Inflasi Dan Pengangguran
Inflasi Dan Pengangguran
Inflasi Dan Pengangguran
EKONOMI MAKRO
INFLASI DAN PENGANGGURAN
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam
makalah kami ini kami akan mencoba menguraikan tentang Inflasi dan
pengangguran. Inflasi dan pengangguran adalah masalah terbesar dalam
perekonomian saat ini. Kami akan membahasnya secara rinci.
Semoga makalah ini dapat membantu kita semua untuk mengerti tentang
inflasi dan pengangguran. Meskipun demikian, kami menyadari akan
kelemahan dan kekurangnnya. Oleh sebab itu, segala kritik dan saran yang
membangun akan diterima dengan ucapan terima kasih demi perbaikan makalah
ini.
2
Daftar Isi
Cover............................................................................................................... 1
Kata Pengantar ............................................................................................... 2
Daftar Isi ......................................................................................................... 3
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan ................................................................................................. 5
Bab II
PEMBAHASAN
1. Inflasi .................................................................................................. 6
2. Pengangguran ..................................................................................... 9
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
3
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dua indikator kinerja perekonomian yang terus-menerus diamati adalah
inflasi dan pengangguran. Bagaimana kedua ukuran kinerja perekonomian ini
dapat saling berkaitan? Kita melihat bahwa tingkat pengangguran alamiah
bergantung pada berbagai ciri pasar tenaga kerja, seperti peraturan upah
minimum, kekuasaan pasar serikat pekerja, peranan upah efisiensi dan seberapa
efektifnya proses pencarian kerja. Sebaliknya tingkat inflasi terutama sekali
bergantung pada jumlah uang yang beredar yang dikendalikan oleh bank
sentral, oleh sebab itu, pada jangka panjang, inflasi dan pengangguran secara
garis besar bukanlah dua masalah yang saling berkaitan.
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa kebijakan moneter dan
kebijakan fiskal dapat menggeser kurva permintaan agregat. Oleh sebab itu,
kebijakan moneter dan fiskal dapat memindahkan perekonomian sepanjang
kurva phillips. Kenaikan jumlah uang yang beredar, peningkatan pengeluaran
pemerintah atau pemotongan pajak meningkatkan permintaan agregat dan
memindahkan perekonomian ke suatu titik pada kurva phillips dengan tingkat
pengangguran yang lebih rendah dan inflasi yang lebih tinggi. Dan begitu juga
sebaliknya. Dengan pemahaman ini kurva phillips menawarkan pilihan-pilihan
kombinasi antara inflasi dan penangguran kepada para pembuat kebijakan
(Mankiw, 2006:364).
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu definisi Inflasi ?
2. Apa penyebab terjadinya Inflasi ?
3. Apa pengertian dari Stagflaasi ?
4. Apa definisi dari pengangguran ?
5. Apa saja jenis pengngguran ?
6. Apa itu Kurva Philips ?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang definisi Inflasi
2. Mengetahui sebab terjadinya Inflasi
3. Mengetahui arti dari Stagflasi
4. Mengetahui pengertian dari pengangguran
5. Mengetahui jenis pengangguran
6. Mengetahui tentang Kurva Philips
5
Bab II
PEMBAHASAN
1. INFLASI
1.1 Definisi Inflasi
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus-menerus.
Sedangkan kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu penurunan harga secara
terus menerus, akibatnya daya beli masyarakat bertambah besar, sehingga pada
tahap awal barang-barang menjadi langka, akan tetapi pada tahap berikutnya
jumlah barang akan semakin banyak karena semakin berkurangnya daya beli
masyarakat. Sedangkan lawan dari inflasi adalah deflasi, yaitu manakala harga-
harga secara umum turun dari periode sebelumnya (nilai inflasi minus). Akibat
dari inflasi secara umum adalah menurunnya daya beli masyarakat karena
secara riil tingkat pendapatannya juga menurun. Jadi, misalkan besarnya inflasi
pada tahun yang bersangkutan naik sebesar 5%, sementara pendapatan tetap,
maka itu berarti secara riil pendapatan mengalami penurunan sebesar 5% yang
akibatnya relatif akan menurunkan daya beli sebesar 5% juga.
Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat inflasi
yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah. Tingkat inflasi nol persen
bukanlah tujuan utama kebijakan pemerintah karena ia adalah sukar untuk
dicapai. Yang paling penting untuk diusahakan adalah menjaga agar tingkat
inflasi tetap rendah. Adakalanya tingkat inflasi meningkat dengan tiba-tiba atau
wujud sebagai akibat suatu peristiwa tertentu yang berlaku di luar ekspektasi
pemerintah, misalnya efek dari pengurangan nilai uang (depresiasi nilai uang)
yang sangat besar atau ketidakstabilan politik. Menghadapi masalah inflasi yang
bertambah cepat ini pemerintah akan menyusun langkah-langkah yang
bertujuan agar kestabilan harga-harga dapat diwujudkan kembali.
6
Berdasarkan asalnya inflasi dibagi menjadi dua, yaitu pertama inflasi yang
berasal dari dalam negeri (domestic inflation) yang timbul karena terjadinya
defisit dalam pembiayaan dan belanja negara yang terlihat pada anggaran
belanja negara.
1.3 Stagflasi
Stagflasi dalam makro ekonomi adalah periode ketika inflasi dan konstraksi
(yaitu menurunnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya pengangguran,
yang sering terjadi pada masa resesi) terjadi secara bersamaan. Istilah stagflasi
pertama kali disebutkan oleh United Kingdom Chancellor of The Exchequer
Iain MacLeod dalam pidatonya dihadapan parleme pada tahun 1965. “Stag”
berasal dari suku kata pertama “Stagnasi”, yang merujuk pada menurunnya
kondisi ekonomi, sementara “Flasi” berasal dari suku kata kedua dan ketiga
“Inflasi”, yang merujuk pada naiknya harga barang-barang secara umum dan
terjadi secara terus menerus.
Produsen mungkin meneruskan kenaikan biaya ke harga jual. Jadi, tidak hanya
output yang jatuh, tingkat inflasi juga akan naik.Argumen lain untuk penyebab
stagflasi adalah salah urus kebijakan ekonomi. Kebijakan meningkatkan jumlah
uang berlebih yang beredar untuk mendorong perekonomian yang lesu dapat
menyebabkan spiral harga/upah dan mengakibatkan lonjakan inflasi.
8
kerja penuh akan menghasilkan tingkat harga yang lebih tinggi. Di sisi lain,
ketika pembuat kebijakan mengurangi permintaan agregat untuk melawan
inflasi, PDB riil akan turun lebih jauh.
Salah satu cara untuk mengatasi situasi ini adalah dengan mengurangi upah dan
harga input produktif. Input yang lebih murah menurunkan biaya produksi,
sehingga meningkatkan pasokan agregat jangka pendek dan mengembalikan
ekuilibrium ke output potensialnya. Tetapi proses ini bisa memakan waktu
lama.
2. PENGANGGURAN
2.1 Definisi Pengangguran
Pengangguran atau orang yang menganggur adalah mereka yang tidak
mempunyai pekerjaan dan sedang tidak aktif mencari pekerjaan. Kategori orang
yang menganggur biasanya adalah mereka yang tidak memiliki pekerjaan pada
usia kerja dan masanya kerja. Usia kerja biasanya adalha usia yang tidak dalam
masa sekolah tetapi di atas usia anak-anak (relatif di atas 6 – 18 tahun, yaitu
masa pendidikan dari SD – tamat SMU). Sedangkan di atas usia 18, namun
masih sekolah dapatlah dikategorikan sebagai penganggur, meski untuk hal ini
masih banyak yang memperdebatkannya.
Pengangguran pada dasarnya tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, karena
bagaimanapun baik dan hebatnya kemampuan suatu bangsa dalam menangani
perekonomiannya, tetap saja pengangguran itu ada. Akan tetapi mashab klasik
dengan salah satu teorinya yang terkenal sebagai hukum “Say” dari Jean
Baptiste Say yang mengatakan bahwa “Supply creats its own demand” atau
penawaran menciptakan permintaannya sendiri menjelaskan bahwa bila ini
benar terjadi, maka pengangguran tidak aka nada, dan bila pun ada tidak akan
berlangsung lama, karena akan pulih kembali. Cara kerjanya sederhana, bahwa
apabila produsen menghasilkan barang dalam jumlah tertentu maka akan segera
habis dikonsumsi masyarakat. Pada saat yang sama misalkan terdapat para
pencari kerja, oleh karena produsen akan lebih baik menghasilkan barang dalam
9
jumlah banyak untuk memperbesar keuntungan tanpa takut risiko gagal dalam
penjualan, maka semua pencari kerja itu akan terserap untuk mengisi lowongan
baru yang disediakan oleh produsen / perusahaan, dan ini berlangsung terus.
Akan tetapi pada kenyataannya tidak satu negara pun di dunia ini yang bisa
menerapkan teori ini, alasannya salah satu asumsi yaitu pasar persaingan
sempurna tidak akan bisa dan tidak akan pernah terjadi, dikarenakan syaratnya
yang tidak mungkin bisa dipenuhi.
10
d. Pengangguran musiman: keadaan menganggur yang disebabkan oleh
fluktuasi ekonomi jangka pendek yang menyebabkan tenaga kerja untuk
menganggur.
e. Pengangguran siklikal: pengangguran yang menganggur akibat imbas naik
turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah
daripada penawaran kerja.
f. Pengangguran teknologi: pengangguran yang disebabkan adanya perubahan
tenaga manusia menjadi tenaga mesin.
g. Pengangguran siklus : pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya
kegiatan perekonomian karena terjadi resesi.
11
A.W. Phillips menggambarkan bagaimana sebaran hubungan antara inflasi
dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan
cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan
agregat, maka sesuai dengan teori permintaan, jika permintaan naik maka harga
akan naik. Dengan tingginya harga (inflasi) maka untuk memenuhi permintaan
tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah
tenaga kerja (asumsinya tenaga kerja merupakan satu-satunya input yang dapat
meningkatkan output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka
dengan naiknya harga-harga (inflasi), pengangguran berkurang.
12
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Inflasi adalah suatu keadaan dalam mana terjadi senantiasa
meningkatnya harga-harga pada umumnya, atau suatu keadaan di mana
terjadi senantiasa turunnya nilai uang.
2. Stagflasi adalah kondisi dimana hubungan terbalik antara laju inflasi
dan output ini merupakan akibat dari pergeseran kurva penawaran
aggregate yang disebabkan oleh perubahan inflasi yang diharapkan.
3. Dari kurva phillips tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa semakin
tinggi tingkat pengangguran semakin cepat kenaikan tingkat upah dan
harga; dan semakin tinggi harapan inflasi akan semakin cepat pula
kenaikan tingkat upah.
13
Berdasarkan ciri – cirinya pengangguran dibedakan kepada : pengangguran
terbuka, pengangguran tersembunyi, pengangguran bermusim dan setengah
menganggur.
Mengapakah pengangguran perlu diatasi? Kebijakan pemerintah untuk
mengatasi pengangguran didorong oleh tujuan bersifat ekonomi dan tujuan
bersifat sosial dan politik. Dari segi ekonomi tujuan mengatasi pengangguran
adalah : Menyediakan kesempatan kerja, meningkatkan taraf kemakmuran
masyarakat dan memperbaiki distribusi pendapatan.
B. Saran
Menurut kami sebaiknya pemerintah dapat mengatasi pengangguran
yang terjadi di Indonesia yaitu dengan membuka lapangan kerja atau
menyediakan lapangan kerja. Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global
diperlukan usaha-usaha yang lebih kreatif, inovatif, dan eksploratif. Selain itu,
globalisasi membuka peluang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
Indonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi zaman
globalisasi ke depan mau tidak mau dengan meningkatkan kualitas SDM dalam
pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah
standar global.
14
DAFTAR PUSTAKA
15