Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
PENGERTIAN Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ). Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 -104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolic karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik .
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kekebalan tubuh ( Imunitas ) adalah suatu organ komplek yang memproduksi sel-sel yang khusus yang dibedakan dengan sistem peredaran darah dari sel darah merah, tetapi bekerja sama dalam melawan infeksi penyakit ataupun masuknya benda asing kedalam tubuh. Semua sel imun mempunyai bentuk dan jenis sangat bervariasi dan bersirkulasi dalam sistem imun dan diproduksi oleh sumsum tulang. Sedangkan kelenjar limfe adalah kelenjar yang dihubungkan satu sama lain oleh saluran limfe yang merupakan titik pertemuan dari sel-sel sistem imun yang mempertahankan diri dari benda asing yang masuk kedalam tubuh. Mikroorganisme yang menyerang tubuh kita dapat berupa bakteri, virus, jamur ataupun bahan kimia.Respon tubuh terhadap imun pada dasarnya berupa proses pengenalan dan eliminasi. Jika salah satu atau kedua proses ini terganggu maka akan terjadi gangguan patologis.
Tugas: Sistem Imunitas Dosen : Oleh : KELOMPOK IV STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan maha sempurna yang telah memberikan kita angrah akal dan pikiran yang lebih sempurna di bandingkan dengan ciptaan-nya yang lain. Karena atas ijin, rahmat dan karunianyalah, kita dapat menyelesaikan makalah ini. Saya sadar bahwa dalam menyelesaikan makalah ini tidak lepas dari berbagai pihak. Karena itu, ucapan terima kasih, saya sampaikan kepada pihak yang telah embantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Kami sadar bahwa tidak ada manusia yang sempurna, begitu pula kami. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari keesempurnaan. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat di harapkan Makassar, 04 Oktober 2015 Kelompok IV Pada dasarnya tubuh kita memiliki imunitas alamiah yang bersifat non-spesifik dan imunitas spesifik. Imunitas spesifik ialah sistem imunitas humoral yang secara aktif diperankan oleh sel limfosit B, yang memproduksi 5 macam imunoglobulin (IgG, IgA, IgM, IgD dan IgE)
PENGERTIAN Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin, 2003 ). Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 -104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolic karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik .
Ikterus pada neonatus tidak selamanya patologis. Ikterus fisiologis adalah Ikterus yang memiliki karakteristik sebagai berikut (Hanifa, 1987):
Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella. ( Bruner and Sudart, 1994 ).
Dari populasi Hipertensi (HT), ditaksir 70% menderita HT ringan, 20% HT sedang dan 10% HT berat. Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 -130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita (6,10,11,13). Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 -7% dari populasi HT, terutama pada usia 40 -60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 -10 tahun. Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT, seperti di Amerika hanya lebih kurang 1% dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (6,10). Di Indonesia belum ada laporan tentang angka kejadian ini. (Dikutip dari 19).
Cadernos Do Noroeste, 1989
Anadolu Üniversitesi sosyal bilimler dergisi, 2021
Deleted Journal, 2024
Revue française de science politique, 2013
Revista Brasileira de Linguística Aplicada, 2004
Jandira (São Paulo) e Rio de Janeiro, Brasil (https://encristus.com.br)
Conferencia CLACSO MEXICO, 2022
Versend-Gilencsa neolitikus cseréptárgyainak magyar jelei, 2024
The Open Materials Science Journal
Acta Tropica, 2011
Frontiers in microbiology, 2017
Neotropical Ichthyology, 2004
Ecotoxicology, 2009
JOURNAL OF THE MARINE ENGINEERING SOCIETY IN JAPAN, 2000
Anticancer Research
Epidemiology: Open Access, 2014