MSDM Bab 7
MSDM Bab 7
MSDM Bab 7
Mewawancarai Kandidat
Disusun oleh :
KELOMPOK 7
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bab sebelumnya telah dibahas tentang perencanaan MSDM, strategi MSDM,
analisis pekerjaan sampai rekrutmen sampai seleksi. Maka di bab ini akan dibahas tentang
mewawancarai calon karyawan. Tujuan dari bab ini adalah meningkatkan efektifitas
manajer dalam menggunakan apa yang mungkin merupakan perangkat penyaringan
terpenting yaitu wawancara seleksi. Topic utama yang akan dibahas pada bab ini adalah
menyebutkan jenis-jenis wawancara, menjelaskan dan mengilustrasikan 6 faktor yang
mempengaruhi manfaat wawancara, menjelaskan dan mengilustrasikan pedoman untuk
menjadi pewawancara yang efektif, dan mewancarai seorang caln karyawan secara efektif.
B. Rumusan masalah
1. Menjelaskan tentang mewawancarai kandidat.
BAB II
ISI
Dalam bab sebelumnya telah dibahas tentang perencanaan MSDM, strategi MSDM,
analisis pekerjaan sampai rekrutmen sampai seleksi. Maka di bab ini akan dibahas tentang
mewawancarai calon karyawan. Tujuan dari bab ini adalah meningkatkan efektifitas
manajer dalam menggunakan apa yang mungkin merupakan perangkat penyaringan
terpenting yaitu wawancara seleksi. Topic utama yang akan dibahas pada bab ini adalah
menyebutkan jenis-jenis wawancara, menjelaskan dan mengilustrasikan 6 faktor yang
mempengaruhi manfaat wawancara, menjelaskan dan mengilustrasikan pedoman untuk
menjadi pewawancara yang efektif, dan mewancarai seorang caln karyawan secara efektif.
A. Jenis-jenis wawancara
Wawancara seleksi terbagi menjadi tiga jenis golongan berdasarkan; (1) strukturnya
(2) isinya berupa jenis isi pertanyaan (3) bagaimana perusahaan melakukan wawacara atau
teknik pendekatan wawancara yang digunakan perusahaan.
2. Berdasarkan isi wawancara dan jenis pertanyaan terbagi menjadi fokus pertanyaan
adalah wawancara situasional, wawancara perilaku, wawancara yang berhubungan dengan
pekerjaan dan wawancara tekanan. Wawancara situasional adalah serangkaian pertanyaan
yang berhubungan dengan pekerjaan yang berfokus pada bagaimana calon karyawan itu
akan berprilak dalam situasi tertentu. Contohnya pewawancara memberikan soal tentang
bagaimana sikap calon karyawan jika ada bawahannya yang dating terlambat, maka
bagaimana sikap si calon karyawan terhadap bawahannya dan pewawancara akan
mengevaluasi jawaban calon karyawan sebagai bahan pertimbangan. Wawancara perilaku
adalah serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang berfokus pada
bagaimana mereka beraksi terhadap situasi nyata dimasa lalu.
3. Berdasar pada bagaiman melakukan wawancara yang dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti satu orang atau panel pewawancara, secara berurutan atau semua
sekaligus, dan terkomputerisasi atau secara pribadi. Wawancara pribadi atau panel,
pertama wawancara pribadi adalah wawancara yang dilakukan dengan berhadap-hadapan
dimana pewawancara mencari dan menilai respons lisan terhadap pertanyaan lisan,
sedangkan wawancara panel adalah wawancara yang dilakukan kelompok pewawancara
kepada pelamar. Wawancara berurutan tidak terstruktur adalah sebuah wawancara dimana
setiap pewawancara membentuk sebuah opini independen setelah menanyakan pertanyaan
berbeda. Wawancara berurutan terstruktur adalah sebuah wawancara dimana si pelamar
diwawancarai secara beurutan oleh beberapa orang yang masing-masing memberikan
penilaian kepada pelamar dengan standart tertentu. Wawancara secara berurutan atau
semua sekaligus adalah panel yang mewawancarai beberapa pelamar secara simultan
dimana panel memberikan suatu masalah lalu duduk diam dan meperhatikan calon
karyawan mana yang memimpin dalam merumuskan masalah. Wawancara
terkomputerisasi atau secara pribadi adalah wawancara dimana respons lisan atau
terkomputerisasi seorang calon karyawan didapat dalam respons terhadap pertanyaan atau
situasi lisan, visual, maupun tertulis. Dimana wawancara seperti ini dilakukan untuk
menghemat waktu dan tenaga. Contohnya ada suatu perusahaan yang melakukan
wawancara ini dengan menggunakan media telepon yang pertanyaannya dijawab dengan
menekan tombol 1 untuk YA dan tombol 0 untuk TIDAK. Atau ada juga perusahaan yang
melakukan wawancara dengan media computer dimana terdapat webcam yang dapat
merekam sikap calon pelamar, dan disediakan mikropon disebelahnya sedangkan video
dikomputer itu adalah video pelanggan yang marah-marah karena tidak mendapatkan
pelayanan yang baik.
B. Kelemahan Wawancara yang mungkin saja terjadi antara lain, Pertama Anda
harus membuat struktur wawancara dan wawancara situsional lebih baik daripada yang lain
akan tetapi harus memperhatikan isi dari rancangan wawancara yang akan dilakukan atau
akan menjadi kebalikannya. Kedua berhati-hati dengan cirri yang akan Anda nilai, batasi
diri Anda untuk pertanyaan situasional dan pengetahuan tentang pekerjaan yang membantu
Anda untuk menilai bagaimana sebenarnya respons karyawan itu pada situasi biasa pada
pekerjaan tersebut. Ketiga adalah memahami faktor-faktor yang merusak wawancara
sebagi berikut:
a. Kesan pertama: seorang periset menyatakan bahwa 85% kasus, pewawancara telah
membuat keputusana sebelum wawancara dimulai seperti aplikasi formulir dan penampilan
pribadi pelamar. Jadi, kesan pertama sangat merusak saat informasi pelamar itu negatif.
Yang kesan pertamanya baik akan lebih mudah mendapatkan penilaian tambahan daripada
kesan pertama yang sudah tidak disukai. Bahkan seorang psikolog London menyatakan
bahwa “Benar, untk membuat kesan baik, Anda bahkan tidak sempat membuka mulut…
respons serorang pewawancara kepada Anda umumnya akan diluar wawancara-bagaimana
Anda berjalan melewati pintu, bagaimana postur tubuh Anda, apakah Anda tersenyum,
apakah Anda memiliki aura yang membuat orang terpana, apakah Anda memiliki jabatan
tangan dan setelah itu semua yang Anda lakukan dibangun atas kesan pertama yang baik
atau buruk…. Ini adalah respons yang emosional”.
b. Salah memahami pekerjaan : penting untuk mengetahui apa yang Anda cari dari
sosok pelamar. Seorang pewawancara harus memiliki informasi yang cukup berbeda
dengan seorang pewawancara tanpa informasi. Misal ketika yang dibutuhkan adalah
sekretaris, tetapi pewawancara tidak memahami bahwa sekretaris yang dibutuhkan adalah
yang memiliki keterampilan mengetik atau memiliki kemampuan berbahasa asing.
· Isi Wawancara
Kita juga dapat mengklasifikasikan wawancara berdasarkan pada “isi” atau jenis
pertanyaan yang anda ajukan. Banyak pewawancara mengajukan pertanyaan yang relatif
tidak terfokus, misalnya saja seperti
· Wawancara Berurutan
Di dalam wawancara berurutan adalah beberapa orang yang mewawancarai pelamar
tersebut, secara berurutan, satu – lawan – satu, dan kemudian mengambil sebuah keputusan
mengenai perekrutan mereka. Didalam wawancara berurutan sendiri telah di bagi menjadi
2 bagian yaitu :
Wawancara Berurutan Tidak Terstruktur Dan Wawancara Berurutan Terstruktur.
Wawancara Berurutan Tidak Terstruktur adalah suatu wawancara yang mana setiap
pewawancara membentuk opini independen setelah mengajukan pertanyaan yang berbeda.
Wawancara Berurutan Terstruktur adalah suatu wawancara yang mana pelamar di
wawancarai secara berurutan oleh beberapa orang ; masing – masing memeringkat pelamar
tersebut pada sebuah formulir standar.
· Wawancara Seleksi
Jika pelamar atau kandidat untuk menduduki jabatan berjumlah lebih dari satu orang
maka, dilakukan wawancara kerja untuk menyeleksi siapa di antara kandidat yang paling
terkualifikasi sehingga bisa dilanjutkan ke tahap seleksi berikutnya. Wawancara seleksi
biasanya berlangsung singkat antara 15-30 menit.
· Wawancara Keluar
Suatu wawancara antara staf suatu organisasi dengan karyawan yang akan keluar
untuk memastikan alasan karyawan tersebut keluar dari organisasi. Tidak boleh dilakukan
oleh atasan langsung karyawan tersebut. Digunakan untuk kemungkinan perubahan.
Tujuan utama dari wawancara keluar adalah untuk mempelajari alasan untuk
keberangkatan orang tersebut, atas dasar bahwa kritik adalah sopir membantu untuk
perbaikan organisasi. Wawancara Keluar (dan sebelumnya) juga merupakan peluang bagi
organisasi untuk memungkinkan transfer pengetahuan dan pengalaman dari karyawan
berangkat untuk pengganti atau penggantian, atau bahkan untuk singkat tim pada proyek-
proyek saat ini, isu-isu dan kontak. Wawancara keluar yang baik juga harus menghasilkan
informasi yang berguna tentang organisasi pengusaha, untuk menilai dan meningkatkan
semua aspek lingkungan kerja, budaya, proses dan sistem, manajemen dan pengembangan,
dll, bahkan sesuatu yang menentukan kualitas organisasi, baik dalam hal hubungan dengan
staf, pelanggan, pemasok, pihak ketiga dan masyarakat umum.
C. FORMAT WAWANCARA
· Wawancara Situasional
Serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang berfokus pada
bagaimana calon karyawan itu akan berperilaku dalam situasi tertentu.
· Wawancara Keperilakuan
Serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang berfokus pada
bagaimana mereka bereaksi terhadap situasi nyata masa lalu.
· Wawancara stress
Wawancara dimana pelamar dibuat tidak nyaman dengan serangkain pertanyaan
sering kasar. Teknik ini membantu mengenali pelamar yang hipersensitif dan mereka yang
memiliki toleransi tekanan yang rendah atau tinggi.
E. WAWANCARA BERURUTAN
· Wawancara Berurutan Tidak Terstruktur
Suatu wawancara yang mana setiap pewawancara membentuk opini independen
setelah mengajukan pertanyaan yang berbeda.
· Wawancara Panel
Wawancara yang di lakukan oleh suatu tim yang secara bersama – sama menanyai
setiap kandidat kemudian mengombinasikan penilaian mereka terhadap setiap jawaban
kandidat ke dalam nilai akhir panel.
· Wawancara Massal
Sebuah panel mewawancarai beberapa kandidat secara bersamaan. Panel tersebut
memberikan permasalahan dan kemudian melihat kandidat mana yang memimpin dalam
merumuskan jawaban.
· Wawancara Terkomputerisasi
Wawancara dimana respons lisan dan/atau terkomputerisasi seorang calon karyawan
pekerjaan didapatkan dalam respons terhadap pertanyaan dan/atau situasi lisan, visual, atau
tertulis. Kebanyakan memberikan si pelamar serangkaian pertanyaan khusus mengenai
latar belakang, pengalaman, pendidikan, keterampilan, pengetahuan, sikap kerja yang
berhubungan dengan pekerjaan untuk posisi yang dilamar.
· Wawancara Berbasis Situs Web
H. ISTILAH KUNCI
Kesimpulan
Jenis-jenis wawancara
Wawancara seleksi terbagi menjadi tiga jenis golongan berdasarkan; (1) strukturnya
(2) isinya berupa jenis isi pertanyaan (3) bagaimana perusahaan melakukan wawacara atau
teknik pendekatan wawancara yang digunakan perusahaan.
Kelemahan Wawancara yang mungkin saja terjadi antara lain, Pertama Anda harus
membuat struktur wawancara dan wawancara situsional lebih baik daripada yang lain akan
tetapi harus memperhatikan isi dari rancangan wawancara yang akan dilakukan atau akan
menjadi kebalikannya. Kedua berhati-hati dengan cirri yang akan Anda nilai, batasi diri
Anda untuk pertanyaan situasional dan pengetahuan tentang pekerjaan yang membantu
Anda untuk menilai bagaimana sebenarnya respons karyawan itu pada situasi biasa pada
pekerjaan tersebut.
. LANGKAH - LANGKAH MELAKUKAN WAWANCARA YANG EFEKTIF