Tugas Individu

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

Nama:suci ramadani

Nim:A2315057

1. contoh obat yang mengandung sefalosporin yaitu cefadroxil

Farmakodinamik cefadroxil

Cefadroxil mengandung gugus beta laktam, struktur molekul yang berperan dalam fungsi bakterisidal
antibiotik tersebut. Gugus beta laktam bekerja dengan menginhibisi zat yang berfungsi dalam
sintesis dinding sel bakteri, yaitu penicillin-binding protein (PBP).

Inhibisi PBP akan mengganggu fase transpeptidase pada proses biosintesis peptidoglikan.
Terganggunya fase transpeptidase menyebabkan berkurangnya rantai pentaglisin pada protein
dinding sel bakteri.

Rantai pentaglisin memiliki andil dalam rigiditas dinding sel, sehingga terganggunya kuantitas zat
tersebut akan menyebabkan kelainan pada struktur dinding sel bakteri yang berujung pada kematian
dari bakteri.

Cefadroxil bekerja sebagai bakterisidal pada bakteri kokus gram positif,


seperti Staphylococcus, termasuk golongan resisten penisilinase, yang menyebabkan insaluran
kemih, Streptococcus, serta Pneumococcus yang menyebbkan infeksi saluran pernafasan bawah.

Cefadroxil juga dapat digunakan untuk jenis bakteri gram negatif tertentu, seperti E.coli, Klebsiella
pneumonia, Moraxella catarrhalis, dan Proteus mirabilis. Beberapa bakteri kokus anaerobik,
yaitu Peptococcus dan Peptosreptococcus juga dapat diobati dengan obat ini.

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri golongan Enterococcus, terutama Enterococcus


faecalis dan Enterococcus faecium tidak dapat diobati dengan cefadroxil. Obat ini juga tidak
dapat digunakan pada infeksi yang disebabkan
oleh Enterobacter, Pseudomonas, Acinetobacter, P. vulgaris, dan Morganella morganii.

Farmakokinetik cefadroxil:

Farmakokinetik cefadroxil per oral sangat baik dan memiliki karakteristik yang serupa dengan
golongan sefalosporin generasi pertama lain, yaitu cefalexin.

Absorpsi

Cefadroxil memiliki bioavailabilitas yang baik karena diserap hampir seluruhnya dengan cepat
setelah konsumsi secara oral. Absorpsi cefadroxil tidak dipengaruhi oleh makanan. Waktu paruh
berkisar 1,5-2 jam.
Konsentrasi maksimal dicapai setelah 1-3 jam setelah pemberian oral dengan kadar sebesar 16 dan
28 mcg/ml setelah pemberian cefadroxil 500 mg dan 1000 mg dosis tunggal.

Distribusi

Distribusi cefadroxil dalam plasma darah berikatan 15-20% dengan protein. Cefadroxil dapat
ditemukan dalam berbagai jaringan dan cairan tubuh, seperti paru-paru, sputum, pleura, dan kulit
setelah konsumsi secara oral.

Pada wanita hamil, cefadroxil dapat didistribusikan ke fetus dan cairan amnion. Hanya sedikit obat
yang ditemukan dalam cairan serebrospinal.

Metabolisme

Cefadroxil diduga mengalami metabolisme yang sangat minimal. Hal ini ditunjukkan oleh kadar obat
di urin setelah konsumsi cefadroxil mencapai 90% dalam bentuk yang tidak berubah.

Eliminasi

Eliminasi cefadroxil terutama terjadi melalui ginjal dalam waktu 24 jam. Cefadroxil diekskresikan
dalam bentuk yang tidak berubah dalam urin. Laju ekskresi cefadroxil lebih lambat dibandingkan
dengan cefalexin.Setelah konsumsi 500 mg cefadroxil, konsentrasi maksimal dalam urin adalah 1800
mcg/ml dan nilai tersebut akan berbanding lurus seiring dengan peningkatan dosis yang dikonsumsi.

Resistensi
Cefadroxil diketahui tidak resisten pada sebagian besar strain Enterococcus
faecalis dan Enterococcus faecium. Cefadroxil juga tidak aktif terhadap sebagian besar strain
spesies Enterobacter, Morganella morganii, Acinetobacter, Pseudomonas, dan Proteus vulgaris.

2. contoh obat yang menngandung antiflatelat yaitu obat Aspirin

Farmakodinamik ampicillin adalah sebagai berikut :

Aspirin menghambat produksi prostaglandin di seluruh tubuh dengan menargetkan enzim COX-1 dan
COX-2.

Prostaglandin terjadi akibat proses inflamasi dan berperan meningkatkan sensitivitas reseptor nyeri.
Pemberian aspirin dapat menurunkan produksi dan mencegah pelepasan prostaglandin dalam
proses inflamasi, sehingga meredakan keluhan nyeri yang dialami pasien.

Contoh mengenai famkokinetik aspirin:

Aspirin termasuk salah satu obat golongan NSAID (Non Steroid Anti-Inflammatory) yang sering
diresepkan. Pengetahuan mengenai pengobatan yang rasional perlu diketahui oleh pasien.
Farmakokinetik merupakan cabang ilmu farmakologi yang dapat menerangkan nasib obat di
dalam tubuh, berupa perubahan kadar obat di dalam darah fungsi waktu, yang kemudian dapat
digunakan untuk meramalkan efek farmakologi, terapi atau efek toksik dari suatu obat. Artikel ini
menjelaskan tentang metode penentuan aspirin pada plasma tikus putih jantan menggunakan
metode spektrometri (UV-Vis).

3. contoh obat yang mengandung antihistamin

Farmakodinamik ketotifen:

Farmakodinamik Ketotifen adalah penghambat histamin reseptor H1 aktif dengan efek perlindungan
non-kompetitif, relatif selektif dan sel mast.

Farmakokinetik ketotifen:

memiliki daya hambat pada sintesis prostaglandin dan leukotrien serta memiliki aktivitas
antibradikinin dan stabilisasi membran lisosom.

4. contoh obat yang mengandung antipiretik

Farmakodinamik obat Phenazone. Adalah sebagai berikut:


phenelzine adalah antidepresan golongan penghambat monoamin oksidase yang menimbulkan efek
antidepresan melalui peningkatan kadar beberapa neurotransmitter pada sistem saraf pusat.
Contohnya adalah kadar dopamin, serotonin, epinefrin, dan norepinefrin.

Farmakokinetik obat phenazone:

Phenazone dikombinasikan dalam tetes telinga (tetes otic) dengan bencozaine, , obat yang
digunakan untuk membius telinga. Obat ini digunakan untuk meredakan sakit telinga yang
disebabkan oleh infeksi, dan menghilangkan penumpukan kotoran telinga.
Phenazone adalah analgesik dan antipiretik yang diberikan melalui mulut dan sebagai obat tetes
telinga. Phenazone sering digunakan untuk menguji efek obat lain atau penyakit pada enzim yang
memetabolisme obat di hati.

Anda mungkin juga menyukai