Makalah Kinerja 8
Makalah Kinerja 8
Makalah Kinerja 8
PENILAIAN KINERJA
Dosen Pengampu: AZWAR M.M
KELAS 3B
PRODI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan
kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Penilaian
Kinerja”. Tidak lupa pula shalawat serta salam saya haturkan kepada Rasulullah SAW.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak AZWAR M.M.
Sebagai dosen mata kuliah. Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya, saya
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Namun penulis juga menyadari bahwa dalam proses pembuatan materi ini dan hasilnya
banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Kami berharap dengan selesainya makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kinerja
B. Penilaian Kinerja
C. Tujuan Penilain Kinerja
D. Asas Penilaian Kinerja
E. Indikator Penilaian Kinerja
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak
dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. Sumber daya
manusia juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada
hakikatnya, Sumber daya manusia berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi
sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.
Agar sumber daya manusia dapat melakukan pekerjaannya secara benar dan menghasilkan
hasil yang benar, maka karyawan perlu dibekali dengan kemampuan dan keahlian sesuai
dengan bidang yang dikerjakannya. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah bahwa setiap
pekerjaan harus selalu diawasi agar jangan sampai terjadi penyimpangan, baik disengaja
maupun yang tidak disengaja. Jika terjadi penyimpangan maka seharusnya segera dilakukan
pengendalian secepatnya. Kegiatan pengawasan hendaknya dilakukan terus menerus dengan
melihat seluruh aktivitas perusahaan. Kemudian pekerjaan yang telah selesai tersebut dinilai
hasil pekerjaannya, apakah telah sesuai dengan ketetapan perusahaan. Penilaian ini meliputi
hasil kerja, jangka waktu serta perilaku karyawan yang mengerjakannya. Pada intinya.
Penilaian kinerja dapat dianggap sebagai alat untuk memverikasi bahwa karyawan memenuhi
standar knerja yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja dapat pula menjadi cara untuk
membantu para karyawan mengelola kinerja mereka.
Penilaian kinerja merupakan salah fungsi dari manajemen sumber daya manusia, maka
sudah seharusnyalah untuk dijalankan dengan sebaik-baiknya. Tanpa penilaian kinerja tentu
pihak manajemen akan sulit untuk menentukan, misalnya berapa gaji atau bonus, atau
kesejahteraan lain yang pantas diberikan kepada karyawannya. Hal ini disebabkan tidak tau
dasar untuk menentukan jumlah atau ukuran yang diberikan. Kesulitan lain adalah sulit untuk
menentukan jabatan seseorang, dalam arti untuk menaikkan atau menurunkan jabatan. Oleh
karena itu, penilaian kinerja sangat penting guna memenuhi tujuan yang ingin dicapai baik
oleh perusahaan maupun bagi seluruh karyawannya.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pegertian Kinerja
Kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan
tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Sementara itu kinerja sebagai kata
benda mengandung arti "Thing done" (suatu hasil yang telah dikerjakan). Menurut Simamora
(2002:423) Kinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, performance atau job
performance tetapi dalam bahasa Inggrisnya sering disingkat menjadi performance saja.
Kinerja dalam bahasa Indonesia disebut juga prestasi kerja. Kinerja atau prestasi kerja
(performance) diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan,
sikap, keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu. Prestasi kerja (performance)
diartikan sebagai suatu pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang akhirnya secara
langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik kuantitas maupun mutunya.
Pengertian di atas menyoroti kinerja berdasarkan hasil yang dicapai seseorang setelah
melakukan pekerjaan. Sejalan dengan Sedarmayanti dalam bukunya yang berjudul Sumber
Daya Manusia dan Produktivitas Kerja mendefinisikan Kinerja merupakan terjemahan dari
performance yang berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja atau
penampilan kerja
Untuk memperluas wawasan kita tentang pengertian kinerja, maka kita akan melihat
pengertian kinerja menurut beberapa ahli.
a. Moeheriono (2010)
Beliau berpendapat bahwa upaya dalam mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing individu, baik secara kualitatif maupun kuantitatif merupakan
pengertian dari kinerja karyawan. Hal ini dinyatakan dalam bukunya yang berjudul
"Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi".
b.Mc Cormick & Tiffin (1980)
Waktu kerja yang merupakan jumlah absen, keterlambatan dan lamanya masa kerja serta
waktu yang digunakan dalam menjalankan tugas juga kuantitas, merupakan pengertian dari
kinerja menurut Mc. Cormick dan Tiffin.
c. Edy Sutrisno (2010)
Dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan organisasi maka aspek kualitas, kuantitas,
waktu kerja dan kerja sama adalah hasil kerja yang merupakan pengertian kinerja
menurut Edy Sutrisno.
B.Penilaian Kinerja
Seorang karyawan yang telah melaksanakan pekerjaannya dalam suatu organisasi dapat
diketahui dan dinilai melalui instrument penilaian kinerja. Cara membandingkan penampilan
kerja individu dengan standar baku penampilan merupakan salah satu hakikat evaluasi
penilaian kinerja.Hall mengatakan bahwa proses yang berkelanjutan untuk menilai kualitas
kerja personel dan usaha untuk memperbaiki kerja personel dalam organisasi merupakan
hakikat dari penilaian kinerja. Menilai hasil karya yang ditampilkan terhadap pencapaian
sasaran sistem manajemen dan proses penelusuran kegiatan pribadi personel pada masa
tertentu disebut dengan penilaian kinerja menurut Certo (Ilyas, 2001) Beberapa hal yang
menyebabkan pentingnya kinerja adalah:
a. Peluang untuk mengembangkan kemampuan kerja semaksimal mungkin merupakan
keinginan dari setiap individu yang bekerja.
b. Ketika melaksanakan pekerjaan dengan sebaik mungkin, individu juga ingin mendapatkan
prestasi dan penghargaan.
C. Setiap orang juga ingin mendapatkan penilaian kinerjanya dilakukan dengan cara yang
objektif.
Oleh karena itu, untuk pengembangan sumber daya manusia penilaian prestasi kerja itu
sangat penting dalam suatu organisasi.
Kita juga akan melihat, beberapa manfaat dari penilaian kinerja, yaitu :
a. Perbaikan Kinerja
Penilaian kinerja dapat dijadikan umpan balik bagi karyawan, manajer dan departemen
sumber daya manusia untuk memperbaiki kinerja karyawan.
b. Penyesuaian Kompensasi
Dalam menentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan berbagai macam bentuk
kompensasi, maka penilaian kinerja dapat dijadikan indikator bagi para pengambil keputusan.
C. Keputusan Penempatan Penilaian kinerja juga dapat dijadikan dasar dalam melakukan
promosi, transfer dan penurunan jabatan.
C.Tujuan Kinerja
Tujuan Penilaian Kinerja
Pelaksanaan penilaian kinerja karyawan memberikan banyak manfaat, baik bagi
perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Hanya saja terkadang masih ada perusahaan belum
memikirkan arti penting penilaian kinerja. Bagi perusahaan yang sudah berjalan secara baik
dan professional pelaksanaan penilaian kinerja sangat penting untuk dijalankan dengan
sebaik-baiknya.
Bagi perusahaan penilaian kinerja memiliki beberapa tujuan antara lain yaitu:
1. Untuk memperbaiki kualitas pekerjaan
Untuk memperbaiki kualitas pekerjaan artinya dengan melakukan penilaian terhadap
kinerja, maka manajemen perusahaan akan mengetahui di mana kelemahan karyawan dan
sistem yang digunakan. Dengan diketahui kelemahan ini segera untuk dilakukan perbaikan,
baik terhadap sistem yang digunakan maupun di karyawan itu sendiri. Khusus untuk
karyawan yang memiliki kualitas kerja yang kurang baik, maka sebaiknya dilakukan
pembinaan. Cara lain untuk mengatasi karyawan yang memiliki kualitas pekerjaan yang
kurang baik adalah dengan memasukkanny ke lembaga pelatihan guna mengasah atau
menambah kemampuannya.
2.Keputusan penempatan
Bagi karyawan yang telah dinilai kinerjanya ternyata kurang mampu untuk menempati
posisinya sekarang, maka perlu dipindahkan ke unit atau bagian lainnya. Sebaliknya bagi
mereka yang memiliki kinerja yang baik perlu diperhatikan agar kinerjanya tidak menurun
dan tetap mempertahankan kinerja sembari menunggu kebijakan perusahaan selanjutnya.
Bagi karyawan yang terus-menerus memiliki kinerja baik, tentu akan dikembangkan ke
bagian lain. Artinya karyawan semacam ini tentu memperoleh pengembangan dirinya,
melalui pengembangan pengetahuan dan keterampilannya, sehingga dipindahkan ke bagian
atau unit lain.