Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
PENGANTAR EKONOMI
KELOMPOK 6 : 1. Alvin Kharisma Catra (20212673) 2. Annisa Widiyanti (20212983) 3. Merry Inriama (24212553) 4. Putri Nur Athovia (25212780) 5. Yulliyanti
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai Teori Perilaku Konsumen, Utilitas dan Kurva Indifferent. Hal ini berkaitan dengan Mikroekonomi. Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih ada beberapa hal yang harus disempurnakan. Oleh karena itu, kritik dan saran dapat menjadi bahan perbaikan penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis, sebagai pengetahuan dan referensi. Terima kasih.
Penulis
Konsumen diasumsikan memiliki informasi sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Seperti kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga barang di dasar. Kita harus mampu memprediksi jumlah penerimaan untuk suatu periode konsumsi.
Y1
Y2
Semakin kurva indiferensi ke kanan,maka kepuasan semakin tinggi. Kurva indeferensi menurun kiri atas ke kanan bawah dan cembung.
IC
X1
X2
Qx
Asumsi asumsi kurva indiferensi 1) Indifference map mengatakan bahwa makin ke kanan atas, tingkat kepuasannya makin tinggi. 2) Kurva indiferensi menurun dari kiri atas ke kanan bawah ( downward sloping), dan cembung ke titik origin (convex to origin).
Asumsi ini menggambarkan adanya kelangkaan. Bila suatu barang makin langka, harganya makin mahal. Kurva indiferensi yang cembung kearah titik origin menjelaskan kadar penggantian marjinal.
Y1 Y2 Y3
A B C IC1 D IC2
N M
IC1 IC2 X
X1 X2 X3 X4
Titik
A B C D E
X
1 2 3 4 5
Y
9 6 4 3 2
-3 -2 -1
Y 9 A
6 4 3 2 0 1 2
B C
MRSxy
Y X
D E 3 4 5 X
-1
b. kurva garis anggaran (budget line curve) Budget line adalah kurva yang menunjukan kombinasi konsumsi dua macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar.
Y M/Px
M/Py
c. perubahan harga barang dan pendapatan Perubahan harga dan pendapatan akan memengaruhi daya beli, di ukur dari besarnya luas bidang segitiga yang dibatasi kurva garis anggaran.
A
1
A
2
A
1
A
2
Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah Y dan Jumlah X, disebabkan oleh Naiknya Anggaran Konsumen (Pengaruh perubahan pendapatan terhadap garis anggaran).
Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah X, Y tetap, disebabkan oleh Turunnya harga barang X (Pengaruh perubahan harga terhadap garis anggaran).
d. keseimbangan konsumen
Kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi.
Keseimbangan konsumen
Y
D B Y* C A IC1 0 X* X
IC3
IC2
IC1 dengan titik A dan B menunjukkan kepuasan Konsumen belum optimal, IC2 dengan titik C konsumen mencapai titik optimum IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan barang X dan Y.
e. reaksi terhadap perubahan harga barang Salah satu faktor yang dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan harga barang. 1) Kurva Harga-Konsumsi (Price-Consumption Curve) Perubahan harga salah satu barang menyebabkan rasio harga berubah. Perubahan ini menyebabkan pendapatan nyata berubah walaupun pendapatan nominal (money income) tidak berubah. Price- Consumoption Curve (PCC) dapat didefinisikan sebagai tempat kedudukan (lokus) titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai rasio harga sebagai akibat perubahan
Y PCC
A1 A2
2)Penurunan Kurva Permintaan (Demand Curve) Kurva permintaan ini diturunkan batasan 3 asumsi : a)Konsumen berada pada kondisi keseimbangan b)Pendapatan nominal tidak berubah c)Harga nominal barang lain tidak berubah
3)Permintaan individu dan permintaan pasar Permintaan pasar adalah jumlah permintaan individu-individu yang ada di pasar. f) Reaki Terhadap Perubahan Pendapatan Nominal 1) Kurva Pendapatan-Konsumsi (income-consumption curve) Income-Consumption Curve dapat didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik keseimnbangan konsumen pada berbagai tingkat pendapatan nominal, dimana harga nominal barang tidak berubah.
Y ICC
2)Kurva Engel (Engel Curve) Kurva ini diberi nama sesuai dengan nama penemunya,Cristian Lorenz Ernst Engel (statistian Jerman abad 19), yang mencoba melihat hubungan antara tingkat pendapatan dengan tingkat konsusmsi. Jika pendapatan terus meningkat, permintaan terhadap barang tersebut perubahannya makin kecil dibanding perubahan pendapatan. Jika dikaitkan dengan konsep elastisitas, maka elastisitas pendapatan dari barang kebutuhan pokok makin kecil bila tingkat pendapatan nominal makin tinggi. Barang inferior/Giffen, kurva Engel memiliki korelasi yang negatif, yakni menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
0 Y I
3
Kurva Engel
I 2 I
1
X1 X2 X3
g. Efek Subsitusi (Substitution Effect) dan Efek Pendapatan (Income Effect) Jika harga suatu barang turun, maka ada dua komponen yang dipengaruhi : 1)Harga relatif barang menjadi murah , sehingga bila konsumen bergerak pada tingkat kepuasan yang sama (kurva indiferensi awal) dan pendapatan nyata dianggap tetap, maka konsumen akan menambah jumlah konsumsi barang yang harganya menjadi relatif lebih murah dan mengurangi jumlah jumlah konsumsi barang yang harganya menjadi relatif lebih mahal. Inilah yang disebut sebagai efek substitusi (substitution effect). 2) Pendapatan nyata berubah menyebabkan jumlah permintaan berubah. Jika perubahan ini dilihat dari sisi harga barang lain dan pendapatan nominal dianggap tetap, kita akan melihat efek pendapatan ( income effect). Efek Total = Efek Substitusi + Efek Pendapatan
Efek Substitusi, bilamana terjadi kenaikan harga barang X akan menyebabkan naiknya permintaan barang Y. Efek Pendapatan, Naiknya harga barang X berakibat penurunan relatif pendapatan konsumen.
A C
B IC2 IC1
X1 X3 X2 A1 A2 A2
Keterangan: X1X2 total efek X1X3 efek substitusi X3X2 efek pendapatan
Barang Inferior, Kenaikan pendapatan konsumen akan menurunkan jumlah barang X yang diminta.
Y
Keterangan:
X1X2 total efek X1X3 efek substitusi X3X2 efek pendapatan IC2 C IC1 0 X1 X2 X3 A1 A2 A3 X
Barang Giffen, sifatnya menyerupai barang inferior, sifat khususnya adalah jika harga barang inferior turun jumlah permintaan juga akan turun.
Y B IC2 A C IC1 0 X2 X1 X3 A1 A2 A3 X Keterangan: X1X2 total efek X1X3 total substitusi X2X3 efek pendapatan
Dx
0 X1 X2 Qx
Barang Giffen, sifat sama dengan barang inferior, tetapi bertentangan terhadap hukum permintaan.
X1
X2
Qx
DAFTAR PUSTAKA