Bab 1 Konsep Evalusi Kinerja
Bab 1 Konsep Evalusi Kinerja
Bab 1 Konsep Evalusi Kinerja
5. Hasil penilaian prestasi kerja setiap orang menjadi bahan yang selalu
turut dipertimbangkan dalam setiap keputusan yang dambil
mengenai mutasi pegawai, baik dalam arti promosi, alih tugas,
alih wilayah, demosi maupun dalam pemberhentian tidak atas
permintaan sendiri.
Manajemen Kinerja
adalah:
4. Kehadiran
Standar Kinerja
Menjadi Habits
Seorang atlit yang berasal dari sebuah kota kecil, bercita-cita ingin
menjadi pelari tercepat di dunia. Tidak banyak yang dia lakukan selain
berlatih keras untuk mencapai apa yang dicita-citakannya. Dari hari, ke
minggu, ke bulan dan ke tahun, itulah yang dia habiskan waktunya untuk
bisa menjadi pelari tercepat di dunia. Apakah dia telah menjadi pelari
yang tercepat? Atau memang dia larinya sudah paling cepat.
Pernyataan- pernyataan di atas tersebut tidaklah bisa dijadikan suatu
patokan bahwa atlit tersebut telah menjadi pelari yang tercepat di
dunia ataukah dia telah berlari cepat. Oleh karena itu diperlukan suatu
ukuran yang digu- nakan untuk melihat kemajuan dari apa yang telah
kita lakukan. Hal itulah yang disebut dengan Manajemen Kinerja.
Di dalam suatu Perusahaan, Manajemen Kinerja telah menjadi suatu konsep yang sedang
popular diimplementasikan, mulai dari Balance Score- cards, Value Based Management, Key
Performance Indicators ataupun sebutan lainnya untuk menterjemahkan manajemen kinerja.
Pada awalnya, Cash adalah satu-satunya ukuran yang digunakan oleh suatu Perusahaan
untuk mengukur kinerjanya, kemudian beralih menjadi profit yang masih merupakan ukuran
keuangan. Hingga pada awal tahun 1990-an di mana Kaplan dan Norton memperkenalkan
suatu konsep mengukuran yang tetap menitikberatkan pada Financial measures, tetapi
diseimbangkan de- ngan tiga perspektif lainnya yaitu Customer perspective, Internal Process
perspective and Learning and Growth perspective. Dan kemudian disem- purnakan lagi dengan
popularnya konsep Nilai Tambah, disebut dengan Value Based Management.
Terlepas dari konsep apa yang dipakai, kami melihat ada kesamaan dalam hal
pendekatan yang dilakukan oleh beberapa perusahaan dalam menjalankan Manajemen
Kinerja. Ada beberapa langkah-langkah yang umumnya dilakukan Perusahaan dalam
mendefinisikan atau mengimple- mentasikan manajemen kinerja:
atau dianggap sepele pada saat pembuatan manajemen kinerja. Apa- bila suatu
Perusahaan belum ada strategi yang jelas, maka akan sulit dalam pembuatan langkah-
langkah berikutnya dan ada kemungkinan yang kita mengukur sesuatu yang salah atau
tidak penting.
2. Target Setting Membuat langkah-langkah berikutnya yang akan me- ningkatkan value
driver dari mulai komitmen penggunaan aktiva yang dimiliki sampai penentuan target
kinerja keuangan yang akan diraih.
5. Kompensasi dan insentif Menghubungkan hasil dari aksi strategic dan operasi dengan
kompensasi dan benefit sangat kritikal untuk mempertahankan habits yang telah dibentuk
Proses tersebut berjalan secara terus menerus dengan konsep continuous improvement
(Plan, Do, Check, Act).
6. Habits, Ada 7 Habits yang harus dilakukan oleh para professional yang ingin
mengimplementasikan suatu ukuran kinerja: