JURNAL Siti Fatimah, (11021800330) (AutoRecovered)

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 9

JURNAL ILMIAH SKRIPSI AKUNTANSI

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK DAN EFEKTIVITAS PENERIMAANPAJAK


PROGRESIF KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT TERHADAP PENINGKATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SERANG

Siti Fatimah1, Nani Rohaeni2, Ade Samsinar3


Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa
Jl. Raya Serang-Jakarta KM.03 No. 1.B Kota Serang Banten

Email : [email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRACT

Local Original Income which is still lacking which has an impact on Regional Original Income that is
not optimal, so that it does not produce the targeted income. This happened because it was alleged that
there were several problems based on the observations of the researchers. This study aims to examine
the Awareness of Taxpayers and Progressive Tax Receipts Motorized Vehicles on Increasing Regional
Original Income in Serang City by using a descriptive analytical approach which is a quantitative
research. The total population of 40 respondents and all populations were used as research samples.
The main problems and objectives formulated in the study of the Effect of Taxpayer Awareness (X1) and
Progressive Tax Revenue of Motorized Vehicles (X2) on Increasing Regional Original Income in
Serang City, this research method is a descriptive analytical method that is looking at causal
relationships. Based on the research analysis, the coefficient of determination (R2) = 26.1%. The
results of the partial test are that the X1 variable is 2.036 and X2 is 3.074 which is greater than ttable
of 1.685 and the value of sig. > 0.05. The results of the study simultaneously obtained the results of
Fcount = 4,762 > Ftable = 3,244. Based on the results of the study, it can be concluded that the
Awareness and Effectiveness of Taxpayers and Progressive Tax Receipts of Four-Wheel Motorized
Vehicles partially and simultaneously on the Increase of Regional Original Income in Serang City has a
significant and positive effect.

Keywords: Increasing Regional Original Income, Taxpayer Awareness, Progressive Tax


Revenue Motorized Vehicles

ABSTRAK

Pendapatan Asli Daerah yang masih kurang yang berdampak pada Pendapatan Asli Daerah yang tidak
optimal, Sehingga kurang menghasilkan Pendapatan yang ditargetkan. Hal demikian terjadi karena
disinyalir adanya beberapa permasalahan berdasarkan hasil pengamatan peneliti. Penelitian ini bertujuan
untuk mengkaji Kesadaran Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Terhadap
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Serang dengan menggunakan pendekatan deskriptif analistik
yang merupakan penelitian kuantitatif. Jumlah populasi 40 Responden dan semua populasi dijadikan
sampel penelitian. Pokok masalah dan tujuan yang dirumuskan dalam penelitian Pengaruh Kesadaran
Wajib Pajak (X1) dan Penerimaan Pajak Progresif Kendaraan Bermotor (X2) Terhadap Peningkatan
Pendapatan Asli Daerah Kota Serang, maka metode penelitian ini adalah metode deskriptif analistik
yaitu melihat hubungan sebab akibat. Berdasarkan analisis penelitian didapatkan nilai koefisien
determinasi (R2)=26,1%. Hasil uji parsial yaitu variabel X1 sebesar 2,036 dan X2 sebesar 3,074 lebih
2

besar dari ttabel sebesar 1,685 dan nilai sig. > 0,05. Hasil penelitian secara simultan mendapatkan hasil
Fhitung = 4,762 > Ftabel = 3,244. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kesadaran Wajib
Pajak dan Penerimaan Pajak Progresif Kendaraan Bermotor secara parsial dan simultan terhadap
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Serang memiliki pengaruh yang signifikan dan positif.
.

Kata Kunci: Peningkatan Pendapatan Asli Daerah, Kesadaran Wajib Pajak, Penerimaan
Pajak Progresif Kendaraan Bermotor

PENDAHULUAN tinggi tingkat kesadaran wajib pajak


Kemandirian daerah dalam pelaksanaan makapemahaman dan pelaksanaan.
otonomi daerah dan desentralisasi fiskal Pajak progresif merupakan suatu
menjadi isu yang dihadapi oleh setiap pungutan dengan presentase tarif tertentu yang
pemerintahan daerah, karena kebutuhan daerah ( didasarkan pada jumlah atau kuantitas objek
Fiscal need) yang tidak seimbang dengan pajak beserta harga atau nilai objek. Tarif atas
kapasitas fiskal (Fiscal capacity) akan pungutan pajak ini akan semakin meningkat
menimbulkan kesenjangan fiskal (Fiscal Gap). apabila dinilai dari semakin banyaknya jumlah
Pemerintah daerah harus dapat meningkatkan objek pajak dan kenaikan nilai objek pajak.
pendapatan asli daerah tanpa harus melanggar Pajak progresif diterapkan pada kendaraan
norma- norma dengan cara mengoptimalisasi bermotor yang berjumlah lebih dari satu atas
potensi yang ada. Optimalisasi pendapatan asli kesamaan nama pemilik dan kesamaan alamat
daerah dari sisi penerimaan hendaknya diikuti tempat tinggal dari pemilik yang bersangkutan.
dengan pengelolaan penggunaan anggaran dari Pajak kendaraan bermotor merupakan
sisi pengeluaran dan dikeloladengan baik salah satu pendapatan asli daerah (PAD) yang
dengan prinsip value for money serta dilakukan diharapkan menjadi salah satu sumber
secara komprehensif dengan berbagai strategi pembiayaan pemerintah dan membangun daerah
sesuai dengan kaidah pengelolaan keuangan untuk meningkatkan dan meratakan
daerah dan keuangan negaradengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu
prosedur pengendalian dari intern pemerintah dalam pungutan pajak tersebut dilakukan
daerah agar terpenuhi prinsip steward ship dana pengendalian untuk mencapai tujuan yang di
accountability. harapkan. Di era pemerintah sekarang ini
Kesadaran wajib pajak adalah suatu diadakannya pengelolaan pendapatan yang
kondisi dimana wajib pajak mengetahui, transparan dan dapat di pertanggung jawabakan
memahami dan melaksanakan ketentuan kepada publik. Oleh karena itu,diperlukan suatu
perpajakan dengan benar dan sukarela, semakin pengendalian dalam sistem dan prosedur
3

pemungutan pajak yang dapat mencegah bermotor merupakan sumber dominan bagi
kemungkinan penyalahgunaan keuanganmelalui pemasukan dana secara optimal pada kas daerah
pemisah fungsi dan otoritas. yang kemudian digunakan untuk membiayai
Dinas pendapatan merupakan sentral pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan
informasi mengenai penerimaan daerah yang daerah sehingga dapat meningkatkan pelayanan
berasal dari sumber-sumber pendapatan asli dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan
daerah dan salah satunya pihak kendaraan fasilitas umum yang layak mengembangkan
bermotor, untuk itu di perlukan adanya sistem jaminan sosial. Semakin rutinnya
kejelasan mengenai pengendalian intern yang pembayaran pajak kendaraan maka semakin
efektif bagi manejemen dalam membantu besar juga peningkatan pendapatan asli daerah
pencapaian tujuan untuk meningkatkan Tujuan dari penelitian ini adalah:
efektivitas dan efesiensi, menjaga kendala dari 1. Untuk mengetahui pengaruh kesadaran
laporan keuangan, serta ketaatan dalam hukum wajib pajak kendaraan bermotor roda empat
dan peraturan yang berlaku dalam sistem dan di kota serang
prosedur pemungutan pajak kendaraan bermotor 2. Untuk mengetahui pengaruh penerimaan
dalam lingkungan dinas pendapatan. pajak progresif kendaraan bermotorroda
Berdasarkan dari hasil pengamatan secara empat dalam setiap tahunnya
langsung dilapangan dan hasil wawancara 3. Untuk mengetahui pengaruh
dengan pegawai Kantor Samsat Kota Serang pengetahuan, kesadaran wajib pajak
bahwa tingkat kesadaran wajib pajak dalam penerimaan pajak progresif kendaraan
membayar pajak masih tergolong rendah. Hal bermotor roda empat terhadap peningkatan
ini disebabkan karena kurangnya pemahaman pendapatan asli daerah Kota Serang
wajib pajak terhadap sistem pembayaran pajak
secara online yang belum lama ini ditetapkan, Pendapatan Asli Daerah
oleh karena itu pentingnya sosialisasi oleh Menurut Undang-undang Nomor 33
Kantor Samsat dalam memberikan informasi Tahun 2004 pasal 1 “Pendapatan asli daerah
tentang pembayaran pajak secara online kepada (PAD) adalah pendapatan yang diperolehdaerah
wajib pajak. Untuk meningkatkan pendapatan yang dipungutberdasarkan peraturan daerah
asli daerah. sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Mengingat begitu pentingnya peran pajak Menurut Suhanda (2007:156)
terutama pajak kendaraan bermotor roda empat Pendapatan asli daerah (PAD) adalah
maka perlu diperhatikan dalam kesadaran penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-
masyarakat kendaraan bermotor sebagai wajib sumber dalam wilayah sendiri yang dipungut
pajak agar memenuhi kewajiban dalam berdasarkan peraturan daerah.
membayar pajak karena pajak kendaraan
4

Menurut Halim (2007:96) Pendapatan asli peraturan perundang- undangan perpajakandan


daerah merupakan semua penerimaan daerah pelayanan kepada wajib pajak selaku pihak
yang berasal sumber ekonomi asli daerah. pemberi dana bagi Negara. Pengungkapan
Pendapatan asli daerah bersumber dari hasil variabel kesadaran perpajakan UMKM memiliki
pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil indikator kemauan wajib pajak kedisiplinan
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan wajib pajak dan hasil yang di peroleh.
dan pendapatan lain asli daerah yang sah. Sedangkan menurut Nasution (2006:62)
Menurut Fauzan (2006:235) pendapatan kesadaran wajib pajak merupakan sikap wajib
asli daerah adalah sebagai sumber pembiayaan pajak yang memahami dan mau melaksanakan
pemerintah daerah, pendapatan asli daerah dapat kewajibannya untuk membayar pajak dan telah
dihasilkan melalui beberapa sumber penerimaan melaporkan semua penghasilannya tanpa ada
terdiri dari hasil pajak daerah retribusi daerah, yang di sembunyikan sesuai dengan ketentuan
hasil perusahaan milik dan hasil pengelolaan yang berlaku. Kesadaran wajib pajaka
kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan merupakan suatu kondisi dimana wajib pajak
danlain- lain pendapatan asli daerah yang sah. telah mengetahui, menghargai dan mentaati
Berdasarkan paparan para ahli diatas maka ketentuan perpajakan yang berlaku serta
peneliti menyimpulkan bahwa pendapatan asli memiliki kesungguhan dan keinginan untuk
daerah berasal dari sumber- sumber daerah yang memenuhi kewajiban pajaknya.
dimana berasal dari hasil retribusi daerah dan Menurut Dharma (2014) kesadaran
pengelolaan kekayaan daerah itu sendiri wajib pajak merupakan kesungguhan dan
Indikator pendapatan asli daerah sebagai keinginan wajib pajak untuk memenuhi
berikut: kewajiban pajaknya yang ditunjukan
1. pajak daerah kesungguhannya wajib pajak dalam membayar
2. Retribusi daerah pajak dan melaporkan pajak.
3. Perusahaan milik daerah Berdasarkan beberapa penadapat para
4. Pendapatan asli daerah ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
kesadaran wajib pajak merupakantindakan atas
Kesadaran Wajib Pajak keikhlasan hati, itikad dari diri sendiri dalam
menjalankan tanggung jawab perpajakannya
Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:141)
dalam wujud kepatuhan terhadap peraturan
pengertian kesadaran wajib pajak adalah
yang berlaku.
kesadaran memenuhi kewajiban perpajakan
Indikator kesadaran wajib pajak sebagai
tidak hanya tergantung kepada masalah-masalah
berikut:
teknis saja yang penyelidikan, penerapan sanksi
sebagai bentuk dari pelaksanaan ketentuan
5

a. Kesadaran adanya hak dan kewajiban Indikator pajak progresif kendaraan


pajak memenuhi kewajiban membayar bermotorsebagai berikut:
pajak
b. Kepercayaan masyarakat dalam Kesadaran
membayar pajak untuk pembiayaan adanya hak dan
negara dan daerah Kesanggupan kerja kewajiban
c. Dorongan diri sendiri untuk membayar pajak
pajak secara sukarela Kepercayaan
d. Fungsi Pajak masyarakat
e. Sadar dalam pengeluaran pajak dalam
membayar

Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Pajak


Penerimaan pajak progresif adalah Dorongan
biaya yang dibebankan kepada sebagian diri sendiri
pemilik kendaraan kendaraan. Pajak progresif untuk
hanya berlaku bagi orang yang memiliki lebih membayar

dari satu kendaraan. Adapun ketentuan Pajak

tersebut berlaku bagi orang yang memiliki Fungsi

lebih dari satu kendaaran atas nama anggota pajak

keluarga yang tinggal dalam satu tempat. Sadar dalam

Dengan kata lain, nama masih tergabung pengeluaran

dalam satu kartu keluarga dan tinggal di satu Pajak

tempat adanya pajak progresif telah diatur


berdasarkan undang-undang Nomor 28 Tahun Hipotesis Penelitian
2009 tentang pajak daerah retribusi daerah Menurut hipotesis berasal dari kata hupo
dalam undang-undang ini dijelaskan yang artinya sementara/lemah kebenarannya,
mengenai ketentuan orang yang dikenakan dan thesis yang artinya pertanyaan/teori.
pajak progresif dan dibagi menjadi tiga Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis
kategori. adalah pernyataan sementara yang perlu diuji
kebenarannya. Menurut Sugiyono (2014 : 70)
1.Orang yang memiliki kendaraan memiliki
hipotesis merupakan jawaban sementara
kendaraan berkurang dari empat kendaraan.
terhadap rumusan masalah penelitian, di mana
Pemilik kendaraan roda empat
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
2.Pemilik kendaraan roda lebih dari empat
dalam bentuk kalimat pertanyaan.
.
6

Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang diteliti dan kemudian dapat ditarik
hipotesis yang penulis ajukan adalah sebagai kesimpulan.
berikut:
Hipotesis 1 (H1) : Diduga terdapat pengaruh Subjek Penelitian
kesadaran wajib pajak Populasi
kendaraan bermotor roda Populasi merupakan salah satu bagian
empat di kota serang. yang dilakukan dalam suatu penelitian. Menurut
Hipotesis 2 (H2) : Diduga terdapat pengaruh Sugiyono (2014:80), populasi merupakan
penerimaan pajak progresif wilayah generalisasi yang terdiri atas
kendaraan bermotor roda obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
empat dalam setiap tahunnya. karakteristik tertentu yang ditetapkan Populasi
Hipotesis 3 (H3) : Diduga terdapat pengaruh dari penelitian ini yaitu wajib pajak kendaraan
pengetahuan, kesadaran bermotor roda empat mobil penumpang
wajib pajak penerimaan pajak berjumlah 43.291 wajib pajak di samsat kota
progresif kendaraan bermotor serang.
roda empat terhadap
peningkatan pendapatan asli Sampel
daerah Kota Serang. Menurut Sugiyono (2010:116) sampel
Metode Penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
Penelitian ini penulis mempergunakan dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling
metode penelitian kuantitatif, metode penelitian dalam pengambilan sampel yang ada di
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode lapangan atau objek penelitian peneliti
penelitian yang berdasarkan pada filsafat menggunakan teknik sampel yaitu teknik
positivisme, digunakan untuk meneliti pada pengambilan sampel atau teknik sampling
populasi atau sampel tertentu, teknik dengan mengambil seluruh populasi secara
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan acak.
secara random, pengumpulan data Teknik pengambilan sampel dalam
menggunakan instrumen penelitian, analisis data penelitian ini menggunakan teknik sampel
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk random Sampling yang berjumlah 40 Wajib
menguji hipotesis yang ditetapkan. Menurut pajak atau responden
Sugiyono (2014 : 22) metode penelitian bersifat Definisi Operasional Variabel
deskriptif analisis yaitu suatu metode yang Operasional variabel-variabel tersebut
berusaha mengumpulkan, menyajikan dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
menganalisis data, sehingga dapat memberikan berikut ini :
gambaran yang cukup jelas atas objek penelitian
7

Tabel 1 : Operasional Variabel Cukup Setuju 3


Variabel Indikator Skala
Tidak setuju 2
Pendapatan asli 1. Pajak daerah Interval Sangat tidak setuju 1
daerah 2. Retribusi daerah Sumber : Sugiyono, 2010:133
(Y) 3. Perusahaan milik
daerah Cara pengumpulan data dengan
4. Pendapatan asli daerah menyerahkan daftar pertanyaan pada responden
Kesadaran 1. Kesadaran
Wajib Pajak adanya hak dan yang akan diteliti untuk diisi. Dalam penelitian
kewajiban
(X1)
2. Kepercayaan ini kuesioner diserahkan langsung kepada
masyarakat dalam
membayar pajak responden di lokasi penelitian.
3. Dorongan diri sendiri
dalam membayar pajak
4. Fungsi pajak Teknik Pengumpulan Data
5. Sadar dalam
pengeluaran pajak Teknik pengumpulan data yang
Penerimaan 1. Kesadaran adanya hak Inter
dan kewajiban pajak val digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah
Pajak Progresif
2. Kepercayaan
Kendaraan sebagai berikut:
masyarakat dalam
Bermotor (X2) membayar pajak 1) Penelitian Kepustakaan (Library Research)
3. Dorongan diri sendiri
dalam membayar pajak Yaitu pengumpulan data yang
4. Fungsi pajak
5. Sadar dalam pengeluaran dilakukan dengan jalan membaca dan
pajak
mempelajari literatur, laporan atau tulisan
Instrumen Penelitian
ilmiah, catatan kuliah dan agenda atau file
Skala pengukuran dalam penelitian ini,
perpustakaan yang semuanya memiliki
penulis menggunakan Skala Likert. "Skala
kaitan langsung dengan masalah yang
Likert digunakan untuk mengukur sikap,
diteliti.
pendapat, dan persepsi seseorang atau
2) Penelitian Lapangan (Field Research)
sekelompok orang tentang fenomena sosial".
a. Wawancara (Interview), yaitu teknik
Dengan Skala Likert ini maka variabel
pengumpulan data dengan mengajukan
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
beragam pernyataan secara lisan atau
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
langsung seputar topik permasalahan
titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
yang sedang diteliti.
yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan,
b. Pengamatan (Observasi), yaitu teknik
Pada prosedur Skala Likert ini sejumlah
pengumpulan data dengan cara
pertanyaan disusun dengan jawaban sebagai
penelitian dan pengamatan langsung
berikut:
pada objek yang diteliti.
Tabel 2
c. Angket (Questioner), yaitu teknik
Bobot Skala Likert
pengumpulan data yang dilakukan
Alternatif Bobot
Sangat setuju 5 dengan cara memberi seperangkat
Setuju 4 pernyataan tertulis kepada responden
8

untuk dijawab > 3,244) dengan tingkat signifikansi sebesar


0,00 (0,00 < 0,05) maka terdapat pengaruh
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN signifikan secara simultan antara Kesadaran
Wajib Pajak (X1) dan Pengaruh Penerimaan
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak (X1)
Pajak Progresif Kendaraan Bermotor (X2) secara
terhadap Pendapatan asli daerah (Y)
simultan terhadap Pendapatan asli daerah (Y).
Hipotesis 1 pada pengaruh Kesadaran
Wajib Pajak (X1) terhadap Pendapatan asli
PENUTUP
daerah (Y) dan hasil perhitungan yang diperoleh
1. Terdapat pengaruh signifikan Kesadaran
adalah thitung > ttabel (2,036 > 1,685) dengan
Wajib Pajak (X1) terhadap Pendapatan asli
tingkat signifikansi sebesar 0,00 (0,00 < 0,05)
daerah (Y)
maka terdapat pengaruh signifikan antara
2. Terdapat pengaruh signifikan Penerimaan
Kesadaran Wajib Pajak (X1) terhadap
Pajak Progresif Kendaraan Bermotor (X2)
Pendapatan asli daerah (Y).
terhadap Pendapatan asli daerah (Y)
Pengaruh Penerimaan Pajak Progresif
3. Terdapat pengaruh signifikan secara
Kendaraan Bermotor (X2) terhadap
simultan Kesadaran Wajib Pajak (X1) dan
Pendapatan asli daerah (Y)
Penerimaan Pajak Progresif Kendaraan
Hipotesis 2 pada penelitian pengaruh
Bermotor (X2) secara simultan terhadap
Penerimaan Pajak Progresif Kendaraan
Pendapatan asli daerah (Y)
Bermotor (X2) terhadap Pendapatan asli daerah
(Y) dan hasil perhitungan yang diperoleh adalah DAFTAR PUSTAKA
thitung > (1,712 > 1,685) dengan tingkat Daftar Jurnal :
signifikansi sebesar 0,00 (0,00 < 0,05) maka
Anggraeni, L.A (2017). Pengaruh Kesadaran
terdapat pengaruh signifikan antara Penerimaan Wajib Pajak,Lingkungan wajib pajak,
Pajak Progresif Kendaraan Bermotor (X2) Sikap Religiusitas Wajib Pajak dan
kemanfaatan Npwp Terhadap Kepatuhan
terhadap Pendapatan asli daerah (Y). Wajib Pajak ( Studi Wajib Pajak) Orang
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak (X1) dan Pribadi Yang Terdaftar di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Klaten, Jurnal
Pengaruh Penerimaan Pajak Progresif Akuntansi Dan Investasi, 15 (1), 1-25.
Kendaraan Bermotor (X2) secara simultan Dewi,I.G.A.M.R.(2019). Efektivitas E-Samsat,
terhadap Pendapatan asli daerah (Y) pajak Progresif Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Hipotesis 3 pada Kesadaran Wajib Pajak (X1) Kenadaraan Bermotor. Jurnal Ilmiah
dan Pengaruh Penerimaan Pajak Progresif Akuntansi Dan Bisnis, 4(1), 50-61.
Kendaraan Bermotor (X2) secara simultan Efrianti,Y& Munawar, A. (2017). Prosedur
Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor
terhadap Pendapatan asli daerah (Y) dan hasil
Pertahunan ( Doctoral Dissertation,
perhitungan diperoleh adalah Fhitung > Ftabel (4,762
9

Institut Bisnis dan Informatika


Kesatuan).
Ertiviana, D., Meihendri, H. (2017). Pengaruh
Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan
Pajak dan Sanksi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor. Abstract Under Of
Undergraduate Research, Faculty Of
Economic, Bung Hatta University. 6(1).
Rizal A.S. (2019) “ Pengaruh Pengetahuan
Wajib Pajak, Kesadaran Wajib
Pajak ,Sanksi Pajak Kendaraan
Bermotor dan Sistem Samsat Drive Thru
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor. Jurnal Ilmiah
Akuntansi Universitas Pamulang P-
ISSN, 2339,0867.
Rusli, R. Kennedy, . & Kemala, W. (2015). “
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Pengetahuan Pajak, Sikap Wajib Pajak
dan Reformasi Administrasi Perpajakan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
KendaraanBermotor.(Doctoral
Dissertation, Riau University.)
Sukmono, M.C.T., 2017. Analisis Pengaruh
Tingkat Pemahaman dan Kesadaran
Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Kendaraan Bermotor ( Studi
Kasus pada Samsat Kota Yogyakarta).
Prodi Akuntansi UPY.

You might also like