Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pajak
2.1.1 Definisi Pajak
Pajak adalah kontribusi wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau
badan kepada negara, yang bersifat memaksa dan diatur oleh undang-
undang. Meskipun pembayaran pajak ini tidak memberikan imbalan
langsung kepada pembayar, dana yang terkumpul dari pajak memiliki peran
yang sangat penting dalam mendukung berbagai kebutuhan masyarakat.
Pemerintah menggunakan hasil pajak untuk membiayai layanan publik,
seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan program-program sosial
lainnya. Para ahli seperti P. J. A. Andriani mendefinisikan pajak sebagai iuran
yang terutang tanpa imbalan langsung, sedangkan Rochmat Soemitro
menekankan bahwa pajak merupakan peralihan kekayaan dari sektor
swasta ke publik untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih luas.
Salah satu jenis pajak yang cukup penting adalah Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB). PBB dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah
dan bangunan yang dimiliki oleh individu atau badan. Pajak ini menjadi
sumber pendapatan daerah yang signifikan dan digunakan untuk
membiayai program-program pembangunan lokal, seperti perbaikan
infrastruktur dan peningkatan layanan publik. Pajak Bumi dan Bangunan
diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah, yang memberikan dasar hukum bagi pemungutan dan
pengelolaan pajak tersebut. Selain berfungsi sebagai sumber pendapatan,
PBB juga berperan dalam mendorong penggunaan tanah yang lebih optimal
dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Penerimaan pajak memiliki dampak besar terhadap pendapatan negara
dan kemampuan pemerintah untuk menjalankan fungsinya. Tanpa pajak,
pemerintah tidak akan mampu membiayai infrastruktur dan layanan yang
dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu, lembaga seperti BAPENDA
berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan penerimaan pajak
melalui berbagai strategi, seperti menjaring wajib pajak baru dan
memperluas cakupan objek pajak. Pajak bukan hanya sekadar kewajiban
finansial, tetapi juga merupakan bagian dari tanggung jawab sosial setiap warga
negara. Dengan membayar pajak, masyarakat berkontribusi pada pengembangan
dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan. Kesadaran akan pentingnya
pajak ini mendorong setiap individu untuk merasa terlibat dalam proses
pembangunan negara, sehingga menciptakan hubungan yang saling
menguntungkan antara negara dan warganya.
Menurut Mardiasmo (2016), pajak daerah adalah pajak yang terutang oleh
individu atau badan hukum, yang wajib dibayar sesuai dengan ketentuan undang-
undang, tetapi tidak mendapat perimbangan langsung dari pemerintah pusat. Pajak
ini memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan daerah dan memberikan
kontribusi bagi kemakmuran masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Sebagai
iuran yang ditarik secara paksa, pajak daerah dipungut oleh pemerintah daerah
berdasarkan hukum yang berlaku, dan proses pemungutannya dilakukan dengan
memperhatikan ketentuan yang telah ditetapkan. Dalam Undang-Undang No. 28
Tahun 2009, dijelaskan bahwa pajak daerah merupakan iuran yang dilakukan oleh
wajib pajak, yang dilandasi oleh hukum dan bersifat memaksa. Pendapatan dari
pajak daerah ini dialokasikan untuk berbagai keperluan pembangunan, seperti
infrastruktur, layanan publik, serta kepentingan umum lainnya yang mendukung
kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, pajak daerah tidak hanya berfungsi
sebagai sumber pendapatan bagi pemerintah daerah, tetapi juga sebagai alat yang
efektif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai program
dan inisiatif yang dirancang sesuai dengan kebutuhan lokal.
a. Pajak hotel
b. Pajak restoran
c. Pajak hiburan
d. Pajak reklame
g. Pajak parkir
Sayangnya, masih ada masyarakat yang belum taat membayar pajak karena
kurangnya informasi mengenai manfaatnya. Mungkin Anda tidak menyadari bahwa
Anda sudah merasakan manfaat pajak yang dibayarkan secara rutin. Berikut
berbagai manfaat pajak yang perlu Anda ketahui:
1. Pembangunan Infrastruktur: Pajak yang diterima dari masyarakat
digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur, seperti jalan,
jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Hal ini meningkatkan aksesibilitas
dan konektivitas antar wilayah di Pekanbaru, serta mendorong
pertumbuhan ekonomi lokal.
2. Penyediaan Layanan Publik: Penerimaan pajak digunakan untuk
meningkatkan kualitas layanan publik, termasuk pendidikan dan
kesehatan. Dengan adanya dana yang cukup, pemerintah daerah dapat
membangun sekolah dan fasilitas kesehatan, serta meningkatkan mutu
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
3. Pengembangan Ekonomi Lokal: Dengan mengoptimalkan pengelolaan
pajak, BAPENDA dapat mendukung program-program yang mendorong
pertumbuhan ekonomi lokal, seperti pelatihan keterampilan, bantuan bagi
pelaku usaha kecil, dan promosi investasi di Pekanbaru.
4. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: Pajak juga dialokasikan untuk
program-program sosial yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, seperti bantuan sosial dan kegiatan pemberdayaan
masyarakat. Ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih sejahtera
bagi semua warga.
a) Mendukung Kegiatan Budaya dan Pariwisata: Sebagian dana
pajak dialokasikan untuk mendukung kegiatan budaya dan pariwisata
di Pekanbaru. Ini mencakup penyelenggaraan acara lokal, perbaikan
fasilitas wisata, dan promosi potensi daerah, sehingga dapat menarik
lebih banyak wisatawan dan meningkatkan pendapatan daerah.
5. Peningkatan Kualitas Lingkungan: Pajak juga digunakan untuk
program-program yang bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan hidup,
seperti pengelolaan sampah dan penghijauan kota. Ini penting untuk
menciptakan Pekanbaru yang lebih bersih dan nyaman untuk ditinggali.
6. Kestabilan Ekonomi: Dengan pengelolaan pajak yang baik, BAPENDA
dapat membantu menciptakan kestabilan ekonomi di Kota Pekanbaru.
Pendapatan dari pajak menjadi sumber utama untuk membiayai berbagai
program pembangunan, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan.
1) Penyedia Layanan
Pihak yang memberikan layanan tertentu kepada konsumen, baik dalam bentuk
barang (goods) maupun jasa (services)
2) Penerima Layanan
Mereka yang disebut sebagai konsumen atau pelanggan yang menerima
layanan dari penyedia layanan.
3) Jenis Layanan
Layanan yang diberikan oleh penyedia layanan kepada pihak yang
memerlukan.
4) Kepuasan Pelanggan
Dalam memberikan layanan, penyedia layanan harus fokus pada tujuan utama,
yaitu kepuasan pelanggan. Hal ini penting karena tingkat kepuasan pelanggan
sering kali berkaitan erat dengan kualitas barang atau jasa yang mereka
terima.
BAB III
PELAKSANAAN PKL
Tabel 3.1.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL
NO Waktu Pelaksanaan Hari, Jam, Tanggal dan Tempat PKL
1 Hari dan Tanggal Rabu, 02 September 2024- Sabtu, 30
November 2024
2 Tempat Pelaksanaan PKL Bapenda Kota Pekanbaru
3 Waktu dan Hari Kerja Senin – Sabtu,
Jam 7.30 WIB – 16.30 WIB