Asuhan Keperawatan BBLR
Asuhan Keperawatan BBLR
Asuhan Keperawatan BBLR
PROPOSAL
Oleh :
FAKULTAS KESEHATAN
2019
i
LEMBAR PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
KTI
Disusun oleh :
Pada tanggal.....
Menyetujui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
Disusun oleh :
DWI REFI MELIYAWATI
NIM : 170102017
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Proposal KTI pada Program Studi
Keperawatan D3 Fakultas Kesehatan Universitas Harapan Bangsa dan Telah
dinyatakan Layak untuk dilakukan Studi Kasus
Pada hari : ......
Tanggal : .......
Dewan Penguji :
1. Penguji I : Noor Yunida Triana, S.Kep.,Ns.,Mkep ( )
Mengesahkan
Ka.Prodi Keperawatan D3
Fakultas Kesehatan
Universitas Harapan Bangsa
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan
karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah
(KTI) dengan judul “Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Pola Menyusu Bayi
pada Bayi X dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di ruang melati RSUD
Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto” sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan ahli madya keperawatan di Universitas Harapan
Bangsa.
4. Ns. Arni Nur Rahmawati S.Kep., M.Kep, selaku kaprodi Diploma III
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Program Studi Diploma III
Keperawatan.
5. Wilis Sukmaningtyas SST., S.Kep., Ns. M.Kes, selaku pembimbing 2
yang telah membimbing dan meluangkan waktunya sehingga Proposal
Karya Tulis Ilmiah ini bisa terselesaikan dengan tepat waktu.
v
6. Suci Khasanah, S.Kep, Ners., M.Kep selaku koordinator KTI Diploma III
Keperawatan Universitas Harapan Bangsa.
7. Segenap dosen dan karyawan administrasi dan akademik Universitas
Harapan Bangsa yang telah memberikan kemudahan prosedur pelaksanaan
penulisan proposal karya tulis ilmiah ini.
8. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi dan do’a
sehingga penulis pada menyusun Proposal Karya Tulis Ilmia ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
mendukung dalam penyelesaian Proposal Karya Ilmiah Akhir ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Ilmiah Akhir ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi kesempurnaan penulisan ilmiah dimasa
mendatang. Harapan penulis semoga Karya Ilmiah Akhir ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak.
Purwokerto, 2019
Penulis
vi
DAFTAR ISI
JUDUL.......................................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................
KATA PENGATAR..................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
A. LATAR BELAKANG .....................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH .....................................................................6
C. TUJUAN PENULISAN .....................................................................6
D. MANFAAT PENULISAN .....................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................9
A. KONSEP NEONATUS DAN BAYI .........................................................9
1. Definisi ..............................................................................................9
2. Ciri – ciri bayi baru lahir normal ..........................................................9
B. KONSEP MEDIS BBLR ....................................................................10
1. Definisi BBLR ....................................................................10
2. Klasifikasi BBLR ....................................................................11
3. Penyebab / faktor predisposisi BBLR............................................11
4. Tanda dan gejala / manifestasi klinis BBLR ................................12
5. Patofisiologi BBLR ....................................................................13
6. Pathway BBLR ....................................................................15
7. Pemerikasaan penunjang ........................................................16
8. Komplikasi BBLR ....................................................................17
9. Penatalaksanaan BBLR ........................................................18
vii
C. ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN POLA
MENYUSU PADA BAYI
........................................................................................................21
1. Pengkajian Keperawatan ........................................................21
2. Diagnosa Keperawatan ........................................................24
3. Intervensi ................................................................................25
4. Implementasi ................................................................................27
5. Evaluasi ................................................................................29
D. KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI ........................................................30
1. Pengertian ................................................................................30
2. Gangguan nutrisi pada Bayi BBLR ............................................30
3. Pengaturan nutrisi pada Bayi BBLR ............................................31
4. Edukasi nutrisi pada keluarga Bayi BBLR ................................32
BAB III METODE STUDI KASUS ....................................................................44
A. RANCANGAN STUDI KASUS ........................................................44
B. SUBYEK STUDI KASUS ....................................................................44
C. FOKUS STUDI ................................................................................45
D. TEMPAT DAN WAKTU ....................................................................45
E. PENGUMPULAN DATA ....................................................................45
F. PENYAJIAN DATA ................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................48
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berat badan bayi lahir adalah berat badan bayi dalam waktu 1 jam
pertama setelah lahir, sedangkan dikatakan berat bayi lahir rendah (BBLR)
adalah bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
gram), BBLSR (1000 - 1499 gram), dan BBLER (< 1000 gram) [ CITATION
Pan10 \l 1057 ].
bahwa kelahiran prematur di dunia mencapai 4,5 juta bayi dari seluruh
Persentase bayi berat lahir rendah (BBLR) di Jawa Tengah pada tahun
tahun 2016 yaitu 3,9 persen [CITATION Din17 \l 1057 ]. Angka Kematian
Semarang, dari 142 kasus kematian bayi, 113 kasus adalah kasus kematian
penurunan dibanding tahun 2015 yaitu 169 kasus di tahun 2015 menjadi
142 kasus di tahun 2016. Penyebab terbesar AKB adalah BBLR (40,14 %)
tahun 2017 terdapat 120 kasus dan tahun 2018 terdapat 50 kasus kematian
sampai 7 hari, 5 kasus pada masa neonatal atau bayi usia delapan hingga
28 hari, dan 16 kasus terjadi pada bayi usia 28 hari hingga 1 tahun.
Penyebab kematian pada bayi di Banyumas yakni berat badan lahir rendah
(BBLR), yakin kurang dari 1.000 gram. penyebabnya terjadi karena ketika
hamil ibu mengalami anemia, kurang energi kalori (KEK), penyakit yang
menyertai, dan lainnya, selain BBLR, kematian bayi juga bisa diakibatkan
oleh asfiksia atau ketika lahir bayi tidak menangis, dan kelainan kongenital
Achadi, 2017; Supiati, 2016). Penyebab lain diantaranya umur ibu yang di
3
bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun, jarak kelahiran, berat badan ibu
pencernaan pada bayi, sehingga adanya reflek hisap dan menelan yang
hisap dan menelan, terutama pada bayi yang lahir sebelum usia kehamilan
berusia 37 minggu sudah memiliki reflek hisap dan menelan yang sudah
matang. Reflek hisap dan menelan pada bayi sudah ada sejak di dalam
jumlah kematian bayi BBLR sebanyak 26 bayi. Kondisi bayi BBLR akan
perkembangan bayi yang akan terjadi saat anak bertumbuh remaja dan
4
lebih intensif.
dan berbagai kondisi medis yang berkaitan dengan risiko BBLR [CITATION
B. RUMUSAN MASALAH
bayi pada bayi x dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di ruang melati
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
pola menyusu bayi pada bayi X dengan berat badan rendah (BBLR)
2. Tujuan Khusus
Purwokerto.
Purwokerto.
7
D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Penulis
selanjutnya.
keperawatan pada anak dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan
keperawatan pada anak terutama bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
tergantung pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim. Pada massa ini,
organ bayi. Masa perubahan yang paling besar terjadi selama jam ke
terutama pada bayi cukup bulan namun memiliki berat badan rendah.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan berat antara
2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak
1057 ].
10
Menurut Putra (2012) ciri – ciri bayi baru lahir normal sebagai
berikut:
sempurna.
1. Definisi BBLR
Berat badan bayi lahir adalah berat badan bayi dalam waktu 1 jam
(BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500
gram [CITATION Dra17 \l 1057 ]. Bayi badan lahir rendah (BBLR) ialah
bayi baru lahir dengan berat badan kurang 2500 gram, dan bayi dengan
berat badan kurang dari 1500 gram termasuk bayi dengan berat badan
lahir sangat rendah [ CITATION Tit16 \l 1057 ]. Bayi badan lahir rendah
(BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500
2. Klasifikasi BBLR
yaitu :
a. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500 - 2499
gram,
b. Bayi berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir 1000 -
1499 gram,
c. Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir (< 1000
gram).
a. Faktor ibu
2) Pendarahan antepartum
3) Malnutrisi
7) Infeksi
8) Penderita DM berat
b. Faktor janin
1) Cacat bawaan
2) Kehamilan ganda
rendah
d. Faktor lingkungan
2) Terkena radiasi
13
j. Pernapasan 40 – 50 kali/menit
5. Patofisiologi BBLR
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan
kurang dari 2500 gram pada waktu lahir. Secara umum penyebab dari
bayi berat badan lahir rendah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain, faktor dari ibu sendiri yang terkena penyakit yang dideritanya,
usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, keadaan ibu
radiasi, serta tempat yang terpapar zat beracun, atau dari faktor janin
hal ini akan membuat bayi lahir dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) yang berat badannya kurang dari 2500 gram, kulit bayi tipis,
mencerna makanan atau nutrisi, hal ini membuat tidak efektifnya pola
Selain itu pertumbuhan dinding dada yang belum sempurna pada bayi
6. Pathway BBLR
Faktor
Faktor Ibu Lingkungan
Faktor Janin
Penyakit diderita ibu, Usia ibu Tempat tinggal
> 20 tahun atau < 35 tahun, di daratan tinggi, Kelainan kromosam,
Keadaan gizi ibu, Kondisi ibu terkena radiasi, Infeksi ajanin kronik
saat hamil, Keadaan sosial dan serta terpapar zat (rubella bawaan),
ekonomi. beracun. Gawat janin.
BBLR
BB < 2500 gram, kulit tipis, transparan, lanugo banyak, lemak subkutan amat
sedikit, pergerakan kurang dan lemah, tangis lemas, pernafasan belum teratur.
Kurangnya Penurunan
kemampuan untuk Vaskuler Kehilangan panas daya tahan
mencerna makanan. paru imatur melalui kulit tubuh
7. Pemerikasaan penunjang
lain
a. Radiologi
1) Foto Thoraks
2) USG
3) Laboratorium
90%.
18
8. Komplikasi BBLR
b. Hipoglikemi simptomatik
pernafasan berikutnya.
d. Asfiksia neonatorum
9. Penatalaksanaan BBLR
a. Pengaturan suhu
c. Mencegah infeksi
Bayi dengan berat badan rendah mudah terserang infeksi, hal ini
2. Mencuci tangan dengan zat anti septic atau sabun sebelum dan
dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu
e. Pemberian oksigen
cara perawatan yang murah, mudah, dan aman untuk merawat bayi
dapat
tubuh pada bayi BBLR tetap normal, hal ini dapat mencegah
kulit ibu dengan kulit bayi, ini juga dapat berfungsi sebagai
bayi, serta ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi [ CITATION
Pan10 \l 1057 ]
22
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas bayi, terdiri dari nama bayi, tanggal lahir bayi, tanggal
respirasi, suhu.
b. Identitas orang tua bayi, terdiri dari nama ayah dan ibu bayi, umur
c. Keluhan utama, terdiri dari berat badan bayi, suhu bayi, lingkar
saat ini, seperti apakah berat badan bayi menurun atau tidak,
atau tidak.
kehamilan.
basah.
Adapun refleks fisiologis yang dikaji pada bayi BBLR antara lain :
rangsangan.
e. Ekstrusi, kaji pada bayi jika lidah disentuh atau ditekan maka
Sit12 \l 1057 ].
25
2. Diagnosa Keperawatan
Tabel 2.2 Diagnosa Keperawatan BBLR
3. Intervensi
Tabel 2.3 Intervensi Keperawatan pada bayi BBLR
No. Diagnosa Definisi NOC yang NOC yang dipilih NIC yang ditawarkan NIC yang dipilih
Keperawatan ditawarkan
1. Ketidakefektif Gangguan 1. Pemberian 1. Adaptasi 1. Konseling Laktasi 1. Konseling Laktasi (5244)
an Pola kemampuan Makan Melalui Bayi Baru (5244) Definisi : membantu
Menyusu bayi untuk Botol : Bayi Lahir (0118) 2. Monitor Nutrisi mensukseskan dan menjaga
pada Bayi mengisap atau (1016) 2. Keberhasilan (1160) proses menyusui.
(00107) mengoordinasi 2. Keberhasilan Menyusui : 3. Perawatan 2. Monitor Nutrisi (1160)
respons Menyusui : Bayi Bayi (1000) Kanguru (6840) Desinisi : pengumpulan dan
mengisap/men (1000) 3. Mempertaha 4. Manajemen Berat analisa data pasien yang
elan yang 3. Mempertahankan nkan Badan (1260) berkaitan dengan nutrisi.
mengakibatkan Pemberian ASI Pemberian 5. Manajemen 3. Perawatan Kanguru (6840)
ketidakadekuat (91002) ASI (91002) Nutrisi (1100) Definisi : fasilitasi kontak kulit
an nutrisi oral 4. Pemberian 6. Manajemen dengan kulit antara atau
untuk Makan Melalui Lingkungan pemberian perawatan lain
kebutuhan Cangkir : Bayi (6480) dengan bayi premature (belum
metabolik. (1018) 7. Pendidikan cukup bulan) yang sudah stabil
5. Status Nutrisi Orangtua : Bayi
27
.
28
4. Implementasi
perencanaan.
keperawatan seperti :
atau lemah.
areola ibu.
29
normal.
menyusu.
menghisap.
menghisap bayi.
30
5. Evaluasi
telah disusun.
1. Pengertian
dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi d alam tubuh berasal dari makanan
a. Kekurangan nutrisi
metabolisme.
b. Malnutrisi
ASI merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi, begitu pun bagi
formula khusus untuk BBLR bila Asi ibu belum keluar dilakukan
]. Pemberian ASI diberikan setiap 2 jam sekali untuk bayi sehat dan 3
jam sekali untuk bayi sakit dalam 24 jam, untuk seberapa banyak
pun berbeda-beda tergantung pada daya hisap bayi yang sudah matang.
33
2011 dalam Putri, Pratitis, Luthfiya, dkk,, 2019) tujuan dari pendidikan
2019).
lain :
Teknik menyusui ini sangat penting karena bila salah, bayi akan
menyusui efektif.
disusukan.
Posisi menyusui:
Wib10 \l 1057 ].
ibu yang memberikan susu formula pada bayi yang baru lahir. ASI
Mus19 \l 1057 ].
didada ibu (kontak kulit bayi dan kulit ibu) sehingga suhu tubuh
Wib10 \l 1057 ].
a) Cuci tangan
ibu.
“katak”
metode kanguru.
Waktu terbaik memijat bayi yaitu pada pagi hari pada saat orang
40
tua dan anak siap untuk memulai hari baru, lalu malam hari
bersih
1057 ].
hidung.
6) Tekankan dua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke
tersenyum.
Roe16 \l 1057 ].
44
METODE PENELITIAN
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Secara
umum, studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok
pertanyan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti
apa adanya [CITATION pro16 \l 1057 ]. Karya tulis ini menggunakan studi
C. FOKUS STUDI
Fokus studi karya tulis ilmiah ini dikaji dari masalah yang diangkat adalah
Studi kasus pada karya tulis ilmiah ini akan dilaksanakan pada Bulan
Purwokerto.
E. PENGUMPULAN DATA
penyakit keluarga.
stetoskop.
F. PENYAJIAN DATA
ungkapan verbal dari subyek studi kasus yang merupakan data pendukung
48
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, A. N., Rustina, Y., & Triwaluyanti, F. (2018). Upaya Meningkatkan Berat
Badan BBLR Melalui Intervensi Comfort Food For The Soul Kolcaba (Perawatan
Metode Kanguru). Akademi Keperawatan Fatmawati, 1-9.
Aryastami, N. K., Shankar, A., & Achadi, E. (2017). Low Birth Weight Was The Most
Dominant Predictor Associated With Stunting Among Children Aged 12-23 Months
In Indonesia. BMC Nutrition Vol 3 No 1, 1-6.
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2016). Nursing
Interventions Classification (NIC). Dalam I. Nurjannah, & R. D. Tumanggor, Nursing
Interventions Classification (NIC) Edisi keenam Bahasa Indonesia. ElsevierInc.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2018). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2017.
Kadafi, D. K. (2013). Mengetahi Problem Kesehatan Anak. Yogyakarto: Era baru pressindo.
Keliat, P. D., Mediani, H. S., & Tahlil, T. B. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan :
Definisi dan Klasifikasi 2018-2020, Ed.11. Jakarta: EGC.
Kozlier, Berman, Snyder, & Shirlee. (2010). Fundamental of Nursing Concepti, Proccess,
and Praetice. New Jerseg: Prentice hall.
Mendri, D. N., & Prayogi, A. S. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit dan Bayi
Resiko Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Mudzakir, R. (2010). Studi Kasus : Desain dan Metode. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mustikawati, I. (2019, Februari 21). Pemberian Edukasi Pasien dan Keluarga Pasien.
Diambil kembali dari Situs web RS Islam Yogyakarta PDHI 2019:
http://www.rsiypdhi.com/pemberian-edukasi-pasien-dan-keluarga-pasien/
Proverawati, A. S., & Sulistyorini, C. I. (2010). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Yogyakarta: Nuha Medika.
Putra, S. R. (2012). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita Untuk Keperawatan dan Kebidanan.
Jogjakarta: D-MEDIA.
Putri, A. W., Pratitis, A., Luthfiya, L., Wahyuni, S., & Tarmali, A. (2019). Faktor Ibu
terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah. Higeia Journal of Public Health
Research and Development Volume 3 No 1, 55-62.
Radar Banyumas. (2018, april 30 senin). Empat Bulan ada 50 kasus kematian bayi di
Banyumas. Diambil kembali dari Situs web Radar Banyumas:
http://radarbanyumas.co.id/empat-bulan-ada-50-kasus-kematian-bayi-di-banyumas/
Rahmawati, R. S. (2019, Mei 24). Peningkatan Kemampuan Menghisap & Menelan pada
Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menggunakan Oral Sensomotor
Terapi. Diambil kembali dari Situs web sardjito.co.id:
http://sardjito.co.id/2019/05/24/peningkatan-kemampuan-menghisap-menelan-pad-
bayi-dengan-berat-badan-lahir-rendah-bblr-menggunakan-oral-sensomotor-terapi/
Riskesdas. (2016). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2016. Jakarta: Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Setiawan, D., Prasetyo, H., Santuso, H., Isnun Nuhsi, F., C Anwar, H., Alfian: Febriana
Tiarningsih, N., . . . Risma Prastiyani, D. (2014). Keperawatan anak dan tumbuh
kembang (Pengkajian dan Pengukuran). Yogyakarta: Nuha Medika.
Supiati. (2016). Karakteristik Ibu Kaitannya Dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir
Rendah. Jurnal Kebidanan dan kesehatan Tradisional Vol 1 No 1, 1-99.
Sutanto, A. V., & Fitriana, Y. S. (2017). Kebutuhan dasr manusia Teori dan Aplikasi dalam
Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
51
Trihardiani, I. (2011). Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di Wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Vol 1 No 1, 1- 8. Jurnal
keperawatan anak.
WHO. (2017). Angka Kematian Bayi. Amerika: World Health Organization (WHO).
Wibowo, d. T. (2010). BUKU SAKU Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta: IDAI.
Zubaedah, D. (2013). Penerapan Model Konservasi Levine Pada Bayi Prematur Dengan
Intoleransi Minum. Jurnal Keperawatan Anak Vol 1 No 2, 65-72.