LP Febris Anak
LP Febris Anak
LP Febris Anak
U]ZUI
Cdsmk 7 SFO
Disusun Oleh :
Risza Apriani
Fauziyah
JNR0200119
Dabtar isi............................................................................................................................. i
A. Debinisi...................................................................................................................... 1
A. Hlasibikasi bearis...................................................................................................1
J. Anatdmi Fisidldgi...................................................................................................3
D. Mtidldgi....................................................................................................................... 3
M. Sanca Dan @ejala................................................................................................... 5
F. Hdmplikasi................................................................................................................. 5
@. Uatdbisidldgi............................................................................................................. 2
L. Uathway...................................................................................................................... 0
F. Uemeriksaan Uenunjang......................................................................................0
J. Uenatalaksanaan Oecis......................................................................................10
H. Hdnsep Asuhan Heperawatan.........................................................................11
N. Dabtar Uustaka..................................................................................................... 21
i
A. Definisi
B. Klasifikasi febris
1. Demam septik
Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali
pada malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal
pada pagi hari. Sering
1
disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang
tinggi tersebut turun ketingkat yang normal dinamakan juga
demam hektik.
2. Demam remiten
4. Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu
derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali
disebut hiperpireksia.
5. Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang
diikuti oleh beberapa periode bebas demam untuk beberapa
hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.
Suatu tipe demam kadang- kadang dikaitkan dengan suatu
penyakit tertentu misalnya tipe demam intermiten untuk
malaria.
1
C. Anatomi Fisiologi
3
e. Menghasilkan hormon-hormon hipofisis posterior
f. Mengontrol kontraksi uterus pengeluaran susu
g. Pusat koordinasi sistem saraf otonom utama, kemudian
D. Etiologi
3
pusat pengaturansuhu, penyakit-penyakit bakteri,
tumor otak atau dehidrasi (Guyton dalam Thobroni,
2015).
1. Suhu lingkungan.
2. Adanya infeksi
3. Pneumonia.
4. Malaria.
5. Otitis media.
6. Imunisasi
F. Komplikasi
5
G. Patofisiologi
2
H. Pathway
diare
hipertermi
lntoleransi
Deficit
aktivitas
nutrisi
Ganggua
n
ansietas pola tidur
I. Pemeriksaan Penunjang
7
Pemeriksaan radiologis :
Pemeriksaan labolatorium :
<
f. Limfopenia dijumpai pada infeksi virus akut
g. Limfositosis dijumpai pada infeksi kronik seperti tuberkulosis
h. LED meningkat pada kasus infeksi bakteri, anemia kronik.
hemostasis.
3. Pemeriksaan feses, merupakan pemeriksaan sederhana secara
mikroskopik, dapat menemukan berbagai mikroorganisme
penyebab demam, seperti amuba, shigella, berbagai cacing
usus, dan berbagai jenis jamur. Pemeriksaan feses bisa
dilanjutkan dengan kultur dan tes sensitivitas serta PCR. Bila
diperlukan kultur feses sesuai dengan mikroorganiosme yang
dicurigai sebagai penyebab.
4. Malaria smear dengan sediaan darah tebal dan tipis harus
dilakukan pada pasien demam yang dicurigai malaria.
Pemeriksaan darah malaria
harus diambil dari ujung jari (darah tepi, bukan darah vena).
Hapusan darah tebal dan tipis dibuat dalam satu slide, dan
untuk darah tebal,
tidak difiksasi. Pewarnaan Giemsa untuk sediaan darah tepi
malaria harus susuai dengan standard.
5. Rapid Diagnostic Test (RDT) dengan stick saat ini banyak
digunakan untuk mendeteksi berbagai infeksi seperti DBD
(NS1, IgM, IgG), Malaria (falciparum dan vivax), Influenza,
Demam tifoid (typhidot), Leptospirosis, Infeksi HIV.
6. Bacterial smear dapat dilakukan dari urine atau sekret yang
6
7. Tes Antigen saat ini terus berkembang untuk beberapa
penyakit infeksi, seperti NS1 pada DBD
8. Tes Serologik. Berbagai jenis tes serologik terus berkembang
saat ini
G. Penatalaksanaan Oedis
10
K. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas klien Meliputi : nama, tempat/ tanggal lahir,
umur, jenis kelamin, nama orang tua, perkerjaan orang
tua, alamat, suku, bangsa, agama.
b. Keluhan utama Klien yang biasanya menderita febris
mengeluh suhu tubuh panas > 37,5 °C, berkeringat,
mual/muntah.
c. Riwayat kesehatan sekarang Pada umumnya didapatkan
peningktan suhu tubuh diatas 37,5 °C, gejala febris yang
biasanya yang kan timbul menggigil, mual/muntah,
berkeringat, nafsu makan berkurang, gelisah, nyeri otot
dan sendi.
d. Riwayat kesehatan dulu Pengakjian yang ditanyakan
apabila klien pernah mengalmi penyakit sebelumnya.
e. Riwayat kesehatan keluarga Penyakit yang pernah di
derita oleh keluarga baik itu penyakit keturunan ataupun
penyakit menular, ataupun penyakit yang sama.
f. Genogram Petunjuk anggota keluarga klien.
g. Riwayat kehamilan dan kelahiran Meliputi : prenatal,
natal, postnatal, serta data pemebrian imunisasi
pada anak.
h. Riwayat sosial Pengkajian terhadap perkembangan dan
keadaan sosial klien
i. Kebutuhan dasar
1) Makanan dan minuman Biasa klien dengan febris
mengalami nafsu makan, dan susuh untuk makan
sehingga kekurang asupan nutrisi.
2) Pola tidur Biasa klien dengan febris mengalami susah
untuk tidur karena klien merasa gelisah dan
berkeringat.
3) Mandi
11
4) Eliminasi Eliminasi klien febris biasanya susah untuk
buang air besar dan juga bisa mengakibatkan terjadi
konsitensi bab menjadi cair.
j. Pemeriksaan fisik
1) Kesadaran Biasanya kesadran klien dengan febris 15 —
13, berat badan serta tinggi badan
2) Tanda — tanda vital Biasa klien dengan febris suhunya >
37,5
°C, nadi > 80 x i Head to toe
a) Kepala dan leher Bentuk, kebersihan, ada bekas
trauma atau tidak
b) Kulit, rambut, kuku Turgor kulit (baik-buruk),
tidak ada gangguan / kelainan.
dan dalam
g) Sistem kardiovaskuler Pada kasus ini biasanya
denyut pada nadinya meningkat
h) Sistem muskuloskeletal Terjadi gangguan apa tidak.
i) Sistem pernafasan Pada kasus ini tidak terdapat
nafas yang tertinggal / gerakan nafas dan biasanya
kesadarannya gelisah, apatis atau koma
j) Pemeriksaan tingkat perkembangan
(1) Kemandirian dan bergaul Aktivitas sosial klien
12
(2) Motorik halus Gerakan yang menggunakan otot
halus atau sebagian anggota tubuh tertentu,
yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk
belajar dan berlatih. Misalnya :
13
pasien lemah aktivita
DO : frekuensi jan s
tung meningkat (D.005
6)
14
4. Intervensi
15
kebutuhan
yang – Identifikasi kelainan pada rambut metabolism
metabolis dihabiskan – Identifikasi pola makan – Mengumpulkan
me 2. Sariawan – Identifikasi kelainan pada kuku dan
(D.0019) berkurang – Identifikasi Kemampuan menelan
menganalisis
– Identifikasi kelainan pada rongga
3. Perasaan cepat data yang
mulut
kenyang – Identifikasi kelainan eliminasi berkaitan
menurun – Monitor mual muntah dengan asupan
4. Nafsu – Monitor asupan oral
dan status gizi
makan – Monitor warna konjungtiva
meningkat
– Monitor hasil
laboratorium Terapeutik
5. Bising – Timbang BB
usus – Ukur antroprometri komposisi
membaik tubuh
6. Membran – Hitung perubahan BB
– Atur interval waktu pemantauan
mukosa
sesuai dengan kondisi pasien
membaik (Status – Dokumentasi kan hasil
nutrisi L.03030) pemantauan Edukasi
– Jelaskan tujuan dan
prosedur Pemantauan
3. Intoleran
– Informasi kan hasil
si
pemantauan Pemantauan tanda Mengumpulkan dan
aktivitas vital (I.02060) Observasi menganalisis data
Setelah dilakukan hasil
tindakan
keperawatan
16
berhubung
3x 24 jam, – monitor nadi ( frekuensi, pengukuran
an dengan diharapkan : kekuatan, irama ) fungsi vital
kelemahan 1. Frekuensi – monitor pernapasan ( kardiovaskuler,
(D.0056) nadi frekuensi, kedalaman )
pernafasan dan
– monitor suhu tubuh
membaik suhu tubuh
– monitor oksimetri nadi
2. Kemudahan – identifikasi penyebab perubahan
dalam tanda vital
melakukan Terapeutik
aktivitas sehari -
– atur interval pemantauan sesuai
kondisi
hari
3. Perasaan lemah
menurun
pasien
4. Frekuensi
– Dokumentasikam hasil pemantauan
napas
Edukasi
membaik
– Jelaskan tujuan dan
(Toleransi prosedur pemantauan
aktivitas – Informasikan hasil pemantauan,
L.05047) jika perlu
4. Gangguan Teknik Menenangkan (I.08248) Teknik relaksasi
pola Setelah dilakukan Observasi dengan
tindakan
– Identifikasi masalah yang pembetukan
dihadapi Terapeutik
tidur keperawatan 3x 24 imajinasi individu
– Buat kontrrak dengan pasien
berhubungan jam, diharapkan : – Ciptkan ruangan yang nyaman dengan
dengan 1. Kesejahteraan dan tenang meggunakan
hambatan fisik membaik semua indera
melalui
17
18
kemampuan pemrosesan
mengambil
kognitif untuk
keputusan
mengurangi stress
Meminimalkan
kondisi individu
dan pengalaman
subyektif terhadap
objek yang tidak
jelas dan spesifik
18
keluarg
2. Pola – Monitor tanda-tanda akibat atsipasi
a ansietas Terapeutik
tidur bahaya yang memun
(D.008
membaik
– Ciptakan suasana terapeutik gkinkan individu
0) untuk menumbuhkan
3. Pucat menurun kepercayaan melakukan tin dakan
4. Perilaku – Pahami situasi yang membuat untuk menghadapi
gelisah ansietas ancaman
– Gunakan pendekatan yang
menurn
tenang dan meyakinkan
5. Tremor – Dengarkan dengan penuh
menurun (Tingkat perhatian
Ansietas L.09093) – Edukasi
– Jelaskan prosedur, termasuk
sensasi
yang dialami
– Anjrkan keluarga untuk tetap
bersama
pasien
– Latih kegiatan pengalihan
untuk mengurangi
ketegangan Menyiapkan,
6. Diare Setelah dilakukan – Latih teknik memberi dan
berhubungan relaksasi Kolaborasi
tindakan mengevaluasi
dengan
– Kolaborasi pemberian obat
keperawatan 3x 24 antiansietas, jika perlu keefektifan agen
perubahan jam, diharapkan : Pemberian Obat ( I. 02062 ) farmakologis yang di
air Observasi
1. Nyeri abdomen
– identifikasi kemungkinan
alergi, interaksi dan kontra
indikasi obat
– monitor tanda vital dan nilai
19
20
N. Daftar Pustaka
Zein, Umar. 2012. Buku Saku Demam. Medan : USU PRESS 2012
21