Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Istila - Istilah Theologis, Berisi Penjelasan Dari Penggunaan Kata2 Yang Sukar Atau Sulit Dimengerti Dalam Alkitab.
1. Accelerator (pemercepat) :hubungan antara jumlah investasi atau investasi yang didorong/induced investment (investasi bruto dikurangi dengan investasi untuk penggantian/replacement investment) dan tingkat pertukaran (rate of change) pendapatan nasional (national income). 2. Acceptance (akseptasi) : proses dari penjaminan suatu pinjaman yang berbentuk surat perintah bayar (bill of exchange) sejumlah uang yang dibayarkan di kemudian hari walaupun peminjam pertama tidak dapat membayar. 3. Accepting house (lembaga akseptasi) : suatu bank dagang (merchant bank) atau organisasi yang serupa yang menjamin suatu surat perintah bayar komersil dimana dalam pengembaliannya dikenakan suatu biaya (free). 4. Account period (periode transaksi) : suatu jangka waktu perdagangan yang ditentukan dalam penjualan dan pembelian dari surat-surat berharga (financial securities) dalam bursa saham. 5. Accounts (posisi keuangan) : laporan keuangan dari perorangan atau organisasi yang disiapkan dari system pencatatan transaksi keuangan. 6. Activity rate or participation rate (tingkat tenaga kerja yang aktif atau tingkat partisipasi)
A bene placito Sesukanya atau Sekehendak hatinya. Ab hinc Dari sini atau dari sumber/sebab ini. Ab imo pectore Dari lubuk hati yang paling dalam Ab incunabulis Sejak dalam ayunan/buaian. Ab initio Sejak semula. Ab origine Dari asal muasalnya. Ab ovo usque ad mala Dari telur sampai apel. Sebuah ungkapan yang digunakan untuk menyatakan jamuan makan yang lengkap, mulai dari hidangan pembuka sampai penutup. Ab urbe condita Sejak berdirinya kota (Roma), yang menurut sejarah dimulai pada tanggal 21 April tahun 753 SM. Sering disingkat sebagai AUC untuk menandai Tarikh Romawi. Sejarawan Romawi Titus Livius, menggunakannya sebagai judul buku. Ab esse ad posse Dari ada menuju bisa atau Dari keadaan menjadi pengetahuan. Maksudnya ialah dari keberadaan hal, maka seseorang bisa mengetahui kemampuannya. Absentem laedit, qui cum ebrio litigat Mereka yang berdebat dengan orang mabuk, mengganggu ketertiban umum. Absit (malum) omen Semoga tidak ada pertanda (buruk) . Abusus non tollit usum Kemungkinan penyalahgunaan tidak menghalangi manfaat. Acquiris quodcumque rapis Engkau mendapatkan apa yang kau jarah Acta est fabula Apa yang terjadi adalah sebuah kisah. Ini adalah kata-kata terakhir Kaisar Agustus. Bisa pula berarti Permainan/sandiwara (the play) telah berakhir. (Ing: The play is over) Acta est fabula, plaudite! Yang berarti "Sandiwara telah berakhir! Bertepuk tanganlah!" A Deo rex, a rege lex Raja oleh Tuhan, Hukum oleh Raja. Sebuah argumen yang mendasari kekuasaan sistem pemerintahan monarki. Ad astra per aspera Sampai ke bintang dengan jerih payah. Ini adalah motto negara bagian Kansas, Amerika Serikat. Ad captandum vulgus Mengambil perhatian rakyat. Maksudnya ialah seorang politikus yang berjanji mulukmuluk terhadap rakyat. Adde parvum parvo, manus acervus erit Tambahkan, sedikit demi sedikit maka nanti akan menjadi tumpukan. Dalam bahasa Indonesia, kalimat ini diterjemahkan sebagai: Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Ad hoc Dibentuk atau dimaksudkan untuk satu tujuan khusus saja, atau sesuatu yang diimprovisasi.Contoh: Komisi ad hoc DPR Ad hominem
Masalah kesadaran gender dalam beberapa dasawarsa belakangan ini, termasuk di Indonesia telah mencuat ke permukaan. Berbagai struktur dan kultur yang selama ini mengabaikan perempuan digugat; dan upaya dekonstruksi terhadap pemahaman dan pelaksanaannya dilakukan.
Keadilan, 2019
Abstrak Kesetaraan gender merupakan salah satu agenda utama gerakan feminisme. Sejak masuknya wacana gender ke dalam Islam, beberapa pemikir muslim ikut terpengaruh isu tersebut, dan hendak memaksakan konsep kesetaraan gender ke dalam ajaran Islam. Mereka berpandangan bahwa Islam yang datang pada masa Nabi itu memiliki kesamaan dengan konsep kesetaraan yang dibawa feminisme. Bahkan, aturan yang berlandaskan keadilan yang dibawa Islam itu, mengandung semangat kesetaraan. Akhirnya banyak dari teks-teks hukum dan ayat-ayat yang telah mengatur hubungan antara pria dan wanita dalam Islam dikaji ulang, dibongkar, dan diubah agar sesuai dengan perspektif kesetaraan gender. Permasalahannya, konsep kesetaraan banyak yang tidak sejalan bahkan bertentangan dengan konsep keadilan. Pertama, titik tekannya. Yang menjadi titik tekan dalam kesetaraan gender adalah persamaan kuantitas yang harus diperoleh, sehingga mengabaikan perbedaan antar laki-laki dan perempuan. Sementara dalam keadilan terpenuhinya kebutuhan tiap individu yang sesuai dengan karakteristik dan kapasitas masing-masing. Kedua, orientasinya. Kesetaraan berupaya meruntuhkan budaya patriarkat dan menuntut persamaan dan kebebasan. Sementara keadilan berusaha menyeimbangkan budaya patriarkat dan matriarkat sehingga laki-laki dan perempuan dapat menjalankan perannya secara harmonis sebagai khalifah dengan sangat baik. Ketiga, pandangan terhadap perempuan. Feminisme memandang laki-laki dan perempuan merupakan dua entitas yang berbeda. Sementara Islam memandang laki-laki dan perempuan adalah kesatuan yang berpasangan. Atas dasar itulah, maka konsep kesetaraan tidak dapat disamakan dengan keadilan. Abstract Gender equality is one of the main agenda of the feminist movement. Since the inclusion of gender issues in Islam, some Muslim thinkers are affected by the issue, and want to impose the concept of gender equality in Islam. They argued that Islam which came to the Prophet's has common concept of equality which is brought feminism. In fact, the justice in Islam containing the spirit of equality. Finally, many of the legal texts and passages that had been governing the relationship between men and women in Islam are reviewed, dismantled, and altered to fit the perspective of gender equality. The problem is, the concept of equality is inconsistent and even contradictory to the concept of justice. First, the most stressed point in this case is the quantity which has to be obtained, thus ignoring the differences between men and women. While the fulfillment of the needs of each individual justice in accordance with the characteristics and capacity of each. Second is the orientation. The equality seeks to overcome patriarchal culture and demanding equality and freedom. While the justice is trying to balance fairness patriarchal and matriarchal culture so that men and women can perform its role as caliph in harmony very well. Third, the women view, feminism assumed that men and women are two different entities. While Islam regards men and women are paired unity. On this basis, the concept of equality cannot be equated with justice. A. Pendahuluan Sejak awal kedatangan islam telah menghapus diskriminasi terhadap perempuan. Praktek pembunuhan bayi perempuan yang lazim terjadi pada zaman Jahiliah, dilarang total setelah datangnya Islam. Akikah sebagai suatu tradisi syukuran setelah kelahiran
The Quran verses (misogynist) which generally carries a message of justice, the interpretation sometimes make decisions that differ only because of the verse that can be directed in accordance with exegesis and also because it is supported by a strong patrilineal culture among Muslim communities.Muslim feminist thinkers, who tried to do the deconstruction of the understanding of the scholars of the women who put women in an inferior position and men in a superior position. The Muslim feminist in doing Islamic studies berpersepektif gender and thinking about the position of women in Islam :http://mamdoh.staff.unimus.ac.id/
Latar belakang penulisan makalah ini adalah sebagai tugas dari ibu Zahro selaku dosen Pengantar Study Islam kepada mahasiswa prodi fisika 2013. Makalah ini dikerjakan secara kelompok dan kelompok kami membahas tentang "gender dalam perspektif Islam". Ibu Zahro melatih kami untuk terbiasa menjalin kerjasama dengan orang lain, bagaimana berorganisasi (berkelompok), bagaimana mengungkapkan pendapat dalam kelompok, mengatur jadwal, dan lain-lain.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Opfer der eigenen Begeisterung. Festschrift für Harald Stadler zum 65. Geburtstag, 2024
Formação Docente – Revista Brasileira de Pesquisa sobre Formação de Professores
Contemporary European History, 2004
The Onomastics of Model Rocketry, 2019
Gazi Akademik Bakış, 2023
In: A.Malpica Cuello & Bilal Sarr (eds.). La Granada zirí y el universo beréber. Granada, Patronato de la Alhambra y Generalife, 2019: 20-25.
Nouvelle revue de l'enfance et de l'adolescence, 2023
Journal of Renewable Energy, Electrical, and Computer Engineering (JREECE) , 2021
IOSR Journal of Mechanical and Civil Engineering (IOSR - JMCE) , 2018
HÜTAD, 2019
Современные проблемы науки и образования (Modern Problems of Science and Education), 2020
Geriatric Nursing, 2019
International Journal of Life Science and Pharma Research
Archives of Physical Medicine and Rehabilitation
The EMBO Journal, 2013
Pediatric Neurology, 2017
European Journal of Ophthalmology, 1996
Contemporary oncology (Poznań, Poland), 2016
Springer eBooks, 1998