siklus diesel. Untuk lebih jelasnya perhatikan
Gambar 4 (siklus kerja motor diesel 4 tak) dan Gambar 5 (diagram kerja katup motor diesel 4
tak).
Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi
dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid injection) yang
dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan sistim air injection yang
dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan motor bensin dianalisa dengan siklus otto).
Mesin diesel sulit beroperasi pada saat silinder dingin. Untuk membantu mesin
melakukan gerak mula pada saat silinder dingin beberapa mesin menggunakan busi
pemanas (glow plug) untuk memanaskan silinder sebelum penyalaan mesin. Lainnya
menggunakan pemanas resistive grid dalam intake manifold untuk menghangatkan
udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran
bahan bakar dalam silinder dengan efektif memanaskan mesin. Busi pemanas ini tidak
digunakan pada mesin diesel jenis direct injenction.
Komponen-komponen yang ada dan bekerja dalam mesin diproduksi dengan
dengan sangat teliti. Sementara komponen-komponen tesebut bekerja dalam mesin
dengan temperatur kerja mesin yang mencapai lebih dari 800 C dan beban kerja dalam
ruang silinder yang mencapai temperature 3000 sampai 5000 C pada tekanan 2492 kPa (30
Kgf/cm2). (Training Manual, M-STEP 2: Gasoline Engine, Kramayudha Tiga Berlian).
Beban kompresi yang tinggi, konstruksi yang besar, dan momen puntir yang
dihasilkan cukup besar, menghasilkan pula rendemen panas yang tinggi. Maka akan
menjadi pertanda buruk jika banyak energi panas yang terbuang ketika mesin bekerja.
Untuk mengatasinya adalah dengan mengoptimalkan kemampuan komponen-komponen
pendukung yang bekerja dalam mesin agar tetap dalam kondisi prima sesuai dengan
spesifikasi. Sehingga tidak banyak energi panas yang terbuang percuma.