Cover Bab 1 Bab 2 Dapus
Cover Bab 1 Bab 2 Dapus
Cover Bab 1 Bab 2 Dapus
SKRIPSI
ANISATUL MUTOHAROH
NPM: 1711060142
Program Studi : Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Oleh :
Anisatul Mutoharoh
NPM : 1711060142
Jurusan : Pendidikan Biologi
Oleh :
Anisatul Mutoharoh
UIN Raden Intan Lampung
iii
Meanwhile, according to Groger Mendel genetics, the
characteristics of heredity are determined by the basic units that
are passed down from generation 1 to the next generation.
Deviations according to Islamic rules can be applied to various
elements such as biotechnology for agricultural purposes and the
latest is cloning in humans and animals. And doing genetic
engineering by changing and modifying cell chromosomes against
plants, animals and microbes is legally permissible.
Keywords: History of Human Creation, Genetics, Islamic Law
iv
SURAT PERNYATAAN
Anisatul Mutoharoh
1711060142
v
MOTTO
viii
PERSEMBAHAN
ix
RIWAYAT HIDUP
x
KATA PENGANTAR
ANISATUL MUTOHAROH
NPM: 1711060142
xi
DAFTAR ISI
xii
D. Rekayasa Genetika ............................................................ 18
E. Kloning .............................................................................. 19
LATIHAN SOAL ..................................................................... 23
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Siklus Sel .................................................................... 16
Gambar 2 Pembelahan Mitosis ................................................... 17
Gambar 3 Pembelahan Meiosis .................................................. 18
Gambar 4 Kloning ...................................................................... 20
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan dalam ilmu, pengetahuan, teknologi dan
seni (IPTEKS) membuat seakan-akan telah menyihir umat
manusia, termasuk umat islam. Penemuan-penemuan
seperti teknik rekayasa genetika dan teknologi reproduksi
seperti bayi tabung serta cloning yang dianggap sebagai
penemuan yang spektakuler. Jika diperhatikan lagi,
ternyata pnemuan ini tidak semulus seperti apa yang kita
bayangkan. Tidak sedikit umat islam yang
“menelantarkan” Al-Qur‟an sebagai sumber ilmu
pengetahuan. Teori yang kita kenal dalam ilmu
pengetahuan yang kita pelajari seperti teori Mendel, dan
teorinya lainnya sebenarnya tercantum dalam Al-Qur‟an.
Meski ilmu, pengetahuan, dan teknologi sudah
berkembang pesat namun masih banyak yang belum
diketahui oleh umat islam.
Ilmu pengetahuan genetika modern berawal dari
penemuan Gregor Mandel tentang cirri-ciri faktor
keturunan yang ditentukan oleh unit dasar yang
diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya, yang
disebut unit genetic atau gen, yaitu bahan yang
mempunyai persyaratan: (1) Diwariskan dari generasi ke
generasi dimana keturunannya mempunyai persamaan
fisik dari materi tersebut, (2) Membawa informasi yang
berkaitan dengan struktur, fungsi dan sifat-sifat biologi
yang lain. Genetika merupakan ilmu yang mempelajarai
tentang gen, yaitu faktor yang menentukan sifat-sifat suatu
organisme. Proses kehidupan secara biologi merupakan
proses metabolisme yang berlangsung di dalam sel.
Jauh sebelum mendel mengemukakan teorinya
yang terkaitdengan hukum pewarisan sifat, Allah SWT
melalui firmannya telah memberikan sejumlah isyarat
yang semestinya menentang manusia untuk berfikir dalam
1
2
1
Kementrian Agama RI, AL-Qur’an Dan Terjemahannya, n.d.
2
Abdul Salam, Keanekaragaman Genetik, Cet. 1. (Jakarta: Andi Ofiset, 1994).
3
B. Sasaran Belajar
Mempelajari ilmu biologi itu sunnah sehingga
diharapkan mampu membantu mahasiswa dalam
menempuh pembelajaran telaah islam maupun genetika,
sehingga mahasiswa mampu mencapai dalam tujuan
pembelajaran.
C. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan dari pembelajaran telaah islam
3
Kementrian Agama RI, AL-Qur’an Dan Terjemahannya.
4
4
Wahyudin Darmalaksana Fitriani, Esya Heryana, Raihan, Winona Lutfiah,
“Proses Penciptaan Manusia Prespektif Al-Qur‟an Dan Kontekstualitasnya
Dengan Ilmu Pengetahuan Sains: Kajian Kesehatan Reproduksi” 1, no.
Desember (2021): 30–44.
5
Bayu Ismail Nasution, Islam Negeri, and Sumatera Utara, “Penciptaan Manusia
Dalam Prespektif Al-Qur‟an Dan Sains” 1, no. 1 (2022): 109–118.
6
Manusia Menurut et al., “Manusia Menurut Konsep Al-Qur`an Dan Sains,” no.
1 (2018): 78–94.
5
6
B. POLA-POLA HEREDITAS
Pewarisan sifat pada manusia atau yang sering disebut
dengan hereditas merupakan suatu kebesaran Allah Swt
yang diberikan kepada setiap makhluknya. Dapat
dibayangkan bagaimana jika diantara anak dan orang tua
tidak memiliki kemiripan sedikitpun dalam postur atau
sifatnya, sekiranya ada kemungkinan akan banyak timbul
konflik karena hal tersebut. 9 Hal ini pula bisa dijadikan
sebagai upaya mempertahankan jenisnya agar tidak punah.
Hereditas merupakan warisan sifat dari induk kepada
keturunannya. Sifat diturunkan melalui gen yang ada di
dalam inti sel. Menurut Walter Stanborough Sutton, pola-
pola hereditas terbentuk karena beberapa hal diantaranya
identitas setiap gen di dalam kromosom selalu tetap
karena gen merupakan karakteristik yang diturunkan, saat
pembelahan meiosis akan terjadi pemisahan kromosom
dari kedua induk. Lalu, kromosom tersebut akan bersatu
dengan kromosom nonhomolog, jumlah kromosom yang
ada di dalam ovum maupun sperma adalah sama, yaitu
7
Siti Musawwamah Taufiqurrahman, Pendidikan Karakter Mhasiswa Dalam
Sistem Pendidikan Tinggi Islam (Duta Media Publishing, 2017).
8
Agus Suyadi Raharusun, “Kajian Psikosufistik Terhadap Penciptaan Manusia
Dalam Islam” (2020): 1–9.
9
Bambang Irwan, Genetika Molekuler (Surabaya: Airlangga University Press,
2012).
7
10
Susan, Genetika Edisi Keempat (Jakarta: Erlangga, 2007).
11
Ibid.
8
E. KODOMINAN
Merupakan ekspresi dua alel secara bersamaan yang
kemudian menghasilkan fenotip berbeda. Alel-alel
kodominan ditulis dengan huruf kapital dengan tambahan
huruf lain di atasnya. Contoh kodominan adalah alel yang
mengatur golongan darah Genetika Dasar MN dan warna
bulu pada sapi. Dalam keadaan ini, ekspresi kedua alel
menghasilkan fenotip (manifestasi genotip yang bervariasi
sesuai dengan lingkungan) dengan karakteristik keduanya.
Kodominan juga dapat diartikan dengan hubungan antara
dua versi gen yang sama. 13 Individu menerima versi gen,
yang disebut alel, dari masing-masing orangtua. Jika alel
berbeda, alel dominan biasanya akan diekspresikan,
sedangkan efek alel lainnya, yang disebut resesif, ditutupi.
Tetapi ketika ada kodominan, maka kedua alel tidak
resesif dan fenotip dari kedua alel diekspresikan. Contoh
yang kasus kodominan adalah pola pewarisan sistem MN
12
E Nusantara, Genetika (Yogyakarta: DEPUBLISH, 2014).
13
Susan, Genetika Edisi Keempat.
9
LATIHAN SOAL
KEGIATAN PEMBELAJARAN I
DAFTAR PUSTAKA