Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daera

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/328380909

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP


PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN MALANG

Article · October 2012

CITATIONS READS

4 6,661

2 authors:

Adelia Shabrina Nur Khusniyah Indrawati


National Central University Brawijaya University
10 PUBLICATIONS   19 CITATIONS    1 PUBLICATION   4 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Marketing Research View project

Skripsi View project

All content following this page was uploaded by Adelia Shabrina on 19 October 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN MALANG
(Studi pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Malang)

Oleh :
Adelia Shabrina Prameka
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Dosen Pembimbing :
Dr. Nur Khusniyah Indrawati, SE., MSi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

ABSTRACT

Kabupaten Malang was given opportunity to explore the potential of financial resources by
setting taxes and charges for the region to increase the acceptance of PAD. The research aims to
analyze the contribution and effectiveness local taxation and charges to the PAD of Kabupaten
Malang during the last five years (2007-2011). The object in this research is an area of Kabupaten
Malang, research focusing to discuss about the PAD, local taxation, and local charges. Research
type in this study was a descriptive. Analysis of local taxation and local charges to the PAD in the
research carried out using the contributions analysis tax and charges to the total PAD each year and
the effectiveness ratio of targets and realization. The results of this research found that average
contribution local taxation and local charges type in receipt PAD Kabupaten Malang during 2007-
2011 is greatly fluctuates. The biggest tax contributions comes from street lighting tax, averaging
36,4% over five years. As for the largest local charges contribution comes from public services
charges, averaging 22,73% over five years. The larger percentage of contribution of a local tax and
local charges to the total PAD, then the more big contribution of the tax and charges to the
acceptance of PAD an area. This research contributes to the Kabupaten Malang government to
better see the potential area which is owned to add value to the contribution of local tax and local
charge as well as improve the performance of DPPKA.

Key words : Contribution Analysis, Local Tax, Local Charges, Regional Income, PAD,
Kabupaten Malang, Effectiveness, Effectiveness Ratio

PENDAHULUAN
Dalam rangka menjalankan fungsi daerah, hasil penglolaan kekayaan daerah
dan kewenangan pemerintah daerah dalam yang dipisahkan, dan pendapatan lain asli
bentuk pelaksanaan kewenangan fiskal, daerah yang sah.
daerah harus dapat mengenali potensi dan Dalam mengestimasi potensi PAD,
mengidentifikasi sumber-sumber daya yang diperlukan informasi dan tolok ukur yang riil
dimilikinya. Pemerintah daerah diharapkan terjadi di lapangan dan secara konkrit
lebih mampu menggali sumber-sumber dikehendaki oleh masyarakat daerah. Salah
keuangan khususnya untuk memenuhi satu tolok ukur finansial yang dapat
kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan digunakan untuk melihat kesiapan daerah
pembangunan di daerahnya melalui dalam pelaksanaan otonomi adalah dengan
Pendapatan Asli daerah (PAD). Sumber PAD mengukur seberapa jauh kemampuan
berasal dari hasil pajak daerah, retribusi keuangan suatu daerah. Sedangkan

1
kemampuan keuangan daerah ini biasanya Adapun yang menjadi dasar hukum
diukur dari besarnya proporsi atau kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut
PAD terhadap anggaran pendapatan daerah. Ahmad Yani (2009:51) adalah:
Kabupaten Malang adalah salah satu 1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997
dari 38 Kabupaten/ Kota Daerah Tingkat II tentang Pajak Daerah dan Retribusi
yang ada di Jawa Timur. Banyak potensi Daerah
daerah yang bisa digali dari Kabupaten 2) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000
Malang dan poetensi daerah yang ada dapat tentang Perubahan atas Undang-Undang
menghasilkan pemasukan yang cukup pada Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak
PAD Kabupaten Malang, maka pihak Daerah dan Retribusi Daerah
pemerintah daerah Kabupaten Malang 3) Peraturan Pemerintahan Nomor 65 Tahun
melalui BKD (Badan Kepegawaian Daerah) 2001 tentang Pajak Daerah
berupaya untuk meningkatkan PAD 4) Peraturan Pemerintahan Nomor 66 Tahun
Kabupaten Malang dengan jalan menggali 2001 tentang Retribusi Daerah
sumber-sumber pendapatan daerah yang
dimiliki dari potensi daerah yang ada. Salah Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
satunya adalah dengan mengoptimalkan hasil Menurut Halim (2004:67) Pendapatan
pajak daerah dan retribusi yang sudah ada. Asli Daerah dipisahkan menjadi empat jenis
Isyarat bahwa PAD harus menjadi pendapatan, yaitu :
bagian sumber keuangan terbesar bagi 1. Pajak daerah
pelaksanaan otonomi daerah menunjukkan 2. Retribusi daerah
bahwa PAD merupakan tolok ukur terpenting 3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah
bagi kemampuan daerah dalam yang dipisahkan
menyelenggarakan dan mewujudkan otonomi 4. Lain-lain pendapatan asli daerah
daerah. Penggalian pajak daerah dan retribusi yang sah.
daerah masih dilakukan secara konvensional.
Dua komponen PAD inilah yang paling bisa Pajak Daerah
dilihat penerimaannya dari potensi yang Menurut Sunarto (2005:15) “Pajak
dimiliki Kabupaten Malang. daerah merupakan pajak yang dikelola oleh
Oleh karena itu, penelitian ini pemerintaha daerah, baik provinsi maupun
mencoba meneliti mengenai potensi daerah kabupaten /kota yang berguna untuk
Kabupaten Malang dalam upaya peningkatan menunjang penerimaan pendapatan asli
PAD melalui pajak daerah dan retribusi daerah dan hasil penerimaan tersebut masuk
daerah. Penelitian ini dilakukan dengan dalam APBD”.
tujuan : Menurut Sunarto (2005:15) dari segi
1. Untuk mengetahui kontribusi tiap pajak kewenangan pemungutan pajak atas objek
daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah pajak di daerah dibagi menjadi dua yakni:
(PAD) di Kabupaten Malang.
2. Untuk mengetahui kontribusi tiap 1. Pajak daerah yang dipungut oleh
retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli provinsi.
Daerah (PAD) di Kabupaten Malang. 2. Pajak daerah yang dipungut oleh
3. Untuk mengetahui tingkat efektifitas kabupaten dan kota
yang dicapai tiap jenis pajak di
Kabupaten Malang. Kewenangan pemungutan pajak
4. Untuk mengetahui tingkat efektifitas daerah merupakan wewenang yang dimiliki
yang dicapai tiap jenis retribusi daerah di dan dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan
Kabupaten Malang. Daerah. Pajak daerah yang baik merupakan
pajak yang akan mendukung pemberian
LANDASAN TEORI kewenangan kepada daerah dalam rangka
pembiayaan desentralisasi. Untuk itu,
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Daerah dalam melakukan
Menurut Halim (2004:67) pungutan pajak harus tetap “menempatkan”
“Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah sesuai dengan fungsinya.
semua penerimaan daerah yang berasal dari
sumber ekonomi asli daerah.”

2
3. Analisis Anggaran
Jenis-jenis Pajak Daerah Kabupaten/ Kota b. Analisis Kontribusi dan Rasio Efektifitas
Sesuai dengan UU No. 34 Tahun Pendapatan Asli Daerah (PAD)
2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang 1. Analisis Kontribusi
No. 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah Menurut Widodo (1990:20) dalam
dan Retribusi Daerah. Jenis pajak Dasril, Henry dan Hessel (2004:22)
kabupaten/kota terdiri dari : Analisis kontribusi yaitu suatu alat
1. Pajak Hotel analisis yang digunakan untuk
2. Pajak Restoran mengetahui seberapa besar kontribusi
3. Pajak Hiburan dapat disumbangkan dari penerimaan
4. Pajak Reklame terhadap anggaran. Penggunaan
5. Pajak Penerangan Jalan analisis dapat diketahui peran pajak
6. Pajak Pengambilan Bahan Galian daerah dan retribusi daerah dalam
Golongan C kontribusi terhadap PAD.
7. Pajak Parkir 2. Rasio Efektifitas
Rasio efektifitas menggambarkan
Retribusi Daerah kemampuan daerah dalam
Menurut Ahmad Yani (2009:63) merealisasikan PAD yang
“Retribusi daerah adalah pungutan daerah direncanakan dibandingkan dengan
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian target yang ditetapkan berdasarkan
izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau potensi riil daerah. Pengukuran
diberikan oleh pemerintah daerah untuk tingkat efektifitas memerlukan data-
kepentingan orang pribadi atau badan.” data realisasi pendapatan dan target
pendapatan. Bila diformulasikan
Objek Retribusi Daerah dalam rumus sebagai berikut
Objek dari retribusi daerah sesuai (Mardiasmo, 2002)
dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun
2000 adalah berbentuk jasa. Jasa yang METODE PENELITIAN
dihasilkan terdiri dari:
1. Jasa Umum Jenis Dan Sifat Penelitian
2. Jasa Usaha Jenis penelitian yang dipakai untuk
3. Peizinan tertentu mengetahui kontribusi pajak daerah dan
retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli
Jenis Retribusi Daerah Daerah (PAD) Kabupaten Malang dalam
Jenis retribusi daerah menurut UU penelitian ini adalah jenis penelitian
No. 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan deskriptif. Jenis penelitian ini dilakukan
retribusi daerah sebagaimana telah diubah dengan memperhatikan indikator kinerja
terakhir dengan UU No. 34 Tahun 2000 dan Dinas Pendapatan Kabupaten Malang dalam
Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2001 mengelola keuangan daerahnya, dan
tentang retribusi daerah dapat dikelompokkan menerapkan konsep perhitungan rasio
menjadi tiga, yaitu: kontribusi, dan rasio efektifitas yaitu dengan
1. Retribusi Jasa Umum menghitung kedua rasio dari tiap pos-pos
2. Retribusi Usaha dalam Target dan Realisasi Anggaran
3. Retribusi Perizinan Tertentu Pendapatan Asli Daerah tahun 2007 s/d 2011.
Sifat penelitian ini adalah replikatif.
Kinerja Keuangan Daerah
a. Pengukuran Kinerja Keuangan Daerah Obyek Penelitian
Menurut Nanik (2010) Obyek dalam penelitian ini adalah
pengukuran kinerja keuangan daerah daerah Kabupaten Malang dengan
menyangkut tiga bidang analisis yang memfokuskan penelitian untuk membahas
saling terkait satu dengan yang lainnya, tentang Pendapatan Asli Daerah (PAD),
ketiga bidang analisis tersebut meliputi: Pajak Daerah, dan Retribusi Daerah
1. Analisis Penerimaan Kabupaten Malang Tahun 2007 s/d 2011.
2. Analisis Pengeluaran Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas

3
Pendapatan di Pemerintah Daerah Kabupaten 2. Rasio Efektifitas
Malang. a. Mengukur efektifitas per jenis pajak
daerah tahun 2007-2011
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
a. Jenis Data
Data kuantitatif yang digunakan adalah
data yang termuat dalam Laporan target b. Mengukur efektifitas per jenis
dan realisasi anggaran Pendapatan Asli retribusi daerah tahun 2007-2011
Daerah (PAD) Kabupaten Malang mulai
tahun 2007 s/d 2011, serta data-data yang
berhubungan dengan masalah
penelitian.yang diperoleh dari Dinas Adapun nilai efektifitas,
Pendapatan Daerah Kabupaten Malang. perbandingan diukur dengan kriteria
penilaian kinerja anggaran dalam
b. Teknik Pengumpulan Data Tabel 3.1 berikut ini :
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi.
Data-data yang dikumpulkan:
1. Data target dan realisasi jenis-jenis
pajak daerah Kabupaten Malang
tahun 2007 s/d 2011
2. Data target dan realisasi jenis-jenis Tahapan Analisis
retribusi daerah Kabupaten Malang Guna menjawab semua permasalahan
tahun 2007 s/d 2011 dan tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini
3. Data target dan realisasi dilakukan dalam dua alat analisis seperti yang
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dijelaskan sebelumnya yaitu menggunakan
Kabupaten Malang tahun 2007 s/d analisis kontribusi dan rasio efektifitas.
2011 Dimana kedua metode analisis tersebut
digunakan untuk mengetahui seberapa besar
Metode Analisis Data kontribusi pajak dan retribusi daerah terhadap
Dalam penelitian ini, studi yang PAD serta tingkat efektifitas pemungutan
digunakan adalah studi time series. Metode pajak dan retribusi daerah Kabupaten
analisis data yang digunakan dalam Malang.
menganalisis setiap aspek-aspek yang
dibutuhkan, yaitu kontribusi dan tingkat Definisi Operasional Variabel Penelitian
efektifitas pajak daerah dan retribusi daerah Menurut Singarimbun (1995:25)
terhadap PAD adalah analisis rasio dengan Definisi operasional pada penelitian adalah
rasio-rasio yang digunakan adalah sebagai unsur penelitian memberitahukan bagaimana
berikut: caranya mengukur suatu variabel.
1. Analisis Kontribusi Definisi operasional dari masing-
a. Kontribusi per jenis pajak daerah masing variabel adalah:
terhadap Pendapatan Asli Daerah 1. Pajak Daerah
(PAD) Pajak daerah yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah pajak daerah
Kabupaten Malang yang dipungut oleh
pemerintah daerah Kabupaten Malang,
b. Kontribusi per jenis retribusi daerah berdasarkan aturan perundang-undangan
terhadap Pendapatan Asli Daerah yang berlaku, yang tidak memberikan
(PAD) imbalan langsung dan digunakan untuk
pembangunan daerah. Untuk
perkembangan pajak daerah sendiri dapat
dilihat dari Laporan Realisasi Penerimaan
Daerah Kabupaten Malang

4
2. Retribusi Daerah
Retribusi daerah yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah pungutan daerah
sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian ijin tertentu yang khusus
disediakan dan/atau diberikan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Malang
untuk kepentingan orang pribadi atau
badan.
3. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah
pendapatan daerah yang diperoleh dari
daerah Kabupaten Malang sebagai daerah
otonom dan dipungut berdasarkan
peraturan daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku,
meliputi: Hasil pajak daerah, Hasil
retribusi daerah, Hasil pengeluaran
kekayaan daerah yang dipisahkan dan,
Lain-lain pendapatan daerah yang sah.
4. Hubungan antar variabel penelitian
Berdasarkan data-data yang diperoleh
dari Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset, maka penelitian
dapat meneliti peranan pajak daerah dan
retribusi daerah dalam PAD setelah
adanaya otonomi daerah dan perubahan
yang menyertainya, melalui realisasi dan
target pajak daerah, retribusi daerah dan
PAD yang telah ditetapkan dan diperoleh
pemerintah daerah Kabupaten Malang
selama lima tahun (2007 s/d 2011)

HASIL PEMBAHASAN

Jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


Kabupaten Malang

Hingga tahun 2012 Kabupaten Kontribusi Pajak Daerah Terhadap PAD


Malang mengelola 10 jenis pajak daerah dan Kabupaten Malang Tahun 2007-2011
31 retribusi daerah. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 Persoalan pajak daerah dan retribusi
berikut ini: daerah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan pembahasan PAD. Untuk
mengetahui kontribusi per jenis pajak daerah
terhadap PAD yang diperoleh, disajikan
penjabarannya sebagai berikut:

5
a) Kontribusi Pajak Hotel mengakibatkan tidak banyaknya kafe, resto,
rumah makan berdiri di wilayah Kabupaten
Malang. Hanya beberapa wilayah kecamatan
saja yang lahannya digunakan untuk usaha
makanan.

c) Kontribusi Pajak Hiburan

Diketahui bahwa kontribusi pajak


hotel terhadap PAD selama tahun 2007-2011
memiliki tingkat kontribusi yang kecil.
dimana tingkat kontribusinya hanya
mencakup persentase kisaran 0,3% hingga
1,37% dengan rata-rata selama 5 tahun
tersebut adalah sebesar 0,77%. Berdasarakan
observasi lapangan hal ini disebabkan Penerimaan PAD dari pajak hiburan
kurangnya fasilitas perhotelan di Kabupaten dari data di atas dapat mengindikasikan
Malang. meskipun objek wisata Kabupaten adanya kontribusi yang fluktuatif. Tingkat
Malang yang sangat banyak mulai dari kontribusi pajak hiburan terhadap PAD yang
gunung hingga pantai namun fasilitas paling rendah selama 5 tahun terdapat pada
penginapannya kurang memadai. Hal ini tahun 2009 yaitu sebesar 3,63%. sedangkan
berdampak pada penerimaan pemerintah dari kontribusi tertingginya ada pada tahun 2010
segi pajak hotel. Jenis hotel yang dimaskud yaitu 21,27%.
dalam pajak hotel ini untuk Kabupaten Jenis tempat hiburan dan hiburan di
Malang hanya 2 jenis yaitu: a) Hotel Melati Kabupaten Malang yang terkena pungutan
Satu. b) Penginapan/Losmen/ Wisma. pajak adalah pagelaran kesenian/musik/tari,
karaoke, permainan bilyard, permainan
b) Kontribusi Pajak Restoran
ketangkasan, panti pijat/refleksi, pertandingan
olah raga, taman wisata dan sejenisnya.

d) Kontribusi Pajak Reklame

Penerimaan PAD dari pajak restoran


cenderung meningkat dalam lima tahun
namun pada tahun 2009 kontribusi pajak
restoran mengalami penurunan hal ini
dikarenakan pada tahun 2009 pajak-pajak Penerimaan PAD dari pajak reklame
yang lain memberikan sumbangsih yang jauh dilihat dari realisasi pajak reklame terus
lebih besar dibanding pajak restoran. meningkat ditiap tahunnya. Tiga tahun
Jika dilihat dari persentase kontribusi pertama kontribusi pajak rekalame
pajak restoran yang tidak besar. Hal ini yang mengalami penurunan yang tidak terlalu
dilakukan mengindikasikan bahwa gaya banyak terhadap realisasi PAD. Kontribusi
hidup masyarakat Kabupaten Malang kurang pajak reklame terbesar diperoleh pada tahun
konsumtif di wilayahnya sendiri, sehingga 2010 sebesar 5,38% , sedangkan untuk tahun

6
2011 kontribusi pajak reklame menurun f) Kontribusi Pajak Galian Golongan C
menjadi 3,62%. Sebagai kawasan jalur
lingkar selatan yang sering dilewati para
pengguna jalan antar kota, keberadaan
reklame komersial di Kabupaten Malang
memang diharapkan dapat menjadi salah satu
kantong pendapatan yang dapat mendongkrak
PAD Kabupaten Malang. Begitu halnya
seperti reklame yang berada di dalam Stadion
Kanjuruhan pada saat liga sepakbola
berlangsung, reklame-reklame tersebut juga
menjadi salah satu peluang pungutannya.

e) Kontribusi Pajak Penerangan Jalan


Persentase kontribusi paling besar
terdapat pada tahun 2010 yaitu sebesar
0,85%. Dari data di atas dapat dilihat bahwa
kontribusi pajak galian golongan C selama
tahun 2007-2009 mengalami fluktuatif.
Kontribusi paling rendah terdapat pada tahun
2009 yaitu 0,25%.
DPPKA Kabupaten Malang.
menyatakan bahwa delapan jenis bahan
galian golongan C yang ada di Kabupaten
Malang adalah batu kapur, pasir sungai, pasir
urug, kerikil/batu sungai, batu gunung,
bentonite, phira pilit, dan marmer, hanya
pasir sungai yang memberikan sumbangsih
Penerimaan PAD dari pajak pungutan pajak paling besar.
penerangan jalan untuk 3 tahun pertama
mengalami penurunan. pada tahun 2010 g) Kontribusi Pajak Parkir
merupakan peningkatan kontribusi pajak
penerangan jalan yang paling besar selama
rentan tahun 2007-2011. Kontribusi pajak
penerangan jalan pada 2010 juga memberikan
sumbangsih kontribusi sebesar 69,13% ,
persentase ini mengindikasikan bahwa pada
tahun 2010 kontribusi pajak penerangan jalan
menyumbang 19,13% lebih dari separuh total
realisasi PAD.
Pajak penerangan jalan menjadi
penyumbang/berkontribusi paling besar
terhadap PAD Kabupaten Malang dibanding
jenis pajak lainnya. Kontribusi besar ini juga Penerimaan PAD dari pajak parkir
masih berlangsung sampai sekarang. kontribusinya cenderung fluktuatif naik tidak
Besarnya penerimaan yang diperoleh di terlalu banyak pada tahun 2007 dari 0.08%
sektor pajak penerangan jalan disebabkan menjadi 0,09% pada tahun 2008 dan turun
karena dasar pemungutan pajak penerangan menjadi 0,06 pada tahun 2008 yang kemudian
jalan sangat jelas dan pasti. meningkat di dua tahun terakhir 0,21% pada
tahun 2010 dan 0,34% pada tahun 2011.
Kontribusi pajak parkir di
Kabupaten Malang sendiri tidak begitu
banyak memberikan sumbangsih
dikarenakan. pungutan terhadap lahan yang
tidak terlalu banyak. DPPKA Kabupaten
Malang hanya bisa mengambil pungutan pada

7
tempat keramaian seperti pasar, rumah sakit tahun pertama pemungutan sangat
dan beberapa tempat wisata memberikan kontribusi kepada realisasi PAD
yaitu sebesat 30,30% dengan realisasi pajak
h) Kontribusi Pajak Air Tanah
bea perolehan sebesar Rp 19.598.888.116.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. pengalihan pengelolaan
BPHTB dilaksanakan mulai 1 Januari 2011
dan pengalihan pengelolaan ke seluruh
pemerintahan kabupaten/kota dimulai paling
lambat 1 Januari 2014.

Realisasi PAD pajak air tanah Rata-rata Kontribusi Pajak Daerah


pertama kali mencapai Rp 1.466.356.422 Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
angka ini memberikan persentase sebesar Kabupaten Malang Tahun 2007-2011
2,27% pada PAD Kabupaten Malang. Ini
merupakan persentase kontribusi yang Rata-rata kontribusi pajak daerah
menghasilkan bagi PAD Kabupaten Malang terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
di awal pemungutan pajak air tanah. Kabupaten Malang selama kurun waktu 5
(lima) tahun mulai dari tahun 2007 hingga
i) Kontribusi Pajak Sarang Burung 2011 disajikan dalam Tabel 4.15 berikut:

Kontribusi per jenis pajak daerah


Kontribusi pajak sarang burung terhadap penerimaan PAD dalam kurun
terhadap PAD sendiri juga sangat kecil hanya waktu tahun anggaran 2007-2011 sangat
kisaran 0,01% hingga 0,05%. Kontribusi fluktuatif. Kontribusi pajak terbesar pada
paling kecil ada pada tahun 2009 yaitu penerimaan PAD adalah pajak penerangan
sebesar 0,01% dan kemudian meningkat jalan yang kemudian diikuti oleh pajak
tajam menjadi 0,05% di tahun 2010. Pajak hiburan. Pajak penerangan jalan memberikan
sarang burung merupakan penerimaan pajak rata-rata kontribusi sebesar 36,4% selama 5
atas pengusaahaan sarang burung wallet di tahun dan yang paling terendah adalah rata-
wilayah Kabupaten Malang. rata pajak sarang burung yaitu sebesar 0,02%
saja.
j) Kontribusi Pajak Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan Kontribusi Retribusi Daerah Terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Malang Tahun 2007-2011

Penerimaan realisasi pajak bea


perolehan hak atas tanah dan bangunan untuk

8
a) Kontribusi Retribusi Jasa Umum c) Kontribusi Retribusi Perijinan Tertentu

Penerimaan PAD Kabupaten Malang


Penerimaan PAD dari retribusi jasa dari realisasi retribusi perijinan tertentu
umum cenderung fluktuatif dan dari cenderung meningkat terus hingga tahun ke 5
peningkatan realisasi dapat dilihat terus (2007-2011), seperti disajikan dalam Gambar
meningkat, seperti disajikan pada perhitungan 4.15.
diatas. Tahun 2010 kontribusi retribsi jasa
umum yang paling tertinggi yaitu 46,39%
Rata-rata Kontribusi Retribusi Daerah
sedangkan kontribusi terendah ada pada tahun
Terhadap PAD Kabupaten Malang Tahun
2009 sebesar 9%. Seperti yang diketahui,
2007-2011
retribusi jasa umum adalah jasa yang
disediakan atau diberikan oleh pemerintah Rata-rata kontribusi retribusi daerah
daerah untuk tujuan kepentingan dan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
kemanfaatan umum serta dapat dinikmati Kabupaten Malang selama kurun waktu 5
oleh orang pribadi atau badan. (lima) tahun mulai dari tahun 2007 hingga
2011 disajikan dalam Tabel 4.19 berikut:
b) Kontribusi Retribusi Jasa Usaha

Kontribusi tiap jenis retribusi daerah


terhadap penerimaan PAD dalam kurun
waktu tahun anggaran 2007 hingga 2011
sangat fluktuatif. Kontribusi terbesar terdapat
pada jenis retribusi jasa umum yaitu dengan
Persentase kontribusi pada tahun rata-rata kontribusi lima tahun sebesar
2007 sebesar 2,94% kemudian menurun 22,73%. Semakin besar persentase kontribusi
menjadi 2,7% pada 2008 dan meningkat di suatu jenis pajak daerah terhadap total
tahun 2009 dan 2010 menjadi 4,11% dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun
14,28%. namun terjadi penurunan menjadi tersebut, maka semakin besar kontribusi jenis
pajak tersebut terhadap penerimaan PAD di
9,53% pada tahun 2011. Persentase
kontribusi tertinggi ada pada tahun 2010 yaitu wilayah Kabupaten Malang (Sumber:
sebesar 14,28%. Semakin tinggi penerimaan DPPKA Kabupaten Malang)
sektor retribusi jasa usaha. maka semakin
Efektifitas Pajak Daerah Terhadap
berkembang usaha yang ada di Kabupaten
Malang, baik usaha kecil menengah maupun
PAD Kabupaten Malang Tahun 2007-
besar. 2011

Rasio Efektifitas PAD ini


menunjukkan seberapa efektif suatu daerah
dalam merealisasikan PAD yang telah

9
dianggarkan tersebut dilihat dari target dan c) Efektifitas Pajak Hiburan
realisasi perjenis komponen PAD.

a) Efektifitas Pajak Hotel

Jika dillihat dari target dan realisasi.


pajak hiburan selalu memenuhi target
anggaran dengan kategori kriteria sangat
efektif selama 5 tahun. Untuk perersentase
Jika dilihat dari persentase
efektifitas penerimaan pajak hiburan terjadi
efektifitas penerimaan pajak hotel terjadi
peningkatan terus selama 4 tahun (2007-
peningkatan dari tahun 2007 sebesar 90,59%
2010) dari 114,84% hingga 167,47% namun
menjadi 159,52% pada 2008, kemudian
untuk tahun 2011 mengalami penurunan
mengalami penurunan pada tahun 2009
yang nyaris tidak memenuhi target yaitu
sebesar 136,01% dan tahun 2010 sebesar
sebesar 104,21%. Untuk target pajak hiburan
130%. Pencapaian efektifitas tertinggi
seperti pajak daerah lainnya. DPPKA selalu
terdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar
memasang target yang lebih tinggi di setiap
176,70%. Penerimaan pajak hotel selalu
tahunnya, dikarenakan potensi hiburan dari
memenuhi target mulai tahun 2008 hingga
segi pariwisata Kabupaten Malang yang
2011 dengan kategori sangat efektif.
selalu dikembangkan oleh pemerintah.
b) Efektifitas Pajak Restoran
d) Efektifitas Pajak Hiburan

Dilihat dari realisasi pajak reklame


Jika dilihat dari persentase yang selalu meningkat dan target anggaran
efektifitas penerimaan pajak restoran terjadi yang ditingkatkan pula oleh DPPKA ini
peningkatan dari kriteria cukup efektif memberikan hasil persentase efektifitas
menjadi sangat efektif. Diketahui bahwa penerimaan pajak reklame yang fluktuatif
setiap tahunnya DPPKA menaikkan target selama 5 tahun (2007-2011). Meskipun
anggaran bagi pajak restoran, diikuti dengan efektifitas pajak reklame naik-turun
hasil realisasinya yang juga terus meningkat persentase efektifitasnya tetap
melampaui target. Ini menandakan bahwa mencapai/melebihi target anggarannya
target anggaran yang ditentukan oleh dengan kategori kriteria sangat efektif.
DPPKA realistis dan menggambarkan Persentase efektifitas penerimaan pajak
kinerja pemerintah dalam melaksanakan reklame terbaik ada pada tahun 2007 dengan
pemungutan pajak restoran baik. persentase sebesar 125,06% dan efektifitas
Pemungutan pajak restoran mulai masuk terendah ada pada tahun 2010 dengan
kategori sangat efektif pada tahun 2008, persentase sebesar 105,93%.
mulai tahun tersebut pemerintah melakukan Pelaksanaan pemungutan pajak
pengukuran potensi daerah pada Kabupten reklmae, DPPKA berorientasi pada target
Malang secara menyeluruh pada setiap wajib yang telah disusun sebelumnya, target ini
pajak restoran. telah dibuat dengan patokan dasar pada
penerimaan tahunan pada tahun sebelumnya.

10
e) Efektifitas Pajak Penerangan Jalan g) Efektifitas Pajak Parkir

Jika dilihat dari persentase


Hasil dari perhitungan persentase
efektifitas pajak penerangan jalan sudah
efektifitas penerimaan pajak parkir
memenuhi target anggaran. dimana tingkat
menunjukkan bahwa efektifitasnya selalu
persentasenya cukup fluktiatif dengan
masuk dalam kategori kriteria sangat efektif
kategori kriteria sangat efektif. untuk tahun
dimana kisaran efektifitas selama 5 tahun
2008 sempat mengalami penurunan menjadi
(2007-2011) adalah sebesar 112,92% -
108,8% dari 110,79% pada tahun 2007.
144,56%. Tahun 2008 ekfektifitas pajak
Setelah penurunan persentase dari tahun ke
parkir meningkat menjadi 140,44% dari
tahun mulai meningkat dari 113,53% pad
122,22% pada tahun 2007. Namun di tahun
tahun 2009 hingga 128,12% pada tahun
2009 dan 2010 efektifitas penerimaan pajak
2011. Kinerja DPPKA Kabupaten Malang
parkir mengalami penurunan menjadi
dalam melakukan pemungutan pajak
125,13% dan 112,92%, kemudian baru
penerangan jalan sudah baik bisa dilihat dari
meningkat secara signifikan efektifitas
terus meningkatnya target dan realisasi pajak
penerimaannya menjadi 144,56% dan ini
penerangan jalan.
menjadi persentase efektifitas tertinggi
selama 5 tahun (2007-2011). Perhitungan
f) Efektifitas Pajak Galian Golongan C menunjukkan bahwa pajak parkir merupakan
pajak yang penentuan target anggarannya
selalu sesuai dan bisa direalisasikan.

h) Efektifitas Pajak Air Tanah

Efektifitas penerimaan pajak


pengambilan dan pengolahan bahan galian
golongan C terjadi fluktuasi peningkatan dan
penurunan yang cukup signifikan dari tahun
ke tahun. Pada tahun 2007 tidak mencapai Efektifitas pajak air tanah masih
target bahkan masuk dalam kategori kriteria belum bisa dibandingkan efektifitasnya
kurang efektif yaitu sebesar 76,13%, namun dengan tahun-tahun sebelumnya dikarenakan
pada tahun 2008, 2009, dan 2011 pajak pajak air tanah baru dilaksanakan
pengambilan dan pengolahan bahan galian pungutannya pada tahun 2011. Meskipun
golongan C telah mencapai target bahkan pajak ini baru dipungut sesuai dengan
melebihi target anggaran yang ditentukan. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 pajak
Namun pada tahun 2010 sempat mengalami air tanah sudah bisa menunjukkan bahwa
penurunan dan tidak memenuhi target yaitu penerimaan pajak ini efektif dan bahkan
sebesar 86,72% dengan kategori kriteria masuk dalam kategori sangat efektif dengan
cukup efektif. persentase 133,31% dari pencapaian target
anggaran. Tingkat efektifitas yang
ditunjukkan oleh pajak air tanah
menunjukkan bahwa kinerja DPPKA pada
awal pemungutan pajak air tanah adalah baik
dan target yang ditentukan dapat dicapai

11
i) Efektifitas Pajak Sarang Burung a) Efektifitas Retribusi Jasa Umum

Jika dilihat dari persentase efektifitas Persentase efektifitas penerimaan


penerimaan pajak sarang burung. retribusi jasa umum Kabupaten Malang
persentasenya meningkat di 4 tahun pertama cukup fluktuatif dengan peningkatan dan
yaitu pada tahun 2007 efektifitas penerimaan penurunan yang signifikan dimana pada
pajak sarang burung sebesar 77,06% tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi
dikategorikan kriteria kurang efektif dapat 103,49% dari 101,76% pada 2007, kemudian
meningkat menjadi 92,01% pada tahun 2008, persentase efektifitas penerimaan retribusi
meningkat lagi menjadi 104% pada tahun jasa umum mengalami penurunan yang
2009 dan peningkatan terakhir dalam kurun cukup banyak menjadi 68,4% yang masuk
waktu 5 tahun terjadi pada tahun 2010 dalam kategori kurang efektif. Pada tahun
sebesar 121,11% dan peningkatan pada tahun 2010 persentase efektifitas penerimaan
ini merupakan yang paling tinggi. Untuk retribusi jasa umum membaik menjadi
tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 82,46% dan masuk dalam kategori cukup
113,83% dari realisasi dan target sebelumnya. efektif. kemudian pada tahun 2011
meningkat lagi hingga mencapai kategori
j) Efektifitas Pajak Bea Perolehan Hak Atas kriteria sangat efektif dengan persentase
Tanah dan Bangunan 102,05%.

b) Efektifitas Retribusi Jasa Usaha

Sama halnya dengan efektifitas pajak


air tanah. pajak bea perolehan hak atas tanah
dan bangunan masih belum bisa Jika dilihat dari efektifitas
dibandingkan efektifitasnya dengan tahun- penerimaan retribusi jasa usaha Kabupaten
tahun sebelumnya dikarenakan pajak pajak Malang persentase menunjukkan penurunan
bea perolehan hak atas tanah dan bangunan selama 3 tahun pertama (2007-2009) dengan
baru dilaksanakan pungutannya pada tahun persentase dari 122,99% menjadi 108,26%
2011. Meskipun pajak ini baru dipungut. dan penurunan kembali menjadi 73,96% dan
pajak pajak bea perolehan hak atas tanah dan masuk dalam kategori kurang efektif pada
bangunan sudah bisa menunjukkan bahwa tahun 2009. Tahun 2010 efektifitas
penerimaan pajak ini efektif dan bahkan penerimaan retribusi jasa usaha mulai
masuk dalam kategori sangat efektif dengan membaik menjadi 90,21% dan masuk
persentase sangat besar hampir dua kali lipat kategori kriteria efektif. Namun pada tahun
dari target anggaran yaitu 195,99%. 2011 kembali mengalami penurunan
persentase efektifitas menjadi 85,20% dan
Efektifitas Retribusi Daerah Terhadap masuk dalam kategori kriteria cukup efektif.
PAD Kabupaten Malang Tahun 2007-2011

12
c) Efektifitas Retribusi Perijinan Tertentu 3. Tingkat efektifitas dari perjenis pajak
daerah di Kabupaten Malang dapat
dikategorikan baik, karena hanya sedikt
tingkat efektifitas jenis pajak daerah yang
pada tahun tertentu masuk dalam kategori
cukup efektif (80%-90%) dan/atau
kurang efektif (60%-80%) selebihnya
untuk tahun lainnya dalam kurun waktu
Dilihat dari persentase efektifitas 2007-2011 masuk dalam kategori efektif
penerimaan retribusi perijinan tertentu (90%-100%) dan sangat efektif (di atas
terjadi peningkatan disetiap tahunnya dalam 100%). Pajak Daerah di Kabupaten
kurun waktu 5 tahun (2007-2011) dan selalu Malang yang selalu masuk dalam
mencapai targetnya dengan kategori kriteria kategori sangat efektif (di atas 100%)
sangat efektif. Keadaan efektifitas yang terus setiap tahunnya selama kurun waktu lima
membaik dilakukan oleh penerimaan tahun (2007-2011) adalah pajak hiburan,
retribusi perijinan tertentu dimana target pajak reklame, pajak penerangan jalan,
anggaran dan realisasinya terus meningkat. dan pajak parkir. Hal ini tercapai karena
realisasi pajak daerah yang lebih besar
KESIMPULAN DAN SARAN daripada target yang direncanakan.
4. Tingkat efektifitas dari perjenis retribusi
4.1 Kesimpulan daerah di Kabupaten Malang dapat
dikategorikan baik, karena hanya sedikt
Berdasarkan hasil penelitian tingkat efektifitas jenis retribusi daerah
kontribusi dan efektifitas pajak daerah dan yang pada tahun tertentu masuk dalam
retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli kategori cukup efektif (80%-90%)
Daerah (PAD) Kabupaten Malang yang dan/atau kurang efektif (60%-80%)
disesuaikan dengan Undang-undang dan selebihnya untuk tahun lainnya dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Malang tentang kurun waktu 2007-2011 masuk dalam
pajak daerah, retribusi daerah, dan PAD, kategori efektif (90%-100%) dan sangat
maka dapat diambil kesimpulan bahwa: efektif (di atas 100%). Terutama untuk
pemungutan retribusi perijinan tertentu
1. Kontribusi terbesar selama lima tahun
yang selalu masuk dalam kategori sangat
dari 2007 hingga 2011 dari pajak daerah
efektif (di atas 100%). Karena realisasi
untuk PAD berasal dari pajak penerangan
retribusi daerah yang tercapai lebih besar
jalan dengan rata-rata sebesar 36,40%,
daripada target yang direncanakan.
dimana pemungutan pajak penerangan
4.2 Saran
jalan masuk dalam pembayaran listrik ke
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
PLN oleh masyarakat. Kontribusi pajak
sebagai bahan pertimbangan dikemukakan
daerah secara keseluruhan sudah
beberapa saran bagi Dinas Pendapatan
memberikan tingkat kontribusi yang baik
Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA)
bagi pendapatan Kabupaten Malang.
Kabupaten Malang maupun kepada peneliti
2. Kontribusi terbesar selama lima tahun
selanjutnya, yaitu:
dari 2007 hingga 2011 dari retribusi
1. Bagi Dinas Pendapatan Pengelolaan
daerah untuk PAD berasal dari retribusi
Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten
jasa umum yaitu dengan rata-rata sebesar
Malang.
22,73%. Retribusi jasa umum di
Saran-saran yang dapat dijadikan
Kabupaten Malang merupakan retribusi
bahan pertimbangan dalam menetukan
jasa yang disediakan atau diberikan oleh
kebijakan yang berhubunhan dengan
pemerintah daerah untuk tujuan
pengaruh pajak daerah dan retribusi
kepentingan dan kemanfaatan umum
daerah dapat meningkatkan PAD, sebagai
yang dapat dinikmati orang pribadi atau
berikut:
badan. Sedangkan dua retribusi lainnya
a. Kontribusi pajak daerah dan retribusi
yaitu retribusi jasa usaha dan perijinan
daerah sudah baik sehingga harus
umum tingkat kontribusinya belum
dipertahankan dan mungkin lebih
sebesar retribusi jasa umum.
ditingkatkan, dengan cara

13
memperbaiki system pemungutan Anonimous, Peraturan Pemerintah Republik
pajak dan retribusi daerah serta Indonesia Nomor 66 Tahun 2001
melakukan inovasi dan terobosan- tentang Retribusi Daerah, 2001,
terobosan baru dalam pelayanan dan Jakarta: Lembaran Negara RI No. 119
potensi daerah yang ada agar Sekretaris Negara RI.
kontribusi pajak dan retribusi daerah
terhadap PAD semakin besar. _________, Undang-Undang Nomor 18
b. Meningkatkan intensifikasi Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan
pemungutan pajak dan retribusi Retribusi Daerah, 1997, Jakarta:
daerah yang diberlakukan, antara lain Lembaran Negara RI Sekretaris Negara
dengan meningkatkan kompetensi RI.
aparat daerah yang melaksanakan
pemungutan pajak daerah dan _________, Undang-Undang Nomor 32
retribusi daerah, menyederhanakan Tahun 2004 tentang Pemerintah
proses administrasi pajak dan Daerah, 2004, Jakarta: Lembaran
retribusi daerah, memberikan Negara RI No. 125 Sekretaris Negara
pelayanan yang lebih baik kepada RI.
para wajib pajak. _________, Undang-Undang Nomor 33
c. Proses penetapan target yang Tahun 2004 tentang Perimbangan
dilakukan sebelumnya, sebaiknya Keuangan Antara Pemerintah Pusat
memperhatikan potensi yang ada dan Pemerintah Daerah, 2004, Jakarta:
sebenarnya, sehingga pemungutannya Lembaran Negara RI, No. 126
akan terpacu untuk melampaui target Sekretaris Negara RI.
yang telah ditetapkan.
d. Kebijakan Pemerintah Kabupaten _________, Undang-Undang Nomor 34
Malang di masa yang akan datang Tahun 2000 tentang Perubahan atas
dalam penentuan retribusi harus Undang-Undang Nomor 18 Tahun
memihak ke masyarakat. 1997 tentang Pajak Daerah dan
e. Mengembangkan usaha-usaha yang Retribusi Daerah, 2000, Jakarta:
mampu menggerakkan perekonomian Lembaran Negara RI No. 246 :
daerah yang berdampak pada Sekretaris Negara RI.
peningkatan PAD
2. Bagi Peneliti Selanjutnya _________, 2009, Kabupaten Malang Dalam
Dengan adanya beberapa Angka, BPS Kabupaten Malang
keterbatasan dalam penelitian ini, (http://www.malangkab.go.id, diakses
kepada peneliti selanjutnya diharapkan pada tanggal 8 Februari 2013)
untuk melakukan penelitian sejenis
lebih lanjut dengan pendekatan _________, 2010. Gara-gara Hujan, Wendit
kuantitatif atau paradigm positivist Gagal Penuhi Target, (Online),
untuk mengetahui pengaruh kontribusi (http://www.memoarema.com/gara-
pajak daerah dan retribusi daerah gara-hujan-wendit-gagal- penuhi-
terhadap PAD, sehingga dapat target-6395, diakses pada tanggal 18
ditemukan hasil yang lebih optimal dan Februaru 2013)
bisa digeneralisasikan pada wilayah
Betta Sari Novallita., 2004, Peranan Pajak
yang lebih luas.
Daerah Dalam Meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Daftar Pustaka Bogor, Skripsi tidak diterbitkan,
Bekasi: FE Universitas Gunadarma
Amri Siregar., 2009, Analisis Tingkat Bekasi.
Efektifitas Pajak dan Retribusi Daerah
sebagai Pendapatan Asli Daerah Fachrizal Faisal K., 2007, Analisis Kinerja
(PAD) Sumatera Utara, Skripsi tidak Dinas Pendapatan Daerah
(DISPENDA) dalam Rangka
diterbitkan, Medan: FE Universitas
Meningkatkan Retribusi Daerah untuk
Sumatera Utara.

14
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Munir, Dasril., Henry Arys Djuanda., 2002,
(PAD) di Kota Ambon, Skripsi tidak Kebijakan dan Manajemen Keuangan
diterbitkan, Malang: FE Universitas Daerah, Yogyakarta : YPAPI.
Muhammadiyah Malang.
Nanik Wahyuni., 2010, Analisis Rasio Untuk
Halim, Abdul., 2004, Manajemen Keuangan Mengukur Kinerja Pengelolaan
Daerah, Edisi Revisi, Yogyakarta : Keuangan Daerah Kota Malang :
UPP AMP YKPN Bunga Rampal. Jurnal Akuntansi FE UIN Maliki
Malang.
Imam Mukhlis., 2010, Peran Pajak Daerah
dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Nugroho, Riant D., 2000,
Daerah : Makalah Seminar Perpajakan Otonomi:Desentralisasi Tanpa
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Revolusi, Kajian dan Kritik atas
Malang. Kebijakan Desentralisasi di Indonesia,
Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Indriantoro, Nur., dan Bambang Supomo.,
2009, Metodologi Penelitian Bisnis: Nurcholis, Hanif., 2005, Teori dan Praktik
Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pemerintah dan Otonomi Daerah,
Pertama, Yogyakarta : BPFE. Jakarta : Grasindo.

Kuncoro, Mudrajad., 2004, Otonomi dan Paler-Calmorin, Laurentina., 2007, Research


Pembangunan Daerah, Jakarta : Methods and Thesis Writing Second
Erlangga. Edition, Philipine : REX Book Strore
INC.
Mahmudi., 2010, Manajemen Keuangan
Daerah, Jakarta : Erlangga. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi.,
1995, Metode Penelitian Survai,
Mahsun, dkk., 2006 Akuntansi Sektor Publik Jakarta : Pustaka LP3ES Indonesia.
Edisi Pertama, Yogyakarta.: BPFE.
Sudjana., 2005, Metode Statistika, Bandung :
Mahsun, Mohamad., 2012, Pengukuran Tarsito.
Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta :
BPFE. Sugiyono., 2006, Statistika untuk Penelitian,
Cetakan Kesembilan, Bandung :
Malang Post, Senin, 8 Oktober 2012, PAD ALFABETA.
Meningkat Target Dinaikkan
Sunarto., 2005, Pajak dan Retribusi Daerah,
Mardiasmo., 2002, Otonomi dan Manajemen Yogyakarta : AMUS dan Citra Pustaka.
Keuangan Daerah, Yogyakarta :
ANDI. Widodo, Suseno Triyanto., 1990, Indikator
Ekonomi, Yogyakarta : Kanisius.
Mardiasmo., 2009, Perpajakan, Edisi Revisi,
Yogyakarta : ANDI. Yani, Ahmad., 2009, Hubungan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Daerah
Margaretha Rosalyn., 2009, Analisis
Indonesia, Edisi Revisi, Jakarta :
Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi
Rajawali Pers.
Daerah Terhadap Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Maluku Tenggara : www.malangkab.go.id
Jurnal FE Universitas Kristen
Indonesia Maluku Volume III Nomor 1. www.dppka.malangkab.go.id
Mat Juri., 2012, Analisis Kontribusi Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
Malang : Jurnal Eksis Vol.8 No.1,
Maret 2012, hal 20-31.

15

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai