Askep GGK - Chorirulis Silvi N
Askep GGK - Chorirulis Silvi N
Askep GGK - Chorirulis Silvi N
DISUSUN OLEH:
(P17220173011)
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
Gagal ginjal kronis adalah proses kerusakan ginjal selama rentan waktu
tiga bulan. Gagal ginjal konis dapat menimbulkan simtoma, yaitu laju filtrasi
yang disertai dengan kelainan sendimen urine. Selain itu, adanya batu ginjal
juga dapat menjadi indikasi gagal ginjal kronis pada penderita bawaan seperti
dari 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa
komposisi darah atau urin atau kelainan dalam tes pencitraan.(Husna &
Maulina, 2015)
II. Etiologi
menyebabkan iskemik ginjal dan kematian jaringan ginjal. Lesi yang paling
sering adalah arterosklerosis pada arteri renalis yang besar, dengan kontriksi
atau lebih arteri besar yang juga menimbulkan sumbatan pembuluh darah.
Nefrosklerosis yaitu suatu kondisi yang disebabkan oleh hipertensi lama yang
1
perubahan darah ginajal menyebabkan penurunan aliran darah dan akhirnya
gagal ginjal.
c. Infeksi : dapat disebabkan oleh beberaba jenis bakteri terutama E. coli yang
berasal dari kontaminasi tinja pada traktus urinaius bakteri. Bakteri ini
mencapai ginjal melalui aliran darah atau yang lebih sering secara ascending
dari traktus urinarius bagi. Bawah lewat ureter ke ginjal sehingga dapat
berat
urethra.
keturunan yang dikarakteristik oleh terjadinya kista atau kantong berisi cairan
di dalam ginjal dan organ lain, serta tidak ada jar. Ginjal yang bersifat
2
III. Patofisiologi
glomerulus dan tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa
nefron utuh). Nefron – nefron yang utuh hipertropi dan memproduksi volume
GFR atau daya saring. Metode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk
berfungsi sampai ¾ dari nefron – nefron rusak. Beban bahan yang harus
osmotik disertai poliuri dan rasa haus. Selanjutnya, oleh karena jumlah nefron
rusak bertambah banyak, oliguri timbul disertai retensi produksi sisa. Titik
dimana terjadinya gejala – gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul
gejala – gejala khas kegagalan ginjal bila kira – kira fungsi ginjal telah hilang
sampah maka gejala akan semakin berat. Banyak gejala uremia setelah dialisis
3
IV. Pathway
Reaksi antigen Arterio skerosis Tertimbun ginjal Retensi urine Batu besar & kasar
antibodi
Suplay darah ginjal turun Menekan saraf perifer Iritasi/ cedera jarngan
Anemia
GGK
Gg keseimbangan asam basa Urokrom tertimbun Perpospatenia Tek. Kapiler naik Suplay nutrisi dalam
di kulit Darah turun
Produksi asam lambung Pruritis Vol. interstisial
Intoleransi
aktivitas
4
V. Manifestasi klinis
1. Gangguan kardiovaskuler
Hipertrensi, nyeri dada, dan sesak nafas akibat perikarditis, efusi pericardiac
dan gagal jantung akibat penimbunan cairan, gangguan irama jantung dan
edema.
2. Gangguan pulmoner
Nafas dangkal, kussmaul, batuk dengan sputum kental dan riak, suara krekels.
3. Gangguan gastrointestinal
4. Gangguan muskuluskeletal
Resiles leg syndrome (pegal pada kakinya sehingga selalu digerakkan), burning
feet syndrom (rasa kesemutan dan terbakar, terutama di telapak kaki), tremor,
5. Gangguan integumen
6. Gangguan endokrin
vitamin D.
5
7. Gangguan cairan elektrolit dan keseimbangan asam basa
Biasanya retensi garam dan air tetapi dapat juga terjadi kehilangan natrium dan
8. Sistem hematologi
berkurangnya massa hidup eritrosit dalam suasana uremia toksik, dapat juga
terjadi gangguan fungsi trombosis dan trombositopeni. (Wijaya dan Putri, 2013)
VI. Komplikasi
perawatan, mencakup :
c. Hipertensi, akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin,
angiotensin, aldosteron.
d. Anemia, akibat penurunan eritopoeitin, penurunan rentang usia sel darah merah,
e. Penyakit tulang, akibat retensi fosfor, kadar kalium serum yang rendah
R.2013)
6
VII. Pemeriksaan Penunjang
a) Urine
Warna : secara abnormal urin keruh, mungkin disebabkan oleh pus, bakteri,
Berat jenis : < 1,051 ( menetap pada 1.010 menunjukkan kerusakan ginjal
berat)
urine/sering 1 : 1.
glomerulus jika SDM dan fragmen juga ada. pH, kekeruhan, glukosa, SDP dan
SDM.
b) Darah
BUN : urea adalah produksi akhir dari metabolisme protein, peningkatan BUN
kreatinin fosfat. Bila 50% nefron rusak maka kadar kreatinin meningkat.
7
c) Pielografi intravena
Pielografi retrograd
Arteiogram ginjal
d) Sistouretrogram ginjal
e) Ultrasonografi ginjal
Menunjukka ukuran kandung kemih, dan adanya massa, kista, obstruksi pada
f) Biopsi ginjal
diagnostik histologis
h) EKG
aritma, hipertrofi, ventrikel dan tanda – tanda perikarditis. (Wijaya dan Putri,
2013).
8
VIII. Penatalaksanaan
1. Obat – obatan
b. Pengaturan diet rendah protein (0,4 – 0,8 gram/kg BB) bisa memperlambat
d. Tambahan vitamin B dan C diberikan jika penderita menjalani diet ketat atau
menjalani dialisis.
e. Pada penderita gagal ginjal kronis biasanya kadar trigeliserida dalam darah
tinggi. Hal ini akan meningkatkan resiko terjadinya komplikasi, seperti sroke
gemfibrosil.
f. Kadang asupan cairan dibatasi untuk mencegah terlalu rendahnya kadar garam
9
h. Jika kadar kalium terlalu tinggi terlalu tinggi maka diberikan natrium
bersama tinja.
makanan kaya fosfat (misalnya produk olahan susu, hati, polong, kacang
10
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian
a) Aktivitas/istirahat
b) Sirkulasi
Gejala : riwayat hipertensi lama atau berat. Palpitasi, nyeri dada (angina)
Tanda : Hipertensi, nadi kuat, edema jaringan – jaringan dan pitting pada kaki,
menunjukkan hipovolemia, yang jarang pada [enyakit tahap akhir. Pucat, kulit
c) Integritas Ego
Gejala : faktor stress, contoh; finansial, hubungan, perasaan tidak berdaya, tidak
ada kekuatan.
kepribadian.
d) Eliminasi
Tanda : perubahan warna urin, contoh; kuning pekat, merah, coklat berawan,
11
e) Makanan/cairan
(malnutrisi). Anoreksia, nyeri ulu hati, mual/muntah, rasa tidak sedap di mulut
(pernafasan ammonia).
tidak bertenaga.
f) Neurosensori
g) Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri panggul, sakit kepala, kram otot/nyeri kaku (memburuk saat
malam hari).
h) Pernafasan
kusmaul), batuk produktif dengan sputum merah muda encer (edema paru).
12
i) Keamanan
terjadi peningkatan pada pasien mengalami suhu tubuh lebih rendah dari normal
j) Seksualitas
k) Interaksi sosial
l) Penyuluhan/pembelajaran
ini/berulang.
13
III. Intervensi Keperawatan
perubahan berat jenis urine, bunyi jantung s3 dan penambahan berat badan.
d. NOC
2) Fluid balance
Kriteria Hasil : Terbebas dari edema, efusi anasarka, bunyi nafas bersih, tidak
ada disneu/ortopneu, terbebas dari nea jugularis, reflek hepatojugular (+) dan
memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output janting dan
vital sign dalam batas normal serta terbebas dari kelelahan, kecemasan dan
kebingungan.
e. NIC
Fluid Management :
14
3) Pasang urin kateter jika diperlukan
4) Monitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hmt, osmolalitas
urin)
leher, asites)
12) Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatremi dilusi dengan serum Na<
130 mEq/l
Fluid Monitoring
15
6) Monitor BP, HR, dan RR
berat badan 20% atau lebih di bawah berat badan ideal, diare, bising usus
d. NOC
e. NIC
Nutrition Management
Kaji adanya alergi makanan, kolaborasi dengan tim gizi untuk menentukan
16
membuat catatan makanan harian, berikan informasi tentang kebutuhan
Nutrition monitoring
Berat badan pasien dalam batas normal, monitor adanya penurunan berat
badan, monitor tipe dan jumlah aktivitas yang bisa dilakukan, monitor turgor
kulit, monitor mual dan muntah, monitor kalori dan dan intake nutrisi, catat
3. Intoleransi aktivitas
atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari – hari yang harus atau ingin
dilakukan.
Batasan Karakteristik:
merasa lemah.
NIC
17
a) Energy conservation
b) Toleransi aktivitas
Kriteria Hasil
nadi, dan RR, Mampu melakukan kegiatan sehari – hari (ADL) secara
NOC
Terapi Aktivitas
program terapi yang tepat, Bantu klien mengidentifikasi aktivitas yang mampu
untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda atau kruk, Bantu
18
NIC
Preassure Management
tempat tidur, Jaga kebersihan adar tetap bersih dan kering, Mobilitas
pada luka yang ditutup dengan jahitan, klip atau straples, Monitor
kesembuhan area insisi, Monitor tanda dan gejala infeksi area insisi,
steril, Ganti balitan pada interval waktu yang sesuai atau biarkan luka
19
DAFTAR PUSTAKA
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43