Pengertian Mesin Bensin
Pengertian Mesin Bensin
Pengertian Mesin Bensin
2 : Kompresi adiabatis
3 : Pembakaran isokhorik
3-
4-
4. Kerja Siklus
W = Cv [(T3 - T2) - (T4 - T1)]
G. Proses pembakaran
Campuran bahan bakar-udara didalam selinder motor bensin harus sesuai dengan
syarat busi, yaitu jangan terbakar sendiri. Ketika busi mengeluarkan api listrik, yaitu pada
saat beberapa derajat engkol sebelum torak mencapai TMA, campuran bahan bakar-udara
disekitar itulah mula-mula terbakar. Kemudian nyala api merambat kesegala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi (25-50 m/detik), menyalakan campuran yang dilaluinya
sehingga tekanan gas didalam silinder naik, sesuai dengan jumlah bahan bakar yang
terbakar.
Pembakaran yang merambat dengan cepat itu, temperaturnya dapat melampaui
temperatur penyalaan sendiri sehingga akan terbakar dengan cepatnya. Proses terbakar
sendiri dari bagian campuran yang terakhir (terjatuh dari busi) dinamai detonasi.
Detonasi yang berulang-ulang dalam waktu yang cukup lama dapat merusak bagian
ruang bakar, terutama bagian tepi dari kepala torak tempat detonasi terjadi.Disamping itu
detonasi mengakibatkan bagian ruang bakar (misalnya busi atau kerak yang ada)sangat
tinggi temperaturnyaatau pijar, sehingga dapat menyalakan campuran bahan bakar-udara
sebelum waktunya (pranyala). Detonasidapat mengurangi daya dan efisiensi mesin,
sedangkan tekanan maksimum gas pembakaranpun akan bertambah tinggi. Karena itu,
detonasi yang dahsyat tidak di kehendaki dan harus dicegah. Maka dari itu seluruh
campuran bahan bakar-udara harus dinyalakan oleh nyala api yang berasal dari busi.
Berikut ini beberapa cara untuk mencegah detonasi :
1.
2.
3.
Mengurangi tekanan dan temperatur bahan bakar-udara yang masuk kedalam silinder.
Mengurangi perbandingan kompresi.
Memperlambat saat penyalaan.
1. Sistem Pengapian AC atau yang lebih kita kenal dengan CDI(Capasitor Discharge
Ignition) merupakan sistem dimana pengapian ke busi dibangkitkan dari tegangan AC
dari spul motor yang di triger oleh sirkuit elektronik(CDI) sesuai signal yang di terima
dari pulser.
2. Sistem Pengapian DC. Pada sistem pengapian Dc ini lebih mirip dengan sistem
pengapian mobil secara elektronik, yakni TCI(transistorized Ignition System), dengan
sistem TCI tegangan tinggi yang di bangkitkan dari koil benar2 tegangan DC 12volt yang
di driver oleh sebuah transistor sesuai data dari sumber signal alias pulser.
Semua sistem pengapian motor yang peletakan pulser berada pada askruk pasti
menimbulkan percikan busi secara 2 kali proses yang berbeda dalam 1 siklus kerja motor
4 tak, yakni pada proses kompresi dan proses buang.
I.
Dengan ukuran langkah torak dan kecepatan yang sama akan menghasilkan daya
yang lebih besar.
Motor Bensin 4 Langkah adalah motor bensin yang setiap siklus kerjanya dalam
4 langkah torak atau 2 kali putaran poros. Adapun rangkaian proses dan langkah-langkah
torak adalah sebagai berikut :
1.
Proses Pengisian
Pengisian campuran bensin dan udara terjadi pada langkah pertama yaitu saat torak
bergerak dari TMA ke TMB, di mana katup masuk terbuka dan katup buang tertutup.
2.
Proses Kompresi
Terjadi pada langkah kedua. Yaitu torak bergerak dari TMB ke TMA. Pada langkah ini
kedua katup tertutup.
3.
Proses Pembakaran
Beberapa saat menjelang akhir kompresi, saat sebelum torak mencapai TMA, busi
memercikkan bunga api dan membakar campuran bensin dan udara. Akibatnya
temperatur dan tekanan gas pembakaran dalam silinder meningkat.
4.
Proses Kerja/Ekspansi
Proses ini terjadi pada langkah ketiga yaitu torak bergerak dari TMA ke TMB. Tekanan
yang tinggi hasil pembakaran digunakan untuk mendorong torak ke bawah dan memutar
poros engkol untuk melakukan kerja mekanik.
5.
Proses Pembuangan
Terjadi pada langkah keempat, torak bergerak dari TMB ke TMA. Pada langkah ini katup
buang terbuka dan katup masuk tertutup. Gas hasil pembakaran dibuang keluar silinder
melalui katup buang.
Pemakaian bahan bakar lebih hemat dan kerugian dari gas-gas yang terbuang kecil
sekali.
Dengan ukuran piston dan putaran yang sama menghasilkan daya yang lebih kecil.
2.
Konstruksi mesin lebih kecil dan tidak perlu sekokoh mesin diesel.
3.
4.
5.
6.
Blok Silinder,
merupakan bentuk dasar dari mesin dan pada blok silinder ini terdapat beberapa buah
silinder mesin, pada tiap silinder terdapat sebuah torak/pistonyang dipasangkan pada
salah satu ujung batang piston, sedangkan ujung piston yang lain berhubungan langsung
dengan poros engkol/crank shaft, maka dengan demikian gerak naik turunnya piston
dapat menggerakan poros engkol. Sedangkan dibagian atas kepala silinder pada bagian
dalamnya berbentuk sebuah ruang bakar dan dilengkapi dengan katup-katup hisap dan
buang.
Blok silinder biasanya terbuat dari besi tuang/cor tetapi ada
yang terbuat dari paduan almunium dengan tujuan
untuk mengurangi berat serta menambah panas
radiasi. Beberapa silinder disusun pada blok
silinder, bagian atasnya ditutup dengan kepala
silinder sedangkan bagian bawah blok silinder
membentuk ruang engkol untuk penempatan dan
pemasangan kelengkapan, seperti dinamo starter (untuk
start awal gerak poros engkol, alternator, pompa bensin
serta distributor.
pula
2.
Silinder
merupakan bagian yang memindahkan tenaga panas ke tenaga mekanik dan untuk tujuan
ini piston bergerak naik memadatkan gas. Untuk memperoleh tenaga maksimum
ataupun optimum diusahakan tidak terdapat kebocoran-kebocoran pada gas-gas yang
dibakar diantara piston dan silinder. Gesekan dan keausan diusahakan seminim mungkin
yang diakibatkan oleh gerakan-gerakan meluncur dari piston. Untuk memperkecil hal ini,
dinding silinder diperkeras dengan besi tuang/cor, atau dengan diberikan khrom pada
dinding-dinding silinder untuk membatasi keausan tadi. Jika dinding silinder telah aus ..
maka perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengebor kembali dinding silinder
dengan bore tune, sehingga silinder ruang menjadi lebih besar maka membutuhkan
piston/torak juga lebih besar karena bertambahnya diameter ukuran silinder
(ber
hubungan dengan kecepatan pada saat dragrace, dimana ruang
silinder dan piston semakin besar dibutuhkan suplay
bahan bakar lebih besar sehingga digunakan
karburator minimal 2 barrel atau 4 barrel) Untuk
menghindari semakin tipisnya dinding dalam dan dinding luar
silinder (ketebalan silinder) maka sebaiknya dinding dalam
diberikan pelapis khrom sehingga permanen karena
meminimalisasi keausan .. dan piston bisa dipertahankan
tidak memerlukan penggantian piston yang lebih besar.
3.
Terletak dibawah blok silinder digunakan sebagai penampung oli mesin yang terbuat dari
baja press. Pada karter ini juga dilengkapi ventilasi untuk menghubungkan ruang dalam
dengan udara luar. Karter dibaut dibawah bak engkol dan diantaranya diberikan gasket
(pelapis karet) untuk menghindari kebocoran pada sambungan tersebut sehingga oli
mesin tidak bocor merembes keluar.
4.
Kepala Silinder
dibaut dengan blok silinder dibagian atas dan diantaranya juga diberikan gasket, terdapat
lubang-lubang untuk pemasangan busi dan mekanik katup yang dilengkapi pada mesin.
Kepala silinder pada umunya dibuat dari besi tuang campuran almunium untuk
membatasi pemuaian. Juga dilengkapi mantelpendingin yang berhubungan denga blok
silinder untuk memberikan pendinginan pada katup-katup dan busi-busi.
5.
Torak/piston,
Komponen ini wajib mempunyai sifat tahan terhadap tekanan dan suhu tinggi dan dapat
bekerja dengan kecepatan tinggi. Kepala piston umumnya mempunyai permukaan
yang datar tetapi ada pula yang cembung atau cekung. Pada bagian atas torak terdapat 2-3
celah untuk pemasangan pegas-pegas piston. Bahan dasar piston adalah campuran besi
tuang dan aluminium karena ringan dan mempunyai penghantar panas yang baik. Paduan
yang tidak seimbang akan berakibat buruk dimana pada suhu yang sangat tinggi akan
membuat piston memuai dan berubah bentuk.
10
Oleh sebab itu dijumpai diameter bagian atas torak agak lebih kecil dari bagian
bawahnya, dimanadalam keadaan suhu tinggi maka bagian atas dan bawah akan menjadi
sama besar.
- Antara piston dan dinding harus diberikan kerenggangan tertentu karena adanya
pemuaian pada waktu mesin bekerja yang mana disebut
renggang piston/torak. Bila terlalu besar maka akan
terjadi kebocoran gas yang keluar dan minyak oli mesin
akan masuk ke ruang piston dan silinder, sehingga suara
piston berisik. Bisa dilihat/dibuktikan jika
asap kenalpot (gas buang) terdapat asap putih ...
berarti kemungkinan oli mesin ikut terbakar karena
terlalu besar keranggangan ini. Bila terlalu kecil akan
menimbulkan gesekan yang akan lebih besar sehingga
pelumasan tidak
sempurna.
- Pena piston, berguna untuk menghubungkan piston dengan ujung batang piston,
berbentuk pipa untuk mengurangi berat dan pada kedua sisinya disangga oleh bos-bos
yang terdapat pada piston.
- Pegas piston, berguna untuk perapat dan menjaga agar gas-gas tidak keluar selama
langkah kompresi dan langkah kerja dalam ruang bakar. Dan juga untuk mengikis oli
pelumas dari dinding silinder, mencegah oli masuk ke ruang bakar. Umumnya terbuat dari
besi cor khusus dan diberi potongan untuk memudahkan pemasangan ke dalam alur pegas
yang terdapat pada piston. Diameternya sedikit lebih besar dari diameter piston, dan
setelah terpasang maka kekenyalan pegas piston ini menekan dinding silinder.
6.
Batang piston
7.
Poros engkol/crankshaft
11
Mempunyai tugas penting yaitu mengubah gerakan lurus piston yang berada dalam
silinder pada gerak kerja menjadi gerak putar dengan melalui batang-batang piston serta
menjaga pergerakan piston dalam lengkah-langkah selanjutnya. Poros engkol terdiri dari
pusat putaran dimana pada pena engkol dipasangkan batang piston. Bagian ujung depan
poros engkol dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemasangan gigi pengatur
(timing gear) yang berfungsi untuk menggerakan sumbu nok dan puli untuk menggerakan
pompa air/alternator (waterpump). Sedangkan bagian ujung belakang dipasangkan
dengan flens untuk pemasangan roda penerus (roda gila).
8.
Roda penerus/flywheel
Merupakan piringan yang terbuat dari besi tuang dan dibaut pada ujung belakang poros
engkol. Dimana poros engkol hanya mendapatkan tenaga putaran dari langkah kerja saja,
agar supaya dapat bekerja pada langkah yang lainnya maka poros engkol harus dapat
menyimpan day putaran yang diperolehnya. Bagian yang menyimpan tenaga putaran ini
adalah roda penerus yang juga dilengkapi dengan gigi ring yang dipasangkan di bagian
luar untuk perkatian dengan starter pinion.
12