MSDM3
MSDM3
MSDM3
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena telah menyelesaikan
tugas makalah tentang Penilai Prestasi Kerja pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia ini dapat selesai tepat waktu walaupun masih banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini, bisa memberikan manfaat dan
edukasi bagi kita yang membacanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
pembaca yang dapat meningkat kualitas dan memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan,semoga makalah ini menjadikan kesan yang
menarik minat pembaca untuk mempelajarinya dengan baik.
Daftar isi
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………...................……i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………...............………....ii
BAB I PENDAHULUAN
Bab II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
3.1 Untuk mengetahui pengertian dan pentingnya penilaian prestasi kerja
3.3 Untuk mengetahui siapa orang yang melakukan penilaian prestasi kerja
3.4 Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam penilaian prestasi kerja
PEMBAHASAN
Proses adalah suatu cara yang sistematis atau langkah-langkah yang diikuti dalam menghasilkan sesuatu.
Dalam sebuah penilaian prestasi kerja terdiri dari kegiatan-kegiatan yaitu identifikasi, observasi,
pengukuran, dan pengembangan hasil kerja karyawan dalam sebuah organisasi. Bukan saja kuantitas
kerja tetapi juga watak, kelakuandan kualifikasi-kualifikasi pribadi daari karyawan. Penilaian prestasi
berupaya men-gevaluasi prstasi (karyawan/pekerja) untuk berbagai keperluan. Tahap identifikasi
merupakan tahap awal dari proses yang terdiri atas penentu-an unsur-unsur yang akan diamati.
Kegiatan ini dimulai dengan melakukan analisis pekerjaan agar dapat mengenali unsur-unsur yang akan
dinilai dan dapat mengem-bangkan skala penilaian.
1. Menurut Andrew F. Sikula, penilaian adalah suatu proses mengestimasi atau menetapkan nilai,
penampilan, kualitas, atau status dari beberapa objek, orang atau benda.
2. Menurut Dale Yoder, penilaian prestasi kerja merupakan prosedur yang formal dilakukan di
dalam organisasi untuk mengevaluasi pegawai dan sumbangan serta kepentingan pegawai.
3. Menurut French, Penilaian prestasi kerja adalah suatu cara dalam melakukan evaluasi terhadap
prestasi kerja para pegawai dengan serangkaian tolok ukur tertentu yang obyektif dan berkaitan
langsung dengan tugas seseorang serta dilakukan secara berkala
Dari sejumlah pengertian mengenai penilaian prestasi kerja kami menyimpulkan bahwa menilai hasil
kerja yang telah dicapai seseorang dalam melaksanakan aktifitas kerjanya berdasarkan sasaran,
standar dan kriteria yangtelah ditetapkan.
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian prestasi kerja
adalah penting dalam suatu organisasi dalam rangka pengembangan sumber daya manusia.
Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan manajer dan mem-berikan umpan balik kepada
karyawan tentang kegiatan mereka.
1. Kuantitas kerja : Hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada, yang perlu diperhatikan
bukan hasil rutin tetapi seberapa cepat pekerjaan dapat diselesaikan.
2. Kualitas kerja : Mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan. Biasanya
diukur melalui ketepatan, ketelitian, keterampilan, kebersihanhasil kerja.
3. Keandalan :Dapat atau tidaknya karyawan diandalkan adalah kemampuan memenuhi
atau mengikuti instruksi, inisiatif, hati-hati, kerajinan dan kerjasama.
4. Inisiatif :Kemampuan mengenali masalah dan mengambil tindakan korektif.
Memberikan saran-saran untuk peningkatan dan menerima tanggung jawab
menyelesaikan.
5. Kerajinan : kesediaan melakukan tugas tanpa adanya paksaan dan juga yang bersifat
rutin.
6. Sikap : Perilaku karyawan terhadap perusahaan atau atasan atau teman kerja.
7. Kehadiran :Keberadaan karyawan ditempat kerja untuk bekerja sesuai dengan waktu
atau jam kerja yang telah ditentukan
Penilaian kinerja terhadap tenaga kerja biasanya dilakukan oleh pihak manajemen atau
pegawai yang berwenang untuk memberikan penilaian terhadap tenaga kerja yang
bersangkutan dan biasanya merupakan atasan langsung secara hierarkis atau juga bisa dari
pihak lain yang diberikan wewenang atau ditunjuk langsung untuk memberikan penilaian. Hasil
penilaian kinerja tersebut disampaikan kepada pihak manajemen tenaga kerja untuk
mendapatkan kajian dalam rangka keperluan selanjutnya, baik yang berhubungan dengan
pribadi tenaga kerja yang bersangkutan maupun yang berhubungan dengan perusahaan.
Dalam melakukan penilaian kinerja terhadap seorang tenaga kerja, pihak yang berwenang
dalam memberikan penilaian seringkali menghadapi dua alternatif pilihan yang harus diambil:
pertama, dengan cara memberikan penilaian kinerja berdasarkan deskripsi pekerjaan yang
telah ditetapkan sebelumnya; kedua, dengan cara menilai kinerja berdasarkan harapan-
harapan pribadinya mengenai pekerjaan tersebut. Kedua alternatif diatas seringkali
membingungkan pihak yang berwenang dalam memberikan penilaian karena besarnya
kesenjangan yang ada diantara kedua alternatif tersebut sehingga besar kemungkinan hanya
satu pilihan alternatif yang bisa dipergunakan oleh pihak yang berwenang dalam melakukan
penilaian.
Penentuan pilihan yang sederhana adalah menilai kinerja yang dihasilkan tenaga kerja
berdasarkan deskripsi pekerjaan yang telah ditetapkan pada saat melaksanakan kegiatan
analisis pekerjaan. Meskipun kenyataannya, cara ini jarang diperoleh kepastian antara
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh seorang tenaga kerja dengan deskripsi pekerjaan yang
telah ditetapkan. Karena seringkali deskripsi pekerjaan yang etrtulis dalam perusahaan kurang
mencerminkan karakteristik seluruh persoalan yang ada.
Penilaian prestasi kerja pada umumnya berorientasi pada masa lalu, artinya penilaian prestasi
kerja seorang karyawan itu dinilai berdasarkan hasil yang telah dicapai oleh karyawan selama
ini. Metode yang berorientasi masa lalu ini mempunyai kelebihan dalam hal perlakukan
terhadap kerja yang telahterjadi, dan sampai derajat tertentu dapat diukur. Namun demikian,
metode juga mempunyai kelemahan, yakni prestasi kerja pada waktu yang lalu tidak dapat
diubah. Tetapi dengan mengevaluasi prestasi kerja yang lalu para karyawan memperoleh
umpan balik terhadap pekerjaan mereka. Selanjutnya umpan balik tersebut dapat
dimanfaatkan untuk perbaikan-perbaikan prestasi mereka
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penilaian prestasi kerja merupakan sebuah proses formal untuk melakukan pen-injauan ulang dan
evaluasi prestasi kerja seseorang secara periodic. Dapat diartikan juga penilaian prestasi adalah suatu
analisa yang adil dan jujur tentang nlai karyawan bagiorganisasi. Suatu ancangan yang obyektif,
sistematis dan menyeluruh kepada penilaian prestasi dapat menjadi suatu alat yang berguna bagi
perusahaan. Ia bukan saja menjadi suatu alat untuk memberikan bimbingan kepada manajemen dalam
menseleksi karya-wan untuk kenaikan pangkat atau gaji tetapi juga dipakai suatu alat pelatihan dan
bimbingan guna membantu para karyawan pada segala jenjang dari organissi untuk mening-katkan
prestasinya, dan untuk perencanaan karyawan berjangkauan panjang. Penilaian prestasi dilakukan
untuk memperoleh informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
kegiatan manager sumber daya manusia (SDM) yang lain seperti perencanaan SDM , penarikan dan
seleksi , pengembangan SDM,perencanaan dan pengembangan karir , program-program kompensasi,
promosi, demosi, pensiun, dan pemecatan. Metode yang paling luas dipakai untuk mengukur (validi-
tas/kelayakan untuk dipercayai) mengenai metode penilaian adalah membandingkan pengharkatan
yang paling akhir dengan pengharkatan-pengharkatan terdahulu. Menafsirkan penilaian prestasi
merupakan langkah penting yang terakhir. Walaupunsulit, tetapi diperlukan kehati-hatian dalam
menafsirkan penilalian.
3.2 DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9626920/PENILAIAN_PRESTASI_KERJA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.studocu.com/id/document/
universitas-muhammadiyah-surakarta/ekonomi-sumber-daya-manusia/penilaian-prestasi-kerja/
27258704&ved=2ahUKEwjV6vHshLL7AhX_R2wGHQhkA98QFnoECCsQAQ&usg=AOvVaw3NtrLWxDRKkG
1MohSmVvyE