CALK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

(DALAM PEMERINTAHAN)

Disusun oleh :

Aulia Puspa Giriani (17080304006)

Elsa Dwi Indrianti (17080304010)

Violeni Qurata A (17080304012)

Danya Radinda S (17080304024)

Wahyu Setyo N (17080304072)

Luluk Eka N (17080304086)

Krissandi Tunggal P (17080304094)

PENDIDIKAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2019
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah
organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil
proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi
keuangan terutama kepada pihak eksternal.

Menurut Soemarsono (2004: 34) :

“Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat


keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil
usaha perusahaan”.

Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009) :

“ Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstuktur dari posisi


keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”.

Tujuan Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009),


“tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi”. Laporan keuangan juga
menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya
yang dipercayakan kepada mereka.

Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “dalam rangka mencapai


tujuan laporan keuangan, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas
yang meliputi: asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan
dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik dan arus kas”. Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang
terdapat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam
memprediksi arus kas masa depan dan khususnya, dalam hal waktu dan kepastian
diperolehnya kas dan setara kas.

a. Pengertian Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)


Agar informasi dalam laporan keuangan pemerintah dapat dipahami dan
digunakan oleh pengguna dalam melakukan evaluasi dan menilai
pertanggungjawaban keuangan negara diperlukan Catatan Atas Laporan Keuangan
(CaLK). CaLK memberikan informasi kualitatif dan mengungkapkan kebijakan serta
menjelaskan kinerja pemerintah dalam tahapan pengelolaan keuangan negara. Selain
itu, dalam CaLK memberikan penjelasan atas segala informasi yang ada dalam
laporan keuangan lainnya dengan bahasa yang lebih mudah dicerna oleh lebih banyak
pengguna laporan keuangan pemerintah, sehingga masyarakat dapat lebih
berpartisipasi dalam menyikapi kondisi keunagan negara yang dilaporkan secara lebih
pragmatis.
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci dan
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah
penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi
Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk
penyajian yang wajar atas laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan
komitmen-komitmen lainnya. Jadi Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
merupakan salah satu unsur dari laporan keuangan yang menyajikan tentang
informasi, daftar, analisis secara terinci atas suatu nilai posting yang telah disajikan
dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas dengan tujuan
sebagai pengungkapan yang memadai.

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci dan
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah
penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi serta
pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar
atas laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen
lainnya.
Pemahaman yang memadai terhadap komponen-komponen laporan keuangan
pemerintah sangat diperlukan dalam menilai laporan pertanggungjawaban keuangan
negara. Dengan memahami tujuan, manfaat dan isi/pos-pos dari setiap komponen
laporan keuangan, rakyat sebagai pengguna laporan keuangan akan lebih mudah
menilai kinerja Pemerintah dalam mengelola keuangan negara. Rakyat dapat
mengetahui jumlah dan sumber dana yang dipungut/dikumpulkan oleh pemerintah
dalam setiap periodenya, bagaimana pengelolaannya, termasuk dapat menelusuri lebih
jauh penggunaan dana masyarakat tersebut serta mengevaluasi sejauhmana capaian
dari setiap program/kegiatan pemerintah.
Informasi yang ada dalam laporan keuangan juga akan berguna untuk
mengetahui jumlah serta jenis-jenis aset maupun utang yang dimiliki oleh pemerintah
dalam rangka mendukung kelancaran penyelenggaraan kegiatan pemerintahan,
sehingga kinerja pemerintah dapat teridentifikasi secara jelas dan rakyatpun dapat
memberikan tanggapan atau penilaian terhadap kinerja pemerintah tersebut.
b. Landasan Undang-Undang
DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.


2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah.
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Pusat.
7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-80/PB/2011 Penambahan
dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada Bagan Akun Standar.
8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PS/2012 tentang
Penambahan dan Perubahan Akun Non Anggaran dan Neraca pada Bagan Akun
Standar.
9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER.lPS/2012 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

c. Tujuan pembuatan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)


Karena tidak semua pembaca laporan keuangan merupakan seorang akuntan yang
mengerti akun, nominal, dan angka, maka diperlukan Catatan Atas Laporan Keuangan
(CALK). Adapun tujuan dari pembuatan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
antara lain:
1. Menghindari kesalahpahaman dalam membaca dan menerjemahkan laporan
keuangan
2. Menjawab pertanyaan-pertanyaan publik mengenai perkembangan posisi dan
keadaan fiskal entitas pelaporan (perusahaan)
3. Menyajikan data lebih rinci dan jelas dalam bentuk narasi sehingga
memudahkan pembaca untuk mengerti keuangan perusahaan

d. Penyajian Catatan atas Lapoan Keuangan


Dalam mengungkapkan/menyajikan/menyediakan Catatan atas Laporan Keuangan,
terdapat hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:
1. Mengungkapkan informasi umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas
Akuntansi
2. Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro
3. Menyajikan ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan
berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target
4. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-
transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya
5. Menyajikan rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada
lembar muka laporan keuangan
6. Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan (PSAP) yang belum disajikan dalam lembar muka
laporan keuangan
7. Menyediakan informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar,
yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan

e. Fungsi Catatan atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan atau daftar rinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
dan Laporan Arus Kas. Setiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan Catatan
atas Laporan Keuangan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan
untuk tujuan umum. Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis.
setiap posdalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Dan Laporan Arus Kas harus
mempunyai referensi silangdengan informasi terkait dalam catatan atas laporan
keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan dapat
dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu
ataupun manajemen entitas pelaporan. Oleh karena itu, Laporan Keuangan mungkin
mengandung informasi yang dapat mempunyai potensi kesalahpahaman di antara
pembacanya. Untuk menghindari kesalahpahaman, catata atas laporan keuangan harus
menyajikan informasi yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana
perkembangan posisi dan kondisi keuangan/fiskal entitas pelaporan serta bagaimana
hal tersebut tercapai sehingga memudahkan pengguna dalam memahami laporan
keuangan.
Kesalahpahaman dapat saja disebabkan oleh persepsi dari pembaca laporan
keuangan. Pembaca yang terbiasa dengan orientasi anggaran mempunyai potensi
kesalahpahaman dalam memahami konsep akuntansi akrual. Pembaca yang terbiasa
dengan laporan keuangan sektor komersial cenderung melihat laporan keuangan
pemerintah seperti laporan keuangan perusahaan. Untuk itu, diperlukan pembahasan
umum dan referensi ke pos-pos laporan keuangan menjadi penting bagi pembaca
laporan keuangan. Selain itu, pengungkapan basis akuntansi dan kebijakan akuntansi
yang diterapkan akan membantu pembaca untuk dapat menghindari kesalahpahaman
dalam membaca laporan keuangan. Untuk memudahkan pembaca laporan,
pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan dapat di sajikan secara narasi,
bagan, grafik, daftar, dan skedul atau bentuk lain yang lazim yang mengiktisarkan
seacara ringkas dan padatkondisi dan posisi keuangan entitas laporan.

f. Isi/ungkapan dari Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)

Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) mengungkapkan/menjelaskan hal-hal


seperti :

1. Umum / Penjelasan Perusahaan

Pada bagian ini, dijelaskan mengenai latar belakang dan sejarah berdirinya
perusahaan, visi misi, AD/ART, status atau perubahan badan hukum,
penyertaan dan penawaran saham, serta jajaran direksi dan komisaris
perusahaan.

2. Kebijakan Akuntansi dan Pos-Pos Laporan Keuangan

Kebijakan-kebijakan akuntansi umum seperti pengukuran laporan keuangan,


asumsi dasar penyusunan laporan keuangan, penggunaan multicurrency, serta
kebijakan lainnya.

3. Kebijakan Standar Akuntansi Keuangan

Berisi tentang kepatuhan terhadap peraturan-peraturan yang tertuang dalam


Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Peraturan ini mencatat mengenai apa
saja yang harus ada dalam laporan akuntansi beserta prosedurnya.

4. Informasi Kebijakan Fiskal/Keuangan

Menyajikan informasi mengenai kebijakan ekonomi, ekonomi makro,


pencapaian target APBD/APBN, serta kendala atau hambatan dalam mencapai
target.

5. Ikhtisar Pencapaian Kinerja


Mengungkapkan tentang pencapaian kinerja yang telah dilakukan oleh
perusahaan selama periode tertentu.

6. Pengguna Laporan Keuangan

Berisi mengenai siapa saja yang dapat menggunakan atau membaca laporan
keuangan, seperti investor, pemerintah, serta masyarakat.

7. Informasi Lain

Menjelaskan mengenai informasi-informasi lain yang jika tidak diungkapkan


akan menyesatkan publi, contohnya pergantian manajemen, penggabungan
dan pemekaran entitas, kesalahan pencatatan sebalumnya, dan lain-lain.

Dalam hal ini isi/ungkapan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) harus ditulis
dalam bentuk narasi, bagan, grafik, daftar maupun schedule serta bentuk lain
yang ringkas, padat, dan jelas. Hal ini dilakukan supaya Catatan Atas Laporan
Keuangan (CALK) lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca. Jadi dengan
adanya Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK), laporan keuangan perusahaan
menjadi lebih transparan serta mudah dipahami oleh orang awam sekalipun. Tentunya
dengan catatan bahwa seluruh isi/ungkapan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
ditulis dengan rinci dan detail.

g. Catatan Yang Paling Sering Ditemukan Pada Laporan Keuangan.

Terdapat beberapa catatan yang paling sering ditemukan pada laporan keuangan.
Berikut adalah penjelasannya :

1. Catatan yang Memperlihatkan Dasar dari Laporan Keuangan

Catatan pertama yang terlampir dalam laporan keuangan adalah penjelasan


secara umum mengenai bisnis yang sedang berjalan dan kebijakan-kebijakan
akuntansi. Biasanya perusahaan memberikan gambaran terhadap bisnisnya.
Topik yang biasanya dijelaskan dalam catatan ini adalah perusahaan bergerak
dalam bidang apa dan bagaimana perusahaan menjalankannya. Misalnya,
apakah perusahaan memproduksi barangnya sendiri atau membuat kontrak
untuk memproduksinya.

2. Catatan yang Menjelaskan Kebijakan Akuntansi yang Penting Diketahui

Informasi mengenai kebijakan akuntansi dapat membantu pembaca laporan


keuangan untuk lebih memahami laporan keuangan perusahaan, sehingga
laporan keuangan dapat secara adil dimengerti oleh pembacanya. Catatan
diperlukan untuk setiap kebijakan akuntansi penting yang dipilih oleh
perusahaan. Catatan ini harus mencangkup metode depresiasi, akuntansi untuk
pajak pemasukan, informasi tentang tunjangan pegawai, dan akuntansi untuk
hal-hal intangible lainnya.

3. Catatan Mengenai Depresiasi Aset Perusahaan

Depresiasi merupakan penurunan nilai atau harga pada aset perusahaan jangka
panjang. Setelah pembelian, aset perusahaan akan mengalami depresiasi, nilai
gunanya berkurang seiring dengan pemakaian. Perhitungan atas nilai
depresiasi ini dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metode yang dipakai
perlu dijelaskan di dalam catatan atas laporan keuangan agar tidak terjadi salah
penafsiran.

4. Catatan yang Menjelaskan Kegiatan Mendatang

Perusahaan perlu menjelaskan apa saja yang akan dilakukan setelah tutup
buku. Bagaimana cara perusahaan menangani ini. Secara garis besar, kegiatan
ini dapat dibagi ke dalam dua tipe. Kegiatan tipe pertama dapat mempengaruhi
pembukuan perusahaan dalam membuat laporan keuangan. Sedangkan
kegiatan tipe kedua tidak berpengaruh pada pembukuan perusahaan dan tidak
punya pengaruh langsung pada laporan keuangan perusahaan.

5. Catatan yang Menjelaskan Hal-Hal yang Intangible

Aset yang intangible bukanlah aset yang konkrit seperti misalnya meja dan
komputer. Dua contoh aset intangible yang paling umum yaitu adalah hak
paten dan merek dagang. Hak paten adalah izin untuk memiliki atau lisensi
suatu penemuan, desain dan lainnya. Sedangkan merek dagang adalah tanda,
simbol ataupun nama yang digunakan oleh perusahaan. Aset intangible perlu
dijelaskan dalam CALK. Selain disebutkan jumlahnya, nilai dari aset ini juga
perlu dimasukkan ke dalam neraca.

6. Catatan Mengenai Konsolidasi Laporan Keuangan

Konsolidasi yang dimaksud di sini yaitu pengumpulan laporan keuangan dari


berbagai anak perusahaan sebagai satu kesatuan. Dalam catatan ini,
perusahaan mengkonfirmasi bahwa isi laporan keuangannya sudah memuat
informasi tentang anak perusahaan mereka. Jika terjadi deviasi, termasuk
deviasi yang terjadi pada anak perusahaan juga perlu dijelaskan.

7. Catatan yang Menjabarkan Tunjangan Pegawai

Catatan atas laporan keuangan perlu menjelaskan tunjangan apa saja yang
diterima oleh pegawai maupun mantan pegawai, misalnya tunjangan
kesehatan, kesejahteraan dan wisata. Perlu juga dijabarkan mengenai
kewajiban perusahaan yang belum dibayarkan kepada pegawai seperti dana
pensiun.

8. Catatan yang Menjelaskan Kemungkinan-Kemungkinan Mendatang

Utang yang kemungkinan akan terjadi perlu dijelaskan di dalam CALK.


Misalnya karena perusahaan saat ini sedang terbelit masalah pajak.
Mengungkapkan kemungkinan terjadinya utang ini diperlukan jika perusahaan
terkena pelanggaran pajak dan harus berurusan dengan pemerintah.

h. Penjelasan pos-pos Laporan Keuangan


Rincian dan penjelasan masing-msing pos-pos Laporan Keuangan
1. Pendapatan, Memuat informasi tentang rincian dan penjelasan pos
pendapatan:
a) Pendapatan Asli Daerah
b) Dana perimbangan.
c) Lain-lain pendapatan yang sah.
2. Belanja, Memuat informasi tentang rincian dan penjelasan pos belanja:
a) Belanja pegawai
b) Belanja barang dan jasa
c) Belanja modal
d) belanja bunga
e) Belanja subsidi
f) Belanja hibah
g) Belanja sosial
h) Belanja bagi hasil
i) Belanja tidak terduga
3. Pembiayaan
4. Aset, Memuat informasi tentang rincian dan penjelasan pos aset:
a) Aset lancar
b) Investasi jangka panjang
c) Aset tetap
d) Dana cadangan
e) Aset lain-lain
5. Kewajiban, Memuat informasi tentang rincian dan penjelasan pos kewajiban:
a) Kewajiban jangka pendek
b) Kewajiban jangka panjang
6. Ekuitas Dana, Memuat informasi tentang rincian dan penjelasan pos ekuitas
dana:
a) Ekuitas dana lancar
b) Ekuitas dana investasi
c) Ekuitas dana cadangan

Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan


dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya
dengan penerpaan basis kas, untuk entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual.
Memuat informasi tentang kebijakan akuntansi yang di haruskan oleh pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintah. Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang
timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan
rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas pelaporan yang
menggunakan basis akrual. Rekonsiliasi ditunjuk untuk menyajikan hubungan antara
laporan kinerja keuangan dengan laporan realisasi anggaran. Laporan rekonsiliasi
dimulai dengan penambahan atau pengukuran ekuitas yang berasal dari lapoaran
kinerja yang disusun berdasarkan basis akrual.

Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan

Memuat informasi tentang hal-hal yang belum diinformasikan dalam bagian maupun
dari laporan keuangan yaitu:

1. Domisili dan bentuk hukum suatu entitas serta jurisdiksi tempat entitas
tersebut berada.
2. Penjelasan mengena sifat operasi entitas dan kegiatan pokoknya.
3. Ketentuan perundang-undangan yang menjadi kegiatan operasionalnya.
4. Penggantian manajemen pemerintah selama tahun berjalan.
5. Kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi oleh manajemen
baru.
6. Komitmen atau kontinjensi yang tidak dapat disajikan pada neraca
7. Penggabunagan atau pemekaran entitas pada tahun berjalan.
8. Kejadian yang mempunyai dampak sosial, misalnya adanya pemogokan
yang harus ditanggung pemerintah.
KESIMPULAN

CaLK harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional,
Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas harus mempunyai referensi silang dengan
informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Secara umum, struktur CaLK mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:

1. Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;


2. Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro;
3. Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan
hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;
4. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan
akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian
penting lainnya;
5. Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada laporan keuangan
lainnya, seperti pos-pos pada Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Saldo Anggaran
Lebih, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca.
6. Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang
belum disajikan dalam laporan keuangan lainnya;

Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam
lembar muka laporan keuangan.
Daftar Pustaka

http://www.wikiapbn.org/catatan-atas-laporan-keuangan/

https://www.beecloud.id/apa-yang-dimaksud-dengan-catatan-atas-laporan-keuangan/

https://dosenakuntansi.com/catatan-atas-laporan-keuangan

Anda mungkin juga menyukai