Skripsi Perpus
Skripsi Perpus
Skripsi Perpus
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat guna
Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh :
Ratih Widyaningrum
NPM : 1411060371
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat guna
Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh :
Ratih Widyaningrum
NPM : 1411060371
Oleh :
Ratih Widyaningrum
1411060371
iii
MOTTO
Artinya : “Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, betapa banyak Kami
tumbuhkan di bumi itu berbagai macam (tumbuh-tumbuhan) yang baik”
(QS. Asy-Syu’ara’ : 7)1
1
Al-Qur’an, Terjemah dan Tafsir Mushaf Madinah, Departemen Agama RI
(Bandung:Jabal, 2013)
iv
PERSEMBAHAN
Dengan kerendahan hati dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, kupersembahkan
karya sederhana ini sebagai tanda bakti atas cinta kasih untuk :
1. Ayahanda Satijo dan ibunda Rohmiatun tercinta, yang telah berkorban dalam
telah ayah dan ibu berikan. Senantiasa berdo’a, tabah dan sabar demi
kurasakan.
2. Adikku tersayang (Alm) Ade Kurniawan dan Edo Kurniawan yang selalu
banggakan.
v
RIWAYAT HIDUP
Lampung Utara pada tanggal 06 Mei 1996. Anak pertama dari tiga bersaudara dari
Abung Selatan Lampung Utara yang diselesaikan pada tahun 2011. Selama
bidang Olah Raga, selain itu ekstrakulikuler yang pernah diikuti yaitu Pramuka,
Abung Selatan dan diselesaikan pada tahun 2014, dengan ekstrakulikuler yang
pernah diikuti yaitu Seni Tari. Pada tahun 2014 penulis melanjutkan Pendidikan di
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang sekarang menjadi Universitas Islam
Negeri (UIN) Raden Intan Lampung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada
menjadi asisten dosen. Selain itu, penulis melaksanakan KKN (Kuliah Kerja
vi
KATA PENGGANTAR
Tiada kata yang lebih indah kecuali jutaan rasa syukur yang menghambur
memenuhi segenap jiwa yang lemah dan tiada daya. Jika bukan rahmat dan
karunia-Nya, maka tentulah skripsi ini tidak akan terselesaikan. Shalawat serta
salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini dikerjakan
untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di
Lampung.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu,
1. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
2. Dr. Eko Kuswanto, M.Si dan Fredi Ganda Putra, M.Pd selaku Ketua dan
Lampung.
vii
3. Dr. Eko Kuswanto, M.Si selaku pembimbing I dan Indarto, M.Sc selaku
4. Dosen serta Staff Karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah
layanannya dengan tulus dan ikhlas kepada penulis selama menuntut ilmu di
G, yang telah memberikan doa, dorongan dan bantuannya yang begitu berarti
bagiku, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
Akhirnya dengan iringan terimakasih penulis memanjatkan doa kehadirat Allah SWT
semoga jerih payah dan amal bapak-bapak dan ibu-ibu serta teman-teman sekalian
akan mendapatkan balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT dan semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Aamiin
Ratih Widyaningrum
NPM. 1411060371
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL. ................................................................................... i
ABSTRAK. ................................................................................................... iii
MOTTO. ....................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN. ........................................................................................ v
RIWAYAT HIDUP. ..................................................................................... vi
KATA PENGANTAR. ................................................................................. vii
DAFTAR ISI. ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL. ....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR. ................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN. ............................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah. ................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah. ....................................................................... 5
C. Batasan Masalah. ............................................................................. 6
D. Rumusan Masalah............................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian. ............................................................................ 6
F. Kegunaan Penelitian. ....................................................................... 6
ix
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian. ....................................................... 29
B. Jenis Penelitian. ................................................................................ 29
C. Alat dan Bahan. ................................................................................ 29
D. Prosedur Pembuatan Pupuk Organik Cair. .................................. 30
E. Prosedur Penelitian. ......................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi
Lampiran 2. Data Hasil Analisis POC
Lampiran 3. Surat Izin Penelitin
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dimanfaatkan untuk menanam dalam waktu yang cukup lama. Upaya yang dapat
menggunakan pupuk kimia untuk tanaman karena selain cepat proses penambahan
kualitas tanah dan meracuni tanaman sehingga pada proses pertumbuhan dan
diperkenalkan dosis pupuk untuk tanaman padi sawah misalnya hanya sekitar 50-
dosis pupuk 5-6 kali lipat hingga mencapai dosis total lebih dari 300 kg/ha
Hal yang perlu diingat dan dipahami adalah bahwa segala proses yang
terjadi di alam semesta tentunya tak terlepas dari izin Allah SWT. Sebagaimana
َ ت لِ َق ْو ٍم َي ْش ُكر
ُون َ َن ِك ًدا ۚ َك َٰ َذل َِك ُن
ِ صرِّفُ ْاْل َيا
Artinya: “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur
dengan siizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya
tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami)
bagi orang-orang yang bersyukur.” (Q.S Al-A’raaf 7:58)
Ayat ini merupakan perumpamaan yang dibuat Allah untuk
menggambarkan keadaan orang mukmin dan kafir. (Dan tanah yang baik) yang
seizin Tuhannya) hal ini merupakan perumpamaan bagi orang mukmin yang mau
(kecuali tumbuh merana) sulit dan susah tumbuhnya. Hal ini merupakan
perumpamaan bagi orang yang kafir. (Demikianlah) seperti apa yang telah Kami
1
Fitri Oviyanti, dkk, “Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cari Daun Gamal (Gliricidia
sepium) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L.)” Jurnal Biota Vol.2 No.1
(2016): h.61-67.
3
Bahwa di atas tanah yang subur akan tumbuh berbagai macam tanaman dengan
baik, dan di atas tanah yang tidak subur tanaman tumbuh tidak baik. Tingkat
pupuk pada tanah supaya tanaman dapat tumbuh dengan baik dan hasil panen
yang melimpah.
meningkatkan kebutuhan akan unsur hara serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan
organisme dalam tanah karena memanfaatkan bahan organik sebagai nutrisi yang
dibutuhkan oleh organisme. Penggunaan pupuk organik yang berasal dari alam
organik.3
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an, Terjemah dan Tafsir Mushaf Madinah (Bandung:
Jabal, 2013), h.158.
3
Widowati L.R., “Peranan Pupuk Organik Terhadap Efisiensi Pemupukan dan Tingkat
Kebutuhannya Untuk Tanaman Sayuran Pada Tanah Inceptisos Ciherang, Bogor” Jurnal Tanah,
Tropika 14(3) (2009): h.221-228.
4
pertumbuhan tanaman karena bahan dasar yang digunakan alami, sehingga mudah
diserap secara menyeluruh oleh tanaman. Bahan yang digunakan banyak kita
akan lebih mudah dan ekonomis. Pupuk organik memiliki beberapa manfaat
kemampuan fotosintesis tanaman meningkat dan nitrogen dari udara dapat diserap
secara optimal.
kesuburan tanah. Tithonia diversifoliam memiliki unsur hara yang tinggi (3,5% N,
lahan.4 Daun pada tanaman lamtoro dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik
yang dapat dimanfaatkan untuk membantu peningkatan kesuburan tanah dan akan
Pada penelitian ini daun lamtoro merupakan salah satu bahan utama yang
peneliti gunakan sebagai bahan untuk membuat pupuk organik cair. Daun lamtoro
merupakan salah satu tanaman legume yang memiliki kandungan unsur hara
4
Hartatik W., “Tithonia diversifolia; sumber pupuk hijau, (Warta Penelitian dan
Pengembangan Pertanian)” 29(5), (2007): h.3-5.
5
Palimbungan N., dkk, “Pengaruh Ekstrak Daun Lamtoro Sebagai Pupuk Organic Cair
Terhadap Pertumbuhan Produksi Tanaman Sawi” Jurnal Agrisistem, 2(2), (2006) (t.t.): h.96-101.
5
sehingga mampu menyediakan unsur hara lebih cepat. Daun lamtoro mengandung
unsur hara yang terdiri atas 3.84% N; 0.2% P; 2.06% K; 1.31% Ca; 0.33% Mg.6
media air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan
Sayuran adalah bahan pangan yang disukai juga sebagai sumber nutrisi
yang sangat baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat, mulai dari masyarakat kelas
B. Identifikasi Masalah
6
Ahmad Alfi Roidi, “Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Daun Lamtoro (Leucaena
leucocephala) Terhadap Pertumbuhan Dan Produktivitas Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica
chinensis L.)” (Skripsi: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta, 2016), h.26.
7
Cynthia Natalia, dkk, “Perancangan Interior Fasilitas Edukasi Hidroponik di Surabaya”
Jurnal Intra Vol.5, No.2 (2017): h.97-106.
6
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
memanfaatkan daun paitan dan daun lamtoro sebagai pupuk organik cair
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman paitan atau yang disebut juga kembang bulan, atau bunga
dapat tumbuh dengan baik meskipun pada tanah yang kurang subur, sebagai
lahan pertanian.1
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheaophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Family : Asteraceae
Gebus : Tithonia
1
OS Olabode dkk, “Evalution of Tithonia diversifolia (Hemsl.) A Gray for Soil
Improvement” World Journal of Agricultural Sciences, 3 (4), (2007) (t.t.): h.503-507.
8
Gambar 2.1
Tanaman Paitan (Tithonia diversifolia)
Merupakan tanaman perdu yang tegak, jarang sekali berupa pohon dan
memiliki tinggi antara 2-3 m. Batang berbentuk bulat dengan empulur warna
dan berongga. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur, berlekuk 3-5 dangkal
tumbuh pada 550-1950 m di atas permukaan laut dengan suhu berkisar 15-
9
31oC dengan curah hujan 100-2000 mm. Senyawa aktif yang terkandung
yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau adalah batang dan daunnya.
dimanfaatkan dalam bentuk pupuk hijau segar, pupuk hijau cair, atau kompos
dan mulsa.2
tumbuh liar dan banyak di dataran kritis. Paitan dimanfaatkan sebagai pupuk
hijau dan pupuk kompos karena dapat menyediakan kebutuhan unsur hara
2
Hakim N, dkk, “Application Of Organic Fertilizer Tithonia Plus To Control Iron
Toxicity And Reduce Commercial Fertilizer Application On New Paddy Field” Jurnal Trop. Soils
17, (2012) (t.t.): h.135-142.
3
Purwani J., “Pemanfaatan Tithonia diversifolia (Hamsley) A. Gray untuk Perbaikan
Tanah” (Balai Penelitian Tanah, 2011), h.253-263.
10
adaptasinya luas dan mampu hidup pada lahan sisa atau pada lahan marginal.
dan menurunkan tingkat serap P, Al, dan Fe aktif. Pupuk organik paitan
kedelai, padi, tomat, okra, dan sebagai sumber unsur hara utama pada
4,10% K; 0,59% Ca; dan 0,27% Mg.5 Paitan memiliki senyawa larut air (gula,
4
Jumro K, Pengaruh Residu Pupuk Organik Terhadap Produktivitas Varietas Kedelai
Dengan Budidaya Jenuh Air Secara Organik (Skripsi: Program Studi Agronomi dan Hortikultura,
Fakultas Pertanian, IPB, Bogor, 2011).
5
Sri Ayu Dewi Lestari, “Pemanfaatan Paitan (Tithonia diversifolia) Sebagai Pupuk
Organik Pada Tanaman Kedelai” (Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan umbi, Malang,
2016), h.49.
11
asam amino, dan beberapa pati), bahan kurang larut (pektin, protein, dan pati
yang biasanya berbunga pada akhir musim hujan. Produksi biomassa daun
paitan berkisar antara 3,1 - 5,5 %, Kalium 2,5 - 5,5%, dan fosfor 0,2 - 055 %.6
dan batang lunak. Unsur Nitrogen yang tinggi berfungsi sebagai pembentukan
Centrosema pubescens atau perlakuan kotoran ayam secara tunggal. Hal ini
6
Sofyan, “Teknologi Hidroponik Dengan Menggunakan Limbah Ternak Dan Ekstrak
Tanaman Sebagai POC Pada Tanaman Tomat” Jurnal Agrotan 3(1) (2017): h.69.
7
Jama et al., “Tithonia diversifolia as a Green Manure for soil Fertility Improvement in
Wesern Kenya: A Review” Agroforestry system, 49 (2) (2000): h.201-202.
12
Unsur hara akan cepat tersedia bagi tanaman jika bahan organik mampu
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Leucaena
Gambar 2.2
Tanaman Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala)
8
Dewi Lestari, “Pemanfaatan Paitan (Tithonia diversifolia) Sebagai Pupuk Organik Pada
Tanaman Kedelai,” h.49-56.
13
Lamtoro memiliki batang pohon yang keras dan berukuran tidak besar dengan
bentuk silindris. Daun majemuk terurai dalam tangkai, menyirip genap ganda
dua sempurna dan anak daun kecil-kecil terdiri dari 5-20 pasang. Daun
berbentuk lanset memiliki ujung runcing tepi yang rata. Memiliki daun
dengan panjang 6-21 mm dan lebar 2-5 mm. Bunga majemuk terangkai
kecil dan berpenampang lebih tipis, biji yang berjumlah cukup banyak.
memiliki panjang 10-18 cm dan lebar 2 cm serta memiliki sekat antar biji.
Biji terdiri dari 15-30 butir, terletak secara melintang berbentuk bulat telur,
panjang 8 mm, lebar 5 mm dan berwarna hijau kecoklatan jika sudah tua.10
9
Nurul Q. dan Deny U., “Pengaruh Penambahan Biji Lamtoro Gung (Leucaena
Leucocephala) Pada Proses Fermentasi Tempe” Jurnal Teknologi Pangan, 7(1) (2016): h.46-56.
10
Rangga Virgiansyah, “Uji Kandungan Protein Dan Organoleptik Susu Biji Lamtoro
Gung (Leucaena leucocephala)” (Skripsi: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung, 2018), h.9.
14
sebagai pupuk hijau mengandung usur hara yang diperlukan oleh tanaman
hara essensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam pertumbuhan dan
Apabila ketersediaan unsur hara makro dan mikro tidak lengkap maka dapat
11
Virgiansyah, “Uji Kandungan Protein Dan Organoleptik Susu Biji Lamtoro Gung
(Leucaena leucocephala).”
12
Listyarini D., Pemanfaatan Beberapa Pupuk Hijau Dalam Penurunan Kepadatan
Ultisol Dan Produksi Kacang Tanah, Jambi, (Skripsi: Fakultas Pertanian Universitas Jambi,
2010).
13
Sutiyoso Y., Meramu Pupuk Hidroponik (Jakarta: Penebar Swadaya, 2003).
14
Ahmad Alfi Roidi, “Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Daun Lamtoro (Leucaena
leucocephala) Terhadap Pertumbuhan Dan Produktivitas Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica
15
pertanian organik. Keunggulan daun lamtoro atas unsur haranya yaitu protein
25,9%; karbohidrat 40%; tanin 4%, mimosin 7,19%, kalsium 2,36%, posfor
unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Adapun kandungan zat aktif dari biji
chinensis L.)” (Skripsi: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta, 2016), h.26.
15
Thomas, Tanaman Obat Tradisional 2 (Yogyakarta: Penerbit Kanius, 1992).
16
merupakan salah satu tanaman legume yang memiliki kandungan unsur hara
Kandungan unsur hara daun lamtoro terdiri atas 3.84% N; 0.2% P; 2.06% K;
1. Pengertian POC
tanaman atau kotoran hewan yang telah mengalami proses perombakan secara
fisik atau biologi, berbentuk cair dan dimanfaatkan untuk menyuplai bahan
organik dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.18 Pupuk
16
Chahyono T.B., dkk, “Antidiabetic Drug Ethyl Acetate Fraction Of Leucaeca
leucocephala Seed Extract in wistar Aloxan Induced,” Surakarta Med Journal, 2012, h.181-186.
17
Roidi, “Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala)
Terhadap Pertumbuhan Dan Produktivitas Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica chinensis L.),” h.26.
18
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, “Pupuk
organik dan pupuk hayati: organik fertilizer and biofertilizer” (Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor, 2006).
17
Pupuk organik selain berfungsi sebagai sumber hara bagi tanah dan tanaman,
Pupuk organik ada yang berbentuk padat dan cair. Keunggulan pupuk
organik cair adalah kandungan unsur hara akan lebih cepat tersedia dan
mudah diserap akar tanaman. Selain dengan cara disiramkan pupuk cair dapat
2. Kelebihan POC
19
Puspadewi, S., dkk, “Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair (POC) Dan Dosis
Pupuk N,P,K Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. Var Rugosa
Bonaf) Kultivar Talenta”, Jurnal Kultivasi (3), (2016), h.15.
20
Untung O., Mikroba Juru Masak Tanaman (Depok: PT Trubus Swadaya, Cimanggis,
2012).
18
pupuk organik cair yang berasal dari limbah organik yang mudah
unsur hara tanah. Ketika tanah subur dan kaya unsur hara maka akan
tanaman.
3. Kelemahan POC
unsur hara rendah, sehingga dapat diperkirakan akan sulit untuk memperoleh
diaplikasikan secara langsung ke dalam tanah atau harus melalui suatu proses
dekomposisi.
dengan sumber air namun tidak terkena panas sinar matahari serta
kering. Selain air, bahan lain yang harus dimasukkan adalah gula
fermentasi daun-daunan).
e. Ember dijaga dan selalu ditutup agar tidak ada unsur hara yang
Larutan dalam ember ini yang disebut dengan pupuk organik cair.
menyuburkan tanaman.
1. Nitrogen
oleh makhluk hidup. Siklus nitrogen adalah suatu proses perubahan nitrogen
nitrogen anorganik.21
maupun nitrit atau nitrat akan diserap oleh tumbuhan sebagai bahan untuk
21
Nana Danapriatna, “Biokimia Penambatan Nitrogen Oleh Bakteri Non Simbiotik”,
Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah Vol.1 No.2, (2010).
21
dalam bentuk urine menjadi amonium (NH4) dan gas amoniak (NH3).
dan bakteri nitrat (Nitrobacter) akan mengubah nitrit menjadi nitrat, atau
disebut juga sebagai proses nitrifikasi. Proses akhir yaitu perubahan nitrit dan
nitrat menjadi gas nitrogen yang hanya bisa dilakukan oleh bakteri
awal lagi. Nitrit kelarutan nitrit dalam air sangat sedikit. Larutan kalium
pada suata nitrit dalam keadaan dingin akan menghasilkan cairan berwarna
biru-pucat yang tak tetap (transien) (karena adanya asam nitrit bebas, HNO2,
coklat, ini terjadi karena uap nitrogen bersenyawa dengan oksigen dari
udara.22
+ H+ HNO2
2NO + O2 2NO2
pada larutan pekat (25%) besi(II) sulfat yang ditambahkan dengan asam
22
Vogel, Textbook Of Macro And Semimicro Qualitative Inorganic Analysis edisi ke lima
bagian II (Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka, Diterjemahkan oleh Setiono, A. Hadyana, dan
Pudjaatmaka, 1985), h.330.
22
asetat encer atau asam sulfat encer maka terbentuk cincin coklat pada
perbatasan antara kedua cairan itu, hal ini ditimbulkan oleh senyawa
hasilnya adalah pewarnaan yang coklat. Reaksi ini srupa dengan uji cincin
+ + NO [Fe,NO]SO4
Nitrat semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium dan
bismut menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air. Reaksi ini dapat
asam nitrat dengan bau yang menusuk dan mengeluarkan asap dalam udara.
2. Fosfor
Fosfor biasanya dapat ditemukan dalam air, di tanah dan sedimen namun
tidak dapat ditemukan di udara dalam bentuk gas seperti senyawa lain pada
siklus materi. Fosfor membentuk ion sebagai fosfat dan fosfat hidrogen.23
23
Jan R. Makatika, dkk, “Kajian Zat Hara Fosfat Dan Nitrit Pada Air Dan Sedimen
Padang Lamun Pulau Tujuh Seram Utara Barat Maluku Tengah” (Tesis: Program Studi Magister
Bilogi Universitas Kristen Satya Wacana - Salatiga Universitas Diponegoro – Semarang), (2014).
23
sebagai bagian dari molekul DNA, molekul penyimpan energi seperti ATP
dan ADP, dan molekul lemak pada membran sel. Fosfor merupakan bahan
dari biologis, proses geologi, dan kimia yang mengakibatkan transfer materi
terjadi. Siklus biogeokimia merupakan siklus unsur atau senyawa kimia yang
1). Fosfor ditemukan di alam dalam bentuk ion fosfat pada bebatuan.
2). Tanaman mengambil ion fosfat yang terlarut dalam air tanah.
4). Bakteri dan jamur akan mengurai bahan-bahan anorganik didalam tanah
(terdapat pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (terdapat
pada air dan tanah). Fosfat dari tumbuhan dan hewanb (fosfat organik) yang
Sedangkan fosfat anorganik yang terlarut di dalam air tanah atau air laut akan
terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak
ditemukan dibatu karang dan fosil. Dari batu dan fosil, fosfat akan terkikis
dan membentuk fosfat anorganik terlarut dia air tanah dan laut. Fosfat
anorganik ini kemudian diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang
pada suatu volume kecil (0,5mL) larutan fosfat akan menghasilkan endapan
reaksi ini, larutan harus bersifat asam kuat dengan asam nitrat.24 Selanjutnya
24
Textbook Of Macro And Semimicro Qualitative Inorganic Analysis edisi ke lima bagian
II, h.378.
25
akan larut dalam larutan amonia dan dalam larutan basa alkali. Asam klorida
dalam jumlah banyak dapat mengganggu uji ini, maka sebaiknya penguapan
berkurang.
+ + + (NH4)3[P(Mo3O10)4] + 12H2O
3. Kalium
natrium dan amonium. Kalium adalah logam putih-perak yang lunak dan bisa
melebur pada 63,5 . Tidak berubah dalam udara kering, tetapi dapat cepat
teroksidasi dalam udara lembab, menjadi tertutup dengan suatu lapisan biru.
Larutan yang dapat digunakan untuk reaksi-reaksi ion kalium dala uji antara
lain; klorida, KCL, dan M. Untuk mengetahui kation pada reaksi ion kalium
Endapan tidak larut dalam asam asetat encer. Jika terdapat natrium dalam
suatu garam campuran, K2Na Co(NO2)6]. Dalam larutan pekat endapan akan
terbentuk dengan segera dan dalam larutan encer endapatn akan larut dengan
25
Vogel, Textbook Of Macro And Semimicro Qualitative Inorganic Analysis edisi ke lima
bagian I (Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka, Diterjemahkan oleh Setiono, A. Hadyana, dan
Pudjaatmaka), (1985), h.308.
26
E. Kerangka Berpikir
menghasilkan bahan pangan dengan jumlah yang banyak, kualitas yang baik dan
waktu yang cepat. Hal ini mendorong petani menggunakan pupuk kimia karena
banyak, kualitas cukup baik dan waktu yang cepat. Namun pada pelaksanaannya,
pencemaran lingkungan.
pupuk organik. Selain dapat mengembalikan unsur hara tanah, penggunaan pupuk
organik juga mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk
26
Textbook Of Macro And Semimicro Qualitative Inorganic Analysis edisi ke lima bagian
II, h.479.
27
karena bahan yang digunakan merupakan bahan alami. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan campuran daun paitan sebagai pengganti pupuk kimia jenis
K dan daun lamtoro sebagai pupuk kimia jenis NPK memiliki kandungan 3.84%
N; 0.2% P; 2.06% K. Diharapkan campuran daun paitan dan daun lamtoro dapat
Pupuk kimia
Ahmad Alfi Roidi, Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Daun Lamtoro (Leucaena
leucocephala) Terhadap Pertumbuhan Dan Produktivitas Tanaman Sawi
Pakcoy (Brassica chinensis L.), Skripsi: Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, 2016
Chahyono,T,B., Maulani, A., Ridwan, M., Niza,S.A., Adekayanti, A., Widada, H.,
“Antidiabetic Drug Ethyl Acetate Fraction Of Leucaeca leucocephala Seed
Extract in wistar Aloxan Induced”, Surakarta Med Journal, 2012
Hakim, N., Agustian, and Y. Mala, “Application of organic fertilizer Tithonia plus
to control iron toxicity and reduce commercial fertilizer application on
new paddy field”, J. Trop. Soils 17, 2012
Hartatik, W., Tithonia diversifolia; sumber pupuk hijau, Warta Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. 29(5), 2007
Jama, Palrq C.A., Bures, R.J., Niang,A., Gachengo, C., Nzigrheba, G., and
Amandalo, B, “Tithonia diversifolia as a Green Manure for soil Fertility
Improvement in Wesern Kenya: A Review”, Agroforestry system, 49(2),
2000
Jan R. Makatita, A.B Susanto, Jubhar. C. Mangimbulude, Kajian Zat Hara Fosfat Dan
Nitrit Pada Air Dan Sedimen Padang Lamun Pulau Tujuh Seram Utara Barat
Maluku Tengah, Program Studi Magister Bilogi Universitas Kristen Satya
Wacana - Salatiga Universitas Diponegoro – Semarang, 2014
Nana Danapriatna, “Biokimia Penambatan Nitrogen Oleh Bakteri Non Simbiotik”, Jurnal
Agribisnis dan Pengembangan Wilayah Vol. 1 No. 2, 2010
Nurul, Q., dan Deny, U, “Pengaruh Penambahan Biji Lamtoro Gung (Leucaena
leucocephala) Pada Proses Fermentasi Tempe”, Jurnal Teknologi Pangan
7(1), 2016
Sri Ayu Dewi Lestari, Pemanfaatan Paitan (Tithonia diversifolia) Sebagai Pupuk
Organik Pada Tanaman Kedelai, Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang
dan umbi, Malang, 2016
Virgiansya, Rangga, Uji Kandungan Protein Dan Organoleptik Susu Biji Lamtoro
Gung (Leucaena leucocephala), Skripsi: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018
Vogel, Textbook Of Macro And Semimicro Qualitative Inorganic Analysis edisi ke lima
bagian I, Jakarta, PT. Kalman Media Pusaka, Diterjemahkan oleh Setiono, A.
Hadyana, dan Pudjaatmaka, 1985)
Vogel, Textbook Of Macro And Semimicro Qualitative Inorganic Analysis edisi ke lima
bagian II, Jakarta, PT. Kalman Media Pusaka, Diterjemahkan oleh Setiono, A.
Hadyana, dan Pudjaatmaka, 1985