Tugas Kelompok 2 (Dua)
Tugas Kelompok 2 (Dua)
Tugas Kelompok 2 (Dua)
Kelompok 2
Tugas Ibu sarianti, S.Si,
Apt
Anggota
kelompok
1.dwi lesmana sari
2.salsabila azzahra
3.indah putri pratama
4.suci ramadani
5.reza fitriani
Lanjut Ke
Topik
Latar
Belakang
pengolongan obat merupakan suatu sistem yang digunakan untuk
mengkategorikan obat berdasarkan berbagai kriteria, seperti jenisnya,
khasiat/kegunaan, mekanisme kerja, efek samping, dan bentuk sediaanya.
pengolongan obat ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan, ketepatan
penggunaan, dan pengamanan distribusi obat.
Rumusan
1.Apa definisi Obat otonom, sedative, hipnotika, anti histamin dan histamin,anti
Masalah
mikroba dan anti kemoterapi?
2.Apa khasiat Obat otonom, sedative, hipnotika, anti histamin dan histamin,anti
mikroba dan anti kemoterapi?
3.Apa saja mekanisme kerja Obat otonom, sedative, hipnotika, anti histamin dan
histamin,anti mikroba dan anti kemoterapi?
4.Apa efek samping Obat otonom, sedative, hipnotika, anti histamin dan histamin,anti
mikroba dan anti kemoterapi?
5.Apa saja bentuk sediaan obat Obat otonom, sedative, hipnotika, anti histamin dan
histamin,anti mikroba dan anti kemoterapi?
Pembahasan
A. OBAT OTONOM
1. Definisi
Obat otonom merujuk pada obat yang mempengaruhi sistem saraf otonom, yang terdiri
dari sistem saraf simpatis dan parasimpatis.
2. Khasiat atau Kegunaan Obat Otonom
Obat otonom, atau obat otonomik, mempengaruhi sistem saraf otonom dengan cara mirip
atau menghambat transmiter kimia, yang pada gilirannya mempengaruhi fungsi saraf
otonom dan menimbulkan efek dari sel efektor.
3. Mekanisme kerja obat otonom dapat dijelaskan secara berurutan sebagai berikut:
o Anatomi Sistem Saraf Otonom
o Neurotransmitter
o Obat Kolinergik
o Obat Adrenergik
o Efek Obat Otonom
4. Efek Samping
Efek samping obat otonom dapat bervariasi tergantung pada jenis obatnya. Beberapa efek
samping yang dapat terjadi setelah menggunakan obat otonom meliputi:
Gangguan Pencernaan
Pembahasan
A. OBAT OTONOM
1. Definisi
Obat otonom merujuk pada obat yang mempengaruhi sistem saraf otonom, yang terdiri
dari sistem saraf simpatis dan parasimpatis.
2. Khasiat atau Kegunaan Obat Otonom
Obat otonom, atau obat otonomik, mempengaruhi sistem saraf otonom dengan cara mirip
atau menghambat transmiter kimia, yang pada gilirannya mempengaruhi fungsi saraf
otonom dan menimbulkan efek dari sel efektor.
3. Mekanisme kerja obat otonom dapat dijelaskan secara berurutan sebagai berikut:
o Anatomi Sistem Saraf Otonom
o Neurotransmitter
o Obat Kolinergik
o Obat Adrenergik
o Efek Obat Otonom
4. Efek Samping
Efek samping obat otonom dapat bervariasi tergantung pada jenis obatnya. Beberapa efek
samping yang dapat terjadi setelah menggunakan obat otonom meliputi:
a. Gangguan Pencernaan
b. Gangguan Kardiovaskular
c. Gangguan Sistem Saraf Pusat
d. Gangguan Seksual
e. Gangguan Pada Bagian Tubuh Tertentu
5. Bentuk sediaan
• Tablet
• Kapsul
• Larutan
• Suspensi
• Injeksi
• Supositoria
B. SEDATIV
1. Khasiat atau Kegunaan Obat sedativ
Berikut adalah beberapa khasiat dan kegunaan obat sedatif berdasarkan informasi dari berbagai sumber:
• Mengatasi Fobia dan Gangguan Kesehatan Mental
• Penggunaan dalam Pengobatan
• Pengurangan Kegelisahan Pasien Sebelum Pembedahan
• Mengatasi Insomnia atau Sulit Tidur
• Mekanisme Kerja Sedativ
• Efek Samping Sedativ
• Bentuk Sediaan Obat Sedativ
C. HIPNOTIKA
. Definisi
Hipnotika adalah jenis obat yang digunakan untuk menginduksi tidur atau memperdalam tidur. Obat hipnotika sering
digunakan untuk mengatasi gangguan tidur atau insomnia.
1.Khasiat
Khasiat hipnotika, yang merupakan bagian dari golongan sedatif-hipnotik, meliputi beberapa efek farmakologis yang
penting. Berdasarkan informasi dari sumber yang disediakan, khasiat hipnotika meliputi
1.Efek Tidur (Hipnotik)
2.Pilihan Pertama untuk Obat Tidur yang Relatif Aman
3.Efek Hang-over
Mekanisme Kerja Hipnotika
• Contoh Bentuk Sediaan Obat Hipnotika
1. Amobarbital:
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet, injeksi, bubuk
- Dosis Dewasa: 30-50 mg, 3 kali sehari
2. Aprobarbital:
- Bentuk Sediaan: Eliksir
- Dosis Dewasa: 40 mg, 3 kali sehari
3. Butabarbital:
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet, eliksir
- Dosis Dewasa: 15-30 mg, 3-4 kali sehari
4. Pentobarbital:
- Bentuk Sediaan: Kapsul, eliksir, injeksi, supositoria
- Dosis Dewasa: 20 mg, 3-4 kali sehari
5. Sekobarbital:
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet, injeksi
- Dosis Dewasa: 30-50 mg, 3-4 kali sehari
6. Fenobarbital:
- Bentuk Sediaan: Kapsul, tablet, eliksir, injeksi
- Dosis Dewasa: 15-40 mg, 3 kali sehari
D. HISTAMIN DAN ANTI HISTAMIN
• Definisi
• Khasiat
• Mekanisme Kerja Anti Histamin
• Efek Samping Anti Histamin:
• Bentuk Sediaan Obat Anti HistaminA.
E. ANTI MIKROBA
• Definisi Antimikroba
• Khasiat Antimikroba
• Mekanisme Kerja Antimikroba
• Efek Samping Antimikroba
r
F. ANTI KEMOTERAPI
• Definisi Anti Kemoterapi
• Khasiat Anti Kemoterapi
• Mekanisme Kerja Anti Kemoterapi
• Efek Samping Anti Kemoterapi
• Contoh Bentuk Sediaan Obat Anti Kemoterapi
Terima
Kasih