Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
silahkan di download dan dibaca ,, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua
Seluruh umat islam, telah sepakat bahwa hadis merupakan salah satu sumber ajaran islam. Ia mempati kedudukannya setelah Al-Qur`an. Keharusan mengikuti hadis bagi umat islam baik yang berupa perintah maupun larangannya, sama halnya dengan kewajiban mengikuti Al-Qur`an. Hai ini karena, hadis merupakan mubayyin bagi Al-qur`an, yang karenanya siapapun yang tidak bisa memahami Al-qur`an tampa dengan memahami dan menguasai hadis. Begitu pula halnya menggunakan hadis tampa Al-qur`an. Karena Al-qur`an merupakan dasar hukum pertama, yang di dalamnya berisi garis besar syari`at. Dengan demikian, antara hadis dengan Al-qur`an memiliki kaitan erat, yang untuk mengimami dan mengamalkannya tidak bisa terpisahkan atau berjalan dengan sendiri-sendiri. 1
Pengertian, jenis-jenis serta contoh-contoh hadits
Era globalisasi telah menghadirkan berbagai tantangan dan peluang bagi umat Islam, termasuk dalam bidang pendidikan. Berdasarkan (Asy'ari, 2019), arus informasi dan budaya global yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam dapat mengikis nilai-nilai Islam dalam diri generasi muda. Hal ini karena generasi muda di era globalisasi dihadapkan pada berbagai informasi dan budaya global yang beragam, baik yang positif maupun yang negatif. Informasi dan budaya global yang negatif, seperti pornografi, kekerasan, dan hedonisme, dapat merusak moral dan akhlak generasi muda. 1 Kesenjangan sosial dan ekonomi yang semakin lebar dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, termasuk dalam bidang pendidikan. Hal ini karena kesenjangan sosial dan ekonomi dapat menyebabkan ketidakmerataan akses pendidikan, terutama bagi masyarakat miskin. Berdasarkan (Rifa'i, 2018), perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat dapat menjadi peluang maupun tantangan bagi pendidikan Islam. Peluangnya adalah pendidikan Islam dapat memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Tantangan yang dihadapi adalah pendidikan Islam harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tidak tertinggal.
Al-Qur'an dan Al-Hadist adalah pedoman manusia khususnya Ummat Muslim yang telah ditinggalkan oleh Rasullullah saw kepada seluruh ummatnya. Al-Qur'an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai pedoman bagi ummat manusia dalam menata kehidupannya, agar memperoleh kebahagiaan lahir dan batin baik didunia maupun diakhirat kela. Al-Hadist merupakan perkataan, perbuatan, dan yang menyangkut hal ihwalnya. konsep-konsep yang dibawa Al-Qur'an dan Al-Hadist selalu relevan dengan problem yang dihadapi manusia kerena ia turun untuk berdialok dengan setiap ummat yang ditemuinya, sekaligus menawarkan pemecahan terhadap problem tersebut, kapan dan dimanapun mereka berada. dari sinilah studi tetang Al-Qur'an sangat penting dilakukan. B. RUMUSAN MASALAH karena luasnya pembahasan tentang Al-Qur'an dan al-hadist ini. Maka didalam makalah ini kami hanya akan membahas tentang: 1. Pengertian Al-Qur'an 2. Fungsi Al-Qur'an 3. Pendekatan Memahami Al-Qur'an 4. Ulumul Qur'an 5. Pengertian Hadist Dan 6. Fungsi Hadist , Unsur-unsur Hadist, Macam-macam Hadist.
Hadîts both of as basic of Islam law, in the implementation be sure as basic in daily life, that it will appear many dialectics between Hadîts with a local tradition and culture what have been present in the society, even it has been strong roof in the society. Because of that, in this discussion, it will discuss about the function of hadîts in acomodation various of tradition in society, in order to appropriate theory of Islam. The problems what becom main study in this working paper, that is: the first, what are the forms of interaction hadîts in context with tradition in society. Second, context pattern what can connected between both of them. In order to, in acomodation process or Hadîts aculturation into locak tradition in society don't make trouble what more become wide and dangerous. Until development local culture-tradition what in the society we able to build agree with theory of Islam. Some concept what can be solution, when we want to development Islamic studies especially in Indonesia. That aculturation process between Hadîts and tradition culture what have been development in society become harmonie one of unity, with apply four context system, that is islamization, pribumization, negotiation, and tolerance. And the last will formed a construction process and aculturation of local traditions what is not appropriate with theory of Islam become a tradition Islamic.
Sumber hukum islam ada dua, yaitu Al-Qur'an dan al-hadist. Kedudukan hadis sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an. Seluruh umat islam baik yang naql maupun yang ahli aql telah sepakat bahwa hadis merupakan sumber dasar hukum islam, dan disepakati tentang diwajibkannya untuk mengikuti hadis sebagaimana diwajibkan mengikuti Al-Qur'an.
makalah hadis pmm 3 , 2020
Hadis menurut bahasa yaitu, baru (ٌ ِيد د َ ,)ج dekat (ٌ يب ِ َر ,)ق dan warta/berita (ٌ ر َ َب .)خ Hadits bisa juga disebut "sunnah", artinya : Kelakuan, Perjalanan, Pekerjaan atau cara. Hadits berarti segala ucapan, perbuatandan taqrir Nabi. Dan sunnah, yaitu suatu yang dikerjakan dan lazim diulang oleh nabi.Menurut istilah islam, hadits dan sunnah dikaitkan kepada: a) Qaul Nabi (perkataan nabi) b) Fi'il Nabi (Perbuatan Nabi) c) Taqrir Nabi (segala ucapan atau perbuatan para sahabat, oleh nabi dibiarkan; tidak ditegur). 1 Adapun hadits menurut istilah ahli hadits hamper sama dengan sunnah, yang mana keduanya memiliki arti segala sesuatu yang berasal dari Rasulullah Saw, baik setelah diangkat ataupun sebelumnya. Akan tetapi, jika dipandang dari lafaz hadits secara umum adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari nabi Muhammad Saaw, setelah diangkat menjadi nabi, yang berupa ucapan, perbuatan, dan taqrir beliau. Oleh sebab itu sunnah lebih umum daripada hadits. 2. Sunnah Menurut bahasa kata sunnah merupakan derivasi dari kata sannayasunnusunnatan. Kata itu berarti cara, jalan yang ditempuh, tradisi (adat kebiasaan), atau ketetapan, apakah hal itu baik atau tidak, terpuji atau 1 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam, (Medan: Perdana Publishing, 2012), hlm. 17. tercela. Berkaitan dengan pengertian dari sudut kebhasan ini, Rasulullah Saw, bersabda : 2 .ٌ ِ ِه ِل اع ً ف ِ ر جْ ً ٌأ ل ْ ث ٌمِ ه ً ل ً ٌف ٍ ْر َي ىٌخ َ ل َ ًٌّع َل ٌد نْ َ ...م Artinya: "...Barang siapa yang menunjukkan pada suatu kebaikan, maka baginya seperti pahala orang yang mengerjakan kebaikan itu". Sunnah menurut istilah Muhadditsin adalah segala sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad Saw, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, sifat, kelakuan, maupun perjalanan hidup, baik setelah diangkat ataupun sebelumnya. Dalam Al-qur'an, kata "sunnah" mengacu kepada arti ketetapan atau hukum Allah. Bila kata sunnah diterapkan kedalam masalah-masalah hukum syara', maka yang dimaksudkan dengan kata sunnah disini ialah segala sesuatu yang diperintahkan, dilarang, dan diaanjurkan oleh Rasulullah SAW, baik berupa perkataan maupun perbuatannya. 3 3. Khabar Secara etimologis khabar ٌ)الخبر( berarti berita. Dalam pengembangan bentuk katanya, kata khabar bisa berarti pemberitaan, baik itu berita yang benar maupun berita yang salah. Kata Khabar ini tidak seperti kata Hadits dan Sunnah yang telah dipergunakan cukup sering dalam ayat Al-Qur'an maupun Hadits. Sebagian ulama berpendapat bahwa khabar itu khususnya untuk segala sesuatu yang datang atau yang berasal dari selain nabi Saw, sedangkan hadits khusu untuk segala sesuatu yang berasal dari Nabi Saw. 4 Adapun secara terminology terdapat perbedaan pendapat terkait definisi khabar, yaitu: 2 (HR. Muslim) 3 Muhammaad Rozali, Pengantar Kuliah Ilmu Hadits, (Medan: Azhar Centre, 2019), hlm. 4-6. 4 Ibid., hlm. 7-8. Nabi SAW, seperti misalnya ucapan seseorang bahwa "ini do'a yang ma'tsur", yang menunjukkan bahwa itu berasal dari Nabi SAW. B. Struktur Pembentuk Hadits Unsur-unsur hadis meliputi sanad, matan, rawi, dan rijȧlul hadis. Sanad dan matan merupakan dua unsur pokok yang harus ada pada setiap hadis. Suatu berita tentang Nabi Muhammad saw. tanpa ditemukan rangkaian atau susunan sanad-nya, tidak dapat disebut hadis. Sebaliknya, suatu sanad meskipun bersambung sampai kepada Nabi Muhammad saw. tanpa ada berita yang dibawanya, juga tidak dapat disebut hadis. 1. Pengertian Sanad Sanad menurut bahasa artinya sandaran atau sesuatu yang dijadikan sebagai sandaran, dikatakan demikian karena suatu hadits bersandar kepadanya. Dalam bidang ilmu hadits sanad itu merupakan salah satu neraca yang menimbang shahih atau dhaifnya suatu hadits. Jika pembawa hadits tersebut orang-orang yang cakap danskup persyaratannya, yakni taqwa, tidak fasik, menjaga kehormatan diri, dan mempunyai daya ingat yang kuat, sanadnya bersambung dari satu periwayat kepada periwayat lain sampai kepada sumber berita pertama, maka haditsnya dinilai shahih. Begitupun sebaliknya, andaikan salah seorang dalam sanad ada yang fasik atau yang tertuduh dusta atau setiap para pembawa berita dalam mata rantai sanad tidak bertemu langsung (muttashil) maka hadits tersebut disebut dhaif. Sanad mengandung bagian penting, yakni: Nama-nama periwayat yang terlibat dalam periwayatan Hadits yang bersangkutan. Lambang-lambang periwayatan hadits yang telah digunakan oleh masingmasing periwayat. Para ulama hadits menilai bahwa Kedudukan Sanad dalam Hadits sangat penting karena Hadits diperoleh/atau di diriwayatkannya. Dengan Sanad, suatu periwayataan Hadits dapat diketahui mana yang dapat diterima dan di tolak dan mana Hadits yang Shohih atau tidak, untuk diamalkan. Sanad merupakan jalan yang mulia untuk menetapkan hukumhukum Islam. 7 Ada beberapa Riwayat dan Atsar yang menerangkan keutama'an Sanad. Yang perlu dicermati dalam memahami al-Hadits terkait dengan Sanadnya ialah: Keutuhan Sanadnya, Jumlahnya dan Perawi akhirnya. Kemudian dari kata sanad keluarlah kata isnad, musnid dan musnad. Isnad Hadits Menurut lughat, ialah menyandarkan sesuatu kepada sesuatu yang lain.Sedangkan menurut istilah adalah "Mengangkat Hadits kepada yang mengatakannya, atau yang menukilkannya" Ath Thibi mengatakan, bahwa sanad dan isnad berdekat-dekatan ma'nanya, karena para penghafal hadits dalam menshahihkan dan mendlaifkan berpegang pada sanad itu. Ibnu Jama'ah mengatakan, bahwa para muhadits memakai kalimat isnad dan sanad dalam satu pengertian. Musnid Musnid adalah orang-orang yang menerangkan hadits dengan sanadnya. Musnad Musnad secara bahasa yaitu sesuatu yang kita sandarkan kepada yang lain. 2. Pengertian Matan Unsur hadis yang kedua yaitu matan. Secara etimologi berarti punggung jalan (muka jalan), tanah yang keras dan tinggi. Secara istilah matan adalah 7 lafaz-lafaz hadis yang memiliki makna. 8 Dapat disimpulkan bahwa matan berarti redaksi hadis yang menjadi unsur pendukung pengertiannya. Contoh matan Hadis adalah : اٌللهمٌاٌعوٌذٌبكٌمنٌاٌلعجزٌوٌاٌلكسلٌوٌ اٌلجبنٌوٌاٌلهرٌمٌوٌاٌعوٌذٌبكٌمن فتن ة اٌلمحياٌوٌاٌ لمماٌتٌوٌاٌعوٌذٌبكٌمنٌعذٌبنٌاٌلقبٌر " Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ketidakmampuan dan kemalasan, kepengecutan dan kepikunan dan aku berlindung kepada-Mu dari cobaan hidup dan kematian dan berlindung kepadaMu dari siksa kubur".
JAKARTA 2020 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan beribu macam nikmat. Diantaranya, nikmat iman wal islam, sehat wal'afiat, dan selebihnya nikmat panjang umur. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr.Fuad Tohari Selaku dosen mata kuliah Ulumul Hadis. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca agar dapat menambah ilmu pengetahuan. Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran dari dosen ataupun pembaca dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi para pembaca. Kurang lebihnya kami mohon maaf atas segala kekurangannya. Ciputat, September 2020 Penyusun 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii Al-Qur'an dan Hadis adalah rujukan pokok dalam agama Islam. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Al-Qur'an sebagai rujukan pertama berisikan petunjuk dan prinsip-prinsip yang bersifat umum dan universal yang perlu diterangkan lebih lanjut. Maka Hadislah sebagai sumber dan rujukan kedua untuk menjelaskan Alquran. Karena pada dasarnya, hanya dengan Hadislah kita dapat menafsirkan ayat-ayat Alquran dengan baik dan benar. Oleh sebab itu, maka Hadis sangat penting dikaji karena kedudukan dan fungsi sebagai pensyarah bagi Al-Qur'an, terutama bagi ayat-ayat yang bersifat mujmal, memberikan taqyid bagi ayat-ayat yang mutlaq, memberikan tahkim bagi ayat-ayat yang 'amm, serta menetapkan hukum-hukum yang tidak ditetapkan oleh Alquran. Pada dasarnya Al-Qur'an sebagai mukjizat Muhammad s.a.w adalah kitab yang sempurna. Namun, ada ayat-ayat tertentu yang harus dijelaskan secara rinci baik makna, hukum yang terkandung di dalam, atau cara melakukannya dan lain-lain. Dan inilah peran yang diambil Rasul s.a.w melalui sunnah-sunnahnya. Hadis memiliki peranan penting sebagai salah satu sumber hukum Islam, adapun fungsinya untuk memperkuat isi kandungan Al-Qur'an, untuk memperjelas makna kandungan Al-Qur'an yang memerlukan perincian atau penjelasan lebih lanjut, untuk membatasi keumuman ayat Al-Qur'an sehingga tidak berlaku pada bagian-bagian tertentu, dan untuk menetapkan hukum yang tidak ditetapkan dalam Al-Qur'an. Semua fungsi di atas menempatkan kedudukan hadis sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sumber hukum Islam, karena itulah tidak ada alasan bagi seorang Muslim untuk meninggalkan salah satunya atau hanya mengamalkan satu saja dari kedua sumber hukum tersebut. Seluruh umat islam, tanpa terkecuali, telah sepakat bahwa hadis merupakan salah satu sumber ajaran islam. Ia menempati kedudukannya yang sangat penting setelah Al-Qur'an. Kewajiban mengikuti hadis bagi umat islam sama wajibnya dengan mengikuti Al-Qur'an. Oleh karena itu yang melatar belakangi penulisan Makalah ini ialah adalah hubungan hadis yang telah disepakati sebagai salah satu sumber ajaran Islam dengan Al-Qur'an.
Education Sciences , 2024
SUNY Press, 2023
https://www.swrktec.org/theology & https://www.swrktec.org/spirit, 2024
Сборник материалов конференции "Генетические аспекты мультифакториальной патологии" (Курск, 2024), 2024
توثيق جرائم الحرب وانتهاك حقوق الانسان ضد الإنسانية و الشعب السوري, 2022
The Muslim World, 2016
International Journal of Genomics, 2015
European Journal of Pharmacology, 2011
The Journal of Immunology, 2006
Marine Pollution Bulletin, 2007
Jurnal NANOSAINS & …, 2009
J Appl Electrochem, 2005
Science of The Total Environment, 2019