469-Article Text-1211-1-10-20190521 PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

STRATEGI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DAN ASET DAERAH


DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK RESTORAN
DI KOTA CIMAHI PROVINSI JAWA BARAT
Oleh
Tumija & Wulan Permatasari
Institut Pemerintahan Dalam Negeri

Abstract

R estaurant tax is one of the elements contributing enough to increase local tax revenue of
Cimahi City. The restaurant tax is intended as a source of financing regional development
and as part of a component in the implementation of regional autonomy. Restaurants tax in
Cimahi administered by the Department of Revenue Finance and Local Asset Management
(DPPKAD). The high level of tax realization restaurant makes authors keen to carry out further
research related to the strategy adopted DPPKAD. This research uses descriptive method with
data collection through interviews and documentation.
Restaurant tax collection process does not always go smoothly, sometimes encounter obstacles
that come from internal or external DPPKAD. Constraints include: lack of supervision system
conducted by field officers to the taxpayer, the lack of understanding of the taxpayer will be
tax benefits and how the payment of taxes, the taxpayers who perform data manipulation
reporting, weak law enforcement and criminal penalties, irregularities between field workers
with the taxpayer, the weakness of network system/network owned by the Department of
Revenue Financial Management and Asset Cimahi City and the latter is not optimal service
provided Financial Management Revenue and Asset Cimahi City.
Strategies or efforts to do DPPKAD to overcome these problems include: socializing restaurant
tax, conduct training or training computerization, administration, and further coordination
to the personnel manager of tax, proposed budget to complete the number and quality of
infrastructure, expand cooperation with the public or the private sector to develop innovations
that simplify services, increase cooperation with universities HR-related universities, published
the massive potential of nature tourism and culinary in Cimahi City, improve the quality or the
quality of service personnel to taxpayers.
Keywords: strategy, restaurant tax

Abstrak

P ajak restoran merupakan salah satu unsur pajak daerah yang cukup berkontribusi
meningkatkan pendapatan asli daerah Kota Cimahi. Pajak restoran ini ditujukan
sebagai sumber pembiayaan pembangunan daerah dan sebagai bagian dari komponen
dalam pelaksanaan otonomi daerah. Pajak Restoran di Kota Cimahi dikelola oleh Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD). Tingginya tingkat realisasi
pajak restoran membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait
strategi yang diterapkan DPPKAD. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan
teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi.
Proses pemungutan pajak restoran tidak selalu berjalan lancar, adakalanya menemui

65
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [65 – 80]

kendala yang berasal dari internal DPPKAD atau eksternal. Kendala-kendalanya antara
lain: kurangnya sistem pengawasan yang dilakukan oleh petugas lapangan kepada wajib
pajak, kurangnya pemahaman wajib pajak akan manfaat pajak serta bagaimana prosedur
pembayaran pajak, adanya wajib pajak yang melakukan manipulasi data pelaporan, masih
lemahnya penegakan hukum dan sanksi hukum, adanya penyimpangan antara petugas
lapangan dengan wajib pajak, masih lemahnya sistem jaringan/network yang dimiliki Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Cimahi dan yang terakhir adalah
belum optimalnya pelayanan yang diberikan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Cimahi.
Strategi atau upaya yang dapat dilakukan DPPKAD untuk mengatasi masalah tersebut
antara lain: melakukan sosialisasi tentang pajak restoran, mengadakan Diklat atau pelatihan
komputerisasi, administrasi, dan koordinasi lebih lanjut kepada para aparatur pengelola
pajak, mengajukan penganggaran untuk melengkapi jumlah sarana dan prasarana kerja,
memperbanyak kerjasama dengan masyarakat atau pihak swasta untuk mengembangkan
inovasi yang mempermudah pelayanan, meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi
perguruan tinggi terkait SDM, mempublikasikan secara massif potensi wisata alam dan
kuliner yang ada di Kota Cimahi, meningkatkan mutu atau kualitas pelayanan aparatur
terhadap wajib pajak.
Kata kunci: strategi, pajak restoran

PENDAHULUAN 2. Pendapatan Transfer


3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah

P endapatan Asli Daerah adalah


pendapatan yang diperoleh daerah
yang dipungut berdasarkan peraturan
Dalam pelaksanaannya, Pajak Daerah
menjadi sumber pendapatan yang berperan
penting dalam rangka peningkatan
daerah sesuai dengan peraturan
Pendapatan Asli Daerah selain sumber-
perundang-undangan. Pendapatan Asli
sumber pendapatan daerah lainnya.
Daerah merupakan pendapatan daerah
Pajak Daerah merupakan iuran wajib
yang bersumber dari hasil pajak daerah,
yang dilakukan oleh pribadi atau badan
hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan
kepada daerah tanpa imbalan langsung
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan yang seimbang, yang dapat dipaksakan
pendapatan lain asli daerah yang sah, berdasarkan peraturan perundang-
yang bertujuan untuk memberikan undangan yang berlaku, digunakan untuk
keleluasaan kepada daerah dalam membiayai penyelenggaraan pemerintahan
menggali sumber pendanaan dalam dan pembangunan daerah.
pelaksanaan otonomi daerah sebagai
Dari tabel 1 apat dilihat bahwa target
perwujudan asas desentralisasi. dan realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota
Selanjutnya Undang-Undang Nomor 23 Cimahi selalu mengalami peningkatan
Tahun 2014 Pasal 285, menyebutkan bahwa setiap tahunnya, kecuali pada 2014
sumber pendapatan Daerah terdiri atas: target Pendapatan Asli Daerah tidak
1. Pendapatan Asli Daerah meliputi: terealisasi (92,78%). Dalam hal ini penulis
berpendapat bahwa perlu ada suatu upaya
a. Pajak Daerah
dalam peningkatan pendapatan pada sektor
b. Retribusi Daerah tertentu yang dapat membantu menaikkan
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan persentase realisasi pada tahun-tahun
Daerah yang Dipisahkan berikutnya.

66
[Tumija & Wulan Permatasari]: Strategi DPPKAD dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak ...

Tabel 1

Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Cimahi (2010-2014)

No TAHUN TARGET (Rp) REALISASI (Rp) %

1 2010 43.047.572.305,00 49.130.347.305,00 114,13

2 2011 79.016.679.779,00 96.547.069.988,00 122,19

3 2012 113.213.153.861,00 139.131.730.607,36 122,89

4 2013 176.874.685.841.00 187.121.152.063,05 105,79

5 2014 245.795.525.592.00 228.048.870.386,59 92,78

Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Cimahi 2014

Pada dasarnya, pajak daerah kewenangan antara Provinsi dengan


merupakan sumber pendapatan asli daerah Kabupaten/Kota dalam menjalankan
tak hanya menjadi urusan pemerintah pemungutan pajak pada suatu wilayah.
daerah sebagai pihak yang menetapkan dan Dasar pelaksanaan pemungutan pajak
memungut pajak, namun berkaitan pula telah diatur pemerintah dalam Peraturan
dengan masyarakat. Setiap masyarakat Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang
yang memenuhi ketentuan yang diatur Jenis Pajak Daerah yang dipungut berdasarkan
dalam peraturan pajak daerah maupun penetapan Kepala Daerah atau dibayar sendiri
yang menikmati jasa yang diberikan oleh oleh wajib pajak yang bersangkutan, sehingga
pemerintah harus taat membayar pajak. lebih memudahkan dalam melaksanakan
Hal ini dikarenakan pendapatan dari pemungutan pajak daerah tersebut.
pajak tersebut akan dipergunakan untuk Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
memenuhi kebutuhan umum secara luas tentang Pajak dan Retribusi Daerah Pasal
bagi perekonomian masyarakat. 2 ayat (2) pun menyebutkan bahwa jenis-
Undang-Undang Nomor 28 Tahun jenis Pajak Kabupaten/Kota terdiri dari:
2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah 1. Pajak Hotel
menyatakan bahwa Pajak Daerah dibagi 2. Pajak Restoran
menjadi dua, yaitu Pajak Provinsi dan Pajak 3. Pajak Hiburan
Kabupaten/Kota. Pembagian tersebut 4. Pajak Reklame
dilakukan sesuai dengan kewenangan 5. Pajak Penerangan Jalan
pengenaan dan pemungutan masing-
6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
masing jenis pajak daerah pada wilayah
administrasi Provinsi atau Kabupaten/Kota 7. Pajak Parkir
yang bersangkutan. Setiap pemerintah 8. Pajak Air Tanah
daerah hanya dapat menetapkan pajak 9. Pajak Sarang Burung Walet
daerah saja sesuai dengan kewenangan yang 10. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan
diberikan pada pemerintah daerah oleh dan Perkotaan, dan
peraturan perundang-undangan. Hal ini 11. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
dilakukan untuk mengantisipasi perebutan Bangunan

67
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [65 – 80]

Pajak restoran salah satu jenis pajak target yang ditetapkan. Dengan demikian
yang dikelola oleh Kabupaten/Kota, penetapan target semestinya dapat di
sangat berpotensi kontribusinya terhadap tingkatkan lebih tinggi lagi, mengingat
peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota pajak restoran memiliki potensi yang baik
Cimahi. Hal ini dikarenakan sebagian dalam perkembangannya.
besar wilayah Kota Cimahi merupakan Walaupun dalam beberapa tahun
daerah wisata alam dan juga wisata kuliner
(2010-2014) target dan realisasi
yang representatif, sehingga berdampak
meningkat, namun masih ada wajib
terhadap pendapatan usaha restoran dan
pajak yang kurang memiliki kesadaran
sejenisnya. Penulis berpendapat, seiring
dengan berkembangnya omzet pendapatan akan pentingnya pembayaran pajak dan
dari pengusaha restoran atau kuliner ketepatan waktu pembayarannya. Dinas
lainnya dari tahun ke tahun, penerimaan Pendapatan Daerah Kota Cimahi pada
Pajak Restoran akan semakin meningkat Website Kota Cimahi tanggal 03 Juli 2015,
pula. meminta para pengusaha atau wajib pajak
Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa restoran untuk bersikap jujur terhadap
target dan realisasi penerimaan Pajak banyaknya transaksi yang mereka lakukan.
Restoran di Kota Cimahi terus meningkat. Selain itu, kurangnya sosialisasi serta
Realisasi dari target yang telah ditetapkan minimnya personel aparatur pengelola
dapat tercapai sesuai yang diharapkan pajak yang bertugas di lapangan, menjadi
bahkan melebihi yang ditargetkan. Hal ini persoalan yang mengindikasi kurangnya
menjadi potensi yang sangat baik untuk pendataan terhadap wajib pajak yang
terus dikembangkan oleh pemerintah Kota mengakibatkan belum maksimalnya
Cimahi. Selain itu, dari tabel di atas terdapat pendataan restoran yang masuk kategori
pula hal yang perlu dikaji lebih lanjut. Dapat wajib pajak restoran, kurangnya ketepatan
dilihat bahwa target pada 2012, 2013 waktu pembayaran pajak dan kurangnya
dan 2014, target yang ditetapkan terus kesadaran wajib pajak terhadap pentingnya
meningkat dan terpenuhi. Demikian pula pembayaran pajak tersebut dilakukan
realisasi, meski target terpenuhi namun dengan baik dan benar sesuai aturan yang
realisasinya ternyata jauh melampaui berlaku.

Tabel 2
Target dan Realisasi Pajak Restoran Kota Cimahi Tahun 2010-2014

No. TAHUN TARGET (Rp) REALISASI (Rp) %

1. 2010 3.020.000.000,00 3.025.578.700,00 100,18

2. 2011 3.209.999.961,00 3.368.080.496,00 104,92

3. 2012 3.760.000.000,00 4.032.666.376,00 107,25

4. 2013 4.300.000.000,00 5.101.234.917,00 118,63

5. 2014 7.500.000.000,00 9.236.125.947,00 123,15

Sumber: Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Cimahi 2014

68
[Tumija & Wulan Permatasari]: Strategi DPPKAD dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak ...

Upaya peningkatan penerimaan pajak strategi Dinas Pendapatan Pengelolaan


restoran ini dilakukan karena jumlah target Keuangan dan Aset Daerah untuk
penerimaan yang ditetapkan pada setiap meningkatkan penerimaan Pajak Restoran
tahun terus meningkat. Agar peningkatan yang termasuk salah satu Pendapatan Asli
tersebut dapat direalisasikan, maka Daerah di Kota Cimahi dan mengetahui
diperlukan strategi-strategi tertentu dalam Faktor Penghambat dan Pendukung dalam
meningkatkan penerimaan pajak restoran Meningkatkan Penerimaan Pajak Restoran
berdasarkan masalah-masalah yang di Kota Cimahi.
ditemukan dalam pelaksanaannya.
LANDASAN TEORI
Peningkatan penerimaan pajak
restoran ini pun perlu dilakukan langkah- Strategi
langkah yang terintegrasi dan terkoordinasi
dengan baik oleh pemerintah daerah dan Purwanto (2008: 73) menjelaskan
jajarannya dan perlu pemahaman yang bahwa istilah strategi berasal dari bahasa
baik terlebih dahulu terhadap hal-hal yang Yunani “Strategos” atau “Strategus”.
memengaruhi peningkatan penerimaan Strategos berarti jendral, namun dalam
pajak restoran agar langkah yang diambil bahasa Yunani kuno sering diartikan
bisa berjalan dengan efektif. Salah satu perwira negara (state officer) dengan
langkah yang telah dilakukan pemerintah fungsi yang lebih luas. Sejalan dengan
Kota Cimahi adalah Sistem Pajak Online. berkembangnya peranan sosial politik
serta penggunaan konsep strategi, maka
Permasalahan istilah strategi pun memperoleh pengertian
yang lebih luas dan beragam.
Berpacu pada latar belakang di atas,
penulis uraikan rumusan masalahnya yaitu: Menurut Hamel dan Prahalad dalam
Rangkuti (2006: 4) menyatakan:
1. Bagaimana strategi Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah “Strategi merupakan tindakan yang
untuk Meningkatkan Penerimaan bersifat incremental (senantiasa
Pajak Restoran ditinjau dari proses meningkat) dan terus-menerus dan
Manajemen Strategis di Kota Cimahi? dilakukan berdasarkan sudut pandang
2. Apa Faktor Penghambat atau Kendala tentang apa yang diharapkan oleh para
dalam Meningkatkan Penerimaan pelanggan di masa depan. Dengan
Pajak Restoran di Kota Cimahi? demikian perencanaan strategi hampir
selalu dimulai dari apa yang dapat
Maksud dan Tujuan Penelitian terjadi, bukan dimulai dari apa yang
Maksud dilaksanakannya penelitian terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi
ini adalah untuk memperoleh informasi pasar baru dan perubahan pola
dan mendapatkan pengetahuan terkait konsumen memerlukan kompetensi
peranan dan strategi yang dilakukan Dinas inti (core competencies). Perusahaan
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset perlu mencari kompetensi inti di dalam
Daerah dalam meningkatkan penerimaan bisnis yang dilakukan.”
dari pajak restoran dan menemukan Dari definisi ini dapat ditarik simpulan
hal-hal yang menghambat penerimaan bahwa strategi berorientasi pada keinginan
pajak restoran di Kota Cimahi. Sedangkan dan harapan pelanggan dan strategi
tujuannya adalah untuk mengetahui memerlukan perencanaan dan inovasi agar

69
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [65 – 80]

dapat bersaing dan mencapai tujuan yang (2011: 1) menjelaskan “Pajak adaiah iuran
telah ditetapkan. rakyat kepada kas negara berdasarkan
Sedangkan strategi menurut Salusu undang-undang (yang dapat dipaksakan)
(2007: 101) adalah “Strategi merupakan dengan tidak mendapat balas jasa timbal
suatu seni menggunakan kecakapan (kontraprestasi) yang tidak langsung dapat
dengan sumber daya suatu organisasi untuk ditunjukkan dan yang digunakan untuk
mencapai sasaran melalui hubungan yang membayar pengeluaran umum.”
efektif dengan lingkungan dalam kondisi Sedangkan menurut Siahaan (2013:
yang paling menguntungkan”. 7) pajak merupakan “pungutan dari
Hatten yang dikutip dalam Salusu masyarakat oleh negara (pemerintah)
(2006: 108) memberi beberapa petunjuk berdasarkan undang-undang yang bersifat
bagaimana suatu strategi dibuat sehingga dapat dipaksakan dan terutang oleh
bisa sukses antara lain: yang wajib membayarnya dengan tidak
1. Strategi harus konsisten dengan mendapat prestasi kembali (balas jasa)
lingkungannya; secara langsung.”
2. Setiap organisasi tidak hanya membuat Berdasarkan pemahaman tersebut di
satu strategi; atas maka secara umum pajak adalah suatu
3. Strategi yang efektif hendaknya pungutan yang diambil dari masyarakat oleh
memfokuskan dan menyatukan negara (pemerintah) berdasarkan undang-
semua sumber daya dan tidak undang yang bersifat dapat dipaksakan
menceraiberaikan satu dengan yang dan terutang oleh wajib pajak secara
lain; langsung yang hasilnya dapat digunakan
4. Strategi seharusnya memusatkan untuk membiayai pengeluaran negara
perhatian pada apa yang merupakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
kekuatannya yang tidak pada titik yang pembangunan.
justru adalah kelemahannya;
5. Sumber daya adalah sesuatu yang Pajak Daerah
kritis;
Pengenaan pajak di Indonesia
6. Strategi hendaknya memperhitungkan
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu,
resiko yang tidak terlalu besar;
Pajak Negara dan Pajak Daerah. Pajak
7. Strategi hendaknya disusun di atas
restoran sendiri dalam pelaksanaannya
landasan keberhasilan yang telah
termasuk ke dalam Pajak Daerah. Dalam hal
dicapai;
ini menurut Sutedi (2008: 57), pajak daerah
8. Tanda-tanda dari suksesnya strategi
adalah “pajak negara yang diserahkan
tampaknya dengan adanya dukungan
kepada daerah untuk dipungut berdasarkan
dari pihak-pihak yang terkait, dan
terutama pada eksekutif, dari semua peraturan perundang-undangan, yang
pimpinan unit kerja dalam organisasi. dipergunakan guna membiayai pengeluaran
daerah sebagai badan hukum publik.”
Pajak
Berkenaan dengan sistem pemungutan
Definisi atau pengertian pajak pajak, menurut Sutedi (2008: 33) beberapa
menurut Soemitro dalam Mardiasmo sistem yakni sebagai berikut.

70
[Tumija & Wulan Permatasari]: Strategi DPPKAD dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak ...

1. Self Assesment waktunya akan digunakan untuk


Self Assesment adalah suatu sistem membiayai pengeluaran negara.
pemungutan pajak, di mana wajib pajak b. Fungsi regulerend
menentukan sendiri jumlah pajak yang Fungsi regulerend merupakan bidang
terutang sesuai ketentuan Undang- fungsi di mana pajak digunakan untuk
Undang perpajakan. mencapai tujuan tertentu yang letaknya
Syarat-syarat sistem Self Assesment di luar bidang keuangan, dengan kata
dapat berhasil dengan baik, apabila lain pajak digunakan sebagai alat
terdapat: kebijakan dalam mencapai tujuan
a. Adanya kepastian hukum; tertentu di luar bidang keuangan.
b. Sederhana perhitungannya; c. Fungsi demokrasi
c. Mudah pelaksanaan; Fungsi demokrasi ialah fungsi yang
d. Lebih adil dan mudah merata; dan merupakan salah satu penjelmaan
atau wujud sistem gotong-royong,
e. Perhitungan pajak yang dilakukan
termasuk kegiatan pemerintahan
oleh wajib pajak
dan pembangunan demi keselamatan
2. Official Assesment manusia.
Official Assesment adalah suatu sistem d. Fungsi distribusi
pemungutan pajak, di mana aparatur
Fungsi distribusi ialah fungsi yang lebih
pemerintahan menentukan sendiri (di
menekankan pada unsur pemerataan
luar wajib pajak) jumlah pajak yang
dan keadilan dalam masyarakat.
terhutang. Dalam sistem ini inisiatif
sepenuhnya ada pada aparatur pajak,
Pajak Restoran
atau kegiatan dalam menghitung dan
pemungutan pajak sepenuhnya ada Pajak restoran merupakan jenis pajak
pada aparatur perpajakan, baik kualitas yang ditetapkan berdasarkan peraturan
maupun kuantitasnya telah memenuhi pemerintah. Menurut Siahaan (2013: 327)
kebutuhan. dijelaskan bahwa, “Pajak restoran adalah
3. Withholding System pajak atas pelayanan yang disediakan oleh
Withholding System adalah restoran.” Pengenaan pajak restoran ini
perhitungan, pemotongan, pembayaran dengan menggunakan tarif tertentu yang
serta pelaporan pajak yang kepada telah ditetapkan pemerintah daerah dan
pihak ketiga oleh pemerintah (semi Self kemudian dikalikan jumlah pembayaran
Assesment). yang diterima atau yang semestinya
diterima oleh restoran. Secara umum tarif
Lebih lanjut Sutedi (2008: 49) yang dikenakan untuk pajak restoran
mengemukakan bahwa fungsi pajak tersebut adalah 10 %.
dapat dikelompokkan sebagai berikut.
Lebih lanjut dalam Siahaan (2013:
a. Fungsi budgeteir 329) dijelaskan bahwa, “Objek Pajak
Disebut juga fungsi fiskal, yaitu fungsi Restoran adalah pelayanan yang disediakan
untuk mengumpulkan uang pajak oleh restoran, Pelayanan yang disediakan
sebanyak-banyaknya, sesuai dengan restoran meliputi pelayanan penjualan
Undang-Undang yang berlaku pada makanan dan atau minuman yang

71
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [65 – 80]

dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi menetapkan prosedur-prosedur khusus


di tempat lain. Termasuk dalam objek Pajak dalam penelitian.
Restoran adalah rumah makan, cafe, bar Kemudian berangkat dari hal tersebut,
dan sejenisnya”. penulis menggunakan metode deskriptif
Selain dari pada objek pajak, dalam yang dalam penyajiannya menggambarkan
Pajak Restoran terdapat juga suatu subjek keadaan aktual yang sebenarnya terjadi
pajak dan wajib pajaknya. Subjek pajak pada fokus yang diamati. Nazir (2011:
ini adalah orang pribadi atau badan yang 55) menjelaskan, “Secara harfiah, metode
melakukan pembayaran kepada restoran. deskriptif adalah metode penelitian untuk
Dijelaskan pula dalam Siahaan (2013: membuat gambaran mengenai situasi atau
330), “Subjek pajak adalah konsumen kejadian dengan mengakumulasi data dasar.
yang menikmati dan membayar pelayanan ”Dalam hal ini peneliti diharapkan bukan
yang diberikan oleh pengusaha restoran. saja memberikan gambaran fenomena,
Sedangkan yang menjadi wajib pajak namun juga menerangkan hubungan,
adalah orang pribadi atau badan yang menguji hipotesis-hipotesis, membuat
mengusahakan restoran.” prediksi serta mendapatkan makna
dan implikasi dari suatu masalah yang
METODE PENELITIAN hendak dipecahkan. Modal yang awal yang
diperlukan adalah wawancara sederhana.
Metode Lebih lanjut Arikunto (2013: 3)
Menurut John deRoche dalam Indrawan menyimpulkan bahwa “... Penelitian
dan Yaniawati (2014: 30) dikatakan deskriptif adalah penelitian yang
bahwa“... Research design (in holistic sense), dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,
Planning all components and steps of the kondisi atau hal-hal lain yang sudah
research-while taking account of ethics, disebutkan, yang hasilnya dipaparkan
resources and contingencies-so that you will dalam bentuk laporan penelitian”.
produce meaningful, important, and credible Untuk melakukan penyajian laporan
knowledge-claims about the empirical penelitian yang bersifat deskriptif
world.” Desain penelitian secara holistik tersebut, maka penulis pun menggunakan
dalam hal ini diartikan sebagai perencanaan pendekatan induktif. Dengan pendekatan
semua komponen serta langkah-langkah tersebut penulis bertujuan untuk lebih
dari penelitian dengan memperhitungkan memahami situasi serta kejadian aktual
etika, sumber daya dan kontinjensi sehingga yang ditemukan di lapangan.
dapat dihasilkan suatupemahaman atau
klaim secara empiris yang bermakna, Teknik Pengumpulan Data
penting dan kredibel. Tujuan penelitian secara sederhana
Adapun Creswell (2014: 17) adalah mendapatkan serta mengumpulkan
mendefinisikan metodologi penelitian, “The data dari persoalan yang tengah diamati.
research methodology is a types of study Tanpa adanya teknik dalam pengumpulan
design qualitative, quantitative and mixed data, peneliti tidak akan memperoleh data
methods which establishes special procedure yang sesuai standar penelitian. Nazir (2011:
in research”. Metodologi penelitian adalah 174) pun menyatakan, “... Pengumpulan
jenis-jenis rancangan penelitian kualitatif, data merupakan langkah yang amat
kuantitatif dan metode campuran yang penting dalam metode ilmiah, karena

72
[Tumija & Wulan Permatasari]: Strategi DPPKAD dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak ...

pada umumnya data yang dikumpulkan dan kemampuan yang tinggi agar
digunakan untuk menguji hipotesis yang lebih mudah diatur dan lebih mudah
telah dirumuskan.” dianalisis dan menjadi data yang jelas.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam 2. Penyajian data (data display)
penelitian ini penulis mengumpulkan data Setelah data diperjelas dan diperpadat
dengan menggunakan teknik-teknik yaitu dengan mereduksi data maka yang
teknik wawancara, dan dokumentasi. akan dilakukan selanjutnya adalah
menyajikan data. Berhubung penelitian
Teknik Analisis Data ini bukan kuantitatif jadi bukan berupa
angka-angka yang akan disajikan tapi
Creswell (2014: 274) memberikan berupa uraian, bagan dan sejenisnya
penjelasan bahwa: yang merupakan jenis penelitian
Data analysis is an on going process kualitatif. Cara untuk mempermudah
that requires reflection constantly on dalam menyajikan data yang diperoleh
the data, asking questions analytically, dalam penelitian, bisa dengan tabel,
and write short notes throughout the grafik, bagan, grafik dan lain-lain yang
study. I mean, qualitative data analysis dapat memudahkan pembaca untuk
may involve process of data collection, memahami isi penelitian.
interpretation, and reporting of results 3. Penarikan simpulan (conclusion
simultaneously and together. drawing)
Analisis data merupakan proses Setelah data disajikan maka langkah
berkelanjutan yang membutuhkan selanjutnya adalah verifikasi,
refleksi terus-menerus terhadap data, sebelumnya sesuatu yang diverifikasi
mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu bertujuan untuk menjadi lebih
analitis, dan menulis catatan singkat baik, di mana suatu penelitian harus
sepanjang penelitian. Maksud saya, bersifat terbuka agar bisa dikoreksi
analisis data kualitatif bisa saja untuk mendapatkan hasil yang lebih
melibatkan proses pengumpulan data, memuaskan nantinya. Seperti data
interprestasi, dan pelaporan hasil yang awalnya masih kurang jelas
secara serentak dan bersama-sama. setelah diverifikasi akan menjadi
Lebih lanjut Sugiyono (2012: 244) sebuah data yang jelas dan dapat
mengemukakan tentang aktivitas analisis dipertanggungjawabkan dan data yang
data yaitu: diperoleh lebih akurat.
1. Reduksi data (data reduction)
Dalam pengumpulan data sebenarnya ANALISIS DAN PEMBAHASAN
kita bisa memperoleh data dari mana
Pajak Restoran
saja, dan dari sumber yang berbeda,
dan dari sekian banyak data yang kita Berpedoman terhadap Undang-Undang
dapat perlu dicermati lagi agar menjadi Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
lebih jelas. Dengan menganalisis data Daerah dan Retribusi Daerah Pasal 1 angka
seperti mengambil intisari atau hal- 22 dan 23, maka Pajak Restoran merupakan
hal terpenting dan merangkumnya pajak atas pelayanan yang disediakan oleh
dengan terstruktur sesuai keahlian restoran.

73
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [65 – 80]

Sebagai bentuk tindak lanjut atas bukan objek pajak, dan/atau harta dan
penyelenggaraan pajak restoran tersebut, kewajiban sesuai dengan ketentuan dalam
maka pemerintah Kota Cimahi menerbitkan Pasal 13 peraturan walikota Cimahi Nomor
peraturan daerah tentang pajak restoran 16 Tahun 2013. Pembayaran pajak harus
yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota dibayarkan sekaligus atau lunas. Pajak
Cimahi Nomor 6 Tahun 2015 dan disertai yang harus dibayarkan oleh wajib pajak
dengan Peraturan Walikota Cimahi Nomor akan diproses dengan bentuk Surat Setoran
16 Tahun 2013. Pajak Restoran (SSPD) sebagai tanda
bukti pembayaran atau penyetoran pajak
Objek Pajak Restoran restoran.
Berdasarkan pengamatan penulis, Apabila wajib pajak yang tidak
objek pajak restoran adalah pelayanan memenuhi kewajibannya setelah dilakukan
yang disediakan oleh restoran. Objek pajak pemeriksaan, kepadanya dapat diterbitkan
yang dimaksud disini meliputi pelayanan Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang
penjualan makanan dan/atau minuman yang Bayar (SKPDKB) dan atau Surat Ketetapan
dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan
ditempat pelayanan maupun di tempat lain. (SKPDKBT) yang menjadi sarana penagihan
Terkecuali pelayanan yang disediakan oleh pajak sesuai ketentuan dalam Pasal 13, 14
restoran yang omzet penjualannya tidak dan 15 Peraturan Walikota Cimahi Nomor
melebihi Rp10.000.000,- per bulannya. Hal 16 Tahun 2013.
ini sesuai dengan yang dijelaskan dalam
peraturan daerah Kota Cimahi Nomor 6 `` Penagihan Pajak Restoran
Tahun 2015 Pasal 9 ayat (4) tentang Objek
Dalam proses penagihan pajak restoran,
Pajak Restoran.
dinas pendapatan pengelolaan keuangan
Pembayaran dan Penagihan Pajak dan aset daerah telah menjalankan
Restoran prosedur antara lain: pajak terutang yang
telah dibebankan kepada wajib pajak
harus dibayar dan dilunasi setorannya
`` Pembayaran Pajak Restoran paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja
Pajak restoran di Kota Cimahi setelah dikeluarkannya Surat Ketetapan
terlaksana dengan menggunakan sistem Pajak daerah (SKPD). Apabila kemudian
self assessment yang mana memberikan dalam jangka waktu tersebut wajib pajak
kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk yang bersangkutan tidak melakukan
menghitung, memperhitungkan, membayar pembayaran atau kurang bayar, maka dinas
dan melaporkan sendiri pajak terutang akan mengeluarkan Surat Tagihan Pajak
kepada dinas, sesuai dengan ketentuan Daerah (STPD). Surat teguran tersebut
dalam Pasal 1 ayat 18 peraturan walikota telah disertai dengan keterangan sanksi
Cimahi Nomor 16 Tahun 2013. administrasi berupa bunga sebesar 2%
(dua persen) per bulan dari besarnya pajak
Wajib pajak diharuskan membayar
terutang.
pajak yang terutang dengan menggunakan
Surat Pemberitahuan Pajak Daerah Selanjutnya jika wajib pajak masih
(SPTPD). SPTPD tersebut digunakan belum melunasi jumlah pajak yang belum
untuk melaporkan perhitungan dan/atau dibayar, maka dinas akan mengeluarkan
pembayaran pajak, objek pajak dan/atau Surat Paksa sesuai dengan perundang-

74
[Tumija & Wulan Permatasari]: Strategi DPPKAD dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak ...

undangan. Pelaksanaan penagihan pajak 1. Pendataan terhadap wajib pajak


dengan Surat Paksa ini tidak mengakibatkan restoran.
penundaan hak wajib pajak mengajukan 2. Pemberian penyuluhan pajak restoran
keberatan, pembetulan, pembatalan,
pengurangan ketetapan dan penghapusan 3. Pengawasan terhadap objek pajak
atau pengurangan sanksi administrasi. restoran, mencakup pengawasan
Lebih lanjut jika pajak yang harus dibayar administratif maupun pengawasan di
tidak dilunasi dalam jangka waktu 7 (tujuh) lapangan.
hari setelah dikeluarkannya Surat Paksa, 4. Penertiban usaha restoran.
maka dinas dapat mengeluarkan Surat Selain penerapan sesuai ketentuan
Perintah Melaksanakan Penyitaan. Semua peraturan walikota tersebut, hal yang
ini dilakukan sesuai dengan ketentuan dilakukan dinas pendapatan pengelolaan
dalam Peraturan Walikota Cimahi Nomor keuangan dan aset daerah kota Cimahi
16 Tahun 2013 Pasal 17, 18, 19, 20, 21, 22 adalah 4 (empat) tahapan penting dalam
dan 23. proses manajemen strategis yaitu:
Pelaksanaan prosedur atau sistem 1. Pengamatan Lingkungan Strategi.
yang diterapkan Dinas Pendapatan Daerah
2. Perumusan Strategi.
Kota Cimahi dalam pemungutan pajak
restoran, pengawasan maupun penerapan 3. Implementasi Strategi.
sanksi-sanksi telah memenuhi ketentuan 4. Evaluasi dan Pengendalian.
perundang-undangan yang berlaku
Maka strategi yang dapat dilakukan
terutama yang diatur dalam peraturan
untuk meningkatkan penerimaan pajak
walikota Cimahi Nomor 16 Tahun 2013.
restoran dapat dianalisis juga dengan
Walaupun masih ditemukan kendala-
tahapan tersebut. Berikut penjelasannya:
kendala dalam penerapan sanksi-sanksi
kepada wajib pajak yang membandel.
`` Pengamatan Lingkungan Strategi
Strategi DPPKAD Kota Cimahi Berdasarkan wawancara penulis
dalam Meningkatkan Penerimaan dengan Kepala Bidang Identifikasi
Pajak Restoran Ditinjau dari Proses Pendapatan Daerah Kota Cimahi, Bapak
Manajemen Strategis Iyun Sapta Maulana, SE., ME pada Selasa
tanggal 17 Januari 2017 di kantor Dinas
Dalam rangka mewujudkan tujuan yang
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
ingin dicapai, setiap organisasi memiliki
Daerah Kota Cimahi, mengenai pengamatan
perencanaan strategis untuk mencapai
lingkungan beliau menyatakan:
tujuan tersebut. Banyak cara atau siasat
yang dilakukan pemerintah daerah Kota
“Dalam hal pengamatan, yang pertama
Cimahi untuk meningkatkan pendapatan
kita lakukan adalah melakukan
asli daerah. Untuk pajak restoran ini, sesuai
pendataan potensi pajak secara baik
dengan peraturan walikota Cimahi Nomor
dan benar. Seberapa besar potensi
16 Tahun 2013 strategi dinas pendapatan
suatu penerimaan dapat dilihat dari
pengelolaan keuangan dan aset daerah kota
jumlah wajib pajak.”
Cimahi dalam meningkatkan pendapatan
daerah, antara lain dengan melakukan Kemudian lebih lanjut beliau
sebagai berikut. mengatakan:

75
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [65 – 80]

“Setelah itu baru kita amati apa-apa Dengan demikian dapat disadari bahwa
saja yang memengaruhi tujuan kita, penting halnya untuk membangun
baik dari hal-hal yang mendukung atau strategi berdasarkan nilai-nilai tambah
yang menghambat”. dari berbagai sudut pandang termasuk
dari perspektif wajib pajak terhadap
Hal itu beliau sampaikan karena
sikap dan ide apa yang perlu diciptakan
menurut beliau sangat penting untuk
pihak aparatur dalam pelaksanaannya.
dijadikan pertimbangan dalam membuat
suatu strategi menuju tercapainya tujuan, `` Implementasi Strategi
baik dari segi visi maupun misi.
Untuk mewujudkan peningkatan
`` Perumusan Strategi penerimaan pajak restoran, strategi
yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan
Berdasarkan wawancara penulis pada
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah,
Selasa tanggal 17 Januari 2017 di kantor
di antaranya berwujud pengembangan
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
program. Bapak Iyun Sapta Maulana, SE.,
dan Aset Daerah Kota Cimahi dengan Bapak
ME selaku Kepala Bidang Identifikasi
Iyun Sapta Maulana, SE., ME selaku Kepala
Pendapatan Daerah Kota Cimahi
Bidang Identifikasi Pendapatan Daerah
menjelaskan bahwa yang dimaksud
Kota Cimahi, beliau menyatakan bahwa
dengan pengembangan program dalam
yang menjadi perumusan strategi adalah
meningkatkan penerimaan Pajak Restoran
sebagai berikut.
ini dapat melalui peningkatan kualitas
Untuk meningkatkan penerimaan pajak sumber daya aparatur terlebih dahulu.
restoran Kota Cimahi, telah dihimbau Beliau menyampaikan:
agar pelayanan pembayaran pajak
Untuk meningkatkan atau
dilakukan oleh aparat D i n a s
mengembangkan kualitas sumber
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
daya aparatur dinas pendapatan
Aset Daerah Kota Cimahi. Untuk pajak
pengelolaan keuangan dan aset daerah
restoran itu sendiri, pembayarannya
adalah hal yang sangat penting untuk
diterima langsung oleh bagian
dilakukan, khususnya di bidang pajak.
pendapatan. Hal ini dimaksudkan
Tujuannya tak lain untuk menghasilkan
supaya tidak ada kesan bahwa
aparatur pengelola pajak yang cakap,
aparat dinas pendapatan pengelolaan
mengerti dan menguasai bidang serta
keuangan dan aset daerah mempersulit
tugasnya. Dengan begitu, pelayanan
wajib pajaknya. Dengan pelayanan
yang berkaitan akan mudah bidang
yang baik terhadap pembayaran pajak
pajak.
yang diharapkan dapat menambah
kesadaran wajib dalam membayar Sehingga dapat dipahami bahwa
pajak, karena pelayanan yang sumber daya aparatur atau tenaga ahli
baik bisa memengaruhi kesadaran dari pada bidang pajak dinilai kurang, yang
wajib pajak dalam membayar berimbas pada sistem administrasi yang
pajaknya. Inovasi-inovasi baru terkait pajak terutama Pajak Restoran
untuk memudahkan pelaksanaan menjadi kurang efektif dan efisien. Hal ini
administrasi pajak juga perlu diperkuat dengan kenyataan di lapangan
dimunculkan supaya pelaksanaannya yang mana masih terdapat potensi pajak
menjadi lebih efektif dan e f i s i e n . yang belum terdaftar sebagai wajib pajak

76
[Tumija & Wulan Permatasari]: Strategi DPPKAD dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak ...

dan juga wajib pajak terdaftar yang kurang pajak.


terkendali dalam pembayaran pajaknya
seperti adanya tunggakan pembayaran Faktor Penghambat atau Kendala
pajak, kurang bayar dan lain sebagainya. dalam Meningkatkan Penerimaan
Sehingga sangat dibutuhkan pengembangan Pajak Restoran
kualitas aparatur pajak tersebut untuk Suatu organisasi tak akan pernah lepas
menyikapinya. dari berbagai persoalan dan faktor-faktor
yang menghambat pencapaian tujuannya.
`` Evaluasi dan Pengendalian
Suatu instansi belum bisa dikatakan berhasil
Kepala Sub Bidang Pengawasan, melaksanakan penyelenggaraan tugas
Pengendalian dan Penyuluhan Pajak Daerah dan fungsinya meskipun telah memiliki
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan pencapaian yang tinggi. Contohnya saja
dan Aset Daerah Kota Cimahi, Bapak Pirman apabila dikaji lebih jauh, adanya peningkatan
Gultom, S. STP saat wawancara pada Jumat penerimaan suatu Pajak Restoran belum
tanggal 20 Januari 2017 menyampaikan menjamin telah terlaksananya proses
bahwa: pemungutan Pajak Restoran secara efektif
Masih kurang pemahaman masyarakat dan efisien. Selalu akan ada penghambat
akan pentingnya kesadaran membayar dalam upaya meningkatkan penerimaan
pajak. Oleh sebab itu perlu dilakukan pajak ini. Beberapa hal yang menjadi faktor
sosialisasi terkait pajak, contohnya penghambat penerimaan Pajak Restoran di
bisa dengan sosialisasi Peraturan antaranya sebagai berikut.
Daerah Nomor 6 Tahun 2015 Pasal 1) Kurangnya sistem pengawasan yang
9 tentang pajak restoran, Peraturan dilakukan oleh petugas lapangan
Walikota Nomor 16 Tahun 2013 kepada wajib pajak.
tentang Prosedur Pemungutan Pajak Pengawasan terhadap wajib pajak
Restoran, atau induk dari semuanya seperti halnya, wajib pajak yang
yaitu Undang-Undang Nomor 28 Tahun memiliki tunggakan, kurang bayar atau
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi denda merupakan hal yang sulit untuk
Daerah. Ini tujuannya agar masyarakat, dilakukan secara maksimal mengingat
terutama yang tergolong wajib pajak terbatasnya jumlah aparatur pajak
agar mengerti dan memahami akan yang bertugas di lapangan. Hal ini
pentingnya kewajiban m e m b aya r berakibat pada terjadinya kesulitan
pajak, bagaimana mekanisme dalam melakukan pengendalian
pemungutan pajak, dan bagaimana pemungutan Pajak Restoran secara
sanksi pelanggaran pajak sehingga optimal di lapangan.
wajib pajak memiliki kesadaran untuk
membayar pajak tepat waktu. 2) Kurangnya kepahaman wajib pajak
Hal ini merupakan bentuk evaluasi dan akan manfaat pajak serta bagaimana
juga strategi serta bentuk pengendalian prosedur pembayaran pajak.
yang mana penerapan dari dasar hukum Dalam pelaksanaan pemungutan Pajak
adalah hal penting dalam memberikan Restoran, masih ada wajib pajak dan
pemahaman pada masyarakat terhadap pengusaha yang belum menyadari
urgensi pajak sehingga kemudian manfaat serta pentingnya membayar
masyarakat dapat sadar dan taat membayar pajak bahkan sampai menolak untuk

77
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [65 – 80]

mendaftarkan diri sebagai wajib pajak juga penyimpangan oleh aparat petugas
membayar pajak. Belum lagi wajib pajak dengan wajib pajak terkait
pajak yang enggan dan berkelit ketika manipulasi laporan juga sangatlah
diberi peringatan untuk melakukan berpengaruh dalam penerimaan Pajak
melunasi pajak terutangnya. Padahal Restoran. Hal ini tentu menyebabkan
pajak yang dibayarkan selain digunakan tidak maksimalnya jumlah penerimaan
untuk penyelenggaraan pemerintahan, Pajak Restoran.
juga digunakan untuk peningkatan 6) Lemahnya sistem jaringan/network yang
fasilitas seperti sarana prasarana dimiliki Dinas Pendapatan Pengelolaan
umum oleh pemerintah daerah. Hal Keuangan dan Aset Daerah Kota Cimahi.
tersebut bertujuan tidak lain untuk
mensejahterakan masyarakatnya, Dalam hal jaringan ini Dinas berurusan
contohnya seperti peningkatan dengan pihak ketiga sebagai penyedia
pembangunan di Kota Cimahi. jasa jaringan internet dan komunikasi
lainnya. Persoalan ini kerap
3) Adanya wajib pajak yang melakukan mengganggu aparatur pengelola Pajak
manipulasi pelaporan. dalam mengolah data dan meng-update
Berdasarkan keterangan yang informasi keuangan. Lemahnya jaringan
diperoleh penulis di lapangan ternyata ini pun mengganggu koordinasi antara
terdapat pula beberapa wajib pajak di pihak Dinas Pendapatan Pengelolaan
Kota Cimahi yang kemudian menjadi Keuangan dan Aset Daerah dengan
temuan BPK (Badan Pemeriksa Dinas-dinas atau instansi lainnya di
Keuangan) karena diketahui telah Kota Cimahi.
memanipulasi laporan pendapatan Beberapa faktor penghambat di atas
bulanan restoran, laporan perolehan bukanlah hal yang mudah untuk diatasi.
pajak, serta laporan bukti transaksi/ Antara satu faktor penghambat dengan
struk pembayaran dan lain-lain. faktor penghambat lainnya dapat pula
4) Lemahnya penegakan hukum. menjadi saling berkaitan. Dengan demikian
Kurangnya sosialisasi mengenai pemerintah harus bekerja dan berpikir
Peraturan Daerah Kota Cimahi telah ekstra dalam menghadapi masalah tersebut.
menyebabkan penegakan hukum
terhadap masyarakat atau wajib SIMPULAN DAN SARAN
pajak yang belum bisa memenuhi
kewajibannya menjadi terhambat. Simpulan
Hal ini menjadi tantangan Dinas
Berdasarkan uraian dan analisis penulis
Pendapatan Pengelolaan Keuangan
mengenai Strategi Dinas Pendapatan
dan Aset Daerah Kota Cimahi untuk
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
menyikapi persoalan tersebut.
Kota Cimahi dalam Meningkatkan
5) Adanya penyimpangan antara petugas Penerimaan Pajak Restoran, penulis
lapangan dengan wajib pajak. mengambil simpulan sebagai berikut.
Selain banyaknya wajib pajak yang Strategi yang dilakukan Dinas
tidak jujur dalam membayar pajak Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan melaporkan hasil pendapatan dan Aset Daerah Kota Cimahi dalam
perbulannya kepada petugas pajak, ada meningkatkan penerimaan Pajak Restoran

78
[Tumija & Wulan Permatasari]: Strategi DPPKAD dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak ...

adalah dengan memberlakukan dan 1. Melakukan sosialisasi tentang pajak


mengontrol pemungutan pajak secara dengan menerangkan Undang-
self assessment dan office assessment, Undang Nomor 28 Tahun 2009
mensosialisasikan urgensi dan manfaat tentang Pajak Daerah dan Retribusi
pajak, mensosialisasikan dasar hukum Daerah, PP Nomor 91 Tahun 2010
pelaksanaan pajak, melakukan update tentang Jenis Pajak Daerah, Perda
data secara berkala (kroscek data), Kota Cimahi Nomor 6 Tahun 2015
meningkatkan kualitas dan kuantitas tentang Pajak Restoran dan Perwal
sumber daya aparatur, meningkatkan Kota Cimahi Nomor 16 Tahun 2013
sarana dan prasarana kerja, bekerjasama tentang Prosedur Pemungutan Pajak
dengan pihak swasta dalam pengembangan Restoran. Kemudian juga memberikan
sistem administrasi pajak, menciptakan pemahaman yang lebih sederhana
daya tarik daerah dan yang terakhir yakni kepada masyarakat agar masyarakat
meningkatkan mutu pelayanan. dapat mudah mengerti akan arti
Faktor yang menghambat Dinas pentingnya pajak dalam kehidupan
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset dan pembangunan daerah.
Daerah Kota Cimahi dalam meningkatkan 2. Mengadakan Diklat atau pelatihan
penerimaan Pajak Restoran di antaranya komputerisasi, administrasi, dan
adalah kurangnya sistem pengawasan yang koordinasi lebih lanjut kepada para
dilakukan oleh petugas lapangan kepada aparatur pengelola pajak dan keuangan
wajib pajak, kurangnya kepahaman wajib secara menyeluruh. Dengan pelatihan
pajak akan manfaat pajak serta bagaimana tersebut atau pun pelatihan lainnya
prosedur pembayaran pajak, adanya wajib diharapkan dapat meningkatkan
pajak yang melakukan manipulasi data kualitas Sumber Daya Aparatur di Dinas
pelaporan, masih lemahnya penegakan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
hukum dan sanksi hukum, adanya Aset Daerah Kota Cimahi.
penyimpangan antara petugas lapangan 3. Mengajukan dan mengondisikan
dengan wajib pajak, masih lemahnya sistem penganggaran untuk melengkapi
jaringan/network yang dimiliki Dinas atau menambah jumah sarana dan
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan prasarana kerja di lingkungan Dinas
Aset Daerah Kota Cimahi dan yang terakhir Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
adalah belum optimalnya pelayanan yang Aset Daerah Kota Cimahi agar semakin
diberikan Dinas Pendapatan Pengelolaan memudahkan dan mengefektifkan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Cimahi. kinerja aparatur/pegawai.
4. Memperbanyak kerjasama dengan
Saran masyarakat atau pihak swasta untuk
Berdasarkan semua uraian serta mengembangkan inovasi yang
simpulan yang telah penulis sampaikan di mempermudah pelayanan pajak
atas, maka penulis pun memiliki beberapa terutama Pajak Restoran.
saran untuk Dinas Pendapatan Pengelolaan 5. Meningkatkan kerjasama dengan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Cimahi perguruan tinggi perguruan tinggi
dalam meningkatkan penerimaan Pajak yang ada di seputaran Jawa Barat
Restoran. Beberapa di antaranya adalah: untuk mempersiapkan tenaga ahli di
bidang administrasi, keuangan serta

79
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [65 – 80]

operasional komputer terutama dalam Moleong, Lexy. J. 2014. Metode Penelitian


pengelolaan pajak dan sistem jaringan. Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
6. Mempublikasikan secara massif terkait
Bungin, 20014. Metodologi Penelitian, Jakarta :
potensi wisata alam dan kuliner yang
Kencana Pemada.
ada di Kota Cimahi untuk menarik
atensi wisatawan dan membantu wajib Mahmudi. 2010. Manajemen Keuangan Daerah.
Jakarta: Erlangga
pajak, terutama wajib Pajak Restoran
untuk memperoleh sasaran objek pajak Purwanto. 2008. Manajemen Strategi. Bandung:
yang lebih banyak. CV. Yrama Widya

7. Meningkatkan mutu atau kualitas Rangkuti. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah
Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia
pelayanan aparatur terhadap wajib Pustaka
pajak atau pun masyarakat dengan
menerapkan konsep reward and J. Salusu. 2007. Pengambilan Keputusan
Strategik Untuk Organisasi Publik
punishment bagi setiap pegawai dan Organisasi Non Profit: Grasindo.
yang bekerja di Dinas Pendapatan Jakarta.
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Solihin. 2012. Manajemen Strategi. Surabaya:
Kota Cimahi. Erlangga
Indrawan, r.& Yaniawati R. P. 2014. Metodologi
DAFTAR PUSTAKA Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan Campuran Untuk Manajemen,
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur penelitian Pembangunan, dan Pendidikan.
suatu pendekatan praktik. Jakarta: Bandung: Penerbit PT Refika Aditama
RinekaCipta
Peraturan Perundang-Undangan
Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Bogor:
Ghalia Indonesia Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
Sutedi, Adrian. 2008. Hukum Pajak dan Retribusi
Daerah. Bogor: Ghalia Indonesia UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif
Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Daerah
Siahaan, Marihot. 2013. Pajak Daerah dan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Retribusi Daerah. Jakarta: PT
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Raja Grafindo persada
Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 06 Tahun
Creswell, J. W. 2014. Research and Design
2015 tentang Pajak Daerah.
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Peraturan Walikota Cimahi Nomor 16 Tahun
2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Mardiasmo. 2006. PerpajakanEdisiRevisi 2006.
Pemungutan Pajak Restoran.
Yogyakarta: CV. Andi Offset,

80

You might also like