Tugas Resume& Analisis Kasus Bab 7 - HCM - Kel.3

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

RESUME DAN ANALISIS KASUS CHAPTER 7

Manajemen Sumber Daya Manusia

Dr Rahmi Fahmy, SE, MBA

Dibuat oleh:

Vindi Putri Kurnia Illahi 2020522089

Nabila Hendrasti 2020522087

Magister manajemen

Fakultas ekonomi

Universitas Andalas

2021
BAB 7
MEWAWANCARAI KANDIDAT

Wawancara adalah percakapan atau interaksi verbal, umumnya antara dua


orang,untuk sebuah maksud tertentu. Wawancara kerja (Job Interview) merupakan
percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi kemungkinan
penerimaan pelamar kerja. Wawancara kerja merupakan bagian dari hampir semua prosedur
seleksi. Wawancara kerja dapat menilai pelamar atas sifat-sifat seperti penampilan
pribadi, perangai, stabilitas emosi, kedewasaan, sikap, motivasi dan minat.
Tujuan wawancara kerja:
1. Memperoleh informasi mengenai pelamar
2. Mempromosikan perusahaanc
3. Memberikan informasi mengenai perusahaan
4. Menjalin persahabatan

A. DASAR UTAMA DARI WAWANCARA

· Wawancara Terstruktur atau Direktif


Wawancara yang mengikuti suatu set pertanyaan berurutan maksutnya adalah pemberi
kerja menyebutkan pertanyaan – pertanyaan yang relevan dengan pekerjaan sebelumnya, dan
mungkin memberikan bobot pada kemungkinan alternatif jawaban untuk kelayakan. Contoh dari
wawancara terstruktur adalah departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat
menggunakan pedoman terstruktur untuk membantu menyaring kandidat petugas penjaga pantai.
Pedoman tersebut berisi prosedur untuk memeringkat kandidat formal, selain itu juga
memungkinkan pewawancara yang tersebar secara geografis untuk melengkapi formulir
tyersebut melalui situs.

· Isi Wawancara
Kita juga dapat mengklasifikasikan wawancara berdasarkan pada “isi” atau jenis
pertanyaan yang anda ajukan. Banyak pewawancara mengajukan pertanyaan yang relatif tidak
terfokus, misalnya saja seperti “Apa yang ingin anda lakukan dalam 5 tahun ?”
Pertanyaan seperti ini umumnya tidak memberikan cukup wawasan mengenai bagaimana
orang tersebut akan bekerja. Itulah mengapa pertanyaan yang bersifat pertanyaan situasional,
pertanyaan keperilakuan, dan terkait pekerjaan merupakan jenis pertanyaan yang paling baik.
a. Pertanyaan Situasional : sebuah pertanyaan yang menanyakan kepada kandidat seperti apakah
ia akan berperilaku dalam suatu situasi tertentu.
b. Pertanyaan Keperilakuan : sebuah pertanyaan yang meminta pelamar untuk mendeskripsikan
bagaimana mereka bereaksi terhadap situasi aktual di masa lalu.
c. Pertanyaan Terkait Pekerjaan : pewawancara mengajukan pertanyaan kepada pelamar
mengenai pengalaman terkait dengan pekerjaan di masa lalu nya.
· Wawancara Berurutan
Di dalam wawancara berurutan adalah beberapa orang yang mewawancarai pelamar
tersebut, secara berurutan, satu – lawan – satu, dan kemudian mengambil sebuah keputusan
mengenai perekrutan mereka. Didalam wawancara berurutan sendiri telah di bagi menjadi 2
bagian yaitu :
1. Wawancara Berurutan Tidak Terstruktur adalah suatu wawancara yang mana setiap
pewawancara membentuk opini independen setelah mengajukan pertanyaan yang
berbeda.
2. Wawancara Berururtan Tersruktur : adalah suatu wawancara yang mana pelamar di
wawancarai secara berurutan oleh beberapa orang ; masing – masing memeringkat
pelamar tersebut pada sebuah formulir standar.

B. TIPE – TIPE WAWANCARA

· Wawancara Seleksi
Jika pelamar atau kandidat untuk menduduki jabatan berjumlah lebih dari satu orang
maka, dilakukan wawancara kerja untuk menyeleksi siapa di antara kandidat yang paling
terkualifikasi sehingga bisa dilanjutkan ke tahap seleksi berikutnya. Wawancara seleksi biasanya
berlangsung singkat antara 15-30 menit.

· Wawancara Penilaian Kinerja


Penilaian merupakan upaya untuk berpikir jernih mengenai kinerja masing-masing orang
dan prospek masa depan dengan mempertimbangkan latar belakang situasi kerja. Kinerja dapat
dinilai dengan menggambarkan secara singkat aspek terbaik dari pekerjaan individu dan hal – hal
yang mungkin untuk diperbaiki. Disini prospek masa depan ditinjau secara konstruktif.
Penilaian umumnya diberikan sekali atau dua kali setahun pada saat dua orang melihat
gambaran keseluruhan kinerja bawahan. Ini adalah cara terbaik untuk memeriksa konsep
penilaian yaitu meninjau beberapa definisi operasional, yaitu sistem aktual yang digunakan oleh
organisasi.
Sistem pertama ada tiga langkah:
1. Para manajer/supervisor dan bawahan secara mandiri mengisi lembar kerja tujuan
evaluasi dan hasil review.
2. Manajer/supervisor membahas hasil review dengan atasan langsung untuk meminta
persetujuan dan tanda tangan. Salinan diberikan kepada bawahan untuk diberikan
komentar dan tanda tangan.
3. Manajer/supervisor kemudian mengirimkan tiga jenis salinan ke manajer/supervisor
personalia untuk didistribusi. Sistem ini dirancang untuk digunakan triwulanan.

· Wawancara Keluar
Suatu wawancara antara staf suatu organisasi dengan karyawan yang akan keluar untuk
memastikan alasan karyawan tersebut keluar dari organisasi. Tidak boleh dilakukan oleh atasan
langsung karyawan tersebut. Digunakan untuk kemungkinan perubahan. Tujuan utama dari
wawancara keluar adalah untuk mempelajari alasan untuk keberangkatan orang tersebut, atas
dasar bahwa kritik adalah sopir membantu untuk perbaikan organisasi. Wawancara Keluar (dan
sebelumnya) juga merupakan peluang bagi organisasi untuk memungkinkan transfer
pengetahuan dan pengalaman dari karyawan berangkat untuk pengganti atau penggantian, atau
bahkan untuk singkat tim pada proyek-proyek saat ini, isu-isu dan kontak. Wawancara keluar
yang baik juga harus menghasilkan informasi yang berguna tentang organisasi pengusaha, untuk
menilai dan meningkatkan semua aspek lingkungan kerja, budaya, proses dan sistem, manajemen
dan pengembangan, dll, bahkan sesuatu yang menentukan kualitas organisasi, baik dalam hal
hubungan dengan staf, pelanggan, pemasok, pihak ketiga dan masyarakat umum.

C. FORMAT WAWANCARA

Wawancara tidak terstruktur / non-direktif


Wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan. Selain itu wawancara tidak
terstruktur juga memiliki gaya percakapan yang tidak terstruktur maksutnya adalah yang mana
pewawancara mengejar poin – poin yang ingin diketahuinya tersebut.
Wawancara terstruktur / direktif
Wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan berpedoman pada daftar
pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Wawancara yang mengikuti suatu set
pertanyaan berurutan maksutnya adalah pemberi kerja menyebutkan pertanyaan – pertanyaan
yang relevan dengan pekerjaan sebelumnya, dan mungkin memberikan bobot pada kemungkinan
alternatif jawaban untuk kelayakan.

D. ISI WAWANCARA

Wawancara Situasional
Serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang berfokus pada bagaimana
calon karyawan itu akan berperilaku dalam situasi tertentu.

Wawancara Keperilakuan
Serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang berfokus pada bagaimana
mereka bereaksi terhadap situasi nyata masa lalu.

Wawancara terkait pekerjaan


Serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang berfokus pada perilaku masa
lalu yang relevan yang berhubungan dengan pekerjaan.

Wawancara stress
Wawancara dimana pelamar dibuat tidak nyaman dengan serangkain pertanyaan sering kasar.
Teknik ini membantu mengenali pelamar yang hipersensitif dan mereka yang memiliki toleransi
tekanan yang rendah atau tinggi.
E. WAWANCARA BERURUTAN

Wawancara Berurutan Tidak Terstruktur


Suatu wawancara yang mana setiap pewawancara membentuk opini independen setelah
mengajukan pertanyaan yang berbeda.

Wawancara Berurutan Terstruktur


Suatu wawancara yang mana pelamar di wawancarai secara berurutan oleh beberapa orang,
masing – masing memeringkat pelamar tersebut pada sebuah formulir standar.

Wawancara Panel
Wawancara yang di lakukan oleh suatu tim yang secara bersama – sama menanyai setiap
kandidat kemudian mengombinasikan penilaian mereka terhadap setiap jawaban kandidat ke
dalam nilai akhir panel.

Wawancara Massal
Sebuah panel mewawancarai beberapa kandidat secara bersamaan. Panel tersebut memberikan
permasalahan dan kemudian melihat kandidat mana yang memimpin dalam merumuskan
jawaban.

Wawancara Telfon dan Vidio


Wawancara yang di lakukan dengan telepon atau video call. Meskipun mungkin berlawanan
secara intuitif, cara ini sebenarnya lebih berguna dan efisien di bandingkan dengan wawancara
tatap muka untuk menilai kehati – hatian, inteligensi, dan keterampilan interpersonal.

Wawancara Terkomputerisasi
Wawancara dimana respons lisan dan/atau terkomputerisasi seorang calon karyawan pekerjaan
didapatkan dalam respons terhadap pertanyaan dan/atau situasi lisan, visual, atau tertulis.
Kebanyakan memberikan si pelamar serangkaian pertanyaan khusus mengenai latar belakang,
pengalaman, pendidikan, keterampilan, pengetahuan, sikap kerja yang berhubungan dengan
pekerjaan untuk posisi yang dilamar.

Wawancara Berbasis Situs Web

F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAWANCARA

Kesan Pertama (Penillaian Seketika)


Pewawancara cenderung melompat pada kesimpulan – membuat penilaian seketika – mengenai
kandidat selama beberapa menit pertama pada saat wawancara. Kesan pertama khususnya
merusak ketika informasi sebelumnya mengenai kandidat tersebut negatif.

Tidak Mengklarifikasi yang Dibutuhkan Pekerjaan


Pewawancara tidak memiliki gambaran yang akurat mengenai apa yang diminta oleh pekerjaan
tesebut dan jenis kandidat seperti apa yang paling baik untuknya biasanya mengambil keputusan
mereka berdasarkan kesan atau setereotip yang tidak benar mengenai seperti apa pelamar yang
baik.

Kesalahan Urutan Kandidat dan Tekanan untuk Merekrut


Kesalahan penilaian pada pihak pewawancara karena mewawancarai satu atau lebih kandidat
yang sangat baik atau sangat buruk tepat sebelum wawancara tersebut.

Perilaku Nonverbal dan Manajemen Impresi


Perilaku non – verbal palamar juga bisa memberikan dampak yang secara mengejutkan sangat
besar pada penilaiannya.

Pengaruh Karekteristik Personal

Perilaku Pewawancara

G. LANGKAH - LANGKAH MELAKUKAN WAWANCARA YANG EFEKTIF

1. Pastikan Pelamar Mengetahui Pekerjaan Tersebut, maksutnya adalah jangan memulai suatu
wawancara kecuali anda telah memahami tugas dari pekerjaan dan keterampilan yang anda
cari.
2. Buatlah Struktur Wawancara.
3. Buatlah Terorganisasi, maksutnya adalah melakukan wawancara di sebuah ruang tersendiri
untuk meminimalkan gangguan. Sebelum wawancara kita juga wajib meninjau aplikasi dan
resume para kandidat.
4. Bangun Hubungan dengan Para Kandidat agar kita mendapat kan atau mengetahui sebuah
informasi mengenai tentang pelamar / kandidat tersebut.
5. Ajukan Pertanyaan dengan Para Kandidat.
6. Buatlah Catatan Singkat yang tidak menarik perhatian selama wawancara tersebu
berlangsung.
7. Tutup Wawancara.
ANALISIS KASUS
1. Maria mengalami tekanan saat melakukan wawancara
2. Maria mendapati dirinya diberikan pertanyaan yang jauh dari bidang pekerjaan
3. Setelah melakukan wawancara secara resmi, maria bertemu dua dari orang-orang yang
mewawancarainya sebelumnya dengan topik yang dibahas berfoksus pada keahlian
teknisnya.

Jawaban pertanyaan kasus

1. Bagaimana anda menjelaskan sifat wawancara panel?


Wawancara panel adalah Wawancara yang di lakukan oleh suatu tim yang secara
bersama – sama menanyai setiap kandidat kemudian mengombinasikan penilaian mereka
terhadap setiap jawaban kandidat ke dalam nilai akhir panel.
Menurut saya wawancara yang di lakukan Maria bersifat menekan karena
setiap pertanyaan yang diajukan oleh sebagian pewawancara membatasi respons maria
dengan menanyakan hal yang tidak berhubungan dengan profesi atau keahlian Maria.
Selain itu wawancara yang dilakukan Maria bersifat wawancara berurutan yang
dilakukan secara langsung.
Ya, wawancara ini dipikirkan secara matang oleh perusahaan dengan tujuan
melihatbagaimana ia bertahan di bawah tekanan karena pada awal pertanyaan
pewawancara menberikan pertanyaan yang dapat menekan respons yang kemudian
diteruskan dengan pertanyaan yang berfokus pada keahlian teknisnya.

2. Apakah Anda akan menerima tawaran pekerjaan itu jika Anda adalah Maria? Jika kamu
tidak yakin, informasi tambahan apa yang akan membantu Anda membuat keputusan?
Ya, saya akan menerimanya karena perusahaan ini merupakan hal yang diinginkan yang
dapat membuat saya berhasil dalam karier dan sesuai dengan keahlian yang
dimiliki. Selain itu perusahaan menunjukkan bahwa mereka memang benar-benar
mencari karyawan yang berkualitas dari segi manapun sehingga karyawan yang
diterima di perusahaan tersebut merasa bangga bisa menjadi bagian perusahaan.

3. Pertanyaan yang akan kami ajukan saat mewawancarai pelamar untuk pekerjaan itu,
yakni :
1) Apa yang dapat anda lakukan dengan keahlian anda yang menbuat perusahaan
lebih maju lagi?
2) Apa komitmen anda untuk bekerja dalam bidang pengendalian polusi?
3) Bagaimana cara anda dalam menghadapi pelanggan yang memiliki permasalahan
teknik?
4) Apakah anda bersedia melakukan perjalanan jauh?
5) Apakah anda merasa cukup pandai dan konsisten untuk menempati
posisi tersebut?
6) Ceritakan latar belakang pendidikan anda ?
7) Beritahu kami, kenapa kami harus menerima anda dengan kemampuan yg anda
miliki di apex environmental ?
8) Ceritakan bagaimana cara anda menangani tingkat polusi yg terus menerus
bertambah ?
9) Ceritakan pengalaman kerja yg sudah anda lakukan berhubungan dg teknik mesin
?
10) Bagaimana sikap anda ketika menghadapi pelanggan yang marah2 ?
11) Apa yg bisa anda tawarkan kepada kami yg tidak bisa diberikan oleh orang lain ?
12) Ketika ada tugas keluar negri, apakah anda bersedia utk melakukannya ?
13) Ceritakan apa kekurangan dan kelebihan anda ?
14) Ceritakan bagaimana anda menghadapi situasi yg sulit dalam hidup anda ?
15) Apa sikap anda ketika anda diletakkan di bidang pengendalian polusi ?

Anda mungkin juga menyukai