Academia.eduAcademia.edu

Format test case yang baik untuk software testing.

Format test case untuk software testing, dimana terdiri dari identifikasi yang dapat menjelaskan detail informasi testing yang dilakukan, dimana testing mengandung status "pass" ataupun "fail" dan juga mengandung status prioritas testing (high, medium, low).

Hal Penting dalam Format Test Case Format No Nama Format Keterangan 1. Nomor Test Case Dalam sebuah test mengutamakan adanya Nomor Test Case yang dilakukan, hal ini berfungsi untuk memudahkan Pelaku Testing (Tester) untuk melaporkan Bug kepada pembuat sistem (developer) dan juga sebagai informasi yang bersifat unique sehingga jika ingin mencari test case tertentu dengan suatu kondisi dapat menggunakan hanya dengan nomor test case yang dilakukan saja 2. Tanggal testing Test case mengandung tanggal testing dilakukan. Sebagai informasi tanggal dilakukannya testing. Jika dikemudian hari dilakukan testing kembali pada fungsi yang sama maka hal ini dapat membedakan apakah telah terjadi perubahan pada sistem atau masih mengikuti sistem yang lama. 3. Tools Test case mengandung informasi tools yang digunakan pada saat testing. Hal ini berfungsi sebagai informasi jika pada saat testing dilakukan terjadi bug pada tools tersebut contohnya browser mozila, sedangkan pada browser Chrome tidak, atau bisa juga kasus terjadi pada saat testing pada device Android terjadi error sedangkan dengan personal computer atau device iOS tidak. 4. Manual / Automation Sebagai informasi testing dilakukan secara manual atau otomasi. 5. Menu Test case mengandung menu apa yang telah atau akan dilakukan testing. Hal ini sebagai informasi supaya tidak terjadi double test pada fungsi yang sama. 6. Object Test case mengandung object yang dilakukan testing. Sebagai informasi testing dilakukan dengan fungsi apa saja dengan tujuan tertentu, apa untuk melakukan testing dengan menganggap tester sebagai hacker yang ingin masuk kedalam aplikasi atau menganggap tester sebagai user biasa yang tidak mengerti sistem. 7. How to Test case mengandung how to atau test step. Hal ini berfungsi sebagai informasi untuk memudahkan membaca test case dan pada umumnya rekomendasi dilakukannya testing ada 3-8 step, dikarenakan jika terlalu banyak step dapat membingungkan tester maupun developer dalam reproduce step tersebut. 8. Positive / Negative Test case mengandung testing dilakukan secara positif atau negatif. Hal ini berfungsi juga sebagai informasi untuk ekspektasi output dari testing yang dilakukan. 9. Test prioritas Test case mengandung test prioritas atau medium atau prioritas tinggi. Hal ini perlu, dikarenakan Pelaku Testing (Tester) dapat mendahulukan sistem yang harus dilakukan test terlebih dahulu. 10. Expected Test case mangandung expected atau harapan untuk hasil dari testing yang dilakukan. 11. Result Test case mengandung result dimana dijelaskan hasil atau output dari testing yang dilakukan, apakah sesuai dengan expected atau tidak. 12. Nama Tester Test case mengandung nama Tester. Hal ini berfungsi sebagai informasi atas nama siapa yang melakukan testing. 13. Screenshot Sebagai informasi hasil screenshot atas testing yang dilakukan. (optional)