Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daera
Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daera
Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daera
net/publication/328380909
CITATIONS READS
4 6,661
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Adelia Shabrina on 19 October 2018.
Oleh :
Adelia Shabrina Prameka
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
Dosen Pembimbing :
Dr. Nur Khusniyah Indrawati, SE., MSi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
ABSTRACT
Kabupaten Malang was given opportunity to explore the potential of financial resources by
setting taxes and charges for the region to increase the acceptance of PAD. The research aims to
analyze the contribution and effectiveness local taxation and charges to the PAD of Kabupaten
Malang during the last five years (2007-2011). The object in this research is an area of Kabupaten
Malang, research focusing to discuss about the PAD, local taxation, and local charges. Research
type in this study was a descriptive. Analysis of local taxation and local charges to the PAD in the
research carried out using the contributions analysis tax and charges to the total PAD each year and
the effectiveness ratio of targets and realization. The results of this research found that average
contribution local taxation and local charges type in receipt PAD Kabupaten Malang during 2007-
2011 is greatly fluctuates. The biggest tax contributions comes from street lighting tax, averaging
36,4% over five years. As for the largest local charges contribution comes from public services
charges, averaging 22,73% over five years. The larger percentage of contribution of a local tax and
local charges to the total PAD, then the more big contribution of the tax and charges to the
acceptance of PAD an area. This research contributes to the Kabupaten Malang government to
better see the potential area which is owned to add value to the contribution of local tax and local
charge as well as improve the performance of DPPKA.
Key words : Contribution Analysis, Local Tax, Local Charges, Regional Income, PAD,
Kabupaten Malang, Effectiveness, Effectiveness Ratio
PENDAHULUAN
Dalam rangka menjalankan fungsi daerah, hasil penglolaan kekayaan daerah
dan kewenangan pemerintah daerah dalam yang dipisahkan, dan pendapatan lain asli
bentuk pelaksanaan kewenangan fiskal, daerah yang sah.
daerah harus dapat mengenali potensi dan Dalam mengestimasi potensi PAD,
mengidentifikasi sumber-sumber daya yang diperlukan informasi dan tolok ukur yang riil
dimilikinya. Pemerintah daerah diharapkan terjadi di lapangan dan secara konkrit
lebih mampu menggali sumber-sumber dikehendaki oleh masyarakat daerah. Salah
keuangan khususnya untuk memenuhi satu tolok ukur finansial yang dapat
kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan digunakan untuk melihat kesiapan daerah
pembangunan di daerahnya melalui dalam pelaksanaan otonomi adalah dengan
Pendapatan Asli daerah (PAD). Sumber PAD mengukur seberapa jauh kemampuan
berasal dari hasil pajak daerah, retribusi keuangan suatu daerah. Sedangkan
1
kemampuan keuangan daerah ini biasanya Adapun yang menjadi dasar hukum
diukur dari besarnya proporsi atau kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut
PAD terhadap anggaran pendapatan daerah. Ahmad Yani (2009:51) adalah:
Kabupaten Malang adalah salah satu 1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997
dari 38 Kabupaten/ Kota Daerah Tingkat II tentang Pajak Daerah dan Retribusi
yang ada di Jawa Timur. Banyak potensi Daerah
daerah yang bisa digali dari Kabupaten 2) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000
Malang dan poetensi daerah yang ada dapat tentang Perubahan atas Undang-Undang
menghasilkan pemasukan yang cukup pada Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak
PAD Kabupaten Malang, maka pihak Daerah dan Retribusi Daerah
pemerintah daerah Kabupaten Malang 3) Peraturan Pemerintahan Nomor 65 Tahun
melalui BKD (Badan Kepegawaian Daerah) 2001 tentang Pajak Daerah
berupaya untuk meningkatkan PAD 4) Peraturan Pemerintahan Nomor 66 Tahun
Kabupaten Malang dengan jalan menggali 2001 tentang Retribusi Daerah
sumber-sumber pendapatan daerah yang
dimiliki dari potensi daerah yang ada. Salah Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
satunya adalah dengan mengoptimalkan hasil Menurut Halim (2004:67) Pendapatan
pajak daerah dan retribusi yang sudah ada. Asli Daerah dipisahkan menjadi empat jenis
Isyarat bahwa PAD harus menjadi pendapatan, yaitu :
bagian sumber keuangan terbesar bagi 1. Pajak daerah
pelaksanaan otonomi daerah menunjukkan 2. Retribusi daerah
bahwa PAD merupakan tolok ukur terpenting 3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah
bagi kemampuan daerah dalam yang dipisahkan
menyelenggarakan dan mewujudkan otonomi 4. Lain-lain pendapatan asli daerah
daerah. Penggalian pajak daerah dan retribusi yang sah.
daerah masih dilakukan secara konvensional.
Dua komponen PAD inilah yang paling bisa Pajak Daerah
dilihat penerimaannya dari potensi yang Menurut Sunarto (2005:15) “Pajak
dimiliki Kabupaten Malang. daerah merupakan pajak yang dikelola oleh
Oleh karena itu, penelitian ini pemerintaha daerah, baik provinsi maupun
mencoba meneliti mengenai potensi daerah kabupaten /kota yang berguna untuk
Kabupaten Malang dalam upaya peningkatan menunjang penerimaan pendapatan asli
PAD melalui pajak daerah dan retribusi daerah dan hasil penerimaan tersebut masuk
daerah. Penelitian ini dilakukan dengan dalam APBD”.
tujuan : Menurut Sunarto (2005:15) dari segi
1. Untuk mengetahui kontribusi tiap pajak kewenangan pemungutan pajak atas objek
daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah pajak di daerah dibagi menjadi dua yakni:
(PAD) di Kabupaten Malang.
2. Untuk mengetahui kontribusi tiap 1. Pajak daerah yang dipungut oleh
retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli provinsi.
Daerah (PAD) di Kabupaten Malang. 2. Pajak daerah yang dipungut oleh
3. Untuk mengetahui tingkat efektifitas kabupaten dan kota
yang dicapai tiap jenis pajak di
Kabupaten Malang. Kewenangan pemungutan pajak
4. Untuk mengetahui tingkat efektifitas daerah merupakan wewenang yang dimiliki
yang dicapai tiap jenis retribusi daerah di dan dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan
Kabupaten Malang. Daerah. Pajak daerah yang baik merupakan
pajak yang akan mendukung pemberian
LANDASAN TEORI kewenangan kepada daerah dalam rangka
pembiayaan desentralisasi. Untuk itu,
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Daerah dalam melakukan
Menurut Halim (2004:67) pungutan pajak harus tetap “menempatkan”
“Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah sesuai dengan fungsinya.
semua penerimaan daerah yang berasal dari
sumber ekonomi asli daerah.”
2
3. Analisis Anggaran
Jenis-jenis Pajak Daerah Kabupaten/ Kota b. Analisis Kontribusi dan Rasio Efektifitas
Sesuai dengan UU No. 34 Tahun Pendapatan Asli Daerah (PAD)
2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang 1. Analisis Kontribusi
No. 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah Menurut Widodo (1990:20) dalam
dan Retribusi Daerah. Jenis pajak Dasril, Henry dan Hessel (2004:22)
kabupaten/kota terdiri dari : Analisis kontribusi yaitu suatu alat
1. Pajak Hotel analisis yang digunakan untuk
2. Pajak Restoran mengetahui seberapa besar kontribusi
3. Pajak Hiburan dapat disumbangkan dari penerimaan
4. Pajak Reklame terhadap anggaran. Penggunaan
5. Pajak Penerangan Jalan analisis dapat diketahui peran pajak
6. Pajak Pengambilan Bahan Galian daerah dan retribusi daerah dalam
Golongan C kontribusi terhadap PAD.
7. Pajak Parkir 2. Rasio Efektifitas
Rasio efektifitas menggambarkan
Retribusi Daerah kemampuan daerah dalam
Menurut Ahmad Yani (2009:63) merealisasikan PAD yang
“Retribusi daerah adalah pungutan daerah direncanakan dibandingkan dengan
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian target yang ditetapkan berdasarkan
izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau potensi riil daerah. Pengukuran
diberikan oleh pemerintah daerah untuk tingkat efektifitas memerlukan data-
kepentingan orang pribadi atau badan.” data realisasi pendapatan dan target
pendapatan. Bila diformulasikan
Objek Retribusi Daerah dalam rumus sebagai berikut
Objek dari retribusi daerah sesuai (Mardiasmo, 2002)
dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun
2000 adalah berbentuk jasa. Jasa yang METODE PENELITIAN
dihasilkan terdiri dari:
1. Jasa Umum Jenis Dan Sifat Penelitian
2. Jasa Usaha Jenis penelitian yang dipakai untuk
3. Peizinan tertentu mengetahui kontribusi pajak daerah dan
retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli
Jenis Retribusi Daerah Daerah (PAD) Kabupaten Malang dalam
Jenis retribusi daerah menurut UU penelitian ini adalah jenis penelitian
No. 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan deskriptif. Jenis penelitian ini dilakukan
retribusi daerah sebagaimana telah diubah dengan memperhatikan indikator kinerja
terakhir dengan UU No. 34 Tahun 2000 dan Dinas Pendapatan Kabupaten Malang dalam
Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2001 mengelola keuangan daerahnya, dan
tentang retribusi daerah dapat dikelompokkan menerapkan konsep perhitungan rasio
menjadi tiga, yaitu: kontribusi, dan rasio efektifitas yaitu dengan
1. Retribusi Jasa Umum menghitung kedua rasio dari tiap pos-pos
2. Retribusi Usaha dalam Target dan Realisasi Anggaran
3. Retribusi Perizinan Tertentu Pendapatan Asli Daerah tahun 2007 s/d 2011.
Sifat penelitian ini adalah replikatif.
Kinerja Keuangan Daerah
a. Pengukuran Kinerja Keuangan Daerah Obyek Penelitian
Menurut Nanik (2010) Obyek dalam penelitian ini adalah
pengukuran kinerja keuangan daerah daerah Kabupaten Malang dengan
menyangkut tiga bidang analisis yang memfokuskan penelitian untuk membahas
saling terkait satu dengan yang lainnya, tentang Pendapatan Asli Daerah (PAD),
ketiga bidang analisis tersebut meliputi: Pajak Daerah, dan Retribusi Daerah
1. Analisis Penerimaan Kabupaten Malang Tahun 2007 s/d 2011.
2. Analisis Pengeluaran Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas
3
Pendapatan di Pemerintah Daerah Kabupaten 2. Rasio Efektifitas
Malang. a. Mengukur efektifitas per jenis pajak
daerah tahun 2007-2011
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
a. Jenis Data
Data kuantitatif yang digunakan adalah
data yang termuat dalam Laporan target b. Mengukur efektifitas per jenis
dan realisasi anggaran Pendapatan Asli retribusi daerah tahun 2007-2011
Daerah (PAD) Kabupaten Malang mulai
tahun 2007 s/d 2011, serta data-data yang
berhubungan dengan masalah
penelitian.yang diperoleh dari Dinas Adapun nilai efektifitas,
Pendapatan Daerah Kabupaten Malang. perbandingan diukur dengan kriteria
penilaian kinerja anggaran dalam
b. Teknik Pengumpulan Data Tabel 3.1 berikut ini :
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi.
Data-data yang dikumpulkan:
1. Data target dan realisasi jenis-jenis
pajak daerah Kabupaten Malang
tahun 2007 s/d 2011
2. Data target dan realisasi jenis-jenis Tahapan Analisis
retribusi daerah Kabupaten Malang Guna menjawab semua permasalahan
tahun 2007 s/d 2011 dan tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini
3. Data target dan realisasi dilakukan dalam dua alat analisis seperti yang
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dijelaskan sebelumnya yaitu menggunakan
Kabupaten Malang tahun 2007 s/d analisis kontribusi dan rasio efektifitas.
2011 Dimana kedua metode analisis tersebut
digunakan untuk mengetahui seberapa besar
Metode Analisis Data kontribusi pajak dan retribusi daerah terhadap
Dalam penelitian ini, studi yang PAD serta tingkat efektifitas pemungutan
digunakan adalah studi time series. Metode pajak dan retribusi daerah Kabupaten
analisis data yang digunakan dalam Malang.
menganalisis setiap aspek-aspek yang
dibutuhkan, yaitu kontribusi dan tingkat Definisi Operasional Variabel Penelitian
efektifitas pajak daerah dan retribusi daerah Menurut Singarimbun (1995:25)
terhadap PAD adalah analisis rasio dengan Definisi operasional pada penelitian adalah
rasio-rasio yang digunakan adalah sebagai unsur penelitian memberitahukan bagaimana
berikut: caranya mengukur suatu variabel.
1. Analisis Kontribusi Definisi operasional dari masing-
a. Kontribusi per jenis pajak daerah masing variabel adalah:
terhadap Pendapatan Asli Daerah 1. Pajak Daerah
(PAD) Pajak daerah yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah pajak daerah
Kabupaten Malang yang dipungut oleh
pemerintah daerah Kabupaten Malang,
b. Kontribusi per jenis retribusi daerah berdasarkan aturan perundang-undangan
terhadap Pendapatan Asli Daerah yang berlaku, yang tidak memberikan
(PAD) imbalan langsung dan digunakan untuk
pembangunan daerah. Untuk
perkembangan pajak daerah sendiri dapat
dilihat dari Laporan Realisasi Penerimaan
Daerah Kabupaten Malang
4
2. Retribusi Daerah
Retribusi daerah yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah pungutan daerah
sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian ijin tertentu yang khusus
disediakan dan/atau diberikan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Malang
untuk kepentingan orang pribadi atau
badan.
3. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah
pendapatan daerah yang diperoleh dari
daerah Kabupaten Malang sebagai daerah
otonom dan dipungut berdasarkan
peraturan daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku,
meliputi: Hasil pajak daerah, Hasil
retribusi daerah, Hasil pengeluaran
kekayaan daerah yang dipisahkan dan,
Lain-lain pendapatan daerah yang sah.
4. Hubungan antar variabel penelitian
Berdasarkan data-data yang diperoleh
dari Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset, maka penelitian
dapat meneliti peranan pajak daerah dan
retribusi daerah dalam PAD setelah
adanaya otonomi daerah dan perubahan
yang menyertainya, melalui realisasi dan
target pajak daerah, retribusi daerah dan
PAD yang telah ditetapkan dan diperoleh
pemerintah daerah Kabupaten Malang
selama lima tahun (2007 s/d 2011)
HASIL PEMBAHASAN
5
a) Kontribusi Pajak Hotel mengakibatkan tidak banyaknya kafe, resto,
rumah makan berdiri di wilayah Kabupaten
Malang. Hanya beberapa wilayah kecamatan
saja yang lahannya digunakan untuk usaha
makanan.
6
2011 kontribusi pajak reklame menurun f) Kontribusi Pajak Galian Golongan C
menjadi 3,62%. Sebagai kawasan jalur
lingkar selatan yang sering dilewati para
pengguna jalan antar kota, keberadaan
reklame komersial di Kabupaten Malang
memang diharapkan dapat menjadi salah satu
kantong pendapatan yang dapat mendongkrak
PAD Kabupaten Malang. Begitu halnya
seperti reklame yang berada di dalam Stadion
Kanjuruhan pada saat liga sepakbola
berlangsung, reklame-reklame tersebut juga
menjadi salah satu peluang pungutannya.
7
tempat keramaian seperti pasar, rumah sakit tahun pertama pemungutan sangat
dan beberapa tempat wisata memberikan kontribusi kepada realisasi PAD
yaitu sebesat 30,30% dengan realisasi pajak
h) Kontribusi Pajak Air Tanah
bea perolehan sebesar Rp 19.598.888.116.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. pengalihan pengelolaan
BPHTB dilaksanakan mulai 1 Januari 2011
dan pengalihan pengelolaan ke seluruh
pemerintahan kabupaten/kota dimulai paling
lambat 1 Januari 2014.
8
a) Kontribusi Retribusi Jasa Umum c) Kontribusi Retribusi Perijinan Tertentu
9
dianggarkan tersebut dilihat dari target dan c) Efektifitas Pajak Hiburan
realisasi perjenis komponen PAD.
10
e) Efektifitas Pajak Penerangan Jalan g) Efektifitas Pajak Parkir
11
i) Efektifitas Pajak Sarang Burung a) Efektifitas Retribusi Jasa Umum
12
c) Efektifitas Retribusi Perijinan Tertentu 3. Tingkat efektifitas dari perjenis pajak
daerah di Kabupaten Malang dapat
dikategorikan baik, karena hanya sedikt
tingkat efektifitas jenis pajak daerah yang
pada tahun tertentu masuk dalam kategori
cukup efektif (80%-90%) dan/atau
kurang efektif (60%-80%) selebihnya
untuk tahun lainnya dalam kurun waktu
Dilihat dari persentase efektifitas 2007-2011 masuk dalam kategori efektif
penerimaan retribusi perijinan tertentu (90%-100%) dan sangat efektif (di atas
terjadi peningkatan disetiap tahunnya dalam 100%). Pajak Daerah di Kabupaten
kurun waktu 5 tahun (2007-2011) dan selalu Malang yang selalu masuk dalam
mencapai targetnya dengan kategori kriteria kategori sangat efektif (di atas 100%)
sangat efektif. Keadaan efektifitas yang terus setiap tahunnya selama kurun waktu lima
membaik dilakukan oleh penerimaan tahun (2007-2011) adalah pajak hiburan,
retribusi perijinan tertentu dimana target pajak reklame, pajak penerangan jalan,
anggaran dan realisasinya terus meningkat. dan pajak parkir. Hal ini tercapai karena
realisasi pajak daerah yang lebih besar
KESIMPULAN DAN SARAN daripada target yang direncanakan.
4. Tingkat efektifitas dari perjenis retribusi
4.1 Kesimpulan daerah di Kabupaten Malang dapat
dikategorikan baik, karena hanya sedikt
Berdasarkan hasil penelitian tingkat efektifitas jenis retribusi daerah
kontribusi dan efektifitas pajak daerah dan yang pada tahun tertentu masuk dalam
retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli kategori cukup efektif (80%-90%)
Daerah (PAD) Kabupaten Malang yang dan/atau kurang efektif (60%-80%)
disesuaikan dengan Undang-undang dan selebihnya untuk tahun lainnya dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Malang tentang kurun waktu 2007-2011 masuk dalam
pajak daerah, retribusi daerah, dan PAD, kategori efektif (90%-100%) dan sangat
maka dapat diambil kesimpulan bahwa: efektif (di atas 100%). Terutama untuk
pemungutan retribusi perijinan tertentu
1. Kontribusi terbesar selama lima tahun
yang selalu masuk dalam kategori sangat
dari 2007 hingga 2011 dari pajak daerah
efektif (di atas 100%). Karena realisasi
untuk PAD berasal dari pajak penerangan
retribusi daerah yang tercapai lebih besar
jalan dengan rata-rata sebesar 36,40%,
daripada target yang direncanakan.
dimana pemungutan pajak penerangan
4.2 Saran
jalan masuk dalam pembayaran listrik ke
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
PLN oleh masyarakat. Kontribusi pajak
sebagai bahan pertimbangan dikemukakan
daerah secara keseluruhan sudah
beberapa saran bagi Dinas Pendapatan
memberikan tingkat kontribusi yang baik
Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA)
bagi pendapatan Kabupaten Malang.
Kabupaten Malang maupun kepada peneliti
2. Kontribusi terbesar selama lima tahun
selanjutnya, yaitu:
dari 2007 hingga 2011 dari retribusi
1. Bagi Dinas Pendapatan Pengelolaan
daerah untuk PAD berasal dari retribusi
Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten
jasa umum yaitu dengan rata-rata sebesar
Malang.
22,73%. Retribusi jasa umum di
Saran-saran yang dapat dijadikan
Kabupaten Malang merupakan retribusi
bahan pertimbangan dalam menetukan
jasa yang disediakan atau diberikan oleh
kebijakan yang berhubunhan dengan
pemerintah daerah untuk tujuan
pengaruh pajak daerah dan retribusi
kepentingan dan kemanfaatan umum
daerah dapat meningkatkan PAD, sebagai
yang dapat dinikmati orang pribadi atau
berikut:
badan. Sedangkan dua retribusi lainnya
a. Kontribusi pajak daerah dan retribusi
yaitu retribusi jasa usaha dan perijinan
daerah sudah baik sehingga harus
umum tingkat kontribusinya belum
dipertahankan dan mungkin lebih
sebesar retribusi jasa umum.
ditingkatkan, dengan cara
13
memperbaiki system pemungutan Anonimous, Peraturan Pemerintah Republik
pajak dan retribusi daerah serta Indonesia Nomor 66 Tahun 2001
melakukan inovasi dan terobosan- tentang Retribusi Daerah, 2001,
terobosan baru dalam pelayanan dan Jakarta: Lembaran Negara RI No. 119
potensi daerah yang ada agar Sekretaris Negara RI.
kontribusi pajak dan retribusi daerah
terhadap PAD semakin besar. _________, Undang-Undang Nomor 18
b. Meningkatkan intensifikasi Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan
pemungutan pajak dan retribusi Retribusi Daerah, 1997, Jakarta:
daerah yang diberlakukan, antara lain Lembaran Negara RI Sekretaris Negara
dengan meningkatkan kompetensi RI.
aparat daerah yang melaksanakan
pemungutan pajak daerah dan _________, Undang-Undang Nomor 32
retribusi daerah, menyederhanakan Tahun 2004 tentang Pemerintah
proses administrasi pajak dan Daerah, 2004, Jakarta: Lembaran
retribusi daerah, memberikan Negara RI No. 125 Sekretaris Negara
pelayanan yang lebih baik kepada RI.
para wajib pajak. _________, Undang-Undang Nomor 33
c. Proses penetapan target yang Tahun 2004 tentang Perimbangan
dilakukan sebelumnya, sebaiknya Keuangan Antara Pemerintah Pusat
memperhatikan potensi yang ada dan Pemerintah Daerah, 2004, Jakarta:
sebenarnya, sehingga pemungutannya Lembaran Negara RI, No. 126
akan terpacu untuk melampaui target Sekretaris Negara RI.
yang telah ditetapkan.
d. Kebijakan Pemerintah Kabupaten _________, Undang-Undang Nomor 34
Malang di masa yang akan datang Tahun 2000 tentang Perubahan atas
dalam penentuan retribusi harus Undang-Undang Nomor 18 Tahun
memihak ke masyarakat. 1997 tentang Pajak Daerah dan
e. Mengembangkan usaha-usaha yang Retribusi Daerah, 2000, Jakarta:
mampu menggerakkan perekonomian Lembaran Negara RI No. 246 :
daerah yang berdampak pada Sekretaris Negara RI.
peningkatan PAD
2. Bagi Peneliti Selanjutnya _________, 2009, Kabupaten Malang Dalam
Dengan adanya beberapa Angka, BPS Kabupaten Malang
keterbatasan dalam penelitian ini, (http://www.malangkab.go.id, diakses
kepada peneliti selanjutnya diharapkan pada tanggal 8 Februari 2013)
untuk melakukan penelitian sejenis
lebih lanjut dengan pendekatan _________, 2010. Gara-gara Hujan, Wendit
kuantitatif atau paradigm positivist Gagal Penuhi Target, (Online),
untuk mengetahui pengaruh kontribusi (http://www.memoarema.com/gara-
pajak daerah dan retribusi daerah gara-hujan-wendit-gagal- penuhi-
terhadap PAD, sehingga dapat target-6395, diakses pada tanggal 18
ditemukan hasil yang lebih optimal dan Februaru 2013)
bisa digeneralisasikan pada wilayah
Betta Sari Novallita., 2004, Peranan Pajak
yang lebih luas.
Daerah Dalam Meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Daftar Pustaka Bogor, Skripsi tidak diterbitkan,
Bekasi: FE Universitas Gunadarma
Amri Siregar., 2009, Analisis Tingkat Bekasi.
Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah
sebagai Pendapatan Asli Daerah Fachrizal Faisal K., 2007, Analisis Kinerja
(PAD) Sumatera Utara, Skripsi tidak Dinas Pendapatan Daerah
(DISPENDA) dalam Rangka
diterbitkan, Medan: FE Universitas
Meningkatkan Retribusi Daerah untuk
Sumatera Utara.
14
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Munir, Dasril., Henry Arys Djuanda., 2002,
(PAD) di Kota Ambon, Skripsi tidak Kebijakan dan Manajemen Keuangan
diterbitkan, Malang: FE Universitas Daerah, Yogyakarta : YPAPI.
Muhammadiyah Malang.
Nanik Wahyuni., 2010, Analisis Rasio Untuk
Halim, Abdul., 2004, Manajemen Keuangan Mengukur Kinerja Pengelolaan
Daerah, Edisi Revisi, Yogyakarta : Keuangan Daerah Kota Malang :
UPP AMP YKPN Bunga Rampal. Jurnal Akuntansi FE UIN Maliki
Malang.
Imam Mukhlis., 2010, Peran Pajak Daerah
dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Nugroho, Riant D., 2000,
Daerah : Makalah Seminar Perpajakan Otonomi:Desentralisasi Tanpa
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Revolusi, Kajian dan Kritik atas
Malang. Kebijakan Desentralisasi di Indonesia,
Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Indriantoro, Nur., dan Bambang Supomo.,
2009, Metodologi Penelitian Bisnis: Nurcholis, Hanif., 2005, Teori dan Praktik
Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pemerintah dan Otonomi Daerah,
Pertama, Yogyakarta : BPFE. Jakarta : Grasindo.
15