Academia.eduAcademia.edu

KHOTBAH JUM'AT

Kaum muslimin, sidang sholat jum'at rahimakumullah. Alhamdulilah, dengan izin Allah, dengan taufik, hidayah dan inayah-Nya, dan insya Allah dengan Ridho-Nya pula, pada siang hari ini kita dapat meninggalkan berbagai macam aktivitas kseharian, kita peruntukan untuk memenuhi panggilan Allah SWT. Melaksanakan shalat jum'at degna segala rangkaiannya. Mudah-mudahan ibadah yang sudah kita lakukan dan ibadah yang akan kita lakukan, mampu mengangkat kita menjadi orang yang benar-benar tawaqallah. Amin Ya Rabbal 'Alamin. Kaum muslimin rahimakumullah, Allah SWT. Mengutus beberapa nabi yang tidak terhitung banyaknya dan mengutus 25 Rasul, yang seluruhnya diutus oleh Allah mengajak kepada manusia supaya mengabdi kepada Allah SWT. Yang seluruh pengabdian manusia kepada Allah itu bertujuan agar manusia bisa mempertahankan posisinya sebagai khalifah fil ardi. Meyakini bahwa Nabi Muhammad itu adalah benar-benar utusan Allah, merupakan bagian dari sendi iman tanpa iman kepada Rasulullah SAW., dia adalah kafir/keluar dari Islam. Kalau kita amati antara 24 Rasul sebelumnya dengan Nabi Muhammad SAW., mempunyai beberapa perbedaan yang sangat mendasar. Diantara perbedaan itu ialah: 1. Nabi Universal Kalau para Nabi dan Rasul sebelumnya diutus Allah hanya untuk suatu daerah tertentu saja, maka Rasulullah SAW. diutus untuk seluruh dunia, tanpa kecuali. Sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam Surat Sabak/34 ayat 28: Artinya:

KHOTBAH JUM’AT Oleh Isra Saifudin Salan Jurusan Pendidikan Agama Islam E-mail : [email protected] BEBERAPA KEISTIMEWAAN NABI MUHAMMAD SAW. Kaum muslimin, sidang sholat jum’at rahimakumullah. Alhamdulilah, dengan izin Allah, dengan taufik, hidayah dan inayah-Nya, dan insya Allah dengan Ridho-Nya pula, pada siang hari ini kita dapat meninggalkan berbagai macam aktivitas kseharian, kita peruntukan untuk memenuhi panggilan Allah SWT. Melaksanakan shalat jum’at degna segala rangkaiannya. Mudah-mudahan ibadah yang sudah kita lakukan dan ibadah yang akan kita lakukan, mampu mengangkat kita menjadi orang yang benar-benar tawaqallah. Amin Ya Rabbal ‘Alamin. Kaum muslimin rahimakumullah, Allah SWT. Mengutus beberapa nabi yang tidak terhitung banyaknya dan mengutus 25 Rasul, yang seluruhnya diutus oleh Allah mengajak kepada manusia supaya mengabdi kepada Allah SWT. Yang seluruh pengabdian manusia kepada Allah itu bertujuan agar manusia bisa mempertahankan posisinya sebagai khalifah fil ardi. Meyakini bahwa Nabi Muhammad itu adalah benar-benar utusan Allah, merupakan bagian dari sendi iman tanpa iman kepada Rasulullah SAW., dia adalah kafir/keluar dari Islam. Kalau kita amati antara 24 Rasul sebelumnya dengan Nabi Muhammad SAW., mempunyai beberapa perbedaan yang sangat mendasar. Diantara perbedaan itu ialah: 1. Nabi Universal Kalau para Nabi dan Rasul sebelumnya diutus Allah hanya untuk suatu daerah tertentu saja, maka Rasulullah SAW. diutus untuk seluruh dunia, tanpa kecuali. Sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam Surat Sabak/34 ayat 28: Artinya: “Dan Kami tidak menguts kamu (muhammad) melainkan kepada umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Sabak: 28) Nabi Syuaib dan Nabi Lut diutus ke daerah Palestina, Nabi Hud dan Nabi Salih diutus ke daerah sebelah utara Hadramaut, Nabi Musa diutus untuk daerah Mesir, Nabi Isa diutus oleh Allah hanya untuk Bani Israil: Artinya: “Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil, (yang berkata kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (Mukjizat) dari Tuhanmu...,” (QS. Ali Imran/3: 49) Kesimpulannya, hanya Syari’at yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. saja yang berlaku seluruh dunia, sedangkan syari’at nabi-nabi lainnya belaku pada kaumnya saja. 2. Sepanjang Masa Syari’atnya para Rasul yang 24 itu berlakunya dibatasi oleh waktu. Bila Nabi berikutnya sudah datang, maka syari’atnya tidak berlaku. Karena Beliau merupakan Nabi terakhir, otomatis syari’atnya berlaku sepanjang masa. Karena sesudah Beliau, Allah tidak akan mengutus Rasul lagi. Sebagaimana dapat kita lihat dalam surat Al Ahzab/33 ayat 40: Artinya: “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-Nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”(QS. Al Ahzab:40) Walaupun Nabi Muhammad merupakan Nabi terakhir, tetapi syari’atnya pada prinsipnya tidak berbeda dengan syari’at Nabi-Nabi sebelumnya, ialah mengajak manusia untuk menyembah kepada Allah SWT. Laksana sebuah rantai yang panjang, satu dan lainnya saling menguatkan. Seperti pernyataan Beliau: Artinya: “Sesungguhnya aku dengan Nabi-Nabi sebelumnya dapat diumpamakan sepergi seseorang yang membangun rumah, dia memperbaiki dan membuat indah kecuali dalam satu sudut bangunan itu. Maka jadilah manusia berkeliling di rumah itu, mereka heran dan berkata: “Alangkah indahnya apabila sudut ini disempurnakan” Beliau berkata: “Akulah yang menyempurnakan itu dan saya adala penutup para Nabi.” (HR. Muslim dan Abu Hurairah) 3. Siksanya Ditunda Termasuk kelebihan umat Nabi Muhammad SAW. ialah bila melakukan dosa siksanya tidak diberikan kontan, tetapi ditangguhkan/ ditunda. Umat-umat yang dahulu, bila melakukan dosa, siksanya kontan. Umat Nabi Nuh AS disiksa dengan banjir selama 6 bulan 10 hari (QS. Al Ankabut/29:14-15), kaum Tsamud, yaitu kaumnya Nabi salih dihancurkan oleh petir (QS. Al Haaqah/69: 5), kaumnya Nabi Hud (kaum Ad) dihancurkan dengan angin yang sangat dingin (QS. Al Haaqah/69: 6), kaumnya Nabi Lut, disiksa dengan hujan batu (QS. Asy Syu’ara/26: 173) dan lain sebagainya. Dengan ditundanya siksa bagi umat Nabi Muhammad SAW. nampaknya disalahgunakan oleh banyak orang, sehinga banyak orang yang tetap melakukan dosa. Disisi lain imannya terhadap hari pembalasan semakin tipis. Kaum muslimin, jama’ah Jum’at rahimahukumullah, Walaupun umat Nabi Muhammad SAW. siksanya tidak diberikan secara langsung, nampaknya dengan berbagai macam musibah, seperti musim hujan yang berlebih sehingga hujan yang diharapkan menjadi siraman justru berbalik menjadi bencana. Panas yang kita harapkan menimbulkan semangat dan perkembangan yang positif, sudah berbalik menjadi kekeringan sehingga banyak tanah yang tidak dapat ditanami. Kecelakaan lalu lintas, bentrok antara kawan yang menimbulkan banyak korban sesungguhya sudah merupakan bagian dari siksa Allah SWT. Kepada kita umat Manusia. Berbagai macam bencana yang melanda di permukaan bumi ini, ada beberapa kemungkinan: a. Sebagai Peringatan Artinya: “Telah nampak jelas kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena ulah perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) peruatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang lurus).” (QS. Ar Rum/30: 41) b. Sebagai Freskot Artinya: “Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar.) (QS. As Sajdah/32: 21) c. Sebagai Ujian Artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : “Kami telah beriman” , sedang mereka tidak diuji lagi. (QS. Al Ankabut/29: 2) Kaum muslimin rahimakumullah, Sebagai bagian akhir dari khutbah ini kami sampaikan, bahwa kita harus merasa berhutang budi kepada Rasulullah SAW. dan harus membalas budi itu dengan mengagungkan namanya, mengamalkan perintahnya, menjauhi larangannya, serta memperkecil peluang untuk melakukan maksiat atau dosa. Dengan demikian senantiasa kita pantas memperoleh Syafa’atnya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin