Makalah Motor Bakar Torak

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH MEKANIKA TERMODINAMIKA II

MOTOR BAKAR TORAK

Di susun oleh :
Fikhri Wahyudi
20160036
Arif Budiman
2016005
Abdul Wahab Zn
20160031

PROGRAM STUDI TEKNIK PENGELASAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Salam Sejahtera,

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Mekanika Fluida II tentang Mesin Hidrolik.

Bukittinggi, Desember 2022


Menteri Teknik Pengelasan
Motor Bakar Torak

1. Pengertian Motor Bakar Torak

Motor bakar torak merupakan internal combustion engine, yaitu mesin yang fluida
kerjanya dipanaskan dengan pembakaran bahan bakar di ruang mesin tersebut. Fluida kerja
motor bakar torak adalah udara.
Pada dasarnya motor/mesin bakar torak (torak=piston) dibedakan menjadi dua: Motor
diesel dengan siklus termodinamika diesel, dan Motor otto (atau motor bensin) dengan siklus
termodinamika otto. Kedua jenis motor bakar torak ini berfungsi sebagai primary mover
(penggerak mula) di industri kimia.
Keuntungan dari mesin pembakaran dalam dibandingkan dengan mesin pembakaran
luar adalah kontuksinya lebih sederhana, tidak memerlukan fluida kerja yang banyak dan
efisiensi totalnya lebih tinggi. Sedangkan mesin kerja yang pembakaran luar keuntungannya
adalah bahan bakar yang digunakan lebih beragam, mulai dari bahan bakar padat sampai
bahan bakar gas, sehingga mesin pembakaran luar banyak dipakai untuk keluaran daya yang
besar dengan bahan bakar murah. Pembangkit tenaga listrik banyak menggunakan mesin
uap. Untuk kendaraan transport mesin uap tidak banyak dipakai dengan pertimbangan
kontruksinya yang besar dan memerlukan fluida kerja yang banyak.

Nama-nama bagian motor bakar


2. Macam Macam Mesin Torak Bakar

Motor bakar merupakan salah satu kontruksi mesin yang merubah energi panas menjadi
energi mekanis / gerak. Penyebab adanya energi panas dikarenakan adanya proses
pembakaran pada mesin. Bahan bakar, udara dan kelistrikan adalah salah satu penyebab
terjadinya energi panas dan dengan bantuan konstruksi mesin lainnya diantaranya usaha dan
tenaga dorong dari hasil ledakan pembakaran yang diubah oleh konstruksi mesin menjadi
energi mekanik atau tenaga penggerak.
Motor bakar terbagi dua jenis diantaranya :

a. Motor Pembakaran Luar

Mesin pembakaran luar

Motor pembakaran luar adalah suatu motor dimana proses pembakaran atau
perubahan energi panas dilakukan di luar dari mekanisme/konstruksi mesin. Dari
ruang pembakaran energi panas tersebut dialirkan ke konstruksi mesin melalui media
penghubung lagi.

Contoh motor pembakaran luar diantaranya :


 Mesin uap/turbin uap dan 
 Mesin Nuklir/Turbin Nuklir.
b. Motor Pembakaran Dalam

Mesin Diesel

Motor pembakaran dalam adalah suatu motor dimana proses perubahan energi
panasnya / pembakaran terjadi didalam kontruksi mesin itu sendiri. Dan tempat
terjadinya proses pembakaran itu disebut dengan ruang bakar atau combustion
chamber.
Contoh motor pembakaran dalam diantarana :
 Motor bensin
 Motor diesel
 Mesin jet

3. Proses Kerja Motor Bensin 4 Langkah

Mesin empat langkah adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus
pembakaran terjadi empat langkah piston. Empat langkah tersebut meliputi, langkah hisap
(pemasukan), kompresi, tenaga dan langkah buang yang secara keseluruhan memerlukan dua
putaran poros engkol (crankshaft) per satu siklus pada mesin Otto.
a. Langkah Hisap

Dalam langkah ini, campuran bahan bakar dan udara di hisap ke dalam ruang bakar,
Katup hisap membuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak dari titik
mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB), menyebabkan ruang silinder menjadi
vakum dan menyebabkan masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder
yang disebabkan adanya tekanan udara luar.
b. Langkah Kompresi

Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan. Katup hisap
dan katup buang tertutup. Waktu torak naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati
atas (TMA), campuran yang dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan
temperaturnya akan naik, sehingga akan mudah terbakar. Saat inilah percikan api dari
busi terjadi. Poros engkol berputar satu kali ketika torak mencapai titk mati atas (TMA).

c. Langkah Usaha

Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga dimana gerak translasi piston
diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol dan selanjutnya akan menggerakkan
kendaraan. Saat torak mencapai titik mati atas (TMA) pada saat langkah kompresi, busi
memberikan loncatan bunga api pada campuran udara dan bahan bakar yang telah
dikompresikan. Dengan adanya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran
yang tinggi mendorong torak ke bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin.

d. Langkah Buang

Dalam langkah ini, gas yang sudah terbakar, akan dibuang ke luar silinder. Katup
buang membuka sedangkan katup hisap tertutup.Waktu torak bergerak dari titik mati
bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), mendorong gas bekas keluar dari silinder. Pada
saat akhir langkah buang dan awal langkah hisap kedua katup akan membuka sedikit
(valve overlap) yang berfungsi sebagai langkah pembilasan (campuran udara dan bahan
bakar baru mendorong gas sisa hasil pembakaran). Ketika torak mencapai TMA, akan
mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros
engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam satu siklus yang terdiri dari empat
langkah yaitu, 1 langkah hisap, 1 langkah kompresi, 1 langkah usaha, 1 langkah buang
yang merupakan dasar kerja dari pada mesin empat langkah .

Prinsip kerja motor bensin 4 langkah

Kompresi pada mesin merupakan perbandingan tekanan udara berbanding bahan


bakar. Dalam pengertian yang lebih luas, rasio kompresi adalah perbandingan volume
ruang bakar saat piston di titik mati bawah (TMB) dengan volume ruang bakar saat titik
mati atas (TMA). Semakin besar perbandingan rasio kompresi maka pada saat piston
berada di titik mati atas (TMA) akan memiliki tekanan Kompresi pada mesin
merupakan perbandingan tekanan udara berbanding bahan bakar. Dalam pengertian
yang lebih luas, rasio kompresi adalah perbandingan volume ruang bakar saat piston di
titik mati bawah (TMB) dengan volume ruang bakar saat titik mati atas (TMA).
Semakin besar perbandingan rasio kompresi maka pada saat piston berada di titik mati
atas (TMA) akan memiliki tekanan.

4. Daya yang dihasilkan Motor Bakar (Internal Combustion Engine)

Ada 2 macam daya yang dihasilkan motor bakar yaitu daya Indikator dan daya efektif.
Daya indikator adalah daya yang dihasilkan dari pembakaran gas di dalam silinder.
Daya Indikator dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

Ni = (Pi x VL x n x z x a) / 450000 (Ps)


Dimana :
Pi = Tekanan indikator rata-rata
z = jumlah silinder
VL = Volume Langkah (cm3) n = Putaran (rpm)
a = Siklus per putaran (Untuk2 langkah a = 1, untuk 4 langkah a = 1/2 )

Daya efektif adalah daya yang dihasilkan mesin untuk menggerakkan poros. Untuk
mengukur daya efektif poros pada suatu mesin, sebelumnya kita ukur dahulu putaran dan
torsi yang dihasilkan motor bakar.

a. Untuk mengukur Momen Torsi digunakan Dinamometer


b. Untuk mengukur putaran digunakan Tako meter
Dari hasil pengukuran putaran dan torsi barulah daya efektif poros tersebut dapat dihitung
yaitu dengan rumus :

Daya efektif = Momen Torsi x Kecepatan sudut

Atau :

Ne = T x
Dimana : Ne = Daya efektif (Ps)
T = Momen Torsi (Kg.m)
ω= Kecepatan sudut
n = Putaran Poros ( rpm )

5. Daya Poros
Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja, jadi torsi adalah suatu
energi. Besaran torsi adalah besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi
yang dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya. Adapun perumusan dari torsi
adalah sebagai berikut. Apabila suatu benda berputar dan mempunyai besar gaya sentrifugal
sebesar F, benda berputar pada porosnya dengan jari-jari sebesar b, dengan data tersebut
torsinya adalah:
T = F x b (N.m)

dimana:
T = Torsi benda berputar (N.m)
F = adalah gaya sentrifugal dari benda yang berputar (N)
b= adalah jarak benda ke pusat rotasi (m)

Pada motor bakar untuk mengetahui daya poros harus diketahui dulu torsinya.
Pengukuran torsi pada poros motor bakar menggunakan alat yang dinamakan
Dinamometer. Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan memberi beban yang berlawanan
terhadap arah putaran sampai putaran mendekati 0 rpm, Beban ini nilainya adalah sama
dengan torsi poros. Dapat dilihat dari gambar diatas adalah prinsip dasar dari
dinamometer. Dari gambar diatas dapat dilihat pengukuran torsi pada poros ( rotor)
dengan prinsip pengereman dengan stator yang dikenai beban sebesar w. Mesin
dinyalakan kemudian pada poros disambungkan dengan dinamometer. Untuk megukur
torsi mesin pada poros
mesin diberi rem yang disambungkan dengan w pengereman atau pembebanan.
Pembebanan diteruskan sampai poros mesin hampir berhenti berputar. Beban maksimum
yang terbaca adalah gaya pengereman yang besarnya sama dengan gaya putar poros
mesin F. Dari definisi disebutkan bahwa perkalian antara gaya dengan jaraknnya adalah
sebuah torsi, dengan difinisi tersebut Tosi pada poros dapat diketahui dengan rumus:

T = w x b (Nm)
Dengan :

T = adalah torsi mesin (Nm)


w = adalah beban (N)
b= adalah jarak pembebanan dengan pusat perputaran (m)
Ingat w (beban/berat) disini kita bedakan dengan massa (m), kalau massa satuan kg,
adapun beban disini adalah gaya berat dengan satuan N yang diturunkan dari W=mg

Pada mesin sebenarnya pembebanan adalah komponen-komponen mesin sendiri yaitu


asesoris mesin ( pompa air, pompa pelumas, kipas radiator), generator listrik (pengisian
aki, listrik penerangan, penyalan busi), gesekan mesin dan komponen lainnya.

Dari perhitungan torsi diatas dapat diketahui jumlah energi yang dihasikan mesin pada
poros. Jumlah energi yang dihasikan mesin setiap waktunya adalah yang disebut dengan
daya mesin. Kalau energi yang diukur pada poros mesin dayanya disebut daya poros.

6. Gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis

Secara umum, gaya gesek suatu benda dapat digolongkan dalam dua jenis, yaitu gaya
gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek statis terjadi saat benda dalam keadaan
diam atau tepat akan bergerak, nilai koefisien ini selalu lebih besar dibanding nilai
koefisien gesek kinetis. Sedang gaya gesek kinetik terjadi saat benda dalam keadaan
bergerak. Gaya gesek merupakan gaya sentuh, artinya gaya ini muncul jika permukaan
dua zat bersentuhan secara fisik, di mana gaya gesek
tersebut sejajar dengan arah gerak benda dan berlawanan
dengan arah gerak benda. besar gaya gesek statis maksimun
dengan persamaan.
(1)
(2)
(3)
Dimana :
= gaya gesek statis maksimum

= koefisien gesek statis (tanpa satuan).


= sudut gesek statis.
=gaya normal yang bekerja pada benda

Besar gaya yang bekerja pada benda yang memungkinkan


menyebabkan benda bergerak. Kemudian bandingkan dengan
gesar gaya gesek statis maksimum. Jika gaya penggerak lebih besar
dari gaya gesek statis maksimum, maka benda bergerak. Gaya
gesek yang bekerja adalah gaya gesek kinetis, dengan demikian.

(4)
(5)
(6)
Dimana :

= gaya gesek kinetis

= koefisien gesek kinetis (tanpa satuan).


= sudut gesek kinetis.
= gaya normal yang bekerja pada benda

Jika gaya penggerak sama dengan gaya gesek statis maksimum maka benda
dikatakan tepat akan bergerak. Artinya masih tetap belum bergerak, sehingga gaya
gesek yang bekerja pada benda sama dengan gaya gesek statis maksimumnya. Jika
gaya penggeraknya lebih kecil dari gaya gesek statis maksimumnya maka benda
dikatakan belum bergerak. Gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda sebesarnya
sama dengan gaya pada benda yang bekerja pada benda pengeraknya.
Gerak dengan percepatan Gerak tanpa percepatan
Hubungan antara gaya gesek statis gaya gesek kinetik.

Gaya gesek pada bidang miring.

Dengan demikian gaya gesek statis pada bidang miring dapat menggunakan persamaan :
Gaya normal.

Gaya penyebab benda bergerak.

Saat benda akan bergerak.

Koefisien gesekan statis.

7. Efisiensi Volumetrik

Efisiensi Volumetrik adalah salah satu faktor terpenting dari parameter kinerja
mesin pembakaran internal. Ini adalah rasio volume udara / muatan yang ditarik ke
dalam silinder / detik selama langkah hisap dengan perpindahan total semua silinder /
detik pada tekanan atmosfer. Dengan kata-kata sederhana, ini menunjukkan kemampuan
mesin untuk melakukan pekerjaan secara efisien. Namun, itu bergantung pada kecepatan
dan beban mesin. Ini juga sangat tergantung pada tata letak saluran masuk dan buang,
ukuran port katup dan timing katup.
Nilai maksimumnya berkisar antara 80-90% dan sangat dipengaruhi oleh beberapa
variabel berikut:

 Tipe bahan bakar, air/fuel ratio


 Temperatur campuran udara-bahan bakar
 Compression ratio
 Putaran mesin
 Desain intake dan exhaust manifold
 Geometri dan ukuran katup termasuk valve lift and timing

Pengembangan teknologi telah dilakukan untuk meningkatkan efisiensi volumetik,


seperti memperbesar ukuran katup atau dengan menambah jumlah katup per silinder.
Pada saat ini sudah banyak mobil-mobil yang menggunakan 4 katup per silindernya.
Bahkan Honda mengembangkannya lagi dengan teknologi VTEC yang dapat mengatur
valve lift and timing. Cara lain yaitu dengan memasang supercharger atau turbocharger
untuk menekan udara yang masuk ke dalam silinder.

Anda mungkin juga menyukai