Tugas Mandiri MSDM
Tugas Mandiri MSDM
Tugas Mandiri MSDM
DISUSUN OLEH:
MANAJEMEN BISNIS
ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
JANUARI 2019
Kata Pengantar
Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha
Esa yang telah memberkati kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Kami juga
ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan
fakta pada makalah ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan
dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ini yang telah kami selesaikan. Tidak
semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini. Kami
melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki.
Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang
budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan
yang dapat memperbaiki makalah kami di masa datang.
Dengan menyelesaikan makalah ini kami mengharapkan banyak manfaat yang
dapat dipetik dan diambil. Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat memahami
tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen
sumber daya manusia tentang penilaian kinerja. Selain itu tujuan penulisan makalah
ini adalah diharapkan agar para pembaca dapat memperoleh pengetahuan dan
memahami tentang seluk beluk penilaian kinerja yang dilakukan oleh perusahaan
dalam menilai para kinerja para karyawannya. Para pembaca diharapkan mampu
memahami apa itu penilaian kinerja, tujuan penilaian kinerja, syarat efektivitas
penilaian kinerja elemen penilaian kinerja, proses penyusunan penilaian kinerja,
metode penilaian kinerja, masalah dalam penilaian kinerja dan berbagai bias dalam
penilaian kinerja
MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dari pembuatan makalah ini,antara lain :
PEMBAHASAN
A. KAJIAN TEORI
Penilaian Kinerja
Menurut Rivai dan Basri (2004:18) penilaian kinerja merupakan kajian
sistematis tentang kondisi kerja karyawan yang dilaksanakan secara formal
yang dikaitkan dengan standar kinerja yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Dessler (2003:321) berpendapat bahwa penilaian kinerja adalah mengevaluasi
dari seorang karyawan baik saat ini maupun dimasa lalu dihubungkan dengan
standar kinerja dari karyawan tersebut. Hasil penilaian kinerja dapat
menunjukkan apakah SDM telah memenuhi tuntutan yang dikehendaki
perusahaan, baik dilihat dari sisi kualitas maupun kuantitas. Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi proses penilaian kinerja, yaitu :
a. Indikator penilaian kinerja
Kriteria kinerja menurut Schuker dan Jackson dalam Mulyana (2011:44)
adalah, kriteria berdasarkan sifat, kriteria berdasarkan perilaku, dan kriteria
berdasarkan hasil.
b. Metode penilaian kinerja
Menurut Casio dalm Soeprihanto (2009:9) metode penilaian kinerja harus
mencakup lima hal, yaitu relevance (kesesuain hasil dan tujuan), acceptability
(dapat diterima) reliability (dapat dipercaya), sensitivity (dapat membedakan
hasil kerja), dan practically (meningkatkan produktivitas).
c. Penilai
Menurut Hasibuan (2005:91) penetapan penilai sangat erat hubungannya
dengan persoalan apakah hasil penilaian obyektif atau tidak.
d. Pelaksanaan Penilaian Kinerja
Hasibuan (2005:88) berpendapat bahwa pelaksanaan penilaian kinerja harus
mencakup dua hal, yaitu: waktu pelaksanaan dan konteks penilaian.
Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan salah satu dari tujuan akhir yang ingin dicapai
oleh karyawan. Handoko (2001:193) mengemukakan bahwa kepuasan kerja
adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka, hal ini nampak
dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang
dihadapi di lingkungan kerjanya. Luthans (2005:243) menyebutkan ada 5
dimensi kepuasan kerja, yaitu:
a. The work itself
Karyawan cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang menarik,
kesempatan untuk belajar, dan kesempatan untuk menerima tanggung
jawab yang lebih besar.
b. Supervision
Supervisi yang adil, terbuka dan mau bekerjasama dengan bawahan akan
mempengaruhi karyawan dalam bekerja.
c. Coworkers
Rekan kerja atau tim yang kooperatif merupakan sumber kepuasan kerja,
tim yang “kuat” menjadi sumber dukungan, kenyamanan, nasihat dan
bantuanbagi karyawan.
d. Pay
Sistem pemberian upah yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat
keterampilan individu, dan standar pengupahan akan menciptakan
kepuasan kerja.
e. Opportunity of promotion
Kesempatan promosi yang adil dan didasarkan pada kinerja dan senioritas
(lama bekerja) akan meningkatkan kepuasan kerja.
Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Kepuasan Kerja
Penilaian Kinerja adalah salah satu metode yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk mengetahui dan menilai seberapa besar kepuasan kerja karyawan
akan pekerjaannya dan lingkungan kerjanya. Alasan penilaian dilakukan adalah untuk
meningkatkan tingkat kepuasan kerja para karyawan dengan memberikan pengakuan
terhadap hasil kerja mereka (Hasibuan, 2003:88). Penilaian kepuasan kerja karyawan
akan dapat dipahami melalui sikap individu terhadap pekerjaan yang dilakukan,
semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu maka
semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan.
Prestasi Kerja
Prestasi kerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seorang karyawan
selama periode tertentu dibandingkan dengan standar, target/sasaran atau kriteria
yang telah ditentukan. Menurut Hasibuan (2002:94) prestasi kerja adalah suatu hasil
kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
Menurut Bernardin & Russel (2003) untuk mengukur prestasi kerja karyawan dapat
digunakan beberapa kriteria, yaitu:
B. Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Korelasi
Uji koefisien korelasi atau uji R digunakan untuk menguji hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen. Jika nilai R adalah
lebih besar dari 0,5 maka hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen adalah kuat (Ghozali 2011).
2. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi atau uji R2 digunakan untuk menentukan
seberapa besar variasi variabel dependen (Y) dapat dijelaskan oleh variasi
variabel independen (X). Menurut Ghozali (2011), nilai koefisien
determinasi berkisar antara 0 sampai 1. Nilai R2 mendekati nol berarti
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas. Sebaliknya, jika nilai mendekati 1 berarti
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Ghozali 2011).
B. CONTOH KASUS
Penilaian Kinerja pada karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk Wilayah Malang
1. METODE PENELITIAN
a. Jenis dan Lokasi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory
research dengan pendekatan kuantitatif, yaitu menguji hipotesis yang telah
dirumuskan untuk mengetahui adanya pengaruh antar variabel yang hendak
diteliti. Penelitian ini dilakukan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk,
Wilayah Malang yang beralamatkan di Jl. Ahmad Yani No. 11 Malang, Jawa
Timur.
3. HASIL PENELITIAN
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk mendukung
analisis kuantitatif dan memberikan gambaran mengenai variabel-variabel
yang digunakan, antara lain Penilaian Kinerja (X1), Kepuasan Kerja (Y2) dan
Prestasi Kerja (Y2).
a. Penilaian Kinerja (X)
Distribusi frekuensi untuk item variabel Penilaian kinerja disajikan pada tabel
berikut: Tabel Distribusi Frekuensi Item Variabel Penilaian Kinerja (X)
KESIMPULAN
1. Penilaian kinerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja
sebesar 0,885 (88,5%). Karena koefisien path bertanda positif (0,885), maka
dapat dikatakan bahwa semakin baik pelaksanaan penilaian kinerja maka
semakin tinggi pula kepuasan kerja.
2. Kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja sebesar
0,479 atau 47,9 %. Karena koefisien path bertanda positif, maka dapat
dikatakan semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin tinggi pula prestasi
kerja.
3. Penilaian kinerja berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja sebesar
0,443 atau 44,3 %. Karena nilai koefisien path adalah positif, maka semakin
baik pelaksanaan penilaian kinerja maka semakin tinggi pula prestasi kerja.
SARAN
Beberapa saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah
diperoleh dan analisis data yang telah dilakukan, yang mungkin dapat bermanfaat
bagi PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk Wilayah Malang.