Kti Oktafianto Andi
Kti Oktafianto Andi
Kti Oktafianto Andi
MAGELANG
KTI
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas
Akhir Pada Program Studi DIII Keperawatan Magelang
Oleh:
Oktafianto Andhi Prasetyo
NIM. P 17420513057
MARET, 2016
LAPORAN KASUS
MAGELANG
KTI
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas
Akhir Pada Program Studi DIII Keperawatan Magelang
Oleh:
Oktafianto Andhi Prasetyo
NIM. P 17420513057
MARET, 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
Rumah Sakit Tentara Dr. Soedjono Magelang. Penyusunan laporan kasus ini
disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir pada Program
hambatan. Berkat bantuan, arahan serta bimbingan dari berbagai pihak maka
laporan kasus ini dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Keperawatan Magelang.
peminatan anak.
6. Para dosen beserta para staf Program Studi DIII Keperawatan Magelang.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat
ini. Semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat memberikan
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................iv
KATA PENGANTAR..........................................................................................v
DAFTAR ISI.......................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.....................................................................................3
C. Manfaat Penulisan...................................................................................4
A. Konsep Penyakit......................................................................................5
1. Pengertian Bronkitis...............................................................................5
3. Etiologi Bronkitis...................................................................................6
4. Manifestasi Klinik...................................................................................7
5. Patofisiologi...........................................................................................8
6. Pathway Bronkitis..................................................................................9
7. Penatalaksanaan...................................................................................10
C. Asuhan keperawatan..............................................................................18
1. Pengkajian..............................................................................................18
4. Evaluasi..................................................................................................30
A. Biodata pasien.........................................................................................32
B. Pengkajian..............................................................................................32
1. Riwayat keperawatan.........................................................................32
2. Pemeriksaan fisik................................................................................34
3. Pemeriksaan diagnostik......................................................................35
C. Perumusan Masalah..............................................................................35
1. Analisa data.........................................................................................35
2. Perencanaan keperawatan...................................................................37
3. Penatalaksanaan keperawatan.............................................................39
4. Evaluasi................................................................................................42
A. Pembahasan.............................................................................................38
B. Simpulan..................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Table Halaman
Gambar Halaman
PENDAHULUAN
Indonesia adalah Negara yang hanya memiliki dua musim dalam kalender
pancaroba atau peralihan. Musim ini adalah musim yang paling rentan dalam
(Wong, 2009)
Tubuh anak masih rentang, bagian paling reaktif dari saluran pernafasan
penopang jalan nafas besar belum berkembang secara optimal sampai usia remaja.
Akibatnya otot polos pada struktur ini menjadi faktor utama terjadinya konstruksi
Bronkitis adalah inflamasi jalan nafas utama yang sering berkaitan dengan
infeksi saluran nafas. Agens virus merupakan penyebab utama penyakit ini,
Berdasarkan data dari RST Dr. Soedjono sampai bulan September tahun
0,7% dengan jumlah 5 kasus dari 679 kasus yang ada. Presentase paling banyak
menyerang system pernafasan manusia yang dapat menyerang siapa saja termasuk
seperti lingkungan perokok ataupun lingkungan yang sering terpapar polusi udara
asap kendaraan. Anak yang masih bermain kesana kemari dan juga masih rentang
dengan proses terjadinya penyakit perlu pengawasan yang lebih dari orang tua
agar tidak terkena bronkitis, hal ini dikarenakan Anak anak yang masih dalam
dengan orang dewasa, meskipun presentase penyakit ini sedikit namun dapat
menjadi masalah yang serius. Gejala seperti demam, kemudian batuk dan sesak
nafas dapat terjadi karena penumpukan lendir pada saluran pernafasan, pada anak
dengan saluran pernafasannya yang berukuran kecil penumpukan lendir ini dapat
mengakibatkan masalah ketidak efektifan jalan pernafasan yang sangat serius jika
tidak dilakukan tindakan keperawatan yang tepat pada masalah ini dapat
menyebabkan kematian pada anak karena terjadi sumbatan pada jalan pernafasan
komprehensif pada anak yang terkena penyakit bronkitis agar tidak terjadi
diatas penulis tertarik untuk melakukan studi kasus dalam membuat karya tulis
ilmiah mengenai Pengelolaan Keperawatan Bronkitis pada anak di RST Dr.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini antara lain sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Magelang.
1. Secara Teoritis
kasus bronkitis, juga diharapkan menjadi informasi bagi tenaga kesehatan lain
2. Secara Praktis
datang.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
utama dan menengah yang memanifestasi sebagai batuk dan sesak karena
dan batuk sebagai tanda paling dominan, disebabkan oleh virus dan bakteri
(Ngastiyah, 2012)
dan gejala timbulnya suara nafas yang berat dan kasar, demam dan
bronkitis adalah proses inflamasi yang mengenai trakea dan bronkus yang
nafas, suara nafas yang berat dan kasar, demam dan prosuksi dahak yang
berlebihan.
2. Etiologi
a. Virus
b. Bakteri
influenza.
c. Faktor lingkungan
c. Takipnea
d. dispnea
f. Sianosis
(Corwin, 2009)
4. Patofisiologi
seperti virus maupun bakteri atau oleh agen non infeksi seperti asap rokok.
Virus masuk melalui saluran pernafasan, masa intubasi virus ini adalah
selama 5 sampai 8 hari, setelat itu akan timbul gejala infeksi, agen infeksi
ini akan menyebabkan iritasi akan timbul respons inflamasi yang akan
kemampuan yang dilakukan oleh mukus dan silia, namun pada pasien
hipertropi dan hiperplasi saat terjadi infeksi hal ini akan menyebabkan
sianosis dan juga keletihan karena penggunaan otot bantu pernafasan yang
Inflamasi pada
bronkial Gangguan
pembersihan di paru
Edema
Timbul reaksi balik
Hiperventilasi paru
kelelahan
MK. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
atelektasis
Gambar 2.1 Pathway bronkitis Dikembangkan dari Nanda NIC NOC 2014
6. Penatalaksanaan
b. Ajarkan pada anak yang sudah mengerti tentang apa yang harus dilakukan
saat terjadi batuk, yaitu batuk efektif agar mukus yang terdapat dalam
d. Terapi oksigenasi dilakukan bila terjadi penurunan gas darah yang adekuat
h. Menjaga asupan makanan pada anak, banyak minum terutama sari sari
buah
a. Usia Bayi
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
1. Pengkajian :
3) Pola eliminasi
zat sisa.
4) Pola aktivitas-latihan
5) Pola tidur-istirahat
6) Pola kognitif-perseptual
Keadekuatan ketrampilan kognitif bahasa dan persepsi yang
merawat diri.
penyakitnya.
8) Pola hubungan-peran
selama sakit.
reproduksi.
b. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
2) TTV
Suhu meningkat berkisar 40˚C pada fase infeksi yaitu 1-4 hari.
(bradikardi relatif).
3) Sistem pernapasaan
5) Sistem gastrointestinal
6) Sistem muskuloskeleta
obstruksi menahun
2) Pemeriksaan laboratorium
2. Diagnosa
bersih.
Batasan karakteristik :
1) Subjektif
a) Dispnea
2) Objektif
d) Sianosis
g) Sputum berlebihan
Hasil NOC :
paru
Intervensi NIC :
dan psikologi.
yang adekuat.
(Nanda NIC-NOC,2015,hal.37)
adekuat
Batasan kareteristik :
1) Subjektif
a) Dispnea
b) Nafas pendek
2) Objektif
a) Takipnea
Hasil NOC :
Intervensi NIC :
alergi berat.
pasien bernapas.
5) Bantuan ventilasi : meningkatkan pola pernapasan spontan yang
yang adekuat.
(Nanda NIC-NOC,2015,hal.102)
c. Hipertermi
Batasan karateritik :
1) konvulsi
2) kulit kemerahan
Intervensi NIC
metabolik.
Batasan karakteristik :
1) Subjektif
a) Kram abdomen
b) Menolak makan
c) Indigesti
2) Objektif
b) Diare
f) Kelemahan otot
Hasil NOC :
kebutuhan metabolik.
Intervensi NIC :
menyusui anaknya.
(Nanda NIC-NOC,2013,hal.503)
e. Intoleransi aktivitas
harus dilakukan.
Batasan karakteristik :
1) Subjektif
2) Objektif
Hasil NOC :
personal.
alat bantu.
Intervensi NIC :
(atau kelompok)
kesejahteraan psikologi.
(Nanda NIC-NOC,2013,hal.27)
3. Evaluasi
diharapkan:
c. Hipertermi
Kriteria hasil :
Kriteria hasil :
e. Intoleransi
aktivitas Kriteria
hasil :
alat bantu.
BAB III
LAPORAN
KASUS
A. Biodata Pasien
masuk rumah sakit pada tanggal 22januari 2016 jam 09.30 WIB, lewat
B. Pengkajian Keperawatan
1. Riwayat keperawatan
jam 09.30 WIB, dengan keadaan sesak nafas dan demam sejak 1 hari
yang lalu disertai batuk. Klien mendapat terapi O 2 nasal 2 lpm, dengan
lahir 3200 gram dan panjang badan 49 cm. Postnatal : klien dirumah
imunisasi Hb0 saat lahir dan imunisasi dasar lengkap yaitu : BCG saat
berumur 2-3 bulan, DPT III dan polio III saat berusia 4 bulan dan polio
2. Pemeriksaan fisik
dan ictus cordis tak terlihat, palpasi vokal fremitus sama pada kanan
dan kiri, tidak ada nyeri tekan, dan ictus cordis teraba pada intercosta
WIB pada An. S didapatkan data antara lain : Keadaan umum klien
45 x/menit.
3. Pemeriksaan diagnostik
WIB
Hematologi :
MCH (L) 25 Pg 27 – 33
Tabel 3.1
C. Perumusan Masalah
1. Analisa data
nafas.
b. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan tanggal 23 januari 2016
dan klien rewel WBC 14,2 K/uL . Berdasarkan hasil analisa data
D. Perencanaan (Plan)
a. Tujuan Umum
teratasi.
b. Tujuan Khusus
c. Rencana tindakan
dada
nebulizer
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
c. Rencana tindakan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
c. Rencana tindakan
E. Pelaksanaan
jalan nafas
11/2ml
dilepas.
250mg
c. Tanggal 25 januari 2016 mengkaji tanda tanda vital klien
F. Evaluasi
jalan nafas
Data Subjective (S) dari ibu klien : ibu klien mengatkan bahwa
lanjutkan.
perludilanjutkan.
Data Subjective (S) dari ibu klien : ibu klien mengatakan bahwa
Data Subjective (S) dari ibu klien : ibu klien mengatkan bahwa
Data Subjective (S) dari ibu klien : ibu klien mengatkan bahwa
dilanjutkan.
Data Subjective (S) dari ibu klien : ibu klien mengatkan bahwa
0tidak efektif pada An. S sudah teratasi maka dari itu Planning
intervensi .
panas sudah tidak rewel Objective (O) : tanda tanda vital klien
A. PEMBAHASAN
masalah muncul, tanda gejala, apa akibat jika masalah tersebut tidak
ibu klien mengatakan bahwa An. S batuk dengan yang dahak sulit
analisa data yang ada maka masalah keperawatan yang muncul pada
2008)
penurunan aliran udara terjadi pada area yang terdapat cairan, bunyi
nafas krekels, ronki, dan mengi terdengar pada inspirasi atau ekspirasi
udara terjadi pada area yang terdapat cairan, bunyi nafas krekels, ronki,
dan mengi terdengar pada inspirasi atau ekspirasi pada respon terhadap
selama tiga hari diperoleh evaluasi pada setiap harinya. Evaluasi pada
Subjective (S) dari ibu klien : ibu klien mengatkan bahwa An. S masih
batuk dengan dahak yang sulit keluar, data Objective (O) : terdengar
nafas pada An. S belum teratasi maka dari itu Planning (P) : Intervensi
masih di lanjutkan.
2016 pukul 14.00 di dapatkan hasil data Subjective(S) dari ibu klien :
ibu klien mengatkanbahwa An. S batuk sudah berkurang dahak sudah
bisa keluar, data Objective (O) : keadaan umum klien baik, kesadaran
jalan nafas pada An. S teratasi sebagian maka dari itu Planning (P) :
2016 pukul 14.00 di dapatkan hasil Data Subjective (S) dari ibu klien :
ibu klien mengatakan bahwa An. S sudah tidak batuk , data Objective
(O) : keadaan umum klien baik, kesadaran compos mentis, sudah tidak
Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi dan ekspirasi yang tidak
2012).
cairan, bunyi nafas krekels, ronki, dan mengi terdengar pada inspirasi
cairan, bunyi nafas krekels, ronki, dan mengi terdengar pada inspirasi
penurunan aliran udara terjadi pada area yang terdapat cairan, bunyi
nafas krekels, ronki, dan mengi terdengar pada inspirasi atau ekspirasi
selama tiga hari diperoleh evaluasi pada setiap harinya. Evaluasi pada
dari ibu klien : ibu klien mengatkan bahwa An. S masih sesak nafas,
mentis, klien terlihat masih sesak nafas, masih terlihat penggunaan otot
2016 pukul 14.00 di dapatkan data Data Subjective (S) dari ibu klien :
ibu klien mengatkan bahwa An. S masih sesak nafas tetapi sudah
x/menit, S 37,1 0C, Nadi 120 x/menit, dengan demikian Assesment (A)
14.00 di dapatkan data Data Subjective (S) dari ibu klien : ibu klien
mengatkan bahwa An. S sudah tidak sesak nafas, data Objective (O) :
keadaan umum klien baik, kesadaran compos mentis, klien sudah tidak
pada An. S sudah teratasi maka dari itu Planning (P) : Hentikan
Intervensi.
rewel, WBC 14,2 K/uL . Berdasarkan hasil analisa data yang ada maka
untuk menurunkan suhu tubuh yang terlalu tinggi dengan cara dengan
melakukan kompres air hangat maka pembuluh darah pada lima titik
(dahi, axila, dan pangkal paha) yang kontak dengan kain hangat akan
mekanisme umpan balik, terjadi bila satu inti tubuh melewati batas
(set point). Di titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti
konstan pada 37 C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap,
dari tindakan ini adalah antipiretik dan analgetik menurunkan panas dan
selama tiga hari diperoleh evaluasi pada setiap harinya. Evaluasi pada
170 x/menit, badan klien hangat, klien terlihat rewel Assesment (A) :
Masalah hipertermi pada An. S belum teratasi maka dari itu Planning
dan sudah banyak minum Objective (O) : tanda tanda vital klien RR 42
x/menit, S 37,1 oC, Nadi 120 x/menit, badan klien masih hangat, klien
sudah tenang, Assesment (A) : Masalah hipertermi pada An. S belum
pukul 14.00 di dapatkan data Data Subjective (S) ibu klien mengatakan
kien sudah tidak panas sudah tidak rewel Objective (O) : tanda tanda
4. Intoleransi aktivitas
hari yang ingin atau harus dilakukan. Diagnosa ini dapat ditegakkan
(Wilkinson, 2012)
abdomen, menolak makan atau makan minum susah, diare, bising usus
B. SIMPULAN
1. Pengkajian
mengatakan anaknya sesak nafas dan demam sejak 1 hari yang lalu
disertai batuk dengan dahak yang sulit dikeluarkan, klien rewel, kulit
hipertermi.
2. Diagnosa
3. Tindakan keperawatan
via nebulizer.
pemberian oksigen
4. Implementasi
5. Evaluasi
nafas sudah teratasi di tandai dengan dahak yang sudah bisa keluar.