Skripsi 2
Skripsi 2
Skripsi 2
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Dalam Ilmu Biologi
Oleh:
MEGI RICHO WALDI
NPM: 1411060336
Jurusan: Pendidikan Biologi
Skripsi
Oleh :
MEGI RICHO WALDI
NPM : 1411060336
1. Kedua orang tuaku tercinta, ibunda Mardiah yang aku panggil dengan
Lampung.
RIWAYAT HIDUP
1996. Anak Pertama dari Bapak Saikudin dan Ibu Mardiah. Pendidikan formal
yang ditempuh penulis dimulai dari SDN 01 Penumangan Baru lulus pada tahun
2008, selanjutnya di SMP Bina Desa Penumangan Baru, penulis aktif dikegiatan
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan menjabat sebagai Anggota ditahun
2014. Penulis aktif dikegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan
Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung yang kini sudah beralih status menjadi
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-
Nya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak
lupa sholawat serta salam penulis sanjung agungkan kepada Nabi Muhammad
SAW. yang telah membawa manusia dari alam gelepan menuju alam yang terang
benderang yakni adanya dinul islam, yang telah membawa ajaran yang paling
bimbingan, petunjuk dari berbagai pihak, baik berupa material maupun spiritual,
untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
Begitu pula kepada seluruh dosen/asisten serta seluruh karyawan dan karyawati
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung. Dan penulis
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah
3. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu
ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden
9. Rekan-Rekan KKN dan PPL atas do’a dan dukunganya selama ini.
11. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan
harapkan dari para pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bisa
Bandar Lampung,
Penulis,
NPM. 1411060336
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 53
B. Saran-Saran ........................................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
termasuk ke dalam kategori lima besar di dunia dalam hal keanekaragaman hayati
berbagai jenis satwa dan tumbuhan banyak ditemukan di tanah Indonesia. Untuk
keberadaan jenis flora dan fauna tersebut apabila hal tersebut mampu dijaga maka
kualitas lingkungan akan terjaga dengan baik hal itu dikarenakan kesehatan
sampai saat ini masih menjadi masalah utama yang dihadapi oleh penduduk
1
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Epidemiologi Malaria. Bule Jendela
Data Infor Keseh. 1:1-40
2
epidemi (penyakit menular) dan menimbulkan bahaya bagi kesehatan bahkan bisa
dan merupakan salah satu vektor yang mengganggu ketentraman hidup manusia
karena menyisakan bau yang tak sedap, menodai dinding, buku, dan perabotan
rumah tangga.3
kimiawi. Proses yang biasa dikerjakan oleh warga sekitar ialah penyemprotan dan
Artinya : Dan pada menciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata
yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk
kaum yang meyakini.5
2
Slamet, J.S. Kesehatan Lingkungan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2014.
h.67.
3
Ibid, 2010
4
Environmental Health Watch. Factsheet Cockroach Control Guide. Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2005, h.24.
5
Mohamad Taufiq, Qur’an in Word versi 1.2.0
6
M. Quraish Shihab, Tafsir AL-Misbah : Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Quran,
Jakarta.Lentera Hati, 2012. h.338.
3
gulita. Mulai dari binatang yang bentuk tubuhnya besar, sedang, hingga yang
sangat kecil yang tidak bisa dilihat secara kasat mata. Mulai dari binatang yang
berjalan dengan empat kaki, dua kaki, hingga yang berjalan dengan perutnya.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah An-Nur ayat 45:
Artinya: Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian
dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan
dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat
kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.7
dengan kehendak-Nya Dia menciptakan semua jenis hewan dari asal yang sama
yaitu air. maka tidak satupun hewan yang tidak memerlukan air. Kemudian
dijadikanlah hewan-hewan itu bervariasi dari segi jenis, potensi dan perbedaan-
perbedaaan lainnya. Maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas
perutnya seperti ikan, dan binatang merangkak lainnya. Sebagian lainnya berjalan
di atas kedua kakinya seperti manusia dan burung ada pula jenis hewan yang
tempat-tempat lembab, gelap dan kotor sehingga bisa membawa kuman yang
7
Mohamad Taufiq, Qur’an in Word ver. 1.2.0
8
M. Quraish Shihab, Op.cit,h.418.
4
tempat yang dilewatinya. Penyakit yang ditulakan kecoa antara lain disentri,
kolera, tipes, diare dan lainnya. 9 Kecoa membuang gas setiap 15 menit sekali,
bahkan sesudah matikecoa akan tetap melepaskan metana hingga 18 jam dalam
skala global, gas dalam perut vektor diperkirakan menyumbang 20% dari semua
emisi metana.10
mekanis atau kimiawi. Cara kimiawi lebih banyak dilakukan oleh masyarakat
seperti penyemprotan atau pengasapan karena dinilai lebih efisien meskipun efek
selanjutnya metode ini juga dapat menyisakan racun yang berbahaya untuk
manusia.11
yaitu tanaman yang mengandung zat penolak (repellent) secara alami, alasannya
dikarenakan repelan yang beredar dimasyarakat saat ini mengandung DEET (N,N-
bahaya tersebut menjadi sebab cukup jelas bahwa diperlukan alternatif dalam
menghindari efek negatif dari repelan yang digunakan hal itu dikarenakan repelan
9
Bapelkes.Mengurangi Kecoa Sebagai Penyebar Penyakit, Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2004, h.26.
10
Kardinan, A. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Jakarta: Penebar Swadaya, 2010.
h.18
11
Ridwan, Z. Global Warming, Jakarta, PT Rentokil Indonesia, 2014. h.261.
5
tanaman yang bisa digunakan untuk bahan repelan alami adalah seperti kunyit,
serai, kayu manis, jahe, kencur, pala, cengkeh, daun jeruk, lada dan lengkuas,
Minyak atsiri atau dikenal juga sebagai minyak eterik(aeteric oil), minyak
besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruangan tapi mudah
Minyak atsiri terdapat pada bagian tanaman yang biasa dijadikan sebagai
bahan bumbu dapur misalnya kunyit, serai, kayu manis, jahe, kencur, pala,
cengkeh, daun jeruk, lada dan lengkuas.13Dalam hal ini, minyak atsiri merupakan
disebarkan oleh kecoa. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Ar Ra’d ayat 4:
12
Harris, R, Tanaman Minyak Atsiri. Jakarta: Penebar Swadaya. 2010, hlm.4-10.
13
Ibid, hlm.17
14
Mohamad Taufiq, Qur’an in Word ver. 1.2.0
6
yang baik dan sebagian dari tumbuhan itu pasti ada kelebihan, maka dari itu
terbuat dari bumbu dapur seperti kunyit, serai, kayu manis, jahe, kencur, pala,
cengkeh, daun jeruk, lada dan lengkuas dapat berfungsi sebagai repelen.bahan-
sehingga aroma minyak atsiri yang terbuat dari bumbu dapur tersebut terbawa
angin masuk ke dalam ruangan sehingga aroma minyak atsiri dapat tercium oleh
kecoa sehingga kecoa dapat menjauhi area yang yang sudah disemprotkan minyak
atsiri.
cengkeh, daun jeruk, lada dan lengkuas memiliki kemampuan seperti insektisida
tersebut secara luas bisa digunakan dalam pengobatan tradisional namun secara
khusus tumbuhan tersebut lebih dikenal oleh masyarakat sebagai bahan untuk
15
Kuruseng,M.A, Vandalisme, dan Aburaera. Evaluasi Penyuluhan Terhadap Aplikasi
Pestisida Nabati Daun Sirsak Sebagai Pengendalian Ulat Tritip Pada Tanaman Sawi.Jurnal
Agrisistem, Vol.5No.1.Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa 2 BP4K Kab. Selayar.
2009.Hal 44
16
Harris, R, Op, Cit, h.38.
7
penguatan (reinforces)17
tumbuhan seperti kunyit, serai, kayu manis, jahe, kencur, pala, cengkeh, daun
jeruk, lada dan lengkuas untuk bumbu dapur dan sebagai insektisida nabati,
sehingga tidak ada industri yang tertarik untuk mengembangkan bahan alami
kunyit, serai, kayu manis, jahe, kencur, pala, cengkeh, daun jeruk, lada dan
lengkuas bahkan sering kali dianggap tumbuhan liar dan hanya bisa dijadikan
sebagai bumbu dapur. Khusus di wilayah perkotaan tumbuhan ini sedikit sulit
dipindahkan saja dari pendidik dan peserta didik,pendidikan tidak hanya bertujuan
berbasis pada prinsip-prinsip hakikat fitrah manusia dalam pendidikan pada saat
didikukung dengan metode dan media pembelajaran yang tepat. Media yang
dimaksudkan untuk membantu siswa untuk belajar secara terarah hal ini berarti
pembelajaran yang mereka lakukan. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber
belajar dalam bentuk buku panduan praktikum yang berkaitan dengan materi
Parasitologi pada K14 dan KD 4-5 biologi SMA Kelas XI semester genap.
B. Identifikasi Masalah
masyarakat
manis, jahe, kencur, pala, cengkeh, daun jeruk, lada dan lengkuas oleh
masyarakat sebagai repelen alami hal itu dikarenakan masyarakat lebih tertarik
cengkeh, daun jeruk, lada dan lengkuas sebagai alternatif insektisida nabati
C. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah bagaimanakah potensi berbagai bumbu dapur sebagai repelan
D. Tujuan Penelitian
untuk mengetahui potensi berbagai bumbu dapur sebagai repelan alami kecoa
E. Manfaat Penelitian
Kegunaan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua) yaitu secara teoritis
1. Secara teoritis
2. Secara praktis
lingkungan pemukiman
untuk membuat repelan alami bagi kecoa amerika (Periplaneta americana), hal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Minyak Atsiri
karena reaksi berbagai reaksi kimia dan air. Sifat lain dari minyak atsiri ialah
mempunyai rasa getir, berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya,
yang diambil dari bagian-bagian tanaman seperti daun, buah, biji, bunga,
rimpang, kulit kayu, bahkan seluruh bagian tanaman. Minyak atsiri mudah
larut dalam pelarut organik seperti alkohol, eter, petroleum, benzene, dan tidak
Minyak ini dihasilkandari ekstrak bunga, biji, daun, kulit batang, kayu,
pohon. Minyak atsiri ialah formula obat dan kosmetik tertua yang diketahui
luka, umumnya cairan bening akan mengalir keluar, identik dengan darah yang
keluar dari luka pada tubuh manusia. Cairan bening maupun darah memiliki
20
Sastrohamidjojo, H. Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2014, h.18.
21
Agusta, A. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Bandung: Penerbit ITB.
2010, h.27.
12
sudah dikenal sejak tahun 3.000 SM oleh penduduk Mesir Kuno dan digunakan
tersebut mempunyai potensi untuk dijadikan minyak atsiri. Zat ini yang
a. Penyulingan
dua atau lebih produk yang mempunyai titik didih yang berbeda dengan
rendah terpisah dari campuran, metode ini cocok untuk minyak atsiri yang
tidak mudah rusak oleh panas, misalnya minyak cengkeh, nilam, sereh
22
Yuliani, Sri., Satuhu, Suyanti. Panduan Lengkap Minyak Atsiri. Bogor: Penebar
Swadaya. 2012, h.281.
23
Yuliani, Sri., Satuhu, Suyanti. Panduan Lengkap Minyak Atsiri, h.293.
13
Bahan Baku
Pendinginan
Pemisahan
Minyak Atsiri +
Sedikit Air + zat
pengotor
Minyak Atsiri
b. Pressing (expression)
adalahminyak almond, lemon, kulit jeruk, dan jenis minyak atsiri lainnya
14
minyak bunga yang kurang stabil dan dapat rusak oleh panas. Pelarut yang
hasil dari produk minyak atsiri yang didapat tidak akan sesuai. Berikut
a. Bahan baku
Bahan baku akan menentukan kualitas minyak atsiri, kondisi bahan yang
24
Widiastuti, Ira. Sukses Agribisnis Minyak Atsiri. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
2012, hlm.73-74
15
Penanganan pasca panen minyak terbang tidak sama setiap bagiannya, baik
daun, bunga, batang, kulit dan bijinya. Ketidak samaan penanganan pasca
c. Proses produksi
d. Penyimpanan
tertutup rapat. Minyak terbang yang disimpan dalam wadah logam dapat
Berikut standar mutu dari beberapa jenis minyak atsiri ditunjukkan pada
25
Yuliani, Sri., Satuhu, Suyanti. Panduan Lengkap Minyak Atsiri, hlm.301
26
Ibid, hlm.302
16
Minyak Dalam
5 Lengkuas(Cananga 0,904-0,920 1,493-1,503 etanol 95%
Oil) 1:0,5 jernih
dalam Eugenol 70-80 %
Minyak Kunyit
6 1,03-1,05 1,526-1,534 etanol 70% Sinamaldehid
AO No.56
1:2 jernih dan Sineol
dalam
Minyak Serai Sitronelal,
7 0,876-0,919 1,488-1,495 etanol 80%
Wangi EAU No.7 Geraniol
1:2 jernih
dalam
Minyak Pala Α-β-pinene dan
8 0,880-0,930 1,470-1,497 etanol 90%
SNI: 06-2388-2006 Limonene
1:3 jernih
Minyak Kayu dalam
9 Manis 1,008-1,030 1,559-1,595 etanol 70% Sinnamaldehide
SNI: 06-3734-2006 1:3 jernih
dalam
Minyak Lada Α-β-pinene dan
10 0,866-0,884 1,479-1,488 etanol 95%
FCC Edisi IV Limonene
1:3 jernih
B. Repelen
Repelen adalah zat yang membuat serangan dan sejenisnya tidak tertarik
yaitu rapelen kimia sintesis dan rapelen yang berasal dari tanaman alami
contohnya zat yang bisa digunakan sebagai repelen diantaranya DEET (N.N
Repelen masih banyak dipakai hingga saat ini adalah rapelen sintetis,
atau yang biasa disebut dengan DEET. DEET bekerja sebagai repelen dengan cara
mengganggu fungsi reseptor kimia yang berada di antena serangga sehingga tidak
bisa mendeteksi sumber karbon dioksida dan asam laktat yang berasal dari tubuh
27
Rutledge and Day. Mosquito Repellents. http://edis.lfas.ulf.edu. 2015, hlm.17
28
Fradin, M.S. Mosquitoes and Mosquito Repellent : A Clinician’s Guide, 2005.
http://www.emerginginfections.slu.edu/wnv/key_ref/acp_asim_1.pdf
17
manusia. DEET merupakan zat yang korosif tidak bisa disimpan dalam wadah
yang terbuat dari bahan plastik PVC atau besi karena bisa mengikis lapisan dari
wadah tersebut. DEET diserap oleh kulit walaupun konsentrasi hanya 10%
Repelen alami yang ada saat ini merupakan hasil dari derivat tanaman
contohnya minyak atsiri, repelen alami yang berupa minyak atsiri bekerja dengan
serangga akan menghindari aroma dari minyak atsiri dan tidak akan mendekati
C. Kecoa Amerika
1. Bioekologi Kecoa
atau yang lebih dikenal dengan kecoa amerika berwarna merah gelap dengan
noda kuning pada dorsum dan panjang tubuh kira – kira 4 cm, kecoa amerika
29
Ibid,
30
Cis. Bunga Kenanga Repellent Nyamuk Aedes Aegypti. 2014.
http://www.vetiver.com/TVN_vetoil 03.pdf.
31
Departemen Kesehatan Republik Ind, Pedoman Pengendali Kecoa, (Jakarta, 2012),
h73
18
memiliki dua pasang sayap, tiga pasang kaki, sepasang sungut dan seri.32
Kecoa banyak ditemukan pada tempat yang hangat dan lembab, seperti tempat
pengolahan makanan dan industri, saluran air limbah dan di bawah timbunan
kotak.33
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Blattodea
Family : Blattidae
Genus : Periplaneta
Species : Periplaneta americana.
32
Budipedia, Kecoa Amerika, (Jakarta: Agromedia Pustaka, 2013), h39
33
Herdiana. Pengaruh Kecoa Terhadap Kesehatan, 2012.
http://herdianaherman.wordpress.com/2012/05/29/pengaruh-kecoa-terhadap-
kesehatan.html.Diakses pada Tanggal 29 Oktober 2018. pukul 16:02 WIB
34
Aang, Periplaneta Americana, (Salatiga: B2P2VRP, 2012), h.71
19
tiga stadium yaitu stadium telur, stadium nimfa, dan stadium dewasa yang
Stadium telur kecoa memerlukan waktu 30-40 hari untuk menetas. Telur
Kelompok telur ini dilapisi oleh selaput keras yang disebut kapsul telur atau
ootheca. Kapsul telur dihasilkan oleh kecoa betina dan diletakkan pada tempat
inkubasi kapsul telur,namun pada spesies kecoa lainnya kapsul telur tetap
menempel pada ujung abdomen hingga menetas. Jumlah telur maupun masa
Dari kapsul telur yang telah dibuahi akan menetas menjadi nimfa yang
hidup bebas dan bergerak aktif. Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur
35
Departemen Kesehatan Republik Ind, Pedoman Pengendali Kecoa, (Jakarta, 2012),
h.79
20
(Gambar 2), lamanya stadium nimfa berkisar 5-6 bulan. Periplaneta americana
dewasa dapat diketahui dengan adanya dua pasang sayap baik pada kecoa
3. Habitat Kecoa
Habitat kecoa ialah tempat yang lembab, hangat dan gelap, tempat-
tempat pembuangan sampah, gudang, lemari makanan, toilet, dan septic tank.
Kecoa amerika menyukai tempat yang memiliki suhu dan kelembaban yang
4. Pakan Kecoa
tepung dan gula, selain makanan yang mengandung zat tepung dan gula Kecoa
amerika juga menyukai makanan yang bukan merupakan bahan makanan bagi
manusia seperti pinggiran buku, bagian dalam tapak sepatu, serangga mati,
kulit mereka sendiri yang sudah mati dan usang, darah kering, kotoran badan
dan lain-lain. Menurut Amalia dan Harahap Pada pengujian dengan metode
tanpa pilihan pada kondisi terang, selai strawberry dan campuran selai kacang
tanah, selai strawberry, telur ayam lebih disukai oleh nimfa kecoa amerika
36
Ibid, h.82
37
Aang, Periplaneta Americana, (Salatiga: B2P2VRP, 2012), h.78
21
dibandingkan umpan lain, sedangkan pada kondisi selai kacang tanah dan selai
TBC dan Escherichia coli yaitu patogen yang dapat menyebabkan penyakit
bersifat omnivora yaitu menyukai berbagai macam makanan jadi kecoa dapat
6. Pengendalian Kecoa
a. Prevention
38
Amalia, H. dan I. S. Harahap. Preferensi Kecoa Amerika Periplaneta americana (L.)
(Blattaria: Blattidae) terhadap Berbagai Kombinasi Umpan. 2010. J. Entomol. Indon. Vol. 7, No.
2, 76
39
Ibid, h.91
40
Ibid, h.95
22
b. Sanitation
c. Treatment
D. Kerangka Berfikir
dibawah ini:
E. Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya
sehingga dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara
yang harus diuji lagi kebenarannya. Sedangkan penjelasan dari Ho dan Ha adalah
sebagai berikut:
Hipotesis Null (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan
atau pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen yang diteliti
penelitian.
Ha : Minyak atsiri dari bumbu dapur memiliki potensi repelan alami bagi
Ho : Minyak atsiri dari bumbu dapur tidak memiliki potensi repelan alami
Baskoro, A. D., Sudjari, Ahmed R. F., dan Ridwan R. Uji Potensi Ekstrak Kulit
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Sebagai Pengusir (Repellent) Kecoa
Periplaneta americana. 2013,
http://old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownload/kedokteran/ahmed%20ram
%20firdause%20b%20ridwan%20_0710714002_.pdf
Halimah dan Yulfi, Minyak Atsiri dari Tanaman nilam (Pogostemon cablin
Benth.) melalui Metode Fermentasi dan Hidrodistilasi serta Uji
Bioaktivitasnya. Prosiding Tugas Akhir. Jurusan Kimia FMIPA. Institut
Teknologi Sepuluh November. 2010
Korneliani, Perbedaan Daya Proteksi Berbagai Ekstrak Kulit Jeruk (Citrus sp)
Sebagai Repellent Terhadap Kontak Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus Dalam Upaya Perlindungan Diri Dari Penyakit DBD,
Prosiding Seminar Nasional, FKM-UNSIL, 2011
Oktarina, Efektifitas Serbuk Biji Lada (Piper Nigrum) sebagai Repellent Terhadap
Kecoa (Periplaneta Americana),
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/34085, 2012
Sari, Karakterisasi Simplisia dan Isolasi serta Analisis Komponen Minyak Atsiri
Secara GC-MS dari kulit Buah Jeruk Bali (Citri maximae
pericarpium).Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Sumatera Utara, 2010
Shinta, Potensi Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon cablin B.), Daun
Babadotan (Ageratum conyzoides L),Bunga Kenanga (Cananga odorata
hook F & Thoms), dan Daun Rosemary (Rosmarinus officinalis L )
sebagai Repellent terhadap Nyamuk Aedes aegypti L. Artikel Media
Litbang Kesehatan, Volume 22, Nomor 2, Juni Tahun 2012
Siregar, LN. Isolasi dan Analisis Komponen Minyak Atsiri dari Daun Kayu putih
(Melaleucae folium) Segar dan kering Secara GC-MS. Skripsi. Fakultas
Farmasi. Universitas Sumatera Utara, 2010
Sudjari dkk. Efek Repellent Ekstrak Daun Salam (Eugenia polyantha Wight)
Terhadap Nyamuk Culex sp.http://elibrary.ub.ac.id , 2016
Widiastuti, Ira. Sukses Agribisnis Minyak Atsiri. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
2012.
Yuliani, Sri., Satuhu, Suyanti. Panduan Lengkap Minyak Atsiri. Bogor: Penebar
Swadaya. 2012.