Contoh Percakapan Konseling
Contoh Percakapan Konseling
Contoh Percakapan Konseling
Attending
Klien : Tok… tok … tok … selamat pagi buu….(klien mengetuk pintu)
Konselor : (Membukakkan pintu dan mempersilakan masuk) selamat pagi nak silakan
Silakkan masuk, silakan duduk nak, siapa namanya?
Klien : Vitha buu dari kelas IX A
Konselor : ohh senang sekali ibu bisa bertemu dengan adik, gimana nilai ulangan umum
Semester 1 nya bagus?
Klien : alhamdulilah baik buu.
Konselor : oh syukurlah, ngomong-ngomong kok adik tumben datang ke ruangan ibu ada
yang ibu bisa bantu?
Klien : iya buu sya lagi ada masalah buu,
Konselor : oh seperti itu nah di dalam konseling ini ibu harap keterbukaan adik dalam
Mengungkapkan masalah adik, ibu membantu adik menyelesaikan masalah
adik namun ibu harap kejujuran adik untuk menceritakan masalah adik, jika
masalah adik bersifat rahasia ibu akan rahasiakan.
Klien : iya buu saya akan terbuka dan jujur mengungkapkan masalah saya buu…
Strukturing
Konselor : iya terimakasih,tujuan konseling ini adalah agar adik bisa menemukan alternative dari
permasalahan yang adik hadapi, namun perlu ibu tekankan disini ibu cuma membantu meberikan
alternative terhadap masalah yang adik hadapi namun keputusan dan tanggung jawab tetap
berada di tangan adik.
Klien : iya buu…
Konselor : namun ibu mohon maaf sebelumnya ibu Cuma punya waktu 20 menit nanti ibu ada rapat
dengan bapak kepala sekolah, kalau ibu boleh tau tolong certitakan masalah adik!
Klien : iya buu masalah yang saya hadapi hubungan saya dengan kakak tiri saya selalu bertengkar
setiap saat, setiap waktu padahal saya sudah berusaha menjadi adik yang baik untuk kakak sya
buu.. walaupun sya adik tiri saya menyayangi kakak saya seperti kakak kandung buu…
Konselor :oh jadi pada intinya masalah adik adalah kurang harmonisnya hubungan adik dengan kakak
tirinya ya?
Klien : iya buu…
Empati
Konselor : iya, (konselor menganggukan kepalanya). Boleh dilanjutkan lagi ceritanya dik!
Klien : saya tersiksa terus-terusan di caci maki sama kakak tiri saya, dihadapan teman-temanya dia
tidak mengakui saya sebagai adiknya, dia malah bilang saya anak pembantu, sedih rasanya buu..
Konselor : iya saya ikut merasakan apa yang adik rasakan (empati primer)
Klien : saya sedih jika terus-terusan seperti ini apa yang saya lakukan selalu salah dimata kakak saya
buu..
Refleksi
Konselor : nampaknya anda sangat sedih dengan hal itu. (refleksi perasaan)
Klien : iya buu..
Eksplorasi
Konselor : bisakah adik menjelaskan perasaan sedih yang dimaksud itu seperti apa?
Klien : perasaan sedih yang amat mendalam buu, jika saya lihat teman-teman saya akrab dengan
kakaknya, sedangkan saya selalu bertengkar dengan kakak saya. (eksplorasi perasaan)
TAHAP PERTENGAHAN
Dalam tahap pertengahan ini adalah merupakan tahap inti dari konseling, dimana dalam tahap ini
Tahap kerja dan pendefenisian masalah dalam proses konseling.
Konselor : bisa adik ceritakan lebih lanjut tentang masalah yang adik hadapi?
Klien : iya terkadang saya merasa kurang pantas menjadi adik kakak saya. Karena setiap hari kami
selalu bertengakr-dan bertengkar, namun apalah daya saya buu.. kakak saya tidak pernah
menghargai saya, ibu sya terkadang sampai sakit buu memikirkan saya dan kakak saya yang
hubungannya kurang harmonis.
Konselor : apakah benar demikian? (memperjelas)
Klien : iya buu
Konselor : (konselor menganggukan kepala) lanjutkan ceritanya dik!(encouraging)
Klien : terkadang saya ingin minggat dari rumah buu.. namun saya tidak mau membuat ibu saya
khawatir buu…saya bingung..
Konselor : menurut ibu adik bersabarlah dengan keadaan ini, mungkin ini adalah ujian Tuhan untuk
keluarga adik. (nasihat)
Klien : saya tidak kuat buu… saya tidak tahan dengan semua ini…
TAHAP AKHIR
Dalam tahap akhir ini konselor menyimpulkan masalah klien dan merupakan tahap eksien dan
Tindakan.
Koselor : jadi singkatnya dapat ibu simpulkan adik merasa sangat sedih karena hubungan adik dan
kakak adik kurang harmonis, sehingga adik ingin minggat dari rumah? (parafrasing)
Klien : iya buu..
Konselor : 1. aletrnatif dari ibu adalah adik diam saja jika adik dimarahi kakak adik, 2. Adik jangan
terlalu menanggapi perkataan kakak adik agar tidak menjadi pertengkaran. Dan yang ke 3 adik
bicaralah baik-baik dengan kakak adik dari hati kehati siapa tau kakaknya adik bisa luluh
hatinya! Namun setiap alternative yang ibu berikan ada nilai dan konsekuensinya.
Alternative yang ke-1 dari ibu adalah adik diam saja jika adik dimarahi kakak adik.
Konsekuensinya kakaknya akan tersinggung nanti dia bisa lebih marah, karena ia merasa kurang
dihargai. Yang ke- 2 Adik jangan terlalu menanggapi perkataan kakak adik agar tidak menjadi
konsekuensinya dia akan merasa geram dan semakin marah karena dia mengaggap adik hanya
mepermaikan perasaannya
Dan yang ke -3 adik bicaralah baik-baik dengan kakak adik dari hati konsekuensinya kakaknya
adik mungkin mau diajak bicara dari hati ke hati mungkin tidak mau karena menggap hal ini
kurang penting, namun jika kakaknya mau kemungkinan dia akan bisa memahami perasaan adik,
jadi alternative yang mana akan adik pilih?
Klien : mungkin saya akan memilih alternative yang ke – 3 buu…
Konselor : ohh iya, jika alternative itu yang adik anggap baik lakukanlah. Ada yang ingin diceritakan lagi
dik?
Klien : tidak buu..terimakasih
Konselor : iya sama-sama karena waktu sudah menunjukkan jam 10.00 maka ibu akhiri sampai disini dulu
konseling kita hari ini, soalnya ibu akan rapat dik, nah sekiranya adik amsih perlu bantuan dari
ibu adik bisa menelepon ibu, atau datang keruangan ibu ya!
Klien : sekali lagi terimakasih buu…maaf saya sudah menggaggu waktunya ibu…
Koselor : iya sama-sama ahh tidak apa-apa ibi sangat senang adik mau datang ke ruangan ibu, pintu
ruangan ibu selalu terbuka untuk siapa saja yang perlu bantuan ibu…